Sebetulnya kami road trip itu gak terlalu sering juga ya. Kali ini saja, jeda waktunya sampai 6 bulan sendiri. Road trip ke Bali kami lakukan di bulan Desember 2021, nah road trip ke Lampung bersama anak-anak selama 4 hari 3 malam ini baru kami lakukan di bulan Juni kemarin, tepat hari pertama liburan sekolah.
Menyusun itinerary road trip ke Lampung nya sendiri kami lakukan sekitar seminggu sebelum hari keberangkatan.
Road trip ke Lampung kali ini menghabiskan waktu 4 hari 3 malam dengan total tempat wisata yang kami kunjungi ada 3, eh 4 sih tapi yang 1 bisa dibilang hanya “numpang lewat”, ehehe. Selain itu, kami juga menginap di 2 tempat penginapan berbeda. Satu di guesthouse, satu lagi di hotel untuk leyeh-leyeh sebelum pulang.
Baca juga: Menginap Pinggir Pantai Di Merusaka Nusa Dua Bali
Okeeh, langsung aja ya kita list itinerary road trip ke Lampung bareng anak-anak selama 4 hari 3 malam ini.
Itinerary Singkat
Ke Lampung ini sudah kami rencanakan di tahun sebelumnya. Namun, karena setahun yang lalu kasus Covid meningkat dan terjadi pembatasan lagi, jadilah terpaksa harus diundur sampai waktu yang tidak ditentukan. Eh, tapi tahun malah ke Bali duluan xp
Jadilah, tahun ini langsung realisasikan sajah yang ke Lampung ini yhaa. Anw, tadinya sih mau sekitar 5 atau 6 hari karena mau ke Way Kambas juga. Yaa tempat wisata yang paling diincar kalau ke Lampung kan memang Way Kambas yaa. Tapi ternyata tepatnya masih ditutup sejak beberapa bulan lalu dan sampai kami berangkat kemarin belum dibuka, huhuhu. Yasudah, gagal deh ke Way Kambas, waktu road trip juga akhirnya dipangkas.
Ini dia itinerary singkat kami:
Hari pertama
Berangkat dari rumah menuju Lampung dan istirahat di Kaskos stay & Coffee Syariah (guesthouse)
Hari kedua
Tur Pulau Pahawang Seharian
Hari ketiga
Museum Lampung, Bakso Son Haji Sony, Puncak Mas, dan menginap di Swiss-Belhotel Lampung
Hari keempat
Berenang di Swis-Belhotel Lampung lalu pulang menuju Jakarta
Nah, aku bahas satu satu yaa π
Hari Pertama: Berangkat dan Istirahat di Kaskos Stay & Coffee
Kalau biasanya saat mau road trip gini kami berangkat sekitar waktu subuh, kali ini kami gak terlalu menargetkan untuk sepagi mungkin. Sebetulnya karena waktu tempuh ke Lampung juga lebih sebentar dibanding ke Bali kali sih ya, jadi kerasa lebih nyantai.
Jadinya kami memutuskan untuk berangkat sekitar jam 6 atau 7 pagi dan terlaksananya jadinya jam 7 pagi deh. Jam 7 berangkat dari rumah, berhenti dulu di McD untuk sarapan lalu lanjut menuju pelabuhan Merak sekitar jam setengah 8. Berhubung masih pagi, jadi kami sampai di pelabuhan Merak tidak membutuhkan waktu terlalu lama, cukup sekitar 2,5 jam saja kami sudah sampai di pelabuhan.
Sampai pelabuhan sekitar jam 10 pagi. Begitu sampai, kami langsung menuju antrian mobil untuk memasuki kapal. Sayangnya kami datang di waktu kapal sudah akan berangkat, jadilah kami memasuki kapal yang selanjutnya. Walau begitu, tidak membutuhkan waktu lama untuk kapal yang berikutnya datang dan siap dinaiki. Kami pun mendapat giliran agak terakhir, sehingga tidak bisa lagi bebas memilih tempat duduk dan kehilangan kesempatan untuk menikmati tempat duduk yang enak dan cozy.
Yaa gapapa lah yaa, yang penting berhasil naik ke kapal dan insyaAllah tetap menuju Lampung, hehehe. Durasi perjalanan Merak – Bakauhenini ternyata tidak terlalu lama ya. Eh, ini karena kami memilih kapal yang ekspress juga sih. Kalau kapal fery biasa butuh waktu sekitar 3-4 jam, kapal fery ekspress ini hanya membutuhkan waktu 1,5-2 jam saja untuk sampai di pelabuhan lainnya.
