Sejak Taman Mini Indonesia Indah (TMII) direvitalisasi, pengunjung sudah tidak diperbolehkan lagi keliling Taman Mini menggunakan kendaraan pribadi. Kecuali kendaraan atau mobil listrik sih. Tapi hal ini dikarenakan pihak TMII sudah menyediakan beberapa pilihan kendaraan untuk keliling TMII, baik yang gratis maupun yang berbayar.
Ternyata hal ini sudah terjadi sejak 2023 lho, dan waktu pertama kami ke TMII dengan mengetahui kendaraan pribadi tidak boleh lagi untuk keliling, aku sama Nara jadinya naik kereta gantung TMII (gondola)-nya saja, ahaha.
Jadinya gak keliling TMII tapi melihat TMII dari atas. Kalau papanya sih karena memang ada acara rolling bersama, jadi dia dan komunitas sepatu roda se-Jakarta keliling taman mini pakai sepatu roda.

Oiya, berhubung kendaraan pribadi (kecuali kendaraan listrik) sudah tidak diperbolehkan lagi keliling TMII, jadinya kalau mau mengunjungi anjungan atau ke museum-museum yang ada di dalamnya naik apa donk?
Nih aku kasih tau beberapa pilihan keliling TMII yang asik ya, ada yang gratis, ada juga beberapanya yang berbayar.
Harga Tiket Masuk TMII
Sebelumnya, harga tiket masuk TMII sekarang relatif masih terjangkau sih. Per orang hanya sekitar Rp25.000 saja (3 tahun ke bawah masih gratis yaa). Untuk mobil, perlu membayar lagi Rp35.000 dan motor Rp15.000.
Untuk bus rombongan, tarifnya disesuaikan lagi menjadi Rp60.000. Nah kalau membawa sepeda sendiri, tetap harus membayar Rp10.000 untuk sepedanya.
Jadi kalau kita masuk pakai sepeda, total yang harus dibayar adalah Rp35.000 (Rp25.000 untuk orang, Rp10.000 untuk sepedanya).
Angling (Dulunya Wara-wiri)

Awal-awal TMII dibuka lagi setelah direvitalisasi, angling alias angkutan keliling (dulu seingat aku namanya wara-wiri) ini jumlahnya masih sangat sedikit, sehingga menyebabkan antrian pengunjung yang sangat mengular.
Makanya, di tahun 2023an itu sempet sih pengunjung sangat tidak puas kalau ke TMII karena harus mengantre kendaraan sekitar 30 sampai 45 menitan. Kayak agak sebel aja gitu, gak diperbolehkan naik angkutan pribadi, tapi angkutan gratisnya juga belum mencukupi.

Kalau mau tidak mengantre ya harus mengeluarkan kocek lebih dalam untuk menyewa sepeda, ev bike, maupun buggy car.
Namun, terakhir kali ke TMII kemarin (Januari 2025), aku melihat terdapat perkembangan yang lumayan baik mengenai angling ini.
Sekarang anglingnya sudah cukup banyak sehingga tidak terlihat antrian yang mengular panjang. Ada sih yang mengantre, tapi ya masih tolerable dan sangat dimaklumi. Bahkan antrian seperti itu cukup dengan kedatangan 1 angling saja sudah bisa terpenuhi.
2 Jalur Angling
Nah, jangan sampai salah naik angling ya, karena ternyata terdapat 2 jalur, jalur angling utara dan jalur angling selatan.
Jalur Angling Utara akan melewati -> anjungan berbagai provinsi di Sumatera dan Kalimantan (berseberangan dengan museum penerangan, skyworld, ganara art, museum pemadam kebakaran) -> anjungan Sulawesi -> Taman Burung -> kembali ke pintu Utara.

Jalur Angling Selatan akan melewati -> legenda keong mas -> berbagai rumah ibadah (masjid, vihara, gereja) -> anjungan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (berseberangan dengan museum batik, dunia air tawar dan museum serangga, dan museum keprajuritan) -> anjungan Sulawesi (berseberangan dengan museum transportasi) -> museum komodo -> museum perangko -> taman budaya Tionghoa -> taman burung -> kembali menyusuri jalur sebaliknya.
Waktu pertama kali ke Taman Burung TMII, kami naik angling jalur utara ini. Pulangnya kami naik angling jalur selatan. Jadi angling jalur utara dan selatan memang akan bertemu di taman burung ini.
Pengunjung memang tidak bisa berkeliling TMII full hanya dengan naik 1 angling saja, melainkan harus turun di taman burung untuk melanjutkan perjalanan keliling seluruh TMII.

Buggy Car

Kalau tidak ingin naik turun angling, kita juga bisa nih sewa buggy car, yang bisa diisi oleh sekeluarga saja, sehingga lebih privat gitu ya kan, hehe.
Terakhir kali ke TMII untuk keliling naik sepatu roda, tadinya kami mau ke melanjutkan ke museum Komodo pakai buggy car ini. Kalau melihat tarif dan kapasitas tempat duduknya, rasanya kami bisa nih naik yang 4 seat aja (Nara bisa lah ya dipangku).
Namun sayang, harga sewanya hanya untuk 2 jam saja, kira-kira ini daftar tarif buggy carnya:
- 2 Seat dengan durasi 2 jam, Rp 250.000
- 4 Seat dengan durasi 2 jam, Rp 350.000
- 6 Seat dengan durasi 2 jam, Rp 500.000
Takutnya, kami akan lama kan berkeliling di museum komodo-nya, jadi sepertinya waktu sewa 2 jam akan kurang deh. Yasudah, kami tadinya mau naik angling saja.
Tapi ternyata agak mager juga melihat antriannya, ahaha. Akhirnya ya lanjut deh naik sepatu roda xp

