Traveling

Wisata Sehari di Solo Bisa ke Mana Saja?

Akhir tahun lalu kami sekeluarga besar sempat jalan-jalan seharian ke Solo dan ke beberapa tempat wisata di sana. Rupanya memungkinkan banget ya untuk melakukan wisata sehari gitu di Solo.

Tadinya mah kami berada di kota Semarang untuk menghadiri pernikahan sepupunya suami. Tapi berhubung kami mampir ke rumah om yang di Boyolali, sekalian saja kami iseng jalan-jalan ke Solo, mumpung deket ya kan, hehehe.

De Tjolomadoe

Walaupun seharian ini sampai malam, tapi terasa sangat seru karena kami pergi ramai-ramai dan konvoi 3 mobil, hehe. Total yang pergi itu sekitar 8 orang dewasa dan 5 orang anak (1 anak remaja sih), jadi total 13 orang.

So, jalan-jalan seharian ke Solo ini sudah lumayan bisa sambil mengajak anak ya. Memang bukan tempat yang khusus ramah anak gitu sih, tapi lumayan bisa dikondisikan lah.

Pabrik Gula De Tjolomadoe

Paling pertama, kami mengunjungi bekas pabrik gula De Tjolomadoe. Seperti namanya ya, bekas pabrik gula, tempat ini memang bangunan yang dulunya aktif digunakan sebagai pabrik pembuatan gula yang bersumber dari tanaman tebu.

Pabrik Gula De Tjolomadoe

Berkunjung ke De Tjolomadoe ini kami putuskan untuk pakai guide, supaya ada yang menceritakan dan supaya lebih jelas ruangan di dalamnya terdiri dari apa saja serta sejarah tempat ini sampai akhirnya tidak aktif dan jadi tempat wisata.

Lumayan sih, anak jadi belajar sejarah juga dan belajar pembuatan gula dari tanaman tebu gitu. Tiket masuknya sekitar 40 ribu rupiah per orang, anak-anak tetap dihitung 1 yaa.

Kami kebetulan jalan-jalannya ini pas di tanggal 25 Desember kemarin, jadi terhitung peak season, ahaha.

Etapi kalau kita sudah memfollow akun instagramnya De Tjolomadoe, ada diskon khusus lhoo. Nah, berhubung kami ramai-ramai, jadi yang diwajibkan sudah follow sekitar 5 orang deh. Gampaang itu sih yaa, ihihi.

De Tjolomadoe
LokasiJl. Adisucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57177
Jam OperasionalSelasa-Minggu: 09.00 – 17.00
HTMRp40.000
FasilitasRuang eksibisi, tempat makan, souvenir, toilet, guide.

Makan siang di Sate Kambing Mas Di

Setelah puas berkeliling De Tjolomadoe, kami mulai lapar. Kebetulan memang selesai saat jam makan siang juga, jadi sekalian deh kami ke tempat berikutnya untuk makan.

Untunglah kami mengajak tante yang memang sudah mengerti Solo seperti apa, sehingga bisa memberikan rekomendasi tempat makan yang cukup enak.

Kami diajak ke Sate Kambing Mas Di, tempat langganan om dan tante kalau lagi mau sate kambing. Menurut mereka, sudahlah rasanya enak, harganya juga terhitung murah, jadilah mereka suka sekali ke sini.

Sate Kambing Mas Di

Namun, ada satu yang menjadi concern kami sih, yaitu makanannya datangnya lumayan lama, huahua. Kami sampai menunggu sekitar setengah jam untuk makanannya keluar.

Sepertinya mereka mengumpulkan semua pesanan kami terlebih dulu untuk diantar bersamaan, sehingga kami bisa langsung menikmatinya bersama. Jadi bukan keluar satu per satu, yang sudah matang keluar terlebih dulu gitu.

Tapi lumayan kaget sih pas tau harganya memang semurah itu. Kami makan ber-13 tadi harga totalnya hanya sekitar 500an. Per orangnya bahkan gak sampai 50 ribu coba.

Sate Kambing Mas Di
LokasiJl. Slamet Riyadi No.162B, Kopen, Ngadirejo, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57163
Jam OperasionalSetiap hari: 08.00 – 19.00
HargaRp50.000 per orang
FasilitasRuang makan 2 lantai, mushola, toilet

Ngemil Dawet di Pasar Gede

Dawet di Pasar Gede Solo

Karena makan ber-13 orang dan ada yang anak kecil, jadilah kami saling tunggu sampai benar-benar semuanya selesai.

