Traveling

13 Hari Road Trip Ke Bali, Mulai dari Bali Utara Hingga ke Nusa Dua

Sebenernya ini masih yaa rangkaian road trip ke Bali akhir tahun lalu sekeluarga. Yap, road trip pakai mobil sendiri menghabiskan total 13 hari, termasuk perjalanan pergi dan pulangnya. Nah, lama perjalanannya udah aku ceritain tuh di blog beberapa minggu lalu.

Terus, waktu aku cerita berapa lama perjalanan ke Bali saat road trip itu, ada yang nanya di Bali nya sendiri berapa hari dan ke mana aja? Jadilah gatel ya mau cerita lagi berapa hari sih totalnya di Bali dan ke mana aja sambil bawa anak 3 begini, 1 masih balita pula ya. Akhirnya bikin deh nih πŸ˜€

Itinerary Singkat

Singgah Surabaya - Road Trip Bali
Singgah Surabaya – Road Trip Bali

Okeh kita mulai aja dari itinerary singkatnya yaa. Di atas sudah tersebut donk ya totalnya berapa hari. Yap, total liburan itu 13 hari dengan sudah termasuk 4 hari perjalanan pergi dan pulang. Berangkat dari rumah sekitar jam 5 pagi, sampai Bali sekitar jam 5 sore keesokan harinya.

Lalu pulang dari Bali sekitar jam 1 siang, sampai rumah sekitar jam 11 malam keesokan harinya. Pakai menginap ya supaya anak-anak tidurnya enak, bukan tidur di mobil. Biar badannya gak pegel2 juga dan menghindari yang terlalu capek banget ya, kasian kan anak-anak πŸ˜€

Road Trip Bali Bersama Anak

Anw, ini dia itinerary singkatnya:

  • Hari 1 & 2: Berangkat dari rumah menuju Bali Utara. Sampai sekitar jam 5 sore di hotel Lovina.
  • Hari 3: Pagi-pagi dolphin chasing di pantai Lovina, siangnya check out menuju danau Batur. Menginap di Volcano Terrace Bali.
  • Hari 4: Hiking Gunung Batur. Siang check out meunuju Ubud. Menginap di Adiwana Arkara Resort (private pool villa).
  • Hari 5: Bali Zoo seharian. Sore anak-anak puas berenang di villa.
  • Hari 6: Campuhan Ridgewalk, Tegal alang, dan perpustakaan Pondok Pekak (anak-anak belajar membuat liontin perak).
  • Hari 7: Pagi berenang lagi di villa, siang ke Monkey Forest. Sore checkout dan pindah menuju Canggu. Menginap di Sedasa.
  • Hari 8: GWK dan Uluwatu.
  • Hari 9: Beli oleh-oleh.
  • Hari 10: Main di Playground Hide & Seek. Sekaligus check out lalu menuju Nusa Dua. Menginap di hotel Merusaka.
  • Hari 11: Main (stay) di hotel. Puas menikmati kolam renang dan pantai Nusa Dua.
  • Hari 12 & 13: Pulaanngg.

Mari kita bahas satu per satu. Cuss

Hari 1 – 2 dan Hari 12-13. Perjalanan Menuju dan Pulang dari Bali.

Karena perjalanan pergi dan pulang sudah aku ceritakan di postingan terpisah, di sini aku ceritakan sejak hari ketiga sampai hari 11 aja kalau begitu yaa πŸ˜‰

Baca postingan perjalanan dan budgetnya di: Road Trip Jakarta Bali Bersama Anak-anak, Berapa Lama Durasi Perjalanan Serta Biayanya?

Hari 3. Dolphin Chasing di Pantai Lovina

Sesuai judulnya, dolphin chasing, ya ini seperti “mengejar lumba-lumba”, ahaha. Aku dan suami mengajak anak-anak melihat lumba-lumba di habitat aslinya di laut. Sambil menikmati matahari terbit, kami menuju tengah laut, tempat di mana lumba-lumbanya sering muncul.

