Waktu pertama diajak ke Skatepark terbesar di Singapura, aku gak expect tempatnya bakal sebagus dan seluas itu. Lokasi skatepark-nya ini rupanya berada dalam satu kompleks Garden yang diberi nama “Jurong Lake Gardens”.
Jadi bukan hanya skatepark saja yang ada di sini, melainkan banyak tempat menarik lainnya, termasuk tempat petualangan untuk anak-anak. Sayangnya aku hanya berdua suami waktu ke sini, jadi gak mampir ke tempat main anaknya.

Sebetulnya bukan karena gak ngajak anak-anak saja. Tapi karena hari sudah terlalu siang juga sehingga sudah terlalu panas. Ditambah, suami mau janjian lagi sore harinya, jadi kami mau menyempatkan istirahat dulu di hotel sebelum waktu janjian itu.
Kayanya kalau masih sempat, aku sih mau banget mengeksplor keseluruhan Jurong Lake Gardens ini. Soalnya taman nasional yang satu ini bukan cuma cantik secara visual sih, tapi juga seru untuk aktivitas outdoor seperti main skate, bersepeda, hingga santai di tepi danau.
Nah, sekarang aku mau cerita pengalaman setengah hari aku dan suami di sana ya, dimulai dari sepatu roda, sewa sepeda, sampai makan siang santai di Fusion Spoon dan berkeliling ke Chinese Gardennya.
Menuju Jurong Lake Gardens dengan MRT Green Line + Bus

Selama 4 hari di Singapura, kami menginap di V Hotel Bencoolen kan, jadi gampang banget mau ke mana-mana. Nah, pagi itu, suami janjian ketemu temannya di Jurong Skatepark sebetulnya jam 7 pagi, jadi mau gak mau kami harus berangkat sekitar jam 6.
Tapi berhubung persiapannya memakan waktu cukup lama, kami baru jalan sekitar setengah 7 pagi. Itu pun harus berjalan dulu cukup jauh untuk ke stasiun MRT East West Line. Berhubung kami dekatnya dengan stasiun DT ya, jadi kami jalan aja deh sampai stasiun green line tersebut.
Kami naik MRT sampai stasiun Chinese Garden MRT Station (EW25). Rupanya Jurong Skatepark-nya berada di antara stasiun Chinese Garden dengan stasiun Lakeside (EW26), jadi kami turun di EW25 saja untuk melanjutkan perjalanan dengan bus nomor 335 dan turun di Jurong Lakeside.
Tinggal jalan kaki sedikit ke dalam, kami sampai deh di Jurong Skatepark.
Ada Apa Saja di Jurong Lake Gardens?

Awalnya aku gak terlalu excited karena yang bisa menikmati Jurong Skatepark cuma suami aja, ahaha. Soalnya walaupun aku bisa naik sepatu roda, ya aku belum bisa untuk main di skatepark kayak gini, cuma bisa di jalanan aja kayak di TMII atau di UI aja gitu.
Jadilah aku hanya berkeliling dan foto-foto sebentar sambil lihat-lihat lingkungan sekitar.
Namun, begitu jalan sedikit ke arah danau, aku melihat bangunan bergaya China berdiri di tepi danau yang jauh. Aku lalu membuka maps untuk tau tempat apa ini sebenarnya.

Ternyata, Jurong Skatepark ini hanyalah bagian kecil dari Jurong Lake Gardens yang bisa memanjakan mata dan healing seketika dengan berkeliling. Terdapat banyak sekali tempat menarik yang bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjungnya.
Seketika itu keinginan mengeksplorasi tempatnya lebih jauh langsung muncul. Untungnya kami memang punya waktu bebas ya setelah suami sepatu rodaan ini, jadi bisa lah untuk berkeliling sampai siang.
Kalau mau dibuat list, ini niih tempat-tempat yang bikin aku tertarik di Jurong Lake Gardens ini:
Jurong Skatepark
Jelas menarik lah ya, menarik hati suami lebih tepatnya. Karena kami ke sini juga karena dia yang mau main sepatu roda, hehe.
Di Jurong Skatepark ini terdapat sekitar 5 arena gitu untuk main sepatu roda. Semua arenanya beragam, mulai dari yang cocok untuk pemula sampai bowl yang dalem banget. Suami sih memilih di arena yang luas tempat bisa main agre tipis-tipis.



