Traveling

Menemukan Surga Asri Bersama Pasangan di Taman Hutan Raya Juanda Bandung

Salah satu pilihan kami, aku dan suami, untuk tempat nge-date alias pacaran adalah pergi ke tempat wisata alam yang nyaman dan enak untuk berbincang santai seperti di Taman Hutan Raya Juanda.

Saat suami mengajak ke sana, yang ada dalam bayangan aku tuh kami bisa berjalan santai sambil mengobrol dan menikmati pemandangan dan suasana asri nan menawan.

Alhamdulillah benar adanya, bahkan melebihi sekedar jalan santai saja, melainkan kami jadi membawa pengetahuan baru dari sana.

Taman Hutan Raya Juanda
Gerbang Masuk THR Juanda

Ternyata di Taman Hutan Raya Juanda ini terdapat Goa Jepang dan Goa Belanda yang sekarang memang dibuka untuk menjadi tempat wisata.

Wisata sejarah lah yaa, karena memang jadi tau bagaimana bentuk goa tersebut dan peruntukannya pada saat goa itu dibuat.

Anw, kami ngerasa recharge banget sih pergi ke Taman Hutan Raya Juanda ini. Padahal lokasinya di tengah kota, tapi kita bisa menikmati suasana alam yang jauh berbeda dari perkotaan.

Yuk deh aku bawa kalian jalan-jalan (online) ke Taman Hutan Raya Juanda juga, menunjukkan “Surga yang asri” di tengah perkotaan.

Lokasi Taman Hutan Raya Juanda

Taman Hutan Raya Juanda terletak di kawasan sekitar Dago, Bandung ya. Lokasinya yang strategis membuat kami mudah mengakses tempat ini.

Kebetulan waktu itu kami menginap di daerah Dago, makanya suami terlihat antusias mengajak ke Taman Hutan Raya Juanda ini. Soalnya selain memang mau menikmati kebersamaan, dia juga mau susana yang alam-alam gitu.

Begitu melihat gmaps juga jadi tambah antusias, karena letaknya tidak begitu jauh dari tempat kami. Kami hanya membutuhkan waktu sekitar 6 menit perjalanan saja dari hotel kami menginap.

Alamat lengkapnya berada di Kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198.

Aksesibilitas yang mudah

Ternyata, pintu masuk THR Juanda ini juga tidak hanya satu, melainkan ada beberapa dan tersedia di sepanjang jalan kompleks Tahura (Taman Hutan Rakyat).

Hal ini menunjukkan aksesibilitas yang mudah bagi para warga untuk mengunjungi THR sih.

Pintu Masuk Utama THR Juanda

Soalnya sepanjang kami berjalan, kami juga bisa menemukan banyak yang berolahraga namun dari jalur yang berlawanan dengan kami.

Setelah melihat peta yang diberikan oleh petugas di pintu masuk, barulah kami paham kalau ternyata dengan tersedianya beberapa pintu masuk, THR sangat “ramah” bagi warga yang ingin berolahraga sejenak serta pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di tengah hiruk pikuk perkotaan.

Parkiran yang Luas

Tempat parkirnya luas, terdapat parkiran motor dan mobil yang dipisahkan. Untuk motor, letaknya di sebelah kiri jalan (dari arah Dago) dan menyatu dengan pintu masuk THR Juanda.

Untuk mobil, berada di seberangnya. Jadi, kalau kita mau ke sana mengendarai mobil, untuk masuknya, kita harus menyeberang jalan terlebih dulu.

Gak usah khawatir, jalanannya cenderung sepi dan tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang kok. Namun tetap hati-hati ya kalau membawa serta anak-anak untuk menyeberang, hehe.

Tarif Masuk Taman Hutan Raya Juanda

Seperti biasa, tempat wisata alam seperti ini tuh tiketnya gak bakal mahal-mahal. Sangat-sangat terjangkau lah buat kita-kita.

Untuk wisatawan nusantara (memang begitu tulisannya ya di loket pintu masuknya, haha), kita hanya akan mengeluarkan biaya seharga 17 ribu rupiah saja. 

