Salah satu agenda road trip ke Lampung yang aku dan suami rencanakan adalah ke pulau Pahawang. Soalnya kalau denger kata Lampung tuh kayak udah identik dengan Pahawang dan Way Kambas ya kan. Jadi ya kami memang mau ke dua tempat itu kalau ada kesempatan ke Lampung. Berhubung Way Kambas ternyata masih tutup, jadilah tur pulau Pahawang seharian bersama anak-anak ini kami jadikan tujuan utama kami ke Lampung deh.
Tadinya kami berpikir antara mau menginap di sana (sekitar pulau Pahawang) atau menginap di kota saja baru melakukan tur pulau Pahawang bersama anak-anak dari kota bandar Lampung itu. Setelah beberapa hari membandingkan harga penginapan, akhirnya kami pilih untuk menginap di kota Bandar Lampung saja. Selain penginapannya lebih murah, aku kan bawa anak balita juga ya bu, kalau menginap di pulau Pahawang dengan halaman kamarnya langsung ke laut kan ngeri-ngeri sedep yaa, hehehe.
Berhubung tur ke pulau Pahawang ini memang jadi tujuan utama, ya langsung diagendakan sehari setelah melakukan perjalanan ke Lampungnya deh. Kami berangkat dari penginapan sekitar jam 6 pagi, yaa lewat-lewat dikit sih. Itu karena kami mengincar supaya tidak terlalu siang yaa berangkat tur Pahawangnya.
Anw, aku mau ngebahas pengalaman dan (semoga) bahasannya lengkap mengenai tur ini yaa, mulai dari harga sampai itinerary turnya sendiri, terutama untuk yang mau bawa anak-anak ke pulau Pahawang. Semoga sedikit banyak bisa membantu kalian untuk lebih terbayang lagi gimana sih rasanya tur pulau Pahawang ini kalau mengajak anak-anak?
Baca juga: Wisata Kepulauan Seribu Bersama Balita
Cara Memesan Paket Tur Pahawang
Sebenernya karena paket tur Pahawang ini lagi happening, tentu gak susah ya mencarinya. Ada beberapa cara untuk membooking tur Pahawang ini: - Lewat OTA semacam Traveloka dan yang lainnya. - Googling, hubungi sendiri penyedia tur. Jangan lupa cari tau lebih lengkap mengenai penyedia tur ini ya, supaya insyaAllah dapet yang terpercaya dan enak. - Tanya ke teman dan minta rekomendasi.
Di Traveloka cukup banyak pilihan untuk paket tur Pahawang ini ya, harganya mulai dari 95 ribu pula per orang. Kalau googling juga muncul banyaak sekali pilihan tur ini sih. Tapi ya memang bingung mana yang direkomendasikan, plus harus berkelompok biasanya. Kalaupun bukan berkelompok besar, nantinya akan bareng dengan pengunjung lain dan pakai kapal nelayan.
Kami sendiri juga googling aja sih waktu itu, dan bukan yang memesan dari jauh hari, tapi h-1 baru mulai bertanya ke beberapa penyedia paket tur ini. Biasanya yang menyediakan paket tur Pahawang ini juga ada minimal pesertanya. Kalau pesan di Traveloka tadi sih mungkin gak ada minimal, tapi akan dibarengi dengan peserta lain, jadi memang ramai-ramai dengan pengunjung lain gitu.
Nah, kebetulan kalau kami itu memesan yang memang untuk tur sekeluarga kami saja, jadi bukan yang dibarengi dengan peserta lainnya, jadi agak-agak private tour gitu deh, hehe. Kami menghubungi penyedia tur dari googling juga, lalu fix memesan di penyedia yang fast response dan informasinya lengkap. Akhirnya kami pakai Bumi Pahawang π
Karena jadinya kayak private tour, jadilah biaya yang kami keluarkan untuk tur Pahawang sehari bersama anak-anak ini jadi 1,5 juta. Dengan harga segitu, fasilitas yang kami dapat adalah island hoping menggunakan speed boat, alat snorkeling, makan siang, air mineral yang cukup banyak, dan dokumentasi (bisa foto under water pula, hehe). Karena dapet dokumentasi juga, jadi guidenya memang sambil membawa kamera semacam gopro gitu untuk foto-fotoin kami deh sepanjang tur.
Perjalanan Menuju Pantai Ketapang Bahari
Sebelum melakukan tur, kan kita janjian donk ya di titik pertemuan alias di pantai Ketapang Bahari. Karena dari situ lah kapal kita akan berangkat. Nah, perjalanannya ini memakan waktu sekitar 2 jam dari kota Bandar Lampung. Yaa berhubung kita berangkat dari kota itu ya kan, hehe.