Garden Promenade
Semacam wilayah tepi danau yang cocok untuk jalan kaki santai atau sepedahan. Soalnya jalanannya cukup estetik dan membentang di salah satu sisi danau.
Lakeside Garden
Kemudian ada Lakeside Garden. Seperti namanya, “lakeside”, taman ini memang terletak di sepanjang danau yang ada.
Taman ini yang berada di sisi yang sama dengan Chinese Garden (yang ternyata berseberangan dengan Jurong Skatepark-nya, ahaha). Jadi kami kalau mau jalan ke sana, harus berjalan cukup jauh.
Forest Ramble

Nah, Forest Ramble ini sepertinya berada di bagian Lakeside Garden tadi. Aku bilang sepertinya karena kami gak sempat ke sini, huhu.
Next time sama anak-anak, aku yakin aku bakal ngajak mereka ke sini sih. Soalnya liat di maps, kok tempatnya kayak seru dan banyak permainan motorik anak. Mereka pasti demen sih liat yang gini gini, ahaha.
Floating Boardwalk

Floating Boardwalk ini merupakan tempat di salah satu tepi danau yang berdiri di atas danaunya. Jadi, kita bisa berjalan di atas danau dan melihat pemandangan luas danau dari Floating Boardwalk-nya.
Namanya juga “boardwalk” ya, jadi memang dipergunakan untuk berjalan dan melihat-lihat pemandangan danaunya.
Chinese Garden

Ini dia salah satu yang bikin aku tertarik tadi, ada Chinese Garden yang bersebelahan dengan Japanese Garden.
Aku jadi kepengen mendatangi Chinese Garden ini ya karena melihat Twin Pagoda tadi. Sesuai dengan namanya, Chinese Garden memang berisi tanaman bergaya China lengkap dengan patung Confusius, Filsuf yang mendunia dari China.
Japanese Garden
Begitu di maps melihat ada Chinese Garden, eh kok sebelahnya ada Japanese Garden yaa. Maka dari itu aku tadinya berniat untuk mengunjungi 2 garden ini sekaligus.
Tapi lagi-lagi, ternyata tempatnya luaass banget banget dan membutuhkan kondisi fisik (terutama kaki) yang sangat prima. Plus karena hari juga sudah beranjak siang, kami juga sudah kepanasan, jadilah kami putuskan lain kali lagi mengunjungi Japanese Garden-nya, hehe.
Fussion Spoon

Kalau yang ini adalah nama tempat makan (yang ternyata halal lho!) di Jurong Lake Gardens ini.
Kami sempat mampir ke sini sebelum melanjutkan perjalanan sampai Chinese Garden.
Jenis makanannya terdiri dari masakan melayu dan juga western, jadi menyajikan nasi lemak sampai pizza dan burger. Harganya masih standar restoran sana sih, jadi bukan yang murah banget, bukan yang mahal juga.
Fasilitas Umum
Fasilitas umum seperti toilet dan lainnya tuh oke banget sih. Toiletnya cakep banget kayak standard mall Jakarta gitu deh. Tapi di sini kayanya standar toiletnya memang harus bersih dan sebagus ini sih.

Toiletnya ini berada di semacam Pavilion gitu, gedung cokelat yang sangat kelihatan dari jalanan Jurong Lake Gardens. Bisa dijadikan sebagai titik kumpul gitu dan sebagai pusat informasi.


Plus, di bagian Skatepark, tersedia spot peralatan untuk servis sendiri. Jadi sewaktu-waktu sepatu roda, sepeda, maupun skateboard dari pengunjung bermasalah, bisa diusahakan untuk diperbaiki terlebih dulu di sini.
Kemudian tersedia juga spot spot air yang bisa langsung diminum ataupun untuk mengisi botol minum pengunjungnya.


Padahal tempat ini tuh seperti yang aku bilang di awal banget ya, GRATIS! Ah, beneran selalu memuaskan banget sih tempat gratisnya Singapura tuh.
Kalau uang pajak digunakan dengan baik, ya jadinya kayak gini. Fasilitas umum bisa secakep ini plus terjaga kebersihannya.
Serunya Suami Main Sepatu Roda di Jurong Skatepark
Lanjut cerita pengalaman kami selama di Jurong Lake Gardens ini ya.
Kami sampai di Jurong Skatepark sekitar jam 8 pagi. Udara pagi masih segar, matahari belum terlalu terik, dan suasana taman masih cukup sepi, jadi kami bisa memilih tempat dengan leluasa.
Seperti yang sudah aku sebut di atas, di Jurong Skatepark ini terdiri dari 5 arena terpisah dan kesemuanya beragam, ada yang kecil dan untuk pemula, ada juga mangkuk yang sangat dalam untuk skater (atau roller) yang lebih profesional.
Kami lalu menuju arena yang luas dan terdiri dari berbagai ramp, memang tempat yang diinginkan suami supaya bisa melatih agre (sebutan pengguna sepatu roda yang melakukan aksi).