Kalau untuk wisatawan mancanegara, harus membayar sebesar 57 ribu rupiah.

Tarif parkirnya sendiri, untuk motor hanya 6 ribu rupiah dan mobil sekitar 12 ribu rupiah.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Taman Hutan Raya Juanda

Seperti yang sudah aku sebut sebelumnya, bayangan aku saat diajak ke sini tuh kita akan bisa mengobrol santai sambil berjalan saja menikmati udara segar dan pemandangan yang asri, ya rasanya kayak diajak ke Kebun Raya Bogor gitu lah .

Begitu sampai dan memasuki kawasan THR ku langsung terpesona dengan keindahan alam yang menakjubkan. Karena kami dikelilingi oleh hamparan hutan hijau yang teduh dan menenangkan mata.

Taman Hutan Raya Juanda

Aku merasa seperti berada di tengah-tengah alam yang masih asli, jauh dari kebisingan dan kesibukan kota.

Tapi terkadang pertanyaannya, memang bisa ngapain lagi sih di THR Juanda gini? Kan cuma jalan-jalan aja menikmati pemandangan?

Sini sini aku bisikin beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan di THR Juanda.

Jalan Santai di Jalur Hiking yang Indah

Iya, ini sudah tentu. Aku pun sudah cerita kalau bayangan aku untuk bisa jalan santai sambil mengobrol benar adanya.

Apalagi berjalan sambil menyusuri jalur hiking yang indah dan asri. Berhubung jalurnya memang agak mendaki dan melewati hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi, jadi memang bisa disebut lah kalau kita pun hiking tipis-tipis ya.

Berjalan di Jalur Hiking

Kami pun bertemu beberapa pengunjung yang memang datang ke sini dengan tujuan hiking sih. Olahraga dan mencari tempat untuk bisa berjalan kaki dan memenuhi kebutuhan langkah hariannya.

Bersepeda Menyusuri Jalur Sepeda yang Tersedia

Tidak hanya hiking atau jalan saja, tapi pengunjung pun bisa menikmati THR Juanda dengan bersepeda di jalur yang tersedia juga.

Ya jalurnya mungkin sama dengan jalur pengunjung lain ya, soalnya jalanannya memang halus dan tertata rapi. Kita dengan mudah bisa keluar di pintu manapun yang kita inginkan.

Kalau kami sih, tentu keluar di pintu yang kami masuki tadi ya, pintu masuk utama THR Juanda. Ya soalnya kami kan parkir di situ, hahaha.

Wisata Sejarah Mengunjungi Goa Jepang dan Goa Belanda

Nah ini sih yang tidak terpikir di aku sebelumnya. Ternyata di THR Juanda, terdapat Goa Jepang dan Goa Belanda.

Begitu memasuki kawasan, awalnya aku ragu kami bisa berjalan sejauh itu. Soalnya di peta yang kami miliki, Goa Jepang ataupun Goa Belanda memang agak jauh di dalam dari pintu utama. Dari pintu masuk lainnya sih agak dekat.

Baca juga: Kiara Artha Park Bandung Seru Untuk Beraktivitas Sekeluarga

Namun, setelah dilihat lagi, aku mengiyakan untuk ke Goa Jepang, karena letaknya lebih dekat dibanding Goa Belanda.

Goa Jepang Taman Hutan Raya Juanda

Sesampainya di Goa Jepang, menurut aku, sayang banget ya kalau gak memasuki goanya dan melihat dalamnya seperti apa.

Ditambah ada tour guide juga yang bisa menjelaskan isi goanya, jadi ya why not lah.

Ada tambahan biaya untuk menyewa senter dan guidenya tentu saja, hehe. Biaya sewa senter 5.000 per orang, lalu guide 25.000.

Baca juga: Review Fairy Garden by The Lodge: Menonton Pertunjukan di Kastil Menyala

Walaupun aku ketakutan juga sih dengan yang namanya goa, karena kan gelap banget yaa, ahaha. Aku yang mengajak suami untuk masuk, aku juga yang tidak sabar mau keluar. xp

Di dalam Goa Jepang ini ternyata adem dan dingin lho. Padahal letaknya kan masuk ke dalam tanah serta sangat gelap sampai tidak ada ventilasi.