Lalu, kondisi jalan menuju Pahawang nya ini seperti melewati pedesaan dan hutan gitu dengan jalanan yang tidak begitu mulus. Awalnya sih saat masih di kota ya masih bagus, tapi tidak berapa lama setelah daerah Teluk Betung, jalanan mulai memasuki hutan dan pedesaan. Di jalanan inilah yang bentuknya tidak terlalu mulus sehingga mobil sedikit banyak akan mengalami guncangan.
Bahkan ada beberapa titik yang kemarin sedang diperbaiki, sehingga makin menghambat aliran lalu lintas yang ada deh.
Total Waktu Tur Pahawang
Karena namanya “Tur Pahawang Sehari”, total waktu yang kami habiskan ya betul seharian. Ya gak sampai malam juga sih, setidaknya sekitar jam 8 pagi berangkat naik kapal, jam 15.30 sudah sampai Bumi Pahawang kembali, jadi total sekitar 7,5 jam lah ya.
Kalau ditotal dari dan kembali ke penginapan sih jadi sekitar 12-13 jam. Soalnya kami berangkat dari penginapan sekitar jam 6 pagi, supaya gak terlalu siang gitu sampai pantai Ketapang Bahari. Nah, selesai island hoping dan snorkeling sekitar jam setengah 4 sore. Tapi itu kan gak yang langsung pulang donk, kita butuh mandi dan berganti baju, serta sholat Ashar sebentar di Bumi Pahawang. Setelah selesai bersih-bersih, jam setengah 5 sore pulang deh menuju penginapan lagi. Sampai penginapan sekitar jam 8 malam, karena di jalan kami sekalian mampir untuk makan malam π
Walaupun seharian gini, tapi anak-anak tetap enjoy dan Alhamdulillah gak yang rewel atau cranky. Mungkin pertama memang mereka seneng laut yaa (pasir pantai lebih tepatnya sih), kedua mungkin karena kapalnya juga kapal speedboat, jadi mereka antusias karena lebih cepat dibanding kapal yang lain, hehe. Ketiga, karena mereka bisa snorkeling dan melihat banyak jenis ikan di habitat asli mereka.
Itinerary Tur Pahawang
Dalam waktu 7,5 jam tur Pahawang ini, total tempat yang kami kunjungi ada 4 pulau dengan 4 jenis kegiatan berbeda.
Pertama, kami island hoping ke pulau Kelagian kecil. Di sana anak-anak bermain pasir saja, kami bersantai dan foto-foto sedikit, hitung-hitung "pemanasan" sebelum snorkeling.
Kedua lanjut menuju Pahawang besar untuk snorkeling. Di sana banyak spot-spot untuk snorkeling dalam bentuk dermaga kecil dan semacam "warung" di tengah laut gitu. Jadi banyak pos-pos penyedia spot snorkeling karena memang banyak wisatawan yang tujuannya snorkeling kan. Wilayahnya biasa juga disebut taman nemo karena di bawah memang terdapat habitat ikan nemo (ikan badut). Setelah puas snorkeling dan waktunya pas untuk makan siang, kami makan siang di pulau Pahawang besar.
Ketiga tadinya mau ke pulau Kelagian Besar, tapi guide kami menawarkan untuk melihat sejenak ke pulau Pahawang Kecil. Ternyata di antara pulau Pahawang Kecil dan Pahawang Besar terdapat "jembatan alami" berupa pantai panjang berpasir yang menghubungkan 2 pulau tersebut. Jadilah akhirnya kami ke jembatan pasir itu terlebih dahulu.
Keempat kami menuju pulau Kelagian Besar. Di Kelagian Besar ini lagi-lagi kami bersantai saja dan menikmati pasir pantai. Anw, Nara tertidur sih saat perjalanan ke Kelagian Besar ini, jadilah papanya juga ikut istirahat dan menunggu di pasar sementara aku dan Naia Nawa mengeksplor pulau. :D
Saat kami (aku dan Naia Nawa) asik bermain di pulau, kami tertarik dengan water sport yang ada di sana. Memang hanya ada banana boat dan semacam donat gitu sih, tapi hal itu berhasil bikin aku penasaran. Akhirnya setelah bertanya berapa harganya, kami ikut juga. Ternyata Nara dan suami pun sudah bangun, jadi bisa sekalian semua deh.