Suami langsung ganti sepatu roda dan mulai main. Aku sendiri berkeliling sedikit dan melihat-lihat tamannya, menikmati suasana gitu sambil sesekali ambil foto.
Oiya, kami sebetulnya janjian juga sama teman yang rumahnya sekitar situ, jadi beliau dan anaknya memilih bersepeda sampai Jurong Skatepark ini lalu mengobrol dengan kami deh sesampainya di sini.

Menyapa Berang-berang yang Lewat
Saat sedang mengobrol asik, aku melihat dari sisi mataku seperti terdapat gerombolan binatang yang datang.
Setelah menengok, aku kaget dan sempat terpaku, karena persis di depan mataku, berang-berang (otter) bergerombol dari arah danau dan sedang mencari jalan entah ke mana.
Suami sebetulnya sudah mengingatkan agar aku segera mengarahkan kamera hp ke mereka. Namun, aku masih terpaku dan amazed bisa melihat berang-berang di habitatnya langsung. (Selama ini kalau gak di TV, ya di kebun binatang ya, huhu).

Akhirnya suami dengan sepatu rodanya lah yang mengejar dan mengikuti berang-berang itu ke mana. Dia yang merekam berang-berang sampai hilang dari pandangan.
Kata teman suami, beruntung banget kami, karena gak setiap hari ada berang-berang lewat seperti itu, experience kami jadi lengkap banget, katanya.
Setelah aku cari tau, rupanya berang-berang di sana memang rutin bermigrasi. Mungkin yang kami lihat itu juga mau bermigrasi dari danau satu ke danau lainnya ya?
Huah apapun itu, aku pun sampai sekarang masih senang sekali dan masih amazed kalau mengingat si berang-berang ini.
Keliling Taman Naik Sepeda
Setelah puas main sepatu roda, kami sewa sepeda dan lanjut eksplor Jurong Lake Gardens lebih jauh dan berencana sampai Chinese Garden.
Jalur sepedanya menyenangkan banget asli deh. Sudahlah rindang, luas, berpemandangan indah, menyegarkan pula. Beneran bisa untuk healing buat aku sih ini.

Kami melewati berbagai sudut taman yang tertata apik, ada jalur di bawah pohon-pohon besar, ada area terbuka dengan view danau, bahkan sesekali bertemu pengunjung lain yang jogging atau bersepeda juga seperti kami.
Koper yang Aman di Parkiran Sepeda
Satu hal yang cukup menarik dan bikin aku takjub lagi adalah rasa aman di taman ini.
Kami kan membawa koper tuh sebagai tempat sepatu roda suami, dan karena setelah main kami berencana sepedaan keliling taman, jadi kami ngerasa kopernya perlu ditinggal nih. Susah juga ya kan naik sepeda sambil bawa-bawa koper, hee.
Akhirnya koper itu kami tinggal begitu saja di area parkiran sepeda. Nggak diikat, nggak dititipin, ya diletakkan begitu saja lah di bawah tiang pemisah sepeda.

Tapi begitu kami selesai sepedaan, kopernya tetap berdiri rapi donk! Tetap aman tanpa pernah disentuh!
Di titik ini, aku beneran kagum banget sih dengan sistem dan budaya masyarakat di Singapura yang begitu menghargai barang milik orang lain.
Mampir di Floating Boardwalk
Dalam perjalanan menuju Chinese Garden, kami sempat berhenti di salah satu bagian favoritku di taman ini, yaitu Floating Boardwalk.
Ini adalah jembatan kayu di atas danau yang seolah mengambang.
Berhubung ini adalah semacam jembatan, jadi sepeda tidak diperbolehkan masuk, jadi kami tinggal sepedanya di bagian pintu masuknya ya.
Walaupun terlihat kecil, tapi jembatannya cukup menarik juga. Terdapat beberapa spot duduk, baik di tepi danau dengan pemandangan langsung ke danau, maupun di bagian tengah untuk bersantai sejenak.
Another healing spot lagi sih ini. Rasanya nyaman banget ya duduk di tepi danau gitu sambil santai tanpa terbebani pikiran apapun.


Recharge di Fusion Spoon
Hanya beberapa menit saja lah kami di Floating Boardwalk tadi. Soalnya kan tujuan utama kami ya ke Chinese Garden ya. Jadi kami segera melanjutkan perjalanan sebelum hari tambah terik lagi.
Oiya, kami mulai sepedaan itu jam 10.30an ya btw, jadi memang sudah mulai siang. Sekitar jam 11an lewat kami sampai di Fusion Spoon, restoran yang berdiri di tengah Jurong Lake Gardens.