Waktu bersihnya sih 2 jam ya, sudah menghitung waktu antri masuk kapal dan antri mobil keluar kapal. Kalau ditotal dengan waktu datang ke pelabuhan sih 3 jam. Jadi karena kami sampai di Merak sekitar jam 10, naik kapal sekitar jam 11, sampai Lampung dan keluar dari pelabuhan Bakauheni itu di jam 13 siang alias jam 1 siang.
Begitu sampai Lampung, kami langsung menuju tempat menginap deh, di Kaskos Stay & Coffee. Setelah sampai penginapan, sekitar 2 jam dari pelabuhan, kami pilih untuk istirahat saja deh. Berhubung sudah lumayan sore dan anak-anak juga rasanya sudah lelah ya dengan perjalanannya juga, jadilah kami beri kesempatan mereka agar bisa istirahat dan menonton TV sebagai hiburan. π
Hari Kedua: Tur Pulau Pahawang
Oh, hari pertama itu kami putuskan untuk istirahat saja begitu sampai penginapan salah satu alasannya karena hari kedua ini kami memang berencana untuk ke Pulau Pahawang. Hitung-hitung “menyiapkan tenaga” gitu untuk besok berkegiatan seharian.
Sebetulnya banyak ya agen agen yang menawarkan tur pulau Pahawang ini, terlebih lagi kalau yang pesertanya banyak gitu. Biasanya mereka menawarkan harga mulai dari 150ribu per orang untuk tur sehari di pulau Pahawang. Tapi aku gak tau ini minimal berapa orang.
Aku dan suami rasanya waktu itu terhitung cukup santai sih. Suami baru mencari tur pulau Pahawang ini di malam hari sebelum hari-H, dan fix membookingnya di 1 jam sebelum turnya dilaksanakan, ihihi. Kalau dari review-review, sebetulnya bisa datang saja ke pantai Ketapang Bahari. Nanti di sana kita akan menemukan banyak sekali agen untuk tur pulau Pahawang ini. Nah, kami sendiri waktu itu pakai Bumi Pahawang. Dia sih resort dan agen tur pulau Pahawang gitu juga, jadi pas lah yaa.
Tarifnya 1,5 juta untuk kami berlima (2 dewasa, 3 anak-anak) selama sehari. Ini segini karena memang hanya kami berlima saja yang ikut turnya ya, jadi tidak dibarengi dengan yang lain, agak2 privete tour gitu deh jadinya yaa. Biaya ini juga sudah termasuk kapal ekspress atau speed boat (jadi bukan kapal nelayan gitu ya), makan siang di pulau Pahawang, alat snorkeling dan pelampung, serta dokumentasi. :)
Tur pulau Pahawang ini menghabiskan waktu betul hampir seharian. Berangkat jam 6 pagi dari penginapan, berangkat tur dari pantai Ketapang Bahari sekitar jam 8 pagi, island hoping, snorkeling, makan siang, dan bermain di pulau pulau sampai sekitar jam 3, bersih-bersih sampai jam 4, baru pulang lagi menuju penginapan.
Baca juga: Wisata Kepulauan Seribu Bersama Balita
Berhubung kapal yang kami naiki juga merupakan speed boat, jadi berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya tidak memakan waktu terlalu lama. Hal ini jadi keuntungan tersendiri donk, berhubung bareng anak-anak juga yakan, jadi waktu tempuh yang tidak terlalu lama ini cukup membantu menjaga antusiasme anak-anak.
Highlight dari tur ini adalah snorkeling di Pahawang besar serta “Jembatan” alami berupa pantai yang menghubungkan pulau Pahawang kecil dan Pahawang besar. Aku pribadi surprise juga sih anak-anak mau snorkeling, ya kecuali anak yang terakhir sih, masih 3 tahun euy, masih takut dengan lautan luas, hehe.
Bahkan anak yang kedua segitu antusiasnya sampai mau mengeksplor tempat baru. Dia yang ingin tau kenapa ada laut yang sedikit berwarna berbeda. Akhirnya kami puaskan rasa ingin tahunya deh dengan menuju ke area itu. Benar saja, di bawah memang permukaannya sedikit lebih tinggi dibanding area lainnya. Bahkan ada papan namanya juga, jadi seperti pantai kecil di tengah laut gitu.
