Traveling

Melihat Komodo dari Dekat di Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara TMII

Kalau sebelumnya kami mengajak anak-anak ke Taman Burung saat ke TMII, kali ini kami mengajak mereka ke Museum Komodo.

Rupanya Taman Burung dan Museum Komodo (yang juga bisa disebut Taman Reptil) ini sekarang sama-sama dipegang oleh Jagat Satwa Nusantara, sehingga pengaturan di dalamnya memang terlihat lebih rapi dan profesional.

Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara TMII

Oh, ada 1 tempat lagi sih dari Jagat Satwa Nusantara, yaitu Dunia Air Tawar + Museum Serangga. Kedua tempat ini memang berdampingan ya, jadi biasanya tiketnya pun jadi satu.

Anw, sekarang sih aku mau cerita pengalaman kami sepatu rodaan ke Museum Komodo ya. Tentang kenapa jadinya naik sepatu roda, berapa harga tiket masuk Museum Komodo, serta ada apa saja di dalamnya.

Semoga bisa memberi banyak informasi mengenai Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara di Taman Mini ini ya 😉

Sepatu Rodaan ke Museum Komodo

Akhir Januari lalu saat long weekend, kami tuh gak ada rencana keluar kota manapun, tapi aku tetep mau ngajak anak-anak untuk jalan ke manaa gitu. Biar tetap berasa gitu lah ya liburan (agak) panjangnya.

Lalu kepikiran lah untuk mengajak mereka sepatu rodaan keliling TMII dan lanjut berkunjung ke Museum Komodo. Berhubung kami memang sudah lama gak sepatu rodaan bersama, bahkan belum pernah yang lengkap sama aku sih, soalnya aku masih cupu (sampai sekarang juga masih sih, wkwkwk).

Tapi kalau tadinya Nara masih kagok, kali ini Nara sudah mulai lancar, makanya aku berani mengajak anak-anak untuk keliling TMII ini. Lumayan yakan, liburan sekaligus bonding time, hehe.

Maka berangkat deh kami di hari Seninnya (27 Januari 2025), yang bertepatan dengan hari libur karena Isra Mi’raj.

Awalnya sih, mau keliling TMII aja dulu gitu, baru ganti dengan sepatu biasa lalu kami naik angling (atau buggy car) untuk ke Museum Komodo-nya. Tapi setelah melihat-lihat, kok kayanya rame banget dan lumayan antri ya untuk naik angling, pun untuk naik buggy car.

Plus kalau buggy car kan waktunya terbatas ya, jadi takutnya kami belum puas keliling Museum Komodo, tapi sudah harus mengembalikan buggy carnya, kan kayak gak asik gitu jadinya.

Ya akhirnya kami lanjut deh sepatu rodaan sampai Museum Komodo sambil membawa tentengan berupa sepatu ganti. Yaa gak mungkin kan keliling museum komodo masih pakai sepatu roda 😀

Harga Tiket Museum Komodo TMII Jagat Satwa Nusantara

Setelah beberapa kali istirahat, kami sampai Museum Komodo sekitar jam 10an. Kami lalu mengganti sepatu roda kami dengan alas kaki biasa.

Tapi gimana dengan sepatu rodanya yang banyak dan berat ini? (Total ada 5 pasang ya, lengkap dengan pelindung dan helm juga, jadi barangnya banyak xp).

Sampai di Museum Komodo pakai sepatu roda

Aku coba deh untuk menitipkan sepatu roda kami ke petugas loket saat sekalian membeli tiket masuknya. Alhamdulillah diperbolehkan, jadi sepatu roda kami insyaAllah aman berada di dalam ruangan loket tersebut.

Kami juga jadi gak perlu berat-berat membawa sepatu roda yang banyak, hehe. Makasih ya mbak2 petugas loket 😀

Oh iya, harga tiket masuk Museum Komodo ini Rp45.000 untuk weekdays dan Rp55.000 di weekend dan hari libur. Kebetulan kami ke sana memang di hari libur ya, jadi harus membayar Rp55.000 per orang deh (anak-anak harganya sama yaa).