Oiya, tur dolphin chasing kayak gini memang yang terkenal di Bali Utara ya, jadi hampir di seluruh hotel dan penginapan sekitar pantai Lovina menawarkan paket tur ini. Karena kami menginap di hotel Lovina, jadi kami pakai tur dari hotel itu deh. Tarifnya sekitar 125 ribu per orang, anak-anak bayar 50%nya saja.

Baca juga: Wisata Bali Utara Bersama Balita

Karena ini hotel pinggir laut, jadi menuju laut ya tinggal ke arah pantai dan sisi belakang hotel aja. Janjian sekitar jam 5.30 pagi agar bisa melihat lumba-lumba saat mereka memang sedang mencari makan dan berkumpul di lautan, tempat tertentu dan di jam tertentu.

Dolphin Chasing Pantai Lovina Bali
Dolphin Chasing Pantai Lovina Bali

Setelah puas melihat lumba-lumba, kami diajak untuk melihat terumbu karang yang indah di sekitar pantai Lovina juga. Bukan, kami gak snorkeling, tapi lautnya memang cukup dangkal dan jernih untuk bisa dilihat dari atas permukaan.

Kali ini anak-anak bisa melihat langsung alga yang bersinar saat malam, ada yang berwarna biru dan ada yang merah, setiap hari kulihat semua #eh. Selain itu mereka juga bisa melihat bulu babi yang tersebar di dasar laut. Berwarna hitan dan memiliki duri panjang, makanya juga disebut sebagai landak laut.

Hari 4. Hiking Gunung Batur

Hiking Gunung Batur
Hiking Gunung Batur

Setelah sebelumnya suami berhasil mengajak aku dan anak-anak beberapa kali hiking, saat ke Bali ini dia mau mencoba mengajak kami untuk ke Gunung Batur.

Kami memilih penginapan di sekitar danau Batur supaya bisa melihat indahnya pemandangan danau, sekaligus jarak menuju titik pendakian jadi tidak terlalu jauh.

Akhirnya kami pilih menginap di Volcano Terrace Bali yang letaknya di pinggir danau dan beberapa ratus meter saja dari titik pendakian. Sehingga keesokan harinya, kami tidak perlu bangun tengah malam, cukup bangun dini hari sekitar jam 3, lalu memulai pendakian sekitar jam 3.30.

Naia (10 tahun) dan Nawa (6 tahun) Alhamdulillah sudah bisa diajak mendaki dan sudah bisa jalan sendiri. Nara yang baru 2,5 tahun digendong bergantian oleh aku dan suami (lebih banyak oleh suami sih tentu saja, ihihi). Dan juga tentu kami pakai guide ya, 1 orang perempuan yang cukup asik diajak ngobrol dan asik juga untuk menemani anak-anak.

Anw, ini mendakinya bukan yang sampai beberapa jam gitu ya, total pendakian 1 jam sampai di puncaknya, makanya kami bisa bangun dini hari saja untuk bisa menikmati indahnya sunrise dari puncak gunung Batur ini.

Sunrise di Gunung Batur
Sunrise di Gunung Batur

Oiya, beberapa kali kami juga dilewati oleh penjual minuman yang akan menjual minumannya di atas puncak ini. Nah, ada 1 penjual yang berhenti dan akhirnya membantu kami di lahan pendakian yang cukup terjal. Betul kami jadi sangat terbantu, karena guide tadi berjalan di depan dan fokus membantu Naia Nawa. Nah, aku dan suami (terutama suami ya) juga tidak semudah itu mendaki di lahan yang terjal, apalagi dengan menggendong Nara, jadilah kami merasa sangat terbantu dengan bantuan bapak penjual minuman itu.

Walaupun pada akhirnya dia minta kami beli minumannya sih, yang harganya bisa 10x lipat harga biasa, wkwkwk. Tapi gapapa, aku sih mikirnya kami membayar jasanya untuk membantu kami melewati lahan pendakian yang cukup terjal tadi ya, minumannya bonus saja, hehe.

Baca pengalaman pendakian lebih lengkap lagi di Mendaki Gunung Batur Bersama Anak-anak dan Menikmati Sunrise yang Menakjubkan yaa.