Anw, seperti yang aku bilang tadi, tur pulau Pahawang ini kegiatannya berupa island hoping dan snorkeling. Total pantai/pulau yang kami kunjungi ada 4, pulau Kelagian Kecil, pulau Pahawang Besar, Pahawang Kecil, serta Kelagian Besar. Berhubung 4-4nya memang pantai, anak-anak sih puas banget jadinya main pasir di semua pulau, terutama pulau Pahawang Kecil, lebih tepatnya di “jembatan” alami tadi.
Hari Ketiga: Museum Lampung, Makan di Bakso Son Haji Sony, Puncak Mas, Menginap di Swiss-Belhotel Lampung
Setelah hari sebelumnya puas bermain di laut dan pantai, hari ini rencananya kami mau wisata kota. Itinerary hari ketiga ini sebetulnya agak impulsif juga sih, karena beberapa tempat yang kami incar sebelumnya memiliki kendala. Way Kambas yang belum dibuka kembali, air terjun yang jalannya juga ditutup, jadilah kami mencari lagi tempat yang mungkin bisa kami kunjungi di hari ini.
Rasa-rasanya baru hari ini pula kita bepergian ke beberapa tempat yang berbeda.
Museum Lampung
Pilihan pertama kami ke Museum Lampung karena tempatnya tidak begitu jauh dari tempat kami menginap selanjutnya yaitu Swiss-Belhotel Lampung. Juga tidak begitu jauh dari kuliner terkenal di Lampung itu sendiri sih, yaitu Bakso Son Haji Sony.
Kesan pertama aku memasuki museum Lampung ini adalah tempatnya dimaintain dengan baik, terlihat bagus dan terurus. Tempat parkirnya pun luas, sehingga bisa menampung cukup banyak mobil, dengan begitu bisa menampung banyak pengunjung ya tentu saja, terutama saat musim liburan tiba.
Dari namanya, museum Lampung, isinya ya berbagai pengetahuan mengenai daerah ini. Setelah puas wisata alam, diseimbangkan dengan wisata edukasi gitu lah yaa, hehe. So yes, isinya seluk beluk kota Lampung mulai dari sejarah, pakaian adat, acara-acara tradisional, senjata khas, dan hal-hal lainnya, pokoknya semua tentang kebudayaan kota Lampung itu sendiri.
Walaupun begitu, kunjungan ke museum ini tidak memakan waktu terlalu lama sih, karena tempatnya juga tidak begitu besar. Museum Lampung ini hanya memiliki 2 lantai dengan luas yang juga terbatas. Di lantai 1, kita akan disuguhi oleh kebudayaan kebudayaan umum Lampung, sedangkan lantai 2, kita disuguhi oleh perlengkapan adat untuk berbagai prosesi kebudayaan Lampung, seperti pernikahan, kelahiran, serta pemakaman.
Menurut aku isi museum ini cukup lengkap menggambarkan kebudayaan mengenai Lampung. Tempat yang cocok dan cukup bisa diandalkan untuk mengenalkan Lampung kepada wisatawan, baik wisatawan lokal, maupun mancanegara :)
Bakso Son Haji Sony
Cuma ini satu-satunya kuliner yang aku bahas, ahaha. Karena emang makan malam dan makan siang di hari lainnya ya sesuka kita aja, bahkan aku lupa di mana, yang diinget sih yang di Kaskos Stay & Coffee syariah itu yaa. Soalnya mager ke mana-mana lagi, berhubung tempatnya memang menyediakan makanan, yhaa why not pesan di situ sahaja ya khaann.
Anw, kuliner bakso ini juga aku belum tau tadinya, suami yang ngasih tau kalau ada kuliner terkenal di Lampung, yaitu bakso Son Haji Sony ini. Tempatnya pun ternyata gak cuma satu, tersebar di beberapa tempat berbeda dan itu lumayan banyak plus jaraknya pun tidak terlalu jauh antara cabang satu dengan cabang lainnya. Kayanya bisa dibilang bakso Son Haji Sony ini memang seterkenal itu sih yaa di Lampung.
Karena akhirnya aku penasaran, gimana gak penasaran ya kan, tempatnya itu lho setiap beberapa ratus meter ada. Memang beda-beda sih besar tempatnya, kebetulan kami makan di tempat yang agak besar di jalan utama kota Lampung dan tidak jauh dari Swiss-Belhotel (karena setelah dari sini kita mau ke Swiss-Belhotel Lampung yaa, hehe).