“Donat” itu tadi memang ada 5 lubang juga, jadi memang pas untuk satu keluarga kecil. Per orang dikenai biaya sekitar 35 ribu. Nah, karena kalau mau langsung sekeluarga gitu dan pakai semua lubangnyua, jadi 140ribu (semacam diskon 1 lubang gitu ya, ahaha). Karena Nara belum bisa naik di 1 lubang sendiri, jadi dia berdua sama aku dan aku tahan pakai kaki. Cukup kencang dan kuat kok kunciannya, sehingga saat berjalan dengan kencang, Alhamdulillah Nara tetap aman.
Kalau biaya naik banana boat sekitar 30 ribu per orang, tapi harus menunggu sampai ada 8 orang terlebih dahulu. Tapi cenderung cepat kok, karena memang sebanyak itu yang antusias ya dengan permainan ini. Kalau naik banana boat harus siap basah, karena yang menarik nanti akan sengaja memiringkan kapalnya sehingga semua yang naik banana boat akan terjatuh ke laut. Maka dari itu memang harus memakai pelampung yaa.
Oiya, tapi tarif water sport ini belum termasuk di biaya tur Pahawang ya. Jadi, karena ini memang bisa impulsif, ya nantinya kita akan membayar lagi kalau mau naik water sport ini. π
Setelah puas di pulau Kelagian besar itu, tur pulau Pahawangnya selesai deh, lalu kita pulang menuju pantai Ketapang Bahari tadi.
Review Tur Pahawang Sehari
Jujur sih kami puas banget untuk tur keliling pulau Pahawang sehari ini. Bukan cuma aku dan suami, tapi anak-anak juga senang. Selain karena snorkelingnya, mereka juga puas sekali bermain pasir karena waktunya fleksibel. Jadi salah satu keunggulan private tour kayak gini memang di kefleksibelan waktu ya. Mau berlama-lama di suatu tempat juga gapapa.
Waktu Yang Fleksibel
Seperti waktu kami di jembatan pasir antara Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Di sana ya kami bebas bermain sampai puas. Anak-anak sampai bikin “danau” sendiri dengan menggali pasir yang di dekat laut lalu diisi dengan air laut. Sebelum danau itu jadi, mereka belum mau diajak pulang. Makanya bersyukur banget deh pakai private tour gini, karena ya memuaskan rasa ingin tau dan kreativitas anak-anak gitu jadinya, hehehe.
Begitu pula saat snorkeling. Guide nya ya ngikutin kita aja jadinya mau sampai berapa lama. Paling mengingatkan aja sih, karena sudah jam segini kayanya pas nih untuk makan, gitu misalnya. Tapi karena kami (terutama anak-anak ya) memang sudah puas dengan snorkeling, jadi ya udah enak deh diajak makan siang juga.
Keamanan dan Alat Snorkeling
Karena tur island hoping menggunakan kapal speedboat gini, jadi hampir pasti semua menyediakan pelampung donk ya. Aku nya sendiri juga lebih tenang kalau anak-anak menggunakan pelampung. Oh iya, pelampung yang digunakan anak-anak ya pelampung berukuran kecil kok, jadi memang dibedakan ya dengan pelampung dewasa.
Selain itu, pelampung memang salah satu alat pelengkap snorkeling sih ya, makanya hampir pasti tersedia di penyedia tur Pahawang ini. Alat snorkeling lainnya yang disediakan ada scuba diving mask beserta alat pernapasannya. Namun sayangnya mereka gak menyediakan fin alias kaki kataknya. Kan lumayan kalau pakai itu berenangnya jadi lebih cepat yaa, hehe.
Walaupun begitu anak-anak tetap senang dan sangat menikmati snorkeling ini. Malah Nawa, anak kedua aku, memang sangat penasaran jadi mengajak ke tempat yang agak jauh dan warnanya memang terlihat berbeda. Nah, setelah kami berenang sampai ke tempat itu, ternyata di bawah memang ada permukaan yang agak tinggi dan berpasir. Jadi semacam pantai bawah laut gitu sih ya, dan ternyata memang jadi semacam spot foto gitu.
Cuma suami yang memang bisa gak pakai pelampung (aku dan anak-anak masih takut untuk melepas pelampung di lautan gitu, ahaha), jadilah dia bisa sampai ke bawah dan berfoto di papan nama tempat wisatanya deh.
Rasa penasaran Nawa terpuaskan, kami juga jadi senang karena bisa berfoto di tempat itu.
Makanan
Makan siang dilakukan di pulau Pahawang besar, dekat dengan spot snorkeling yang sebelumnya kami kunjungi (ya soalnya spot snorkelingnya memang di pulau Pahawang Besar juga namun di sisi yang lainnya). Begitu kapal merapat ke pantai, kita langsung bisa melihat tempat makan yang luas, yang memang berfungsi sebagai para pengunjung menikmati makan siang mereka.