Tidak terlihat lebih tepatnya sih, karena ternyata bangunan Goa Jepang ini memiliki beberapa ventilasi kecil kecil di setiap sudut goanya. Kalau dilihat dari luar, ventilasinya berbentuk seperti di atas.

Di dalam Goa Jepang ini juga terdapat beberapa ruangan kecil yang digunakan sebagai ruang tidur, terutama untuk para komandan dan atasan.

Selain itu, namanya goa dan lama tidak terpakai, tentu ada binatang yang tinggal donk. Siapa lagi kalau bukan para kelelawar, hehe.

Goa Jepang THR Juanda

Mereka gak mengganggu kok, soalnya memang hanya menggantung saja di atap-atap goa. Kalau kita beri cahaya, baru terlihat kalau banyak kelelawar di langit-langitnya.

Asal jangan lama-lama saja memberi cahayanya ya, nanti mengganggu mereka kalau kelamaan 😀

Oiya, di dekat Goa Jepang ini ada toilet ya.

Toilet THR Juanda

Sebetulnya toiletnya tersedia dan tersebar di berbagai penjuru THR Juanda sih, termasuk di Goa Belanda nanti.

Ya di setiap tempat yang memungkinkan pengunjungnya untuk singgah sebentar, di situlah terdapat toilet 🙂

Seusainya dari Goa Jepang, tadinya aku mengajak langsung keluar saja, tapi tanggung, jarak ke Goa Belanda rasanya cukup dekat, jadi kami lanjutkan sampai ke Goa Belanda deh.

Goa Belanda Taman Hutan Raya Juanda

Sebelum sampai di Goa Belanda, kami sempat melewati spot foto-foto yang berlatar belakang bangunan Belanda yang terbuat dari kayu. Spot tersebut diberi nama “Holland Spot”.

Holland Spot

Nah, kami sih gak foto-foto di situ, kami malah memilih foto dengan latar belakang perbukitan yang indah tidak jauh dari spot foto tersebut, ihihi.

Di spot ini juga kami menemukan monyet-monyet yang berkeliaran.

Awalnya agak takut sih, tapi selama kita tidak membawa pernak pernik yang menarik perhatian mereka dan selama kita tidak beradu mata, ya gapapa hanya lewat saja.

Peraturannya sama lah seperti Monkey Forest Ubud yang kami kunjungi sama anak-anak saat kami ke Bali.

Monyet-monyet di THR Juanda

Tidak lama setelah melewati Holland Spot, kami akhirnya sampai di Goa Belanda.

Rupanya di sini tersedia beberapa warung makanan ringan dan minuman yang bisa kita beli. Lumayan kan kalau kehausan dan minum yang kita bawa sudah habis, ya bisa beli di sini sebelum melanjutkan perjalan menuju pulang.

Suami iseng membeli colenak untuk disantap oleh kami berdua.

Jadi beneran serasa piknik sih ini, ahaha.

Anw, Goa Belanda ternyata lebih kecil dan lebih simpel dibanding Goa Jepang. Desainnya juga berbeda.

Kalau Goa Jepang lebih melebar, Goa Belanda lebih memanjang dengan bentuk seperti tusuk sate.

Goa Belanda THR Juanda

Di sebelah kiri banyak pintu-pintu yang dulunya diperuntukkan sebagai tempat tahanan perang pada masa perang, di sebelah kanannya tempat para penjaga dan tempat interogasi.

Setelah kemerdekaan, goa ini masih digunakan sebagai gudang mesiu oleh pemerintah sampai sekitar tahun 1970.

Gambar Goa Belanda

Sekarang sih ya sudah jadi tempat wisata begini 🙂

Kebetulan begitu sampai Goa Belanda ini, waktu dzuhur sudah tiba, jadilah kami sholat dulu sebentar di sini. Yap, di kawasan Goa Belanda selain terdapat warung, tersedia juga mushola kecil.

