Di liburan akhir tahun kemarin bersama keluarga besar, kami menghabiskan malam terakhir sebelum beranjak pulang untuk menginap di Omah Pelem Syariah, guest house Semarang yang dekat dengan Simpang Lima.
Kami memang mencari penginapan yang lumayan dekat dengan Simpang Lima, supaya keesokan harinya bisa pergi pagi-pagi untuk sarapan di Simpang Lima dan membeli oleh-oleh di Pandanaran.
Lalu, kami memang tidak mencari hotel karena kayaknya kok agak sayang yaa dengan rate hotel yang bakal meningkat di peak season kala itu.
Soalnya, Omah Pelem Syariah ini saja, yang biasanya rate per malamnya sekitar 100 ribuan untuk kamar family (bahkan 40 ribu untuk tipe bunk bed!), di peak season kemarin jadi sekitar 300an, huahua. Lumayan banget yaa.

Eh, anw, berhubung Omah Pelem ini termasuk guest house syariah, jadi peraturan menginap di sini aku rasa lumayan strict.
Oiya, tadi mau menceritakan gimana sih pengalaman kami menginap di Omah Pelem Syariah yang dekat dengan Simpang Lima ini. Langsung aja yaa.
Lokasi
Lokasinya jelas sudah aku sebut dari tadi kalau berada di dekat daerah Simpang Lima. Namun, rupanya Omah Pelem Syariah ini berlokasi di gang kecil area permukiman warga gitu.
Jadi bukan guest house yang berada di pinggir jalan raya, apalagi jalan utama. Walaupun begitu, lokasinya lumayan mudah ditemukan sih. Hanya berjarak sekitar 5 menit (naik mobil) ke Simpang Lima.
Alamat lengkapnya berada di Jl. Genuk Perbalan X No.3, RT.04/RW.05, Tegalsari, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50614.
Kami ke Omah Pelem Syariah ini setelah seharian keliling kota Solo.
Yap, dari Solo kami langsung beranjak ke Semarang malam itu juga, sehingga sampai di Omah Pelem Syariah, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 23.00. Lalu keesokan harinya kami mau check out cepet juga, ihihi.
Beneran numpang tidur kaan judulnya xp
Fasilitas
Awalnya, kami mau mencari guest house yang bentuknya satu rumah gitu, berhubung kami sekeluarga besar kan, total 13 orang. Nah tapi disaat mau booking, kok ya gak nemu yang bentuknya satu rumah besar gitu.
Akhirnya ya cari hotel murah dan pesan beberapa kamar saja deh. Makanya dapet Omah Pelem Syariah ini.
Kamar
Tipe kamarnya tuh banyak banget deh. Mulai dari tipe satu kamar “keroyokan” alias pakai bunk bed tidurnya, sampai kamar family yang menyediakan 3 tempat tidur besar.
Tadinya sih sempat kepikiran untuk bunk bed, tapi kok kayaknya kurang pas ya. Secara kami membawa anak-anak juga, jadi ya kamar terpisah per kepala keluarga aja deh.
Total kamar yang kami pesan jadinya ada 4 kamar. 2 kamar tipe standard, 1 kamar tipe superior, 1 kamar family untuk kami.
Fasilitas di kamar yang kami dapat lumayan standar banget sih. Tersedia kasur yang lumayan empuk, walaupun sprei dan bantal sudah agak terlihat kusam karena lama.
Juga tersedia perlengkapan mandi seperti handuk, shampoo dan sabun, serta 3 botol air mineral. Kamar yang family ini memang tertera berkapasitas 3 orang dewasa ya, jadi dapetnya 3 botol dan 3 handuk.
Tempat Parkir
Hal yang kami lihat sebelum booking adalah lahan parkirnya ini. Berhubung kami road trip ya kan dengan konvoi 3 mobil, jadi kami pasti membutuhkan lahan parkir yang cukup luas.