Anw, makanan yang disuguhkan juga enak-enak dan berhasil membuat perut kami terisi kembali. Menu yang disajikan berupa ikan bakar, sayur asem, tahu tempe, dan lalapan. Lumayan bisa menjaga agar tenaga anak bisa terisi selalu yakan. Anak-anak jadi lumayan lahap makannya karena capek sehabis snorkeling plus disuapin sih (biar cepet lah udah jadi disuapin sajah xp)
Dokumentasi
Paket turnya kan sudah termasuk dokumentasi ya, walaupun begitu kami tetap bawa hp, yaa gak enak aja gitu diikutin guide ke mana2, wkwkwk. Padahal mah gapapa gapapa aja ya, ahaha. Mikirnya sih lebih ke mending banyak dokumentasinya daripada mengandalkan cuma 1 tapi ternyata kita gak puas yakan. Jadi ya gitu, jadi banyak deh. Terus begitu melihat hasil dokumentasi dari mereka, bener aja sih kita foto-foto sendiri lagi, karena gak terlalu banyak jadinya (plus resolusinya juga kecil) π
Guide
Lalu untuk guide, lumayan asik sih, hanya saja kurang komunikatif, hehehe. Bukan yang taraf menyebalkan kok, tapi hanya saja dia kurang bisa menunjukkan mana spot-spot yang bagus, terutama saat snorkeling. Kalau saja Nawa gak penasaran dengan tempat yang tadi, kan kami jadi tidak bisa menemukan spot foto bawah laut itu ya kan π
Plus, ya itu, karena memang bukan juru foto, jadi foto yang dihasilkan ya biasa aja. Tapi gak masalah kalau ini ya, tinggal kita edit saja. π
Salah satu highlight tur Pahawang bersama anak-anak ini selain snorkelingnya adalah jembatan pasir. Itu saat kami melihat langsung, rasanya langsung takjub dan masyaAllah banget. Keren banget gitu ada pasir sepanjang laut antara pulau Pahawang Kecil dan Pahawang Besar. Pasirnya beneran daratan pula, jadi kita betul-betul bisa berjalan di atasnya, jadi merasa diapit oleh laut (kan memang bener diapit oleh laut ya, ahaha).
Wah, ternyata panjang juga yaa. Memang jadi pengalaman yang gak terlupakan sih ini buat aku soalnya. Selain senang karena bisa snorkeling lagi, kujuga senang karena anak-anak seantusias itu juga dengan kegiatan snorkeling dan berkeliling island hoping seperti ini.
So, kalau kalian mau tur ke Pahawang tapi bingung anak-anak ditinggal atau bisa dibawa, bawa ajaaah yaa. Tambah seruu kok insyaAllah ngajak anak-anak tuh, hehehe.
Seru yaaa tur di Pahawang, tempatnya bagus.pengen bisa kesana juga tapi jauh hehe
iyaa, jauh yaa di Lampung. Tapi ternyata gak terlalu lama lho dari Jakarta. Mirip2 ke Cirebon lah durasi perjalanannya, ahaha
Waah senangnya bisa tur Pulau Pahawang dan hoping island. Paling enak dapat makanan yang lezat di sana … lengkap deh turnya π
Seneng banget bisa quality time sama anak-anak dan suami ya mbak. Btw kalau way kambas itu yang ada gajahnya ya. Ini Pahawang saya baru dengar juga, menarik destinasinya.
iyaa betul Way Kambas itu memang tempat perlindungan gajah gitu mbak. π
Waah jadi kepingin jalan-jalan ke Pahawang juga. Tapi kalau bawa anak kecil usia 2 tahun gitu kira-kira aman nggak ya? Soalnya rada ngeri juga kan island hopping bawa bocil.
anak aku yang paling kecil sih usianya 3 tahun mbak. Alhamdulillah aman sih. Ditutupin pakai pelampung dan jaket saat di kapal, jadi agak terlindung dari angin yang kenceng banget π
Waktu ke Kep Seribu terinspirasi sama tulisanmu loh. Yang ini jadi penasaran juga sama Pahawang.
Eh padat gak sih island hopping ke 4 tempat dalam sehari dg anak-anak? Soalnya anak itu ya kalo udah ketemu pasir, ga mau pindah tempat. Hahaha
Trus kalo nginep di pulau enaknya di pulau apa yah?
iyaa bener, anak2 kalau udah ketemu pasir suka gak mau pindah,ahaha
ini 4 pulau deket2, plus aku naik kapal yang speed boat, jadi emng lebih cepat dibanding kapal biasa mbak π