Hari 5: Bali Zoo dan Berenang

Bali Zoo
Bali Zoo

Hari keempat sore, setelah paginya mendaki gunung Batur, kami memutuskan untuk check out dan berpindah lagi menuju daerah Ubud. Oiya, setelah mendaki, anak-anak kami biarkan puas berenang di kolam renang Volcano Terrace (yaa supaya aku juga bisa packing-packing lagi ya kan, ahaha).

Siangnya, kami menuju Adiwana Arkara Resort. Kami baru memesan villa dengan private pool ini sehari sebelumnya dan memesan untuk selama 3 hari 2 malam. Tapi, begitu melihat tempatnya sungguh enak dan nyaman (dan di bawah 1 juta xp), kami langsung memutuskan untuk extend menjadi 4 hari 3 malam.

Private Pool Adiwana Arkara Resort
Private Pool Adiwana Arkara Resort

Anw, di hari kelima ini kami ke Bali Zoo dengan menempuh sekitar 15 menit saja dari villa. Beli tiket on the spot dengan harga 112.500 per orang (6 tahun ke atas). Selain tiket masuk, ternyata suami juga membeli tiket untuk memberi makan gajah, singa, dan kuda poni.

Bali Zoo
Bali Zoo

Anak-anak excited banget untuk memberi makan binatang-binatang tersebut, mulai deh kami mencari di mana letak binatang-binatang yang dimaksud. Tapi, sebelum itu anak-anak gagal fokus dan malah berhenti dulu untuk bermain di playground yang ada di dalamnya, ahaha.

Playground di Bali Zoo
Playground di Bali Zoo

Di sana memang terdapat beberapa playground yang menyebar di setiap area. Lalu yang paling menarik adalah adanya jalan jaring yang dibentuk seperti pipa dan membentang di atas playground. Ternyata jalan tersebut adalah untuk dilewati para macan dan untuk pengunjung bisa melihat macan dari bawah.

Melihat Harimau dari Bawah di Bali Zoo
Melihat Harimau dari Bawah

Ngeri-ngeri sedep sebetulnya ya ngeliat macan dari bawah gini. Takutnya jalanannya rubuh, terus macannya kabur, hyahaha.

Sebetulnya di Bali Zoo juga ada jadwal pertunjukan-pertunjukan binatang gitu, tapi karena kami asik berkeliling dan memberi makan hewan-hewan tadi, jadilah gak sempat menonton pertunjukan satu pun. :’)

Memberi Makan Hewan di Bali Zoo
Memberi Makan Hewan di Bali Zoo

Anak pertama sempet sedih karena gak bisa menonton pertunjukan burung kan, jadilah kami hibur dengan boleh berenang di villa sepuasnya. Yaa kolam renangnya juga ada di halaman villanya sendiri juga ya kan, memang bisa sepuasnya lah xp.

Berenang di Adiwana Arkara Resort
Puas Berenang

Hari 6: Campuhan Ridgewalk, Tegalalang Ricefield, & Pondok Pekak Library

Awalnya kami hanya mau ke Campuhan dan Tegalalang saja. Ternyata di kedua tempat itu tidak begitu lama, jadilah setelah makan siang kami juga sudah bisa bersantai lagi di villa.

Campuhan Ridgewalk dan Tegalalang ini sekali lagi memang wisata alam ya, dan mengharuskan jalan yang agak jauh. Karena konsep Campuhan memang jalan santai sambil menikmati alam, jadi memang butuh kaki yang fit.

Campuhan Ridgewalk
Campuhan Ridgewalk

Nah, karena kaki suami dan aku masih agak-agak kemeng karena hiking dan mengelilingi Bali Zoo, akhirnya di Campuhan hanya berjalan sedikit saja dan memutuskan langsung pindah ke Tegalalang, hehehe.

Di Tegalalang ini menghadirkan suasana sawah Bali yang indah dengan sengkedan menjadi panorama utamanya. Kita diijinkan untuk mengelilingi sawah (naik turun lebih tepatnya) dan menikmati keindahannya.