Harga Tiket Masuk Jagat Satwa Nusantara TMII

Tiket Bundling

Nah, sekarang tersedia juga harga tiket bundling alias langsung beli 2 tiket masuk, untuk masuk TMII plus masuk museum Komodo. Jadi cukup membeli 1x saja.

Harga tiket bundling ini adalah Rp62.500 pada weekdays, dan 72.500 pada weekend atau hari libur nasional. Lumayan sih, bisa menghemat sekitar Rp7.500 per orang. Kalau masuknya rombongan bisa menghemat banyak sih, hehehe.

Apa Saja yang Ada di Dalam Museum Komodo?

Dengan harga tiket masuk segitu, menurut aku udah standard tempat wisata sekarang ya. Terlebih lagi, hewan yang ada di dalam Museum Komodo ini terlihat bersih dan terawat, jadi buat aku sih harga tiket masuknya cukup worth it.

Bentuk Museum Komodo ini cukup sederhana dan mudah diingat sih, tapi ternyata lumayan besar juga ya karena terdapat beberapa fasilitas yang cukup lengkap.

Bertemu Komodo!

Museum komodo

Sekarang Museum Komodo ini juga dikenal sebagai Taman Reptil ya. Soalnya ternyata memang jadi banyak berbagai jenis hewan reptilnya. Mulai dari biawak, kura-kura, ular, bahkan komodo!

Iya, ternyata ada komodo lho! Memang komodonya tidak sebesar di pulau komodo pastinya, tapi kami jadi bisa melihat langsung komodo yang masih termasuk anak-anak ini.

Komodo di museum komodo
Ngobrol sama komodo xp

Di setiap kandang hewan reptil ini tersedia lembar edukasi gitu yang bisa dibaca dan mengandung pengetahuan terhadap hewan reptilnya.

Beberapa kandang juga memiliki stiker “Coba temukan aku” karena hewannya cukup bisa berkamuflase dengan lingkungannya. Bagian ini cukup seru dan mendorong anak-anak untuk mencari hewan yang dimaksud lho.

Kandang Reptil Outdoor

Mulai dari pintu masuk Museum Komodo, pengunjung bisa memilih mau ke mana duluan. Bisa ke arah kanan dan ke kandang biawak terlebih dulu, bisa ke kiri ke arah kandang kura-kura, atau masuk ke bagian indoornya.

Bagian indoor-nya ini yang bentuk gedungnya si komodo itu lho yaa.

Kami sendiri memilih untuk ke arah kanan terlebih dulu, jadi kami mengelilingi gedung komodo itu dulu sambil melihat koleksi reptil yang ada di luar.

Aku sebut “mengelilingi” gedung, karena nantinya akan menuju tempat yang sama, baik masuk ke kanan terlebih dulu maupun ke kiri terlebih dulu.

Bagian yang mempertemukan (bagian belakang gedung museumnya) terdapat restoran yang bisa dihampiri untuk makan siang.

Di bagian outdoor ini kami bisa melihat lumayan banyak reptil darat yang bentuknya cukup besar-besar. Mulai dari berbagai jenis biawak, berbagai jenis komodo, juga kura-kura, serta sedikit ular dan buaya.

Lumayan lengkap kan, huhuhu. Mana kandangnya juga tersusun rapi, jadi enak deh alurnya.

Mini Scooter

Oiya, di bagian tengah, terdapat toko souvenir gitu dan juga tempat makan. Kami sempat membeli es krim dulu di sini dan istirahat sebentar.

Di bagian depan toko souvenir ini juga ada mini scooter lucu-lucu yang rupanya bisa disewa untuk anak-anak berkeliling Museum Komodo dengan lebih nyaman.

Harganya Rp75.000 untuk 30 menit dan Rp100.000 untuk 1 jam. Kami sih numpang foto aja ya di sini xp

Mini scooter di museum komodo

Playground

Lalu di bagian outdoor ini juga tersedia 2 playground yang bisa menyenangkan anak. Lumayan untuk peralihan supaya mereka gak bosen melihat binatang terus, ahaha.