Setelah ngerasain langsung, ternyata bener enak ya, ada bumbu khas apanyaa gitu yang bikin rasanya memang bisa diingat. Ternyata bakso ini juga tidak hanya menyediakan bakso segar yang langsung makan di tempat, tapi juga menyediakan bakso dan olahan daging sapi lainnya dalam bentuk frozen food dan memang biasa dijadikan buah tangan oleh para pengunjungnya.
Oh tentu saja aku pun ikutan donk menjadikan bakso ini sebagai oleh-oleh. Berhubung entah kapan juga ya kan kami cari oleh-olehnya, jadi yaa sekalian saja. Mereka juga menyediakan kemasan sterofoam gitu kok, jadi frozen food kita insyaAllah awet untuk maksimal 2 hari ke depan.
Setelah kenyang makan di sini, kami meluncur langsung ke Swiss-Belhotel Lampung untuk menginap 1 malam lagi sebelum pulang ke Jakarta.
Puncak Mas
Nah, begitu sampai di Swiss-Belhotel, tadinya mau leyeh-leyeh aja, tapi kok rasanya sayang terus suami juga kepikiran satu tempat lagi yang bisa dikunjungi. Jadilah sore harinya kami segera ke Puncak Mas untuk menghabiskan waktu.
Puncak Mas ini merupakan tempat untuk melihat kota Lampung dari ketinggian, sesuai dengan namanya gitu, Puncak Mas π
Di Puncak Mas ini terdapat banyak sekali semacam “rumah pohon”. Di rumah pohon inilah kami bisa melihat kota Lampung dari ketinggian, sekaligus jadi spot foto juga sih yaa, hehehe. Selain itu, terdapat juga playground untuk anak-anak bisa bermain. Lumayan aman dan mainannya bisa dibilang cukup lah untuk mengatasi rasa bosan anak-anak.
Anw, di Puncak Mas ini juga menyediakan tempat makan yang lumayan lengkap lho. Memang ada satu area semacam food court gitu untuk bisa kita pesan dan makan di bangku yang tersedia, yang tersebar di beberapa area Puncak Mas ini. Namun, untuk kualitas makanan dan minumannya, (disclaimer dulu kalau ini pendapat aku pribadi yaa, hehe) aku merasa yaa so so gitu lah, hehe.
Tapi memang sebanding dengan harganya yang buat kami lumayan standar sih, berkisar di 15 ribu sampai 35 ribu per menu. But anw, tetap bisa dinikmati kok, apalagi makan di tempat dengan pemandangan yang memanjakan mata π
Hari Keempat: Berenang di Swis-Belhotel Lampung dan Pulang Menuju Jakarta
Kayanya akhir-akhir ini berenang sebelum check out itu semacam jadi kebiasaan deh untuk kita, ahaha. Puas-puasin fasilitas hotel lah gitu sebelum kita keluar dan pulang. Apalagi kalau bawa anak-anak, memang pada antusias kalau mendengar hotel yang akan kita tempati itu ada kolam renangnya. Langsung semangat deh mereka, jadi gak sabar untuk segera ke hotelnya dan segera berenang.
Berhubung sore hari setelah chekck in kami mengunjungi Puncak Mas, jadi berenangnya baru bisa di pagi hari setelah sarapan deh. Kebetulan tempatnya juga memang bersebelahan dengan restoran hotel, jadi sekalian turun untuk makan, sekalian membawa barang-barang untuk berenangnya deh.
Setelah puas berenang, kami lalu bersiap-siap untuk pulang. Aku sih lebih tepatnya yang harus packing pulang, ahaha. Anak-anak sama suami sih tinggal duduk dan bersantai setelah lelah berenang.
Perjalanan pulang membutuhkan waktu kira-kira sama dengan perjalanan berangkat. Tapi berhubung berangkat dari Lampungnya siang (setelah check out hotel), jadi ya sampai rumah juga agak malam. Total perjalanan sekitar 7 jam. Perjalanan menuju pelabuhan sekitar 1,5 jam, perjalanan di Fery sekitar 2,5 jam (total dari antri masuk kapal sampai keluar kapal yaa ini yaa), plus perjalanan dari pelabuhan Merak sampai rumah sekitar 3 jam.