Tegalalang Ricefield
Tegalalang Ricefield

Setelah lelah mendaki serta mengelilingi persawahan, kami lanjut makan siang. Tidak perlu berpindah tempat karena kawawan persawahan yang kami datangi memang berada di belakang tempat makan. Tempat makan yang menawarkan pemandangan persawahan namun dibanderol dengan harga yang cukup mahal xp.

Sore harinya sebetulnya mau ke Monkey Forest, tapi mengingat kaki masih cukup pegal, terlebih lagi habis jalan mendaki juga di Tegalalang, jadilah kami batalkan dan mengalihkan ke tempat lain. Kami putuskan untuk ke perpustakaan untuk mengikuti aktivitas anak-anak di sana. Dari beberapa pilihan aktivitas, Naia Nawa akhirnya memilih untuk membuat perhiasan dari perak.

Membuat Perhiasan Perak di Bali
Liontin Perak

Awalnya aku pikir membuat gelang dengan meronce manik-manik dari perak, tapi ternyata membuat kalung dengan hiasan liontin dari perak. Mungkin hasil akhirnya terlihat biasa, tapi prosesnya lebih menarik menurut aku. Karena guide-nya mengajarkan anak-anak untuk membentuk liontin tersebut (mengasah kreativitas anak), memotong jadi bentuk yang diinginkan, lalu membakar perak yang sudah dibentuk tadi. Proses yang dilakukan lebih beda dari yang lainnya yang biasanya meronce.

Yang paling penting adalah, anak-anak happy dan sangat antusias dengan setiap proses pembuatan liontin dari perak tersebut πŸ™‚

Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Ubud, Bali

Hari 7: Monkey Forest

Rencana yang belum berhasil dilaksanakan, akhirnya terlaksana keesokan harinya. Di hari ketujuh ini kami ke Monkey Forest lalu berpindah tempat ke daerah Canggu.

Kami mengajak anak-anak mengunjungi Monkey Forest yang masih di daerah Ubud. Di sana, namanya juga monkey forest, alias hutan monyet, jadi memang seperti hutan tempat hidup para monyet. Sejak awal, kami selalu diperingatkan untuk tetap tenang, tidak menatap mata monyet, juga tidak memberi mereka makanan, bahkan kalau dihampiri oleh monyet, diharap kita juga tidak panik.

Monkey Forest
Monkey Forest

Dengan mematuhi peraturan itu, kita jadi bisa puas mengelilingi monkey forest dengan tenang dan tidak diganggu oleh monyet-monyet yang ada. Monyet-monyet tersebut memang cenderung cuek sih, kecuali kita membawa makanan, baru deeh mereka antusias dan langsung berkerumun. Makanya kita juga gak boleh bawa makanan ya. Yang boleh ya hanya para penjaganya saja.

Nah, kalau mau berfoto dengan monyet, para penjaga di sana sudah siap dengan makanan supaya monyet-moyet bisa menghampiri tanpa membuat mereka panik atau tidak nyaman.

Monkey Forest
Monkey Forest

Setelah puas ke Monkey Forest, lanjut deh langsung menuju Canggu dan menginap di Sedasa. Sedasa ini adalah guest house ya, jadi memang per malam juga lebih murah dibanding villa yang di Ubud tadi. Kami memutuskan untuk menginap selama 3 hari 2 malam di sini.

Hari 8. GWK Cultural Park dan Uluwatu

GWK dan Uluwatu
GWK dan Uluwatu

Kami jadikan 2 tempat wisata ini menjadi 1 hari karena letaknya yang berdekatan. Sekaligus, kami mau menyaksikan pertunjukan tari kecak di Uluwatu saat matahari terbenam. Di sana memang terkenal dengan pertunjukan tari kecaknya kaan, makanya kami sudah mengincar pertunjukan ini sejak merencanakan perjalanan beberapa bulan sebelumnya.

Karena memang berencana ke Uluwatu untuk menonton pertunjukan Tari Kecak di sore hari, jadilah kami ke GWK terlebih dulu. Di sana ternyata sudah hampir selesai pembangunan gedung utamanya.