Memang tempatnya agak berdebu sih, tapi lumayan lah untuk mampir sholat dan menunaikan ibadah. 🙂

Piknik Bersama Keluarga atau Teman-teman

Setelah puas mengunjungi goa-goa, kami lalu berjalan pulang sambil masih menikmati suasana hutan yang rindang dan asri dan sesekali berfoto.

Mendekati pintu masuk, rupanya masih ada jalan lagi ke arah yang berlawanan kami masuk tadi.

Kalau tadi begitu masuk dari pintu masuk utama kami ke arah kanan, nah sekarang kami ke arah sebelah kiri dari pintu masuk utama.

Di sana terdapat beberapa tempat yang cocok digunakan untuk berkumpul dan piknik bersama keluarga. Soalnya terdapat satu tempat yang cukup besar seperti amphiteater dan ada spot untuk playground anak.

Kita bisa duduk bersama di bawah pohon, mendengarkan suara alam yang menenangkan, dan hanya menikmati keheningan yang ada di sekitar.

Rasanya seolah-olah semua beban dan stres sehari-hari bisa hilang begitu saja.

Di dekat situ juga tersedia tempat makan yang cukup enak dan nyaman.

Menghilangkan Lapar di Kafe Hutan

Setelah puas dan lelah mengelilingi Taman Hutan Raya Juanda yang cukup luas, kami pun merasa lapar.

Alhamdulillah sih di dekat pintu masuk tadi terdapat kafe yang cukup asik suasananya, akhirnya kami pun mampir untuk makan sebentar di sini.

Kafe Kopi Tahura

Setelah melihat-lihat sebentar dan memilih tempat duduk, kami putuskan untuk duduk di area lesehan tingkat atas dengan kaki menggantung. Lucu sih kalau dilihat dari bawah, jadi agak-agak ngeri liatnya, haha.

Sebetulnya sih sepanjang berjalan mengelilingi THR Juanda ini, kami pun melewati beberapa tempat makan yaa.

Jadi kalau mau piknik tapi tidak membawa makanan seperti kami, bisa lah melipir ke beberapa tempat makannya.

Suasanya enak banget karena ya namanya juga di dalam hutan kan, jadi asri, adem, dan menenangkan.;)

Coba Kunjungi Taman Hutan Raya Juanda Yuk!

Gimana, kalau ke Bandung, kalian sudah coba mengunjungi Taman Hutan Raya Juanda belum nih?

Coba deh kunjungi sesekali. Soalnya memang seenak itu untuk bersantai dan me-recharge energi kita.

Bagi pasangan seperti kami, taman ini menawarkan romantisme dan ketenangan yang kami butuhkan.

Setelah berkeliling dan melakukan aktivitas di taman ini, kita bisa merasa begitu rileks dan tenang. Ruang terbuka hijau memberikan kesempatan bagi diri untuk bersantai dan menenangkan pikiran. 😉

Jadi, untuk mencari tempat yang asri dan cocok untuk jalan santai, Taman Hutan Raya Juanda rasanya pilihan yang tepat sih.

PS: Kalau kalian merasa postingan aku bermanfaat, coba colek-colek aku di IG (@momopururu) yaa. 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

32 Comments

  1. Wah, asiknya, setelah menikmato suasana asri alam sekitar sekalian olahraga dan ada tempat makannya juga. Lebih enak begini ya biar gak ribet bawa bekal dan peralatannya

  2. waw favorit banget yang begini, yang emang senang sama wisata alam. Suka sama pohon-pohon yang tinggi-tinggi begitu, dan masih ada hewannya.
    Goa Jepang di Bandung banyak gak sih? Rasanya pernah lihat ada penelusuran-penelusuran di Goa Jepang Bandung, apa yang ini ya.