Kami kayanya makan sate kambing itu sekitar 1,5 jam kali ya (sudah termasuk waktu tunggu makanannya keluar).

Nah, tadinya dari sini kami mau ke Lokananta dulu, tapi kayanya lebih enak kalau Lokananta dijadikan tempat terakhir saja deh, berhubung searah dengan jalan pulang.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Pasar Gede saja untuk ngemil es dawet. Yap, kami ke pasar Gede hanya untuk makan dawet! ahaha.

Dawet di Pasar Gede Solo

Walau begitu, menurut aku lumayan worth it sih, soalnya dawetnya memang seenak itu. Isinya lumayan banyak jadi kita bisa merasakan beragam tekstur.

Isiannya berupa dawet, bubur sumsum, nangka, selasih, dan juga ketan hitam gitu yang disiram dengan kuah gula merah, dihidangkan dengan es batu yang membuat rasanya menjadi segar.

Apalagi dawetnya ada yang pakai durian juga, jadi tambah nikmat banget banget!

Dawet di Pasar Gede Solo
Dawet Pasar Gede
LokasiJl. Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57129
Jam OperasionalSetiap hari: 08.00 – 15.00
HargaRp10.000 per orang, Rp15.000 untuk dawet durian

Sholat di Masjid Syeikh Zayed

Masjid Syeikh Zayed

Setelah puas makan dan ngemil, kami melanjutkan perjalanan untuk melaksanakan ibadah. Berhubung jalannya searah lagi dengan masjid Syeikh Zayed, jadilah kami putuskan untuk sholat di sana saja.

Tapi namanya peak season yaa, masjidnya jadi puenuh banget, ahaha. Pengunjungnya terdiri dari puluhan mobil dan bus besar soalnya, jadi memang banyak banget.

Aku yang sedang libur sholat akhirnya menunggu saja di selasarnya yang juga diramaikan oleh pengunjung yang menunggu teman yang sholat seperti aku.

Selasar Masjid Syeikh Zayed

Anw, karena tempat ini juga lagi populer banget, jadi jalanan menuju masjid ini juga sangat muacet. Jadilah yang seharusnya hanya sekitar 15 menit perjalanan, kami bisa menempuhnya selama 45 menit, huhuhu.

Baca juga: Hotel Solia Zigna: Kemewahan Terjangkau di Kampung Batik Laweyan, Solo

Santai di Lokananta

Lokananta

Akhirnya kami selesai melaksanakan ibadah dan menuju tempat terakhir kami si Solo hari itu.

Hal yang paling gak aku suka dari kota Solo adalah banyaknya lampu merah. Kayanya karena hal ini juga deh yang membuat perjalanan kami terhambat selama itu juga.

Baik menuju masjid Syeikh Zayed maupun ke Lokananta ini, kami menemui kemacetan dan hampir kesemuanya karena lampu merah yang cukup menyebalkan buat aku. Durasi merah (berhentinya) lama, tapi durasi hijaunya hanya sesaat.

But anw, kami sampai di Lokananta sudah menjelang maghrib yang akhirnya karena kelelahan, aku dan yang lainnya hanya bersantai di kafenya saja, ahaha.

Tadinya mau ke galeri Lokanantanya, kebetulan memang tutupnya sampai malam ya sekitar jam 20.00. Tapi rasanya sudah gak sanggup sih aku xp. Kayanya kalau kapan-kapan lagi ke Solo, mau sih masuk ke galeri Lokanantanya ini.

Santai di Lokananta

Oiya, Lokananta sendiri itu termasuk compound gitu yang merupakan tempat pusat kegiatan ya. Ada galeri, kafe, pun kegiatan lainnya. Kalau di Jakarta, mirip-mirip MBloc Space gitu.

Setelah puas bersantai di sini, kami lalu pulang dan melanjutkan perjalanan kembali ke Semarang. Esok harinya kami mau menemani mama (mertua) untuk beli oleh-oleh soalnya (sekalian aku juga beli oleh-oleh sih, ihihi).

Bisa Jadi Rekomendasi Saat ke Solo

Nah, semoga sih perjalanan sehari kami di Solo ini bisa juga jadi rekomendasi kalian yang ingin wisata sehari di Solo ya. Siapa tau bisa mempertimbangkan tempat-tempat ini untuk dikunjungi dalam hari itu, hehe.

Bawa anak-anak juga masih aman sih, soalnya di De Tjolomadoe, tempatnya agak luas gitu, jadi anak-anak lumayan bisa lari-larian.

Gas, kapan jadinya ke Solo?

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.