Perjalanan dari pelabuhan ini lebih lama dibanding berangkat karena sempat berhenti beberapa kali, baik untuk makan maupun untuk buang air kecil/buang air besar. Alhamdulillahnya, kami sampai di rumah belum terlalu malam, jadi anak-anak sudah langsung bisa tidur dengan nyaman lagi di kamarnya.
Jadi kira-kira begitu deh itinerary road trip ke Lampung kami bersama anak-anak selama 4 hari 3 malam. 2 hari perjalanan pulang pergi, 2 hari lagi puas menikmati tempat wisata yang ada di Lampung.
Yang paling berkesan tentu tur pulau Pahawang. Berkesan karena baru kali ini aku melihat fenomena “jembatan” pasir yang sesungguhnya. Hamparan pasir seperti pantai yang memanjang menyatukan 2 pulau Pahawang. Betul-betul pemandangan indah yang memanjakan mata dan sulit sekali dilupakan.
Gimana? Setelah baca itinerary ini apakah kamu jadi mau mencoba road trip ke Lampung bersama anak-anak juga? Seru lhoo! π
Lama juga perjalanannya, ya. Yang paling bikin penasaran dari lampung itu ya snorkelingnya
Seru banget mbak, santai tapi menyenangkan..anak-anak nyaman dan senang jadi benar-benar harus lihat kondisi anak ya kalau mau kemana-mana. Makasih mbak itinerarynya, btw seru banget ya seharian keliling pulau dan main pasir
iyaa mbaak, anak-anak anteng banget emang dah kalo udah ketemu pasir yaa, hehehe
Wah, kece bener nih wisata ke Lampung bareng keluarga. Langsung aku share link nya ke suamiku hahaha. Udah lama aku kepengen main ke Pulau Sumatera terutama Lampung. Ternyata cepat sampai dan ongkosnya terjangkau ya. Yang privat2 gitu emang enak jadi lebih nyaman berkeliling dengan speed boat ya jadi dapat banyak destinasinya. Kepengen mampir ke Way Kambas juga sih. Semoga kesampaian aamiin.
Aamiin mbak, aku juga mau banget ke Way Kambas nih, sayang banget waktu itu masih tutup, huhuhu.
Untungnya anak-anak gak ada yang rewel ya saat jalan-jalan liburan ke Lampung apalagi agendanya padat banget
keliatannya padat mbak, padahal ternyata enggak juga, ahaha. kita nyantai banget. padat saat jalan ke pulau Pahawangnya aja siih, hehehe
Wah happy banget bisa ke pulau Pahawang, dan harganya juga affordable yaaa Isti.
Itu foto fotonya lucu deh, para bidadarinya pak suami hihihi…
ahaha, jadi charlies angels ini oma anak-anak aku, (eh, ilman’s angels deng jadinya, wkwkwk) xp
Seru cerita liburannya.
Aku udah sering ke Lampung mbak, dari darat sampe lautnya, dari barat utara selatan dan timurnya π Insha Allah hampir khatam hihi.
Rekomendasi aku kalau ke Lampung lagi, coba ke Lampung Baratnya, petualangan negeri di atas awan. Trus ke Krui, lalu nyebrang ke Pulau Pisang. Wonderful.
Aish, mantap mbaak. okee aku save rekomendasinya untuk kalau ke Lampung lagi, hahaha. Thanks mbaak
Jembatan pasir kalau air laut naik kayanya ilang ya. Btw, ngajakin anak-anak buat liburan emang baiknya gak perlu ke banyak tempat. Sehari satu tempat aja biar puas sekalian
iya betul mbak. waktu kami ke sana kebetulan memang pas siang dan air laut lagi surut, jadi jembatannya keliatan dan bisa dilewati. keren yaa π
Saat ke Lampung dulu, malah terlewat nih Pulau Pahawang. Kebetulan memang perjalanannya khusus ke Kab. Tanggamus, sedangkan Pulau Pahawang ada di Kab. Pesawaran. Suatu saat kudu balik ke Lampung lagi untuk eksplor lebih banyak.
Ikut bahagia melihat perjalanan lengkap sekeluarga gini. Bakalan jadi memori yang tak terlupakan untuk anak-anak yaaa..
Alhamdulillah sudah pernah roadtrip jakarta palembang baru lampung ke teluk kiluan, pahawang di villa andreas oktober 2020,.lanjut november 2021 balik lagi roadtrip lampung tapi destinasi anak gunung krakatau dan pulau2 sekitarnya.