    1. Iya, kayanya banyak ya, di THR Juanda ini hanya salah satunya. Bukan aku kayanya mbak, aku malah baru pertama ini ke Goa Jepang dan Goa Belanda 😀

  3. Pacarannya jauh yaaa.. Ke Bandung.. Xixixi.. Ternyata goa Jepang tersebar dimana2 ya. Th 2009 saya pergi ke Goa Jepang di Padang. Duh jadi mau jalan2 lagi deh inget Goa Jepang

    1. Ahahaha, sekalian ada acaranya suami ini mbak di Bandung, sekalian pacaran deh, ihihi

  4. kalau di sini nggak ada sih hutan raya, harus mlipir ke tretes atau purwodadi, seneng banget kalau lihat yang ijo-ijo bikin seger, kalau mau ke goa nggak perlu pemandunya ya, aku kok gak berani masuk, takut ada sesuatu, huhuhu gelap gitu

  5. Namanya hutan raya, ya, masya Allah luas banget.. dan terlihat adem, sejuk, menenangkan. Cocok banget buat recharge energi ya, Mbak.
    Btw aku salfok sama tunik mb Isti, unik gitu yaa.. hihi.

  6. teduh sekali ya taman hutan raya Juanda di Bandung, masuk ke sini gratis ya mba? pas nih buat jalan santai bareng pasangan sambil menghirup stok oksigen bersi dan adem

    1. iya mbak, teduuh sekali. Bayar mbak masuknya, hehehe. Sudah aku cantumkan kayanya harganya, gak mahal kok, hanya 17.000 per orang saja 😉

  7. Udah lama banget ngak berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir Juanda, dulu awal tahun 2000-an pernah ke sana bareng orangtua, udaranya masih dingin banget pulang dari sana langsung bengkak2 soalnya aku agak alergi udara dingin tapi asyik banget sih pas ke Gua Jepang meskipun rada serem juga. Baca artikel ini jadi pingin ke sana lagi bareng anak-anak tapi lalu lintas arah sana sekarang macet ya, harus prepare waktu.

  8. Wah, seru sekali jalan-jalannya di Taman Hutan Raya biar jalan jauh perasaan teyap adem karena pepohonan yg rimbun apalagi dilengkapi dengan tempat makan yg dekat. Mau dong nanti ke sana juga, semoga yah.

  9. Aha, Kalau pas ke Bandung lagi, kayaknya aku harus meluangkan waktu ke Taman Hutan Raya Juanda Bandung.

    Asyiknya piknik nih.
    Bawa makanan favorit sendiri.

    Sepertinya lokasi dekat pohon yang meliuk-liuk bagai ular itu akan jadi spot pilihanku!

  10. Huaa ngedate aku blm pernah yg gini, seringnya makan ????????????
    Pengin euy. Bdg ya tii ini, enakeun ya tempatnya Aku kira ini td ada anak2 pas baca ke bawah, kok gadaaaa heheu.
    Memang sesekali perlu duaan doang kayak giniii

  11. aih … yang nge-date ke THR~
    tempatnya adem asri ijo-ijo gini refreshing yaa
    trus fasilitasnya juga OK, ada banyak tempat makan karena sepertinya track jauh nih kalau keliling.
    eh btw apa beda Goa Jepang dan Goa Belanda? apa tergantung masa jajahan? yang di Jepang dulu dipakai tentara Jepang bersembunyi?

    1. Yap betul mba, beda masa jajahan, pembuatannya juga beda. Jauh lebih dulu Goa Belanda bikinnya sekitar tahun 1906. Goa Jepang baru di tahun 1942.

  12. Masya Allah lengkap ya Mba kalo datang ke sini tangan kosong gak masalah ya. Bosan main banyak pilihan aktivitas. Kalo lapar bisa ke cafe. ,ini paling nggak bisa stengah Harian kalo kami ke sana

  13. Udh lama banget gak kesana.. dulu sering sekali sepertinya ada beberapa yang berubah yaa semakin rapi dan tertata..

  14. Makin rapih ya Tahura, sy terakhir ke sana pas anak-anak masih TK. Dr situ lanjut ke Tebing Keraton mba, deket. Mampir juga ke forest walk babakan siliwangi, deket simpang dago. Wisata tema alam mumer dalam kota Bandung heuheuheu