Kok ya pas banget kan, kami sudah mulai lapar. Akhirnya aku mengajak suami untuk makan dulu di sini sebelum ke Chinese Garden.
Soalnya aku yakin, suami bakal rungsing kalau sudah terlalu lapar. Kalau memaksakan ke Chinese Garden dulu baru makan, takutnya dia malah gak menikmati suasana Chinese Gardennya ya kan.
Walaupun suasana juga sudah mulai panas sih karena terik matahari. Tapi mending lah ya kalau sudah kenyang mah.
Tempatnya ternyata cukup luas dengan full area indoor. Dari sini, kami bisa melihat pemandangan danau sambil menyantap makanan dan mendinginkan badan. Soalnya cuaca panas banget bun, jadi adem banget deh masuk ke sini tuh.


Menu di Fusion Spoon cukup beragam, ada pilihan Asian dan Western, dan harganya masih masuk akal untuk ukuran Singapura. Tempat ini juga family-friendly, dengan suasana yang nyaman buat anak-anak serta tersedia banyaknya high cair.
Kami pilih menu yang berbeda. Suami pilih Nasi Lemak lengkap, aku pilih Pizza. Walaupun suami akhirnya makan Pizza-nya juga sih, soalnya aku cuma bisa makan sedikit aja xp.
Setelah makan, kami juga membeli dessert sebagai penutup, kami memilih es cendol kacang merah dan oreo cheese cake.



Berkeliling Chinese Garden
Setelah perut kenyang, baru lah kami langsung ke Chinese Garden dengan bersepeda lagi. Kami lanjut menyusuri pepohonan dan taman tepi danau.
Sebetulnya sempat melihat ada Passion Wave, bangunan tepi danau yang seperti dibuat untuk bersantai juga, tapi kami lewatkan karena takut terlalu siang lagi sampai Chinese Gardennya.
Oiya letak Chinese Gardennya ini berada di bagian tengah danau dan seperti “pulau” terpisah gitu ya. Tapi ada jembatan yang menghubungkan Chinese Garden ke garden yang utamanya. Dari situlah pintu masuknya.
Kami juga masuk melalui pintu tersebut.


Seperti Menyusuri Taman Istana
Sesampainya di dalam, kami bertemu dengan taman kecil terlebih dulu. Dari sini kami merasa cuaca sudah lumayan terik, taman pun terasa panas karena di bagian depan minim pohon.
Setelah taman kecil, kami melewati kolam sedimentasi yang di seberangnya terdapat patung Confucius.

Tentu Chinese Garden ini tidak hanya segitu, tapi masih ada lagi bangunan di dalamnya.
Begitu masuk lebih dalam lagi, terdapat taman yang pemandangannya seperti taman-taman istana China kalau di film-film, taman ini bernama Bonsai Garden.
Kami sempat jalan santai di taman tersebut sambil meneduh sebentar. Sedari tadi cuaca terik dan kami lumayan kepanasan.


Kalau berdiam diri beberapa menit di tempat terbuka, langsung saja kami kegerahan. Makanya kami berjalan terus. Makanya lagi, ketika mencapai tempat yang agak adem, ya kami berdiam dulu sejenak deh di taman ini untuk menghilangkan kegerahan.
Selain taman istana tadi, kita juga bisa melewati semacam hutan bambu dan mini waterfall gitu lho. Dari sini ada jembatan juga menuju Japanese Garden.

Tapi balik lagi, karena hari sudah terlalu siang, ya kami gak melanjutkan sampai Japanese Garden, tapi balik badan dan pulang untuk istirahat di hotel, hehe.
Setengah Hari yang Berkesan di Tengah Alam Kota
Total waktu yang kami habiskan di Jurong Lake Gardens sampai di Chinese Garden ini bisa sampai 6 jam sendiri (sekitar 08.00-14.00). Itu sudah termasuk main sepatu roda, sepedaan, makan, serta berkeliling Chinese Garden ya.
Ternyata setengah harian panjang juga ya, dan rasanya sangat berkesan. Ada aktivitas fisik, waktu santai, momen reflektif, dan makan enak, semuanya dibalut dalam suasana taman yang luas, bersih, dan tertata apik.

Buat kalian yang sedang liburan di Singapura dan ingin mengisi pagi hingga siang hari (atau sore hari) dengan cara yang menyenangkan tapi tetap tenang, itinerary seperti ini bisa banget dicoba. Datang pagi-pagi, main skate atau sepatu roda, sepedaan santai, istirahat di boardwalk, lalu makan sambil menikmati danau.
Kalau ada kesempatan ke Singapura lagi, aku pengin balik lagi ke sini dan hampir pasti bakal mengajak anak-anak sih insyaAllah. Mau ke Forest Ramble nya tadi dan mengajak mereka sepedaan soalnya. Lumayan bisa mengenalkan alam sekaligus mengajak mereka beraktivitas melatih motoriknya ya 😀