Berfoto di Depan Gedung Utama GWK
Berfoto di Depan Bangunan Utama GWK

Kalau dulu ke GWK kita hanya bisa menemukan kepala garuda serta badan Wisnu yang kurang sempurna, sekarang kita bisa masuk ke gedung yang bagian atasnya merupakan bangunan Garuda Wisnu Kencana, Wisnu yang memakai mahkota emas dan mengendarai Garuda. Kepala garuda yang terpisah dan badan Wisnunya masih ada kok πŸ™‚

GWK
GWK

Nah, sekarang kita bisa naik sampai di pundak patung Wisnu dengan membeli tiket terpisah yang dibeli langsung di dalam gedungnya. Sepanjang jalan masuk, terdapat pameran patung kesenian yang bercerta mengenai legenda-legenda Bali, termasuk kisah GWK itu sendiri.

Untuk naik sampai bahu gedungnya, kita dikenakan tarif sebesar 50ribu lagi per orang. Sebelum naik, akan diberikan alas kaki terlebih dahulu. Hal ini ternyata karena di lantai atas tersebut ada bagian kaca yang memperlihatkan struktur gedung yang tinggi menjulang tersebut.

Kaca di Tingkat Atas GWK
Kaca di Tingkat Atas GWK

Setelah puas di GWK dan makan siang juga di sana, kami menuju Uluwatu untuk menonton pertunjukan tari kecak. Pertunjukan tari kecak ini juga sudah ditunggu-tunggu oleh kami, dan sungguh worth it penantian panjang kami (penantian sebelum road trip, maupun penantian sekitar 30 menit sebelum pertunjukan dimulai).

Tari Kecak di Uluwatu Bali
Tari Kecak di Uluwatu Bali

Keindahan pertunjukan tari kecak di Uluwatu ini sendiri sudah aku bahas di postingan Indahnya Pertunjukan Tari Kecak Di Pura Uluwatu Bali Yang Tak Tertandingi.

Hari 9. Beli Oleh-oleh di Joger

Di hari ini, badan suami mulai kewalahan. Mulai dari hiking sambil menggendong Nara di gunung Batur, berjalan seharian di Bali Zoo, berjalan (setengah mendaki) di Tegalalang, dan berkeliling GWK serta UIuwatu menyebabkan badan suami mulai terasa pegal-pegal dan pinggang sakit. Akhirnya suami memanggil tukang pijat untuk datang ke penginapan kami dan memijat seluruh badan suami. Anw, aku pun dipijat deng waktu di Ubud, ahaha.

Setelah selesai dipijat, suami mau beristirahat lagi dan rasanya tidak sanggup untuk ke mana-mana. Berhubung anak-anak mulai bosan dan daripada mereka hanya menonton saja di penginapan, aku berinisiatif untuk mengajak mereka beli oleh-oleh ke Joger. Jalan deh aku dan 3 anak ke Joger.

Beli Oleh-oleh di Joger
Beli Oleh-oleh di Joger

Dari terakhir aku ke sana, ternyata Joger semakin besar hingga sekarang sudah ada lantai 2nya. Koleksi pakaiannya pun semakin banyak. Selain itu, juga banyak kerajinan tangan dan makanan yang bisa dibeli untuk oleh-oleh. Yang paling unik sih ada mesin ATM yang masih mengeluarkan uang pecahan sebesar 20ribuan, ihihi.

Hari 10. Hide n Seek Playground

Hide n Seek Bali
Hide n Seek Bali

Hari ke 10, hari-hari terakhir kami berada di Bali dalam rangka road trip waktu itu. Kami memang memutuskan untuk “all out” di hari-hari terakhir ini. Maksudnya adalah menginap di hotel yang betul-betul di pinggir pantai, supaya gak perlu pakai keluar hotel lagi untuk bisa menikmati bersantai di pasir pantai sambil melihat anak-anak bermain ombak.

