Menikah itu adalah komitmen panjang kan ya, soalnya akan dijalani seumur hidup kita nantinya. Nah, karena kita akan melakukan komitmen panjang dan gak main-main ini, jadi memang harus dipersiapkan sedemikian rupa donk. Jadi bagusnya sih bicarakan banyak-banyak hal sebelum nikah.
List pertanyaan ini kepikiran untuk aku bikin karena habis menyimak pelajaran dalam bengkel diri dengan topik “Menjadi Jodoh Impian” semalam. Selain itu, karena aku sendiri juga sudah menjalani pernikahan selama 9, hampir 10 tahun, jadi punya banyak ide ini untuk dibicarakan dengan pasangan sebelum menikah.
Kok banyak ya sampai 40? Hahaha. Soalnya ya itu tadi, menikah itu komitmen panjang, komitmen seumur hidup. Jadi, ya kalau kita gak sepengen tau itu, gak sedetail itu sebelum nikah, takutnyaa saat ada apa-apa sepanjang pernikahan, kita gak tau harus ngapain karena tidak mengantisipasi sebelumnya.
Ada beberapa pertanyaan yang aku cetak tebal, untuk memberi tau saja sih kalau itu termasuk pertanyaan yang cukup penting dan yang bisa menjadi masalah nantinya ๐
Tentang Anak
- Mau punya anak berapa? Dan berapa jarak masing-masing anak?
- Bagaimana pendapatnya mengenai KB?
- Apakah takut darah? Berhubungan dengan menemani istri lahiran nantinya.
- Apakah mau diajak belajar bersama saat istri hamil? Belajar mengenai gentle birth atau apapun mengenai kehamilan dan menyusui?
- Apa ada keinginan mau anak perempuan atau laki-laki? Bagaimana kalau anaknya ternyata perempuan semua? Atau laki-laki semua?
- Bagaimana cara mendidik anak nantinya?
- Bagaimana kalau akhirnya tidak bisa memiliki anak? Apa suami akan menikah lagi kalau sampai tidak memiliki anak? Atau membuka peluang adopsi?
- Bagaimana kalau ada kelainan pada anak? Maukah suami menemani istri melakukan pemeriksaan anak ke manapun nantinya?
Kesehatan
- Apakah punya penyakit turunan? Diabetes atau kanker darah misalnya?
- Apakah punya penyakit pencernaan? Bagaimana supaya penyakitnya tidak kambuh?
- Maukah melakukan pre marital check up?
Tentang Orangtua
- Seberapa dekat suami dengan orangtua? Apakah sering mengobrol dengan orangtua?
- Apakah sering bepergian dengan orangtua?
- Bagaimana pengaturan waktu antara orangtua dan mertua? Seberapa sering akan berkunjung ke rumah orangtua?
- Hari Raya akan dirayakan di rumah orangtua atau mertua?
Rumah dan Keuangan
- Pekerjaan rumah (masak, mencuci, membersihkan rumah, dlsb) siapa yang mengerjakan? Berdua atau hanya istri saja?
- Setelah menikah akan tinggal di mana? Rumah mertua, rumah sendiri, atau mengontrak?
- Apakah membuka kemungkinan LDM? Atau Istri WAJIB ikut suami ke manapun?
- Keuangan keluarga siapa yang mengatur? Apakah semua diserahkan ke istri atau masih masing-masing tapi dibicarakan bersama?
- Istri boleh bekerja atau di rumah saja?
- Bagaimana kalau pendapatan istri ternyata lebih besar dari suami?
- Bagaimana pendapatnya tentang utang? Apakah akan memperjuangkan beli semuamua dengan kes, termasuk rumah dan mobil?
- Bagaimana mempersiapkan masa pensiun?ย
- Bagaimana dengan dana pendidikan? Apakah dana pendidikan anak-anak akan dipersiapkan sejak menikah, atau sejak anak lahir?ย
- Apa masih membiayai keluarga lain? Adik yang masih sekolah, atau orangtua yang sudah pensiun? Bagaimana pengaturan keuangan nantinya?
- Bolehkah istri kuliah lagi? Biayanya dari mana?ย
- Istri boleh punya uang pribadi untuk merawat diri atau tidak?
- Apa pendapatnya tentang usaha bersama istri (membangun bisnis bersama)?
Pertemanan dan Inner Child
- Apakah punya teman dekat? Siapa saja?
- Apakah nanti tidak keberatan untuk berkumpul dengan teman2 istri? Atau istri boleh pergi sendiri saja saat berkumpul dengan teman-teman?
- Apakah pernah dibully dan masih teringat sampai sekarang?
Hobi dan Lain-lain
- Bagaimana tentang hobi? Apa hobi suami? Apakah mau saling support akan hobi ini?
- Apakah hobi suami mahal? Bagaimana cara suami tetap menjalankan hobi sambil membiayai rumah tangga?
- Bagaimana dengan masalah privasi? Apakah hp dan semua komunikasi pribadi boleh dibaca oleh pasangan?
- Bagaimana dengan TV? Mau ada TV atau tidak mengapa kalau tidak ada TV di rumah?
- Apakah suka traveling?ย
- Haruskah biaya traveling dijadikan tujuan keuangan dan direncanakan juga?
- Bagaimana tentang traveling with baby/ kids?
- Apakah tidak keberatan merayakan hari ulang tahun, hari pernikahan, dan hari-hari lainnya?
- Bagaimana pendapatnya mengenai poligami? Apakah ada niat untuk poligami? Bolehkah masalah poligami ini dijadikan syarat pernikahan?
Aku sendiri dulu sih cukup banyak berdiskusi juga sama calon suami, tapi sebenernya gak sampai bikin daftar pertanyaan