Parenting

[Parenting] Kebiasaan Buruk 8, Campur Tangan Pihak Lain

Ada yang masih tinggal dengan orangtua walaupun sudah punya 1 atau 2 anak? Pasti ada lah yaa, hehe. Tapi sering gak sih kita gak kompak sama orangtua masalah pengasuhan anak kita? Misalnya saja, kita sedang mengajarkan anak bertanggung jawab dengan membiarkannya mengambil lap dan membersihkan sendiri tumpahan susu yang tadi diminumnya. Tapi tiba-tiba si nenek *ibu mertua atau ibu kita sendiri* melihat itu dan langsung menghentikan aksi cucu kecilnya itu. Beliau berkata, “ealah, mau ngapain bawa2 lap itu? udah, nanti biar bibi aja yang beresin, kamu main aja gih sana”. Nah lho, padahal kitanya ada di situ, tapi si nenek “mengambil alih” kewenangan kita terhadap anak.

Kita biasanya ya cuman ngedumel dalem hati karena gak enak untuk menegurnya. Atau merasa capek untuk sekedar menjelaskan alasan kita. Siapapun yang tinggal di rumah sebetulnya bisa banget melakukan ini. Mereka ngerasa gak tega, kok ya anak kecil disuruh-suruh ngerjain kerjaan rumah gitu atau kok ya anak kecil gak dibantu. Padahal maksud kita kan baik, demi mengajarkannya tanggung jawab dan kemandirian. Tapi kok ya pihak lain rasanya gak mau tinggal diam dan selalu mau menginterupsi cara kita.

Gangguan Pihak Lain

Image by Wayne Large on Flickr

Sesungguhnya maksud pihak-pihak yang “menginterupsi” kita juga baik sih. Mereka sekedar membantu mengasuh anak dengan cara yang mereka tau. Mungkin mereka tau anak kecil belum bisa membersihkan makanan atau tumpahan susu sendiri. Atau mereka mungkin taunya anak yang jatuh akan menjadi kotor dan harus segera dibersihkan. Padahal ya, kalau saja para pihak ini bisa kompak dengan gaya pengasuhan yang kita jalani, bukan tidak mungkin kita malah bisa menjadi tim yang solid dengan mereka. Nah, untuk kompaknya tadi yang cukup sulit yaa, hehe. Tapi coba deh beberapa cara menghibur kita yang “diinterupsi” ini. Kalau ada yang mau menambahkan silahkan lhoo πŸ˜€

Sabar

Hehe, ya yang pertama kita bisa lakukan ya dengan bersabar menghadapi para pihak yang tidak kompak ini. Sangat sangat mungkin kok kita menjadi sebel dan kesel kalau diinterupsi oleh mereka atau dinasehati yang tidak sesuai dengan jalan pikiran kita. Tapii, itu tadi, pelajaran sabar emang gak pernah ada habisnya. Jadi, hal pertama yang perlu dilakukan ya sabar aja πŸ˜€

Anggap Liburan

Anggap saja anak sedang “libur” dari gaya pengasuhan kita sementara waktu. Dengan menganggap mereka “libur” bisa sedikit menenangkan hati dan pikiran kita loh. Kita jadi gak kepikiran terus betapa menyebalkannya pihak-pihak yang menginterupsi tadi. Kita malah jadi lebih bahagia karena banyaak yang peduli dengan anak kita. Asal jangan terlalu sering juga sih. Kalau tiap hari anak kita “libur”, kapan donk belajar mandiri, tanggung jawab, dan segala hal yang mau kita ajarkan itu? hehe. Coba deh sekali-sekali ajak para pihak yang peduli ini untuk bicara baik-baik dan mencoba hal di bawah ini πŸ˜‰

Menjelaskan bagaimana cara kita mengasuh

Iyap, dengan menjelaskan bagaimana cara pengasuhan kita terhadap anak, kita bisa sedikit “mencerahkan” mereka akan sikap-sikap kita terhadap anak. Ya seperti contoh tadi, kalau kita jelaskan kalau membersihkan tumpahan susu yang diminum adalah merupakan pelajaran tanggung jawab, bukan tidak mungkin kok mereka mau bekerja sama dengan kita πŸ˜€

Atau kalau kita sedang ada kesepakatan dengan anak lalu tiba-tiba orangtua menginterupsinya dengan menggratiskan hal yang diminta, jelaskan kalau kita ingin mengajarkannya berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan sesuatu. Orangtua juga pasti akan mengerti dan mengikuti “alur” pengasuhan kita.

Dengan menjadi “tim” yang kompak dengan pihak yang peduli dengan anak kita ini hasilnya akan menjadi luar biasa loh. Boleh kok dicoba di rumaaah, boleeh banget, hehe.

Happy Parenting ^^

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

5 Comments

  1. padahal beda orang beda cara mendidik. tapi seperti halnya orangtua yang biasanya kepengen yang terbaik jadinya kadang ngerusuhin anaknya yang baru punya baby hihi. sabarin aja πŸ˜€

    1. iya betul, emang paling mempan ya disabar-sabarin aja deh, hehehe πŸ˜€

  2. Aku tinggal dengan mamaku mak, dan beliau ikut membantu bgt dalam pengasuhan anak.. alhamdulillaahnya kami bisa banyak sejalan dalam hal pola asuh.. ya tp pasti ada sih beda pikiran mah πŸ™‚

    1. iya, kalo kompak jadi enak banget ya maak πŸ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.