Bertema safari gitu lah playgroundnya, dengan ornamen kayu yang menjadi mainan anak-anak. Ada jembatan goyang juga yang tidak tinggi namun lumayan bisa melatih keseimbangan anak.

Anak-anak main di sini setelah melihat buaya. Awalnya kami hanya melihat satu playground saja, yang lumayan ramai dengan anak-anak. Namun, begitu jalan ke bagian depan sedikit lagi, aku menemukan satu playground lagi dengan jenis mainan berbeda.

Naiwara (Naia, Nawa, dan Nara) akhirnya main di playground yang satunya ini, ahaha. Mereka asik bolak balik jembatan goyang, Nara juga asik bergelantungan di kayu dan berjalan di papan yang tipis, ketiganya juga asik melihat benda-benda kecil di kaca pembesar yang tersedia.

Bentuk playgroundnya cukup unik ya. Bukan kayak slider biasa yang warna-warni gitu, tapi (menurut aku) agak mirip dengan yang ada di Jacob Ballas Children’s Garden-nya Singapura yang playgroundnya dibuat untuk melatih motorik kasar anak.

Jacob Ballas Children's Garden
Jacob Ballas Children’s Garden

Ruang Eksibisi Indoor

Sudah melihat reptil yang banyak di luar, sudah bermain juga di playgroundnya, barulah kami masuk ke gedung komodonya itu.

Ruang eksibisinya sangat oke deh. Dengan kaca besar tempat para reptil yang disusun dengan rapi ditambah susunan cahaya yang juga mendukung kita dengan mudah melihat semua hewan yang ada di dalamnya, ruangan ini jadi membuat pengunjungnya mau berlama-lama melihat reptil dan amfibi yang ada.

Di dalam sini rupanya juga tersedia banyak hewan reptil dan amfibi lainnya. Saat awal masuk, kami melihat katak yang warnanya cantik sekali, tubuhnya kecil, licin, dan berwarna biru.

Katak biru

Ada satu hewan yang aku penasaran itu namanya apa, ahaha. Soalnya bentuknya lucu, kayak kura-kura, tapi memiliki mulut yang seperti belalai pendek. Rupanya kura-kura ini disebut Trionychidae alias softshell turtles.

Trionychidae (softshell turtle)
Trionychidae (softshell turtle)

Ada juga ular khas Indonesia yang karismatik, saat melihat ular ini, dia sedang bergerak pelan, menampilkan suasana yang cukup mencekam buat yang melihatnya.

Di sini juga terdapat koleksi ular derik dan kadal gurun lho. Cakep-cakep siih, huhuhu.

kadal gurun museum komodo

Stroller & Wheelchair Friendly

Oiya, aku bisa bilang di sini cukup stroller dan wheelchair friendly sih. Soalnya pada bagian tangga, mereka juga menyediakan ramp yang memang diperuntukkan bagi pengguna kursi roda ataupun stroller.

Jadi memang bikin pengunjung yang membawa balita ataupun orang yang memakai kursi roda jadi nyaman. Seneng yaa kalau memperhatikan kebutuhan semua pengunjung gini.

Wheelchair friendly

Restoran dan Mushola

Setelah puas berkeliling dan melihat koleksi hewan reptilnya, barulah kami mencari tempat makan dan mushola untuk sholat.

Sambil berkeliling tadi kami memang melihat gedung mushola yang tersedia sih. Bentuknya memang gak terlalu besar tapi terlihat nyaman. Lokasinya berada di sisi kiri gedung komodo, persis di belakang “Padar”, semacam tempat show gitu.

Anw, restorannya sendiri seperti yang aku bilang tadi, letaknya malah di bagian belakang gedung komodo dan di atas kandang buaya. Jadi pengunjung memang akan menaiki tangga atau ramp yang tersedia.

Harga makanan dan minumannya ya standar tempat wisata sih, hehe. Namun ada menu yang unik, dinamakan “Telur Komodo”. Rupanya ini berupa kentang goreng panjang-panjang yang diuntai menjadi lingkaran gitu, sehingga menjadi bulat.