Nah, di OTA, lahan parkirnya lumayan terlihat bisa menampung banyak mobil. Memang sih kenyataannya lumayan bisa menampung banyak mobil, namun tempatnya terbatas banget, jadi mobilnya harus mau keluar masuk saat yang lain mau keluar.
Jadi mobil yang terakhir masuk hampir pasti menutupi mobil yang lebih dulu gitu, haha. Untungnya kami check out sebelum siang juga sih, jadi aman lah gak bolak balik ngeluarin mobil. Berhubung tadi sampai sini tengah malem, jadi mobil kami agak lumayan luar.
Pengalaman Menginap
Berhubung sampai di Omah Pelem Syariah ini sudah tengah malam, aku jadi tidak mengeksplor keseluruhan tempatnya. Kayanya sih tempatnya lumayan besar ya, soalnya memang menyediakan banyak kamar kan.
Tapi kami agak dibuat cukup kesal dengan pengaturan parkirnya. Dengan lahan yang terbatas, salah satu mobil rombongan kami terpaksa harus parkir di lokasi yang agak ujung dan memang ruangannya mepet dengan tiang.
Mungkin karena kami saat itu juga sedang lelah ya, jadi agak menyayangkan pengaturan parkirnya itu. Padahal ada area yang lumayan luas dan bisa untuk 1 mobil lagi gitu di sisi lainnya.
Anw, setelah selesai masalah parkir, akhirnya bisa ke kamar dan kami akhirnya bisa tidur.
Namun, niat yang awalnya mau sarapan di Simpang Lima jadi buyar, karena beberapa dari kami ada yang masih tertidur (kecapean ya kan habis seharian ke Solo di hari sebelumnya, ahaha)
Peraturan cukup strict
Tapi hal yang agak mendingan adalah peraturannya yang cukup strict. Berhubung namanya “Syariah”, jadi mereka sepertinya menjaga banget ya.
Jadi, saat check in, pengunjung akan diberikan peraturan menginap seperti ini untuk dipatuhi bersama. Lumayan lah yaa.

Pelayanan kurang
Nah, tapi ada satu hal lagi nih yang bikin agak gimana gitu. Mungkin karena yang bertugas laki-laki semua, jadi pelayanannya agak ala kadarnya, ahaha.
Waktu mau nambah bantal karena kurang, lumayan sih, mereka agak gercep. Tapi besoknya saat aku kebingungan mencari makanan, bahkan bertanya apakah bisa memesan teh hangat atau pop mie gitu (padahal terlihat ada warung di tempat check in tadi), mereka gak langsung melayani dan malah terlihat kebingungan, huhuhu.
Jadi kayanya emang beda gitu yang menjual makanan dengan yang mengurus penginapan.
Bener sih pilihan kami untuk sarapan di luar saja yang akhirnya kami makan di nasi ayam pinggir jalan yang lumayan terkenal.
Pesan di Whatsapp atau OTA
Nah, pesannya bisa melalu whatsapp mereka langsung atau melalui OTA. Awalnya sih aku dapetnya memang dari Traveloka ya, tapi sewaktu mencari di instagram, rupanya mereka melayani juga pemesanan langsung.

Saat menghubungi, mereka menunjukkan kalau harga kamarnya lebih murah dibanding Traveloka. Begitu mau fix pesan, barulah mereka menginfokan kalau harga tersebut belum harga peak season, walhasil harganya malah lebih mahal dibanding Traveloka.
Yasudah, akhirnya aku lanjut booking melalui Traveloka lagi saja, ahaha.
Cocok untuk Sekedar “Numpang Tidur”
Begitulah ya pengalaman kami menginap di hotel yang dekat dengan Simpang Lima Semarang dan murah meriah ini.
Buat aku, untuk guest house dengan rate 100 ribuan per malam (bukan di peak season), lumayan lah untuk sekedar menumpang tidur saja.
Namun, kalau mau pilihan liburan yang lebih nyaman dan enak, kayanya mending ke hotel sih, hehe.
Wah, lumayan ya untuk jadi tempat transit aja kalau memang lagi travel di Semarang. Karena bakalan sering di luar penginapan hehe eksplorasi sekitar.
Betul, lumayan kalau untuk tempat transit aja dan untuk numpang tidur, hehe