Memang seruuu yaa maak bawa keluarga mumpung anak2 masih kecil dibiasakan diajak traveling supaya byk cerita kelak mulai dewasa terbiasa gak mageran.
Dan emang masih ada PR way kambas belum kami datangi lagi2 masih tutup krn pandemi, sama krui tmp surfing yg keren arah bengkulu
waaah, tadinya kami juga mau ke teluk Kiluan mbaak, tapi takut agak redundant sama Pahawang sih karena sama2 snorkeling.
Jadilah gak jadi ke teluk Kiluan karena waktu yang terbatas juga, hehehe. Next memang maunya sih ke sana yaa, semoga ada kesempatannya lagi (dan tentu mengincar Way Kambas juga!)
Akhirnya ada yang nulis road trip ke Lampung dari Jawa. Karena pengen banget nyoba road trip ke Lampung dan tour Pulau Pahawang. Penasaran juga pengen jalan kaki di Jembatan pasir yang menghubungkan dua pulau Pahawang.
Dahulu pernah road trip Jakarta ke Pekanbaru tapi cuma melintas Lampung aja, nggak mampir wisata di sini
cuss mbak, kapan2 laksanakan nih road trip ke Lampung. Ternyata perjalanannya gak selama yang dibayangkan sih, hehehe
Pulau Pahawang adalah my wish list… Hihi. Mba, penasaran yang anak ketiga nggak mau ikut snorkeling lalu selama kalian snorkeling, dia dijagain siapa?
Semoga beneran bisa ke Lampung bareng family suatu saat, tentunya kalau anaknya udah agak gedean kaya anak mb Isti. Hihi
ganti-gantian mbak. Jadi, pas bapaknya nyemplung, aku yang jagain Nara. Terus gantian deh, pas giliran aku yang nyemplung, bapaknya yang jagain, hehehe
Aku udah ke Pulau Pahawang dan pengen lagi kesana karena menyenangkan sekali. Tempatnya indah dan nyaman. Senangnya baca postingan ini. Apa kita jalan bareng,? Heheh
aah, boleh tuh mbaak. yuk kapan yuk? aku menunggu ajakan bu direktur ajah nih, ihihi
Selalu suka deh kalo mampir ke blog ini dan baca tulisan tentang travelingnya. Tulisannya lengkap, foto-fotonya keren. Dan yang aku salut, wow, jalan-jalannya selalu lengkap dengan 3 kidoz yang masih kecil-kecil. Jujur salut banget. Aku aja yang anak-anaknya udah gede males dan ngerasa ribet kalo bawa anak. Ihh keren. Anak-anaknya pasti seneng. Aku jadi ngerasa bersalah deh sama anak-anak aku. Gak pernah bawa mereka jalan-jalan jauh. Paling-paling ya di seputar Bandung aja. π
MasyaAllah, terima kasih mbaakk. Emang hobi sih ya, Alhamdulillah klop sama suamik, jadi seneng aja ngajak anak-anak. Tapi memang banyak tantangannya sih, ihihi.
Cakep banget yaa..
Anak-anak hebat dan berani snorkeling di Pahawang sehingga membuktikan sendiri mengapa warna laut berbeda. Ini sungguh learning by doing beneran yaa… Gak hanya membaca fakta dari buku, tetapi berani melihat sendiri.
Semoga next ke Lampung lagi bisa ke Way Kambass yaa..
iyaa, itu juga yang aku syukuri, anak-anak jadi betul2 learning by doing sesungguhnya. Aamiin, semoga bisa ke Way Kambas nantii saat mereka udah bukaa
Waduh seru banget nih pastinya. Saya gak kebayang ini bawaannya sekian lama melancong itu segimana hehehe
Kalau tipe backpacker seperti sya trip seminggu cukup satu carrier saja. Kalau Mbak pasti enggak lah ya.
Belum pernah ke Lampung, lebih tepatnya belum pernah ke bagian mana pun di Pulau Sumatera sampai detik ini. Huhuhu. Kayaknya paling jauh ke bagian barat tuh cuma sampai Jakarta deh. Tapi besok-besok kalau ada kesempatan ke Lampung, gak bingung lagi mesti apa ke mana, udah ada rekomendasi dari tulisan ini nih
Aku belum pernah ke Lampung huhuhu…
Semoga bisa kesana juga kapan2 hehehe
Tapi dulu suamiku sering tugas ke Lampung jd aku pernah dapat oleh2 bakso Frozen yg terkenal itu. Juga dapat oleh2 pempek yg terkenal di Lampung. Sayang ya way kambas nya belum buka. Pdhl kalo inget Lampung ya Way Kambas.