Aku iseng pesan itu untuk cemilan, karena memang bukan termasuk makanan berat. Makanan beratnya ada nasi goreng, pasta, juga burger. Lumayan variatif sih.

Makanan di resto Bajo

Bermain dengan Ular

Sebelum pulang, eh sebelum sholat deng, rupanya di Padar tadi ada ular yang dibiarkan berjalan di sepanjang dinding padar dan diperbolehkan untuk disentuh.

Nara yang paling antusias dan senang untuk menyentuh ularnya. Ular ini termasuk Piton Kuning yang memang tidak berbisa ya, juga diawasi oleh pengawas dan dokter hewan yang sedang koas, jadi aku merasa aman deh membiarkan anak-anak menyentuh ularnya.

Nara mengelur ular

Aku juga sambil menanyakan sedikit pertanyaan ke dokter koas yang bertugas itu, tentang umur si ular berapa, makanannya gimana, dlsb. Lumayan informatif dan pengunjung jadi merasa dekat.

Ajak Anak Pecinta Reptil ke Sini Yuk!

Seneng deh liat Naiwara ternyata suka berkunjung ke sini dan melihat berbagai jenis reptil dan amfibi yang ada di Museum Komodo ini.

Aku jagi ngebayangin sendiri, anak yang juga suka dengan hewan reptil pasti akan suka juga diajak ke sini. Mereka jadi bisa puas melihat reptil yang berbagai macam yang bentuknya cakep dan terawat.

Harapan aku sih semoga tempatnya tetap bersih dan terjaga. Binatang yang ada di dalamnya juga terawat dan sehat.

Jadi, jadi kapan giliran kalian mau ke sini nih? 😀

Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara TMII

Lokasi: Jl. Taman Mini Indonesia Indah, RW.2, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13820
Fasilitas: Kandang Reptil, Ruang Eksibisi, Playground, Restoran, Mushola

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

30 Comments

  1. Ihh… Kemana aja yaa akuu. Gak tau kalo di taman mini ada museum reptil kek gini. Keren sekali, edukatif dan seru liat aneka reptil. Belum bisa ke pulau Komodo bisa nengok komodo di TMII dulu kali yaa… Next liburan mau jelajahin TMII ah.

    1. Emang ini baru jugaa ka, udah jadi cakep deeh sekarang. Dulu seinget aku museum komodo tuh belum semenarik ini sih, ihihi. Beneer, sebelum ke pulau Komodo, bisa kali yuk ke TMII dulu liat komodo anakannya, ahaha

  2. Aiiih itu serius yaa di TMII ada komodo, kemana aja ya aku, aku pikir itu hanya ada di Labuan Bajo aja ha ha ha, tapi ini beneran deh, tulisan ini memaksa aku untuk main ke TMII , udah hampir 30 tahun di Jakarta belum juga kesini.

    Seru banget seh kalian, seneng deh dengan keluar manis ini, main sepatu roda gitu berama, Sehat-sehat terus ya .

    1. Aamiinn mbaak, sehat2 juga yaa.
      Jujur mbak, aku juga baru tau lhoo di museum komodo ini ada komodo benerannya, ahaha. Soalnya aku pikir bakal ada reptil2 yang lain aja, ternyata ada juga anak komodo yang memang dilestarikan di sini.

  3. Fenni Bungsu says:

    Ternyata dalamnya apik ya museum Komodo ini. Pernah denger tapi belum pernah masuk hehe.
    Belajar tentang dunia reptil yang menyenangkan. Apalagi yang daku suka nama spotnya, seperti resto, dan spot Pasar kayak serasa lagi di Labuan Bajo beneran hehe.

  4. Wah.. sekarang TMII semakin keren ya, Mbak. Saya ke sana 4 tahun lalu. Dan ke taman Dinosurus. Kalu ini sudah sangat bagus dan penuh edukatif juga. anak-anak bisa melihat komodo dengan lebih dekat, tapi aman. rekomended nh mengajak anak-anak e taman reptil TMII.

