Parenting

[Parenting] Kebiasaan Buruk 9, Menakuti Anak

Terkadang demi membuat anak kita diam dan tenang dari tangisannya, kita malah menakut-nakutinya dengan hal yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Seperti saat anak tidak henti-hentinya menangis, orangtua malah bilang padanya “Diem gak? Nanti mama bawa ke dokter ya biar disuntik” atau “Hadeuh, nanti mama panggil polisi nih ya biar kamu diem”. Atau malah ada yang menakut-nakutinya dengan hantu-hantuan atau hal-hal yang berbau mistis, hiiy.

scaring (1)

Image by Beth Jusino on Flickr

Mungkin memang dengan begitu anak akan berhenti menangis, tapi nantinya dia akan takut dengan dokter dan polisi atau profesi lainnya yang seharusnya tidak perlu ditakuti. Tapi biasanya seiring pertumbuhannya anak akan tersadar dan merasa “kenapa dulu gw bisa takut banget ya sama dokter dan polisi?” haha. Yang diinget ya orangtua yang menakuti mereka begitu deh 😀

Saya sadar kalau menangis memang diperlukan untuk meluapkan emosi dalam diri kita, sama halnya dengan anak kita. Saat ia lapar, bosan, mengantuk, ketakutan, atau menginginkan sesuatu yang tidak bisa diraihnya, biasanya akan diluapkan melalui tangisan. Saat Naia menangis seperti itu biasanya saya mencari tau penyebabnya. Saya menggendongnya agar ia sedikit lebih tenang sambil menuruti apa yang dia mau. Kalau ternyata ia menginginkan sesuatu yang tidak bisa diraihnya, saya yang bersedia mengambilnya.Tapi biasanya saya juga ngasih syarat untuk mendapatkan apa yang ia mau itu. Syaratnya apa? Berhenti menangis! hehe. Cukup efektif lho. Saat tangisannya berhenti, saat itulah dia bisa mendapat apa yang dimau.

Tetapi saat apapun yang dia tunjuk sudah kita berikan namun tangisannya belum berhenti juga, saya langsung tersadar kalau ia sebenarnya mengantuk. Ya sudah saya jelaskan kalau ia mengantuk dan sebaiknya tidur sambil saya ajak ke kasur untuk tidur sendiri. Dan betul, tidak lama setelah ia merebahkan diri di kasur, ia langsung tertidur pulas. Biasanya kerewelan saat menjelang tidur dikarenakan ia terlalu capek bermain atau malah belum puas bermain tapi sudah mengantuk.

Nah, kalau ternyata penyebabnya adalah karena ketakutan, sebaiknya dirangkul atau dipeluk agar ia menjadi tenang. Ya sama seperti kita yang sudah dewasa ini, rangkulan atau pelukan orang lain akan menjadi sangat menenangkan disaat merasa ketakutan kan?

Intinya, kita harus bisa mengenali sebab-sebab mereka menangis terlebih dahulu untuk menentukan tindakan selanjutnya dari tangisan itu. Disaat kita sudah mengenali sebab tangisannya, insyaAllah tidak sulit untuk membuatnya berhenti menangis, tapi bukan dengan menakut-nakutinya. 🙂

Happy parenting ^^

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.