Mantaappp banget! Ini pasti jadi perjalanan yang tak terlupakan bagi anak-anak sampai kapapun
Seru banget tripnya. Salut deh bisa bawa anak-anak kecil gini keliling Indonesia. Semoga nanti aku sekeluarga juga bisa jalan-jalan keluar pulau Jawa. Selama ini baru di sekitar Jawa aja.
Aamiiin bisa keliling Indonesia, hehe. Aku pun kebanyakan masih sekitar Jawa aja xp
wah serunya bawa anak-anak main ke Lampung. Apalagi kalau anak-anak bisa dikondisikan ya mbak. Pengalaman yang bakalan selalu diingat anak-anak nih
Lampung bisa jadi tempat favorit untuk liburan bareng keluarga ya mbak
Pamannya cakep cakep
Aiiihh seru bangeeettt.
Way Kambas tu yang tempat gajah2 itu bukan sih mbak? Ternyata masih ditutup ya sejak pandemi lalu?
Pahawang nih sering denger, emang salah satu pantai yang wajib dikunjungi kalau ke Lampung.
Jd pengen bawa anak2 ke Lampung jg, nyeberang pulau naik kapal. Moga tahun depan bisa terealisasi π
betuuull mbak, Way Kambas itu konservasi gajah gitu. iya, masih ditutup entah sampai kapan, hiks.
Aamiin semoga tahun depan bisa jalan2 sekeluarga yaa π
Bakso son haji sony dulu tuh namanya cuma bakso sony mba. Jaman saya tinggal di Lampung th 1988 dah ada. Dan tempatnya dekat rumah saya. Di perbatasan antara teluk betung dan tj karang. Cuma disitu doang tempatnya. Warung kecil kayak tempat bakso pada umumnya. Tapi emang enaknya ga ada 2 nya legend banget. Skrg kan bakso son hj sony dah ada mba di condet. Deket lah ama kita yg tinggal di Depok xixixi
aahh, di condet sebelah mana mbak? ntar japri ah, ahaha. enak banget sih, norak ya aku yang baru ngerasain, wkwkwk
Mbaaa makasi banyak udah buat itenary nya ke Lampung. Kebetulan pengen bgt k Lampung dari tahun 2018 tapi belum kesampaian nih. ke Pahawang jadi wajib bgt dan Swiss Bell mantap nih untuk menginap
Sama-samaa, semoga bisa jadi rekomendasi yaa, hehehe.
Mauuuuu bangetttttt πππππ. Ya ampun baca cerita mba, aku jadi pengen mempercepat planning ke Lampung road trip ππ. Sbnrnya udh lama aku rencanain mba, tapi kena pandemi. Trus skr blm jadi2.
Aku tuh pengen ke Lampung tadinya Krn kuliner. Tapi setelah baca banyak tempat wisatanya, kok ya jadi pengen eksplor juga. Way kambas juga jadi bucket list. Apa aku tunggu sampe way kambas buka yaaa.
Naah soal bakso Sonny, aku tuh sempat debat Ama suami. Blm pernah coba sih makan langsung di sana, tapi aku pernah dibawain frozennya, dan itu ENAAAK.
Tapii baru2 ini suami tugas kantor ke Lampung dan dia makan cobain mie ayam dan bakso nya Sonny. Dia bilang ga enak banget, ga usah coba π€£π€£. Lah gimana, aku cobain frozennya enak kok. Ini antara memang ga sesuai Ama selera dia, atau dia makan bukan di tempat aslinya π . Aku ga mau langsung percaya. Hrs cobain sendiri sih baru berani bilang enak atau ga. Makanya PGN banget ke Lampung nih π
iyaaa.. bisa aja tungguin sampai Way Kambas bukaa.. aku masih punya utang nih, mau banget ke Way Kambas, ahaha
Nah, bakson Son awalnya aku juga gak ngira bakal seenak itu. Taunya beneran enak, huhuhu. Apa mie ayamnya yang kurang ya? tapi baksonya enakkkk kookk, ahahaa.
Cusss semoga pas road trip ke Lampung nanti bisa eksplor banyak tempat ya mbaakkk