Betul saja, kami di museum komodo ini menghabiskan waktu hampir sekitar 4 jam. Soalnya sampai makan siang dan sholat juga di mushola-nya. Selain itu, memang menarik banget sekarang tuh isinya museum komodo.
Cek review lengkapnya deh di Melihat Komodo dari Dekat di Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara TMII
EV Bike

Selain buggy car yang bisa disewa, kita juga bisa menyewa EV Bike, tentu dengan kapasitas yang lebih kecil.
Kalau dengan buggy car, kami sekeluarga bisa naik dalam satu kendaraan saja, kalau pakai EV Bike sih bisa sewa 2 sampai 3 EV Bike yaa, hehe.
Tapi tenang saja, kendaraannya cukup banyak kok. Waktu kami ke sana, kebetulan sedang ada event imlek juga, jadi pengunjung cukup ramai. Dengan ramainya pengunjung seperti itu, penyewaan EV Bike juga cukup banyak dan unitnya tetap tersedia.
Nah, supaya tetap tersedia gitu, setiap unit memang disewakan dengan durasi yang terbatas. Harga sewanya pun menyesuaikan durasi sewanya juga ya.
- Per-30 menit Rp 60.000
- Per-60 menit Rp 100.000
- Per-120 menit Rp 190.000
Scooter
Kendaraan lain yang bisa disewakan dan kali ini lebih compact lagi, adalah scooter. Scooter ini asiknya untuk sendiri, jadi memang bukan untuk berboncengan atau berdua gitu yaa.
Misalnya mau menyewa EV Bike tapi gak cukup dan kurang satu orang, bisa saja orang tersebut ya sewa scooter saja ya, ihihi.
Waktu ke museum komodo, kami juga melihat ada yang ke sini pakai EV Bike dan Scooter ini.

Oiya, semua kendaraan yang bisa disewa ini bisa kita sewa dari loket sewa yang berada di gedung Sasana Kriya ya, tempat yang menyatu juga dengan penjualan souvenir gitu.
Sepeda
Nah, kalau mau sepedaan dari rumah lalu berkeliling TMII atau membawa sepedanya untuk digunakan di TMII, akan dikenai tarif tadi ya, sekitar Rp10.000 itu per sepeda.

Namun, kalau mau menyewa, di TMII juga tersedia, tepatnya di dekat dunia air tawar. Dengan harga sewa:
- Single, Rp 30.000 perjam
- Tandem, Rp 40.000 perjam

Sepatu Roda

Tentu gak ketinggalan donk keliling TMII pakai sepatu roda, hehehe. Seperti yang kami sekeluarga lakukan kemarin itu waktu ke museum komodo.
Yaa tadinya sih mau keliling TMII-nya saja, ke museum komodonya mah naik angling aja atau buggy car, tapi kok kayanya tanggung, yasudah akhirnya lanjut deh naik sepatu roda.
Lumayan menyenangkan dan jalanannya halus, jadi asik untuk sepatu rodaan.
Plus seperti yang aku ceritakan juga, pertama kali kami ke sini setelah TMII direvitalisasi itu ya karena suami mau ikutan rolling akbar keliling TMII. Jadi yang paling murmer dan cepat tanpa antri ya pakai sepatu roda deh menurut kami, ihihi.
Jalan Kaki
Lalu yang terakhir, ini sih gak memerlukan alat transportasi apapun, soalnya ya pakai kaki sendiri, ahaha.
Banyak juga yang aku lihat keliling TMII ini untuk jogging atau sekedar jalan kaki untuk olahraga. Lumayan murah juga dan gak tergantung kendaraan juga sih ya.
Cuma ya harus tahan capek saja, apalagi kalau bawa anak. Kayanya mah kalau mengajak anak pilihannya bukan jalan kaki sih.
Waktu kami ke TMII juga nyaris gak ada sih yang jogging atau jalan kaki bersama anaknya, kebanyakan ya naik sepeda atau EV Bike atau sekalian buggy car. :d
Apa Pilihan Keliling TMII Versi Kamu?
So, kalian sudah pernah ke TMII yang sekarang belum? Bakal pilih keliling TMII pakai apa nih?
Pakai angling saja yang murah alias gratis, atau sewa kendaraan seperti scooter, ev bike, sepeda, atau buggy car. Atau malah ada yang seperti kami, keliling naik sepatu roda saja?
Apapun pilihannya, yang penting kebersamaannya dengan keluarga sih yaa #aseek 😀
Taman Mini Indonesia Indah
HTM:
- Rp25.000 (3 tahun ke atas)
- mobil Rp35.000
- motor Rp15.000
- sepeda Rp10.000
- bus/truk Rp60.000
Tadi pagi saya dan rekan saya baru keliling di TMII. Sayangnya hujan, jadi agak buru-buru kelilingnya. Mode keliling versi kami adalah sepeda gowes manual bawa dari rumah dikombinasikan dengan jogging. Karena memang niatnya jogging di dalam TMII. Suasana paginya sangat nikmat untuk berolahraga. Salam sehat, Bu Istiana dan keluarga.
Asik yaa jadi bebas keliling naik sepeda tanpa takut ketabrak, ahaha. Bisa sekalian jogging juga jadinya, mantab. Salam sehat juga ya mas, terima kasih sudah berkunjung 🙂
Inovasi kendaraan untuk kelilingi TMII sangatlah inovatif. Kendaraan listrik kian populer sebagai solusi transportasi modern yang efisien serta berkontribusi pada kelestarian lingkungan. BYD Indonesia menghadirkan inovasi terbaru, menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mengutamakan teknologi canggih, kenyamanan, dan keberlanjutan dalam mobilitas sehari-hari.