Parenting

[Parenting] Kebiasaan Buruk 2, Sering Berbohong

Pernah gak sih kita sebagai ibu melakukan kebohongan-kebohongan. Misalnya saja saat ada telpon yang tidak ingin diterima oleh Ibu lalu kita bilang ke anak “Nak,bilang ibu sedang pergi ya”. Nah lhoo, berbohongnya memang bukan termasuk kebohongan besar sih, tapi tetap saja anak akan belajar kalau berbohong itu hal yang wajar dan diperbolehkan. Toh, itu dicontohkan oleh si Ibu sendiri. Jadi wajar saja kalau suatu saat si anak bisa menjadi pembohong yang baik, ya karena itu hasil didikan orangtua.

Nah, di buku Ayah Edi yang pernah saya baca, ini termasuk kebiasaan buruk yang sering tidak disadari oleh orangtua. Berbohong kecil dan sering. Iya, gak cuma sekali dua kali kan berbohong seperti itu? Bahkan sering demi menenangkan anak yang melarang ibu atau ayah untuk pergi kerja, kita bilang “Nak, ayah/ibu perginya cuma sebentar kok, gak lama, jadi kamu tenang ya”. Lah, kalo ternyata ibu atau ayahnya kerja sampai larut malam gimana? Atau sampai waktu normal aja deh, jam 5 sore misalnya. Apakah itu waktu yang sebentar? Nanti akan tertanam juga deh di benak anak kalau pergi seharian termasuk waktu yang sebentar.

Kata sebentar atau lama sebenarnya juga kurang dianjurkan sih, karena itu termasuk waktu yang relatif. Ada yang menganggap 1 jam itu lama, ada yang menganggap 1 jam itu sebentar. Maka, untuk mengajarkan anak mengenai waktu, disaat anak belum bisa mengenal jam atau menit, sebaiknya pakai batas waktu yang pasti. Misalnya, “Kamu ditemani ibu setelah ibu selesai menggosok”. Nah, jelas batas waktunya, yaitu selesai menggosok! Anak akan belajar sabar dan akan mengenal batas waktu. Tapi disaat anak sudah mulai mengenal waktu, jam, menit, dsb, penting untuk selalu menggunakan batas waktu yang pasti tersebut. 15 menit lah, 30 menit lah, bahkan 8 jam kalau akan pergi bekerja. 

Balik lagi ke bohong. Sebagai orangtua, selalu lah usahakan untuk tidak berbohong, baik kebohongannya hanya kebohongan kecil seperti yang telah disampaikan. Mulailah selalu bicara jujur dan selalu membiasakan hal tersebut ke anak sejak anak lahir. Lebih baik bicara jujur mau ke mana, bersama siapa, dan akan pulang jam berapa nantinya ke anak. Walaupun anak nangis dan merengek, peluk dan tenangkan dulu. Kalau masih merengek, coba diajak mengantar sampai depan pintu, depan gang, atau depan komplek. Dengan begitu anak juga akan belajar berkomunikasi dengan baik kepada orangtua.

Saya pernah membuktikannya lho. Ceritanya ada di postingan saya yang ini, hehe.

Begitulah, semoga berguna dan bisa menghindari kebohongan-kebohongan kecil ini ya para orangtua 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

12 Comments

  1. nice share mak dapet inti sari parenting nih, ntar mau coba praktekkan kalo anak saya udah gedean 🙂

    1. wah, terima kasih.. praktekkan dari sekarang aja mak, hehe. anak saya juga masih keciiil, baru 20bulan 😀

      1. anak saya baru 6 bulan mbak >,< belum ngerti kayaknya

  2. wk wk wk,,mak,,aku kesentil,,ngga sering siih,,tp pernah laah 😀

    1. Hihihi.. Saya juga pernah lupaaa mak.. Bener2 harus ekstra hati-hati niiih dalam bertindak, bakal dikopi plek soale 😀

      1. Betul banget mak,,anakku jg peniru hebat soalnya,,

        1. Hihi,setauku semuaaa anak kecil bener2 peniru yg hebat euy. Makannya,mau tau ortunya gimana? Liaat aja anaknya xp

          Semoga kita bisa jadi contoh yg baik ya mak.. Aamiin

          1. Iya betul mak,,amin,,

  3. Iya bener. .. anak akan meniru kebiasaan orang tuanya

  4. Iya benar sekali. Gak sadar, janji kita kepada anak juga jadi bentuk kebohongan kalau gak kita tepati.

    “Nak, kalau ada orang yg dtg, bilang, “Ibu gak ada di rumah.”
    Pas tamu datang, anak berkata, “Kata Ibu, Ibu gak ada di rumah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.