  15. wisata sejarah emang selalu menarik ya, apalagi kalau ke Tahura, aku aja mau banget jalan-jalan bareng suami seperti ini. Zaman kuliah sering ke Tahura Bengkulu

    1. Iya mbak, asik ya jalan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul di tempat yang teduh kayak gini

  16. Masha Allah seger banget liat pemandangan di Taman Hutan Juanda Bandung ini. Aku jadi inget pernah juga masuk Goa Jepang tapi di Sumbar. Mirip mirip bentukannya sama yang di Taman Hutan Juanda ini

  17. Aku baru tahu di Bandung ada juga goa Jepang dan goa Belanda. Kalau di Bukit Tinggi sih udah dikasih lampu mak di dalam goa Jepang. Ini masih gelap ya, berani banget masuk. Hawanya itu lhoo pas masuk, serasa gimana gitu. Apalagi bayangin rakyat yang dibunuhin. Kalau mau nonton ttg goa Jepang, ada itu film Letters From Iwojima, bagus.

    1. Akuu juga menyesal mbaak udah ngajak masuk, wakaka. Selama di dalam malah aku yang bolak balik gak sabar untuk keluar, ahaha. Untungnya suami nenangin jadi gapapa lah masih aman-aman aja Alhamdulillaah

  18. Wah seru banget ngedatenya mak. Kalo biasa baca postnya pasukan lengkap sama anak-anak hehe
    Senang banget kalau ada hutan raya gini di tengah kota, jadi ada alternatif kalo lagi jenuh. suasananya nyaman dan menyenangkan dan ada wisata sejarah juga.

  19. Ya ampun Mbaak, tempatnya sungguh memukau. Duh kapan ya bisa ke sana. Sekarang gak di Jakarta lagi jadi rada mustahil mau Bandung tu. Huhu…

  20. Taman Hutan Raya Juanda Bandung ini sering banget dijadiin tempat anak-anak HS buat berkumpul dan belajar. Karena memang sangat ramah anak dan bener-bener bersentuhan dengan alam yaa..
    Jadi pas anak-anak masih TK, aku lumayan sering ke Taman Hutan Raya Juanda Bandung, tapi aku gak seberani kak Isti..masuk ke goa. Huhuhuu,,,di bayanganku uda macem-macem ajalah namanya goa tuh..

  21. Rupanya Goa Jepang dan Goa Belanda berada di satu kompleks kawasan Taman Hutan Raya. Fasilitasnya cukup komplit, ada toilet, mushola, dan kafe hutan.

    Jalan-jalan ke hutan memang jadi bikin fresh lagi.

  22. Wah seru banget ini bisa main ke Tahura. Aku juga kepengen deh bawa keluarga ke sana. Biasanya aku sama bapaknya anak-anak ke sana masing2. Aku sama temen2 blogger, suami sama temen-temennya. Nanti kudu disempetin ke sana sama anak-anak juga. Sekarang mah bisa jadi tempat seru juga buat keluarga ya Tahura ini. Jadi inget dulu masa kuliah, Tahura cuma jadi tempat kuliah lapangan untuk lihat-lihat vegetasi gitu. 😀

    1. Hehe, kayak kebun raya bogor kali ya mbak, jadi tempat kuliah lapangan untuk lihat vegetasi. Tapi enak banget sih di sini, adem, asri, suasananya tentram banget.

  23. Artha Amalia says:

    Asyiknya punya teman hidup sefrekuensi, suka main2 ke berbagai tempat utamanya tempat wisata. Alamnya sungguh asri ya. Mana ada 2 gua pula. Woaaa… Itu mulut gua kok imut amat, hehe, bikin penasaran deh pengen lihat sendiri secara langsung

    1. Yang imut itu emang bukan mulut guanya mbak, hehehe. Itu untuk sirkulasi udara dalam goa, jadi goanya adem deh walaupun dalam dan gelap

  24. Whua tempatnya cakep banget. Bisa untuk liburan bersama keluarga bawa anak-anak. Tempatnya asri dan bersih. Aku suka tempat kayak gini buat liburan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.