Pilihan jatuh pada hotel Merusaka. Kenapa? Karena waktu itu ini yang paling budget friendly, wehehe. Dengan luas kamar yang cukup lega untuk kami berlima, hotel ini yang masuk dalam budget kami πŸ˜€

Merusaka Nusa Dua Bali
Merusaka Nusa Dua Bali

Anw, dalam perjalanan dari Canggu menuju Nusa Dua inilah kami mengajak anak-anak untuk mampir dan main sebentar di Hide n Seek Playground yang ada di Sunset Road. Sebetulnya kami gak tau juga gimana tempatnya, ya googling aja tadinya, terus menuju tempatnya deh untuk mengisi waktu.

Hide n Seek Playground
Hide n Seek Playground

Ternyataa, tempatnya seseru itu. Anak-anak malah suka sekali bermain dan seru-seruan di situ. Berhubung tempatnya juga jadi satu dengan cafe (Tokeru Cafe) yang makanannya juga enak-enak, jadilah orangtuanya nunggu di cafe itu sambil nunggu anak-anak main. Asik sih, salah satu tempat yang mau dikunjungi lagi sih ini kalau ada kesempatan ke Bali lagi bersama anak-anak πŸ™‚

Hari 11. Staycation di Merusaka Hotel

Waktunya menikmati hoteel alias staycation aja, lumayan seharian bisa puas berenang dan puas bermain-main di pantainya, ihihi. Mana kalau ke pantai gak perlu waktu lama ya kan, tinggal turun lalu menuju pantai, sampai deh. Anak-anak pun sudah siap memakai baju renang begitu keluar kamar. Karena memang tujuannya ke pantai, yaa jadinya gak pake repot bawa-bawa baju ganti gitu, hehe.

Hotel Merusaka Nusa Dua
Hotel Merusaka Nusa Dua

Jadi iyes, mau berenang, mau ke pantai, anak-anak tinggal pakai baju renang, kita tinggal bawa handuk. Mandi dan bersih-bersihnya bisa langsung di kamar. Lumayan bisa mengisi tenaga sebelum perjalanan jauh lagi lah leyeh-leyeh di hari terakhir di hotel pinggir pantai gini πŸ˜€

Sudah deh, hari 12-13 sudah perjalanan pulang dan sudah diceritakan di Road Trip Jakarta Bali Bersama Anak-anak, Berapa Lama Durasi Perjalanan Serta Biayanya?

Saran Singkat

Saran aku kalau mau road trip ke Bali gini, bener mengincar Bali Utara dulu sih. Selain lebih dekat dengan pelabuhan, pantai dan wisata alamnya juga banyak yang seru.

Berikutnya, kalau gak punya waktu sepanjang seperti kami ini, kalian bisa pilih-pilih mana yang bisa ditake out, mana yang mau diprioritaskan untuk dikunjungi. Aku sama suami sebetulnya waktu itu santai juga, namun memprioritaskan beberapa tempat wisata, seperti GWK, Uluwatu, dan Tegalalang.

Jadi fokus untuk tetap bisa mengunjungi ke tempat-tempat wisata itu dulu, yang lain bisa dilakukan dan diputuskan sambil jalan.

Gak usah terlalu strict dan harus selalu menepati jadwal sih kalau bawa anak-anak tuh ya, hehe. Fleksibel aja, makanya memang spare waktu agak lama aja dan gak usah ngoyo harus mengunjungi berapa tempat wisata dalam berapa hari, sesuaikan dengan kondisi masing-masing (terutama sesuaikan dengan budgetnya yaa πŸ˜‰ )

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

35 Comments

  1. Duh bacanya bikin mupeng terutama penginapan nya
    Udh 10 thn gak ke Bali euy hiks

    1. cuss rencanakan ke Bali mbaak πŸ˜€

  2. Wah asyik sekali liburnnya apalgi ditemani anak-anak ya mbak dan nampaknya mereka menikmati dan engga rewel seru banget pasti jadi momen tak terlupakan ya

    1. Aamiin, iya, semoga ini jadi momen yang gak terlupakan buat mereka yaa

  3. Baca ini jadi termotivasi buat ke Bali ngikutin itinerary Isti!

    Daaaan lebih termotivasi lagi liat seragamnya yang kece. Ikutan ah kalo ke mana mana pake seragaman kece gini

    1. Ahaha, bajunya bikin salfok ya oma, wkwkwk. Padahal ini aku doank yang demen biru, jadinya pada ikut aja deh karena biar aku aja yang ribet mikirin pakaian ya, hehehe

  4. Seneng banget ih lihat kalian bawa 3 bocil macam petualangan, ke gunung batur, ;lihat sunrise, naik gunung. Aku pengen banget bisa begini sama anak-anak

    1. Cuss mak, bisaaa laahh, apalagi anak2 juga ada yang udah gede, kayanya malah asik dan tambah seru tuh πŸ˜€

  5. Baca cerita road tripnya seru banget! Jadi kepingin coba juga tapi mungkin yang deket-deket aja dulu kali gak sampai Bali. Oiya mbak, aku tuh justru penasaran gimana sih biar bisa lengkap mendokumentasikannya? Soalnya aku kemarin jalan-jalan ke Ancol doang kok malah gak kepikiran foto2 biar sekalian ditulis gitu. Hahaha. Mungkin karena udah ribet sama anak-anak kali ya?

    1. Iyaa, udah ribet ama anak2 biasanya, aku juga kadang gitu, ihihi

      tapi ini emang dasarnya kita suka foto2 iseng aja, jadi sambil jalan sambil difoto2. Plus aku memang punya project tahunan untuk bikin album foto cetak gitu, makanya emang fotoin semua yang bisa aku foto jadinya.

      Anw, ini aja baru aku tulis kan padahal udah bulan Desember perginya, ahaha. Pas mau nulis, baru liat foto-fotonya ternyata ada, paling makanan aja yang juarang banget aku foto xp

  6. Pengalaman yang tak akan terlupakan sampai anak dewasa nih. Pasti nanti mereka kangen traveling sekeluarga begini. Kompak banget ootdnya keluarganya mbak, bajunya samaan terus.

    1. wkwkwk, ini difoto yang bajunya samaan aja. Padahal bawa baju samaan juga cuma 2, sisanya suka2, ihihi. Aamiin, memang niatnya mau memberi anak kenangan sekeluarga yang menyenangkan. semoga mereka inget ini sampai dewasa yaa πŸ™‚

  7. Setelah 13 hari road trip ini diambil kesimpulan mendingan emang road trip gini atau naik kendaraan umum (pesawat dll) kalo untuk satu keluarga lengkap gini mbak? Baik dr segi pengeluaran uang, efektifitas moving dr satu tempat ke tempat lainnya, waktu, sama kesehatan fisik.

    1. Menurut aku lebih enak road trip pakai mobil sendiri gini sih. Pertama, kita jadi bebas kan mau berangkat atau pulang jam berapa. Kalau pakai pesawat, di sana mau gak mau sewa mobil deh, biayanya jadi double. Waktu juga jadi lebih fleksibel karena bisa extend aja gitu kapan pun kita mau, hehe. Kalau sewa mobil, nanti terbatas waktunya, kalau mau extend ya harus ada biaya lebih lagi yang lumayan πŸ˜€

  8. Rahmah says:

    Senangnyaaa
    Bawa 3 anak perempuan semua ini luar biasa juga ya
    Dulu saya ke Bali bawa 1 saja anak perempuan benar-benar perjuangan
    Saya coba catat itinerary-nya siapa tahu bisa ATM

    1. Siaapp. Siapa tau kalau nanti berencana ke Bali bisa liat2 ini πŸ˜€

  9. Rasanya kok pengen liburan teruuuss yaa…
    Bali memang luar biasa vibesnya dan daya tariknya bagi wisatawan. Kalau gak pengen wisata yang gitu-gitu aja, bisa explore alamnya dan mencontek itinerary kak Isti di blog ini.

    Paling pengen menginap di Hotel Lovina dan melihat dolphin chasing.

  10. Baca tulisan ini membuat saya tertantang untuk mengajak keluarga road trip. Tapi mungkin coba yang dekat dulu kali ya kaya ke Jawa Tengah.

    1. iyes mbak. Atau bisa juga coba ke Cirebon dulu, lumayan juga banyak tempat yang bisa dikunjungi πŸ˜€

  11. MBAK ISTIIII INI DREAM TRIP BANGEEETTT! Udah punya 3 bocil tapi masih bisa road trip, 13 HARI PULAK!
    Pantai, staycation, wisata kekinian, SAMPAI GUNUNG PUN DAPET. Yah meski cuma hiking ganteng 1 jam, tapi view-nya bagus bangeeettt. Mirip-mirip ke Puncak Sikunir Dieng gitu ya.

    Sekarang istri lagi hamil dan twins :)) Pengen di masa depan trip kayak gini juga, tapi ke Jepang hahaha. Pengen tetep bisa jalan meski sambil gendong anak kayak Papa Nara.

    1. Aahh.. Aku juga pengen ke Jepaang, ahaha.

      Waw, sehat2 yaa bumilnya, seru banget kayanya dapet twins 😍
      Ah, dirimu mah insyaAllah bisa banget lah nanti jalan-jalan bareng anak-anak gini juga. Tambah seru dibanding sendirian (plus tambah rempong pasti sih, ahaha)

  12. Semoga THN depan aku jadi nih road trip ke Bali Ama anak2 πŸ˜„. Udh kebayang sih mau kemana aja. Kalo anak2 sendiri mintanya waterbom Bali. Aku juga suka Krn wahananya banyak yg menantang.

    Bener mba, kalo traveling Ama anak itu, ga bisa saklek Ama ITIN. Hrs flexible. Kadang itin yg udh dibuat terpaksa batal Krn suatu hal dari anak2. Makanya aku juga bikin back up plan tiap kali traveling sih. 😁

    1. Naah akuuu malah belum pernah ke waterbom Balii, ahaha. Kemarin lebih mau ngabisin yang alam-alam dulu soalnya nih suami.
      Backup plan aku fleksibel, ahaha. Untungnya suami juga nyantai, kalo gak kesempetan ke manaa gitu, dia biasa aja dan langsung cari alternatif lain.

  13. ootd nya bagus banget kak, seragam biru πŸ˜€ keren!

  14. Mbak, keren banget tripnya, rempong nggak ketiga ananda? Jadi pengen jalan-jalan bareng keluarga lagi saya nih. Thanks ya Mbak atas penjelasan trip yang luar biasa.

    1. Alhamdulillah rempong, ahaha. Tapi lebih banyak happynya dibanding kerepotannya, hehehe

  15. Luaarr biasa mbakkkk. Sempat hiking pula. Bali masih jadi wishlist aku sih, semoga segera menapakkan kaki di sana. Amiin

  16. seru banget, bisa 13 hari wah spare waktunya aku juga pengen kalau begini harus pas jadwal libur sekolah

    1. Waktu itu gak liburan sekolah mbak, tapi karena masih pandemi, jadi sekolah masih online makanya kami bisa 13 harian, hehe. Lumayan banget memanfaatkan waktu yang ada πŸ˜€

  17. wuihhh asik bangettt bisa liburan ke Bali, pengen jugaaa πŸ˜€

  18. Seru sekali mbak perjalanannya. Anak-anak bukan tipe yg mageran yaa, jadi kyknya seru-seru aja dengan banyak aktivitas outdoor.
    Tahun ini saya berencana ke Bali, bisa nih ditiru tipis2 rencana liburannya πŸ™‚

  19. Keren banget mbak, semoga aku bisa kesana bareng keluarga…
    deehancare.com

  20. Alamaaak 13 hari. Aku libur seminggu aja udah berasa panjang bangett… nasib budak korporat ya, hehe
    Semoga nanti seiring waktu aku juga bisa ajak keluarga kecilku untuk keliling-keliling jauh yaa

  21. paling seneng kalo ke Kebun Binatang, banyak hal yang bisa dilihat dan dipelajari πŸ˜€

  22. 13 hari menikmati kebersamaan bersama keluarga tercinta di tempat2 wisata. Bahagia sekali ya rasanya… ????

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.