    1. Nah, aku malah belum sempet ke taman dinosaurus waktu ituu mas. Sekarang kan memang sudah direvitalisasi ya, jadi dalemnya emang sudah lebih bagus gituu.

  5. Owh, aku mengira hanya ada komodo tapi pengunjung pun dapat melihat reptil lainnya seperti buaya, kura-kura bahkan ada ular tak berbisa yang bisa disentuh (dengan pengawasan). Tempatnya juga terlihat terawat dan family friendly juga. Harga tiket segitu termasuk ok lah.

    1. Beneer, banyak reptil lainnya, malah terhitung lengkap sih. Kura-kura saja ada berbagai jenis, begitu pun biawak dan ular. Seruu sih kalau pecinta reptil ke sini.

  6. Wahh berani banget ya putrinya megang ular.
    Museum komodo menarik sekali dan harga tiket juga murah (gak sampai 100.000). Anak-anak juga bisa belajar mengenal komodo dan hewan reptil lain secara langsung.

    1. Ahaha, aku juga deg deg serr sih dia megang ular. Tapi karena ada pengawas dan juga dokter koasnya yang bilang ularnya sudah jinak, aku jadi lebih tenang.

  7. Aku baru mengunjungi taman burung Jagat Satwa Nusantara TMII aja nih, kalau untuk museum Komodo belum pernah. Ternyata HTM nya cukup terjangkau juga, apalagi koleksi reftil nya juga banyak. Aku salfok sama ular warna biru, beneran cakep banget deh warnanya. Seneng juga bisa ngeliat Komodo secara langsung dan over all fasilitasnya super mumpuni dan bikin nyaman pengunjung, baik yang bawa balita hingga lansia ya mba.

    1. Mbaak, aku juga suka banget sama ular yang warna biru ituu. Emang taman burungnya juga sudah cakep, itu juga yang aku kunjungi pertama kali sebelum ke museum komodo. Seneng yaa tempatnya sudah cakep cakep kayak ginii

  8. Beberapa kali ke TMII tapi baru tahu tentang museum ini. Ponakanku bakal seneng banget ini kalau diajak liat Komodo, tiap kubelikan boneka atau mainan satwa aja seneng banget dia apalagi kalau bisa melihat langsung. Terakhir ke sana ke Aquarium Air Tawar dan pada hepi semua sekeluarga. Pengen juga sesekali bawa sepeda lipat ke sana, kalau sepatu roda masih angan-angan pengen bisa dan pengen punya. Semoga bisa kesampaian tahun ini. amin. 🙂

    1. Aiih, bisaa nih mbak keliling pakai sepeda ke TMII, seru kayanya sekeluarga. Cuss mbak ajak ponakannya ke sini, kalau dia seneng reptil bakalan sesuka itu deh berkunjung ke museum komodo ini

  9. Tadaku uda skeptis mbak liat harga tiketnya yang naik drastis ampe 55 ribu gitu. Tapi pas liat isi dalamnya yang udah banyak direnovasi, ini sih worth it banget lho mbak!
    Bahkan area dalamnya aja sekarang ada hewan beneran lho yaa. Dulu mah, beuh boro-boro. Hewannya gak kurus yang diluar, terus di dalenya tuh cuma ada koleksi miniatur doang. Sedih lah dulu aku kesana sekitar tahun 2018an. Untunglah sekarang agak mendingan ya. walaupun ya tiket masuknya jadi gak kira-kira naeknya, hiks

    1. Nah iya, seinget aku dulu tuh museum komodo kayak gak ada apa-apanya gitu. Jadinya seneng yaa liat sekarang udah secakep ini. Harganya jadi worth it kalau fasilitas dan pengaturan di dalemnya bagus kayak gini ya

  10. Baru tauuuuu ada museum komodo di TMII 😍😍😍😍😍. Selama ini kan taunya ada tempat burung doang di sana.

    Ini mah jauuuh lebih menarik mba. secara aku walau takut Ama reptil, tp sukaaa lihat mereka dan baca informasi ttg segala reptil. Apalagi komodo, yg aku pikir cuma ada di pulau komodo sana 🤣😄.

    Langsung ajakin suami ah main ke situ. Anak2ku juga doyan bgt kalo belajar hal2 hewan begini. Tiket juga ga mahal2 amat yaa. Padahal kalo liat fotonya, lumayan luas dan lengkap koleksi mereka 👍 .

    1. Mbaaakkk, aku juga taunya komodo cuma ada di pulau komodo ajaa, ternyata di sini ada juga. Gak expect apa2 sih aku, paling expect ada reptil2 aja, ternyata ada komodo jugaa, seneng banget pas ke sini tuuh.

  11. Udah lama banget nggak ke TMII, ternyata sekarang ada Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara ya… boleh nih sesekali aku ke sana ama bocah, daripada jauh-jauh ke Pulau Rinca (mahal di ongkos, hehehe)…

  12. Oh, di TMII ada Museum Komodo ya. Hahaha… padahal baru 2 bulan lalu aku dari TMII bareng si bungsu dari sekolahnya. Kami cuma ke Keong Mas, Museum Perangko, sama Museum Indonesia. Coba kalo ke sini juga, ya. Pasti anakku suka. Tapi ya mungkin gurunya mikirnya kecapekan kalo anak-anak ke sana juga. Secara, perjalanan jauh dari Bandung ke TMII. Next deh kalo ke sana lagi, harus ke Museum Komodo. Iya ih, sepatu rodaan di sana asyik deh. Sepi jalanannya. Jadinya aman.

    1. Di TMII memang ada banyak bangeeett ya mbaak yang bisa dikunjungii. Beneran gak cukup sekali kalau ke sini tuuh, ihihi

  13. Duh jadi makin kepengen deh ke TMII yang udah direnov, deh, makin bagus2 yaa. Bisa liat komodo juga. Ini edukatif banget apalagi ada tempelan sticker2 “temukan aku” yang bikin anak2 juga belajar.
    Asyik bener main sepatu roda jadi kalau gak dapat shuttle atau sewa sepeda bisa dengan mudah berkeliling yaa 😀

    1. Iyaa Pril, udah makin cakep sekarang. Semoga siih maintenance-nya juga oke, jadi tetep cakeepp. Terutama pengunjungnya sih, mesti bisa tertib juga biar semua terjaga.

  14. Sejujurnyaa.. aku ngliat hewan reptil yang melata melata gini tuh bikin bulu kudukku merindiing..
    Aku takut.
    Aku cuma liat fotonya aja uda merindiing.. dan meski berbatasan ama kaca, berasa dia bisa ngenalin akuu.. Huhuhu..
    Tapi pingiiin foto bareng kek trio cancii.. bisa foto ama komodoo..
    Kalo sama ular, huhuhu… aku ngaciirr doloaan..

    Di kandang yang “Temukan Aku” ituu.. ada ular yang abis ganti kulit kah?

    1. Beneerr, ada ular yang baru ganti kuliitt, keliatan yaa kulitnyaa, ahaha. Tapi ularnya ketemu juga gak? Secara dia warnanya nyaru banget sama warna daun.

  15. Alhamdulillah terpelihara ya satwa di Taman Komodo aku capek banget pas di TMII karena luas dan nggak bisa bawa mobil waktu itu ramean jadi nggak bisa sewa kendaraan di dalam nunggu bus lamanyaa..

    1. Iyaa, awal2 revitalisasi tuh nunggu anglingnya memang luammaa banget mbak. Tapi kemarin udah jauh lebih banyak lho, jadi gak ada antrian yang mengular banget gitu. Cepet lah datengnya.

  16. Saya belum pernah melihat komodo secara langsung, tapi dari bentuknya benar benar mirip biawak.

  17. Seru juga ya jalan-jalannya sekeluarga ke TMII pakai sepatu roda dan ke sana sekaligus melihat hewan-hewan reptil. Baru tahu juga di TMII ada museum komodo jaga satwa. Keren deh, coba kalau dekat mau juga deh ajak anak2 ke sana. Pasti hepi banget mereka kalau bisa lihat juga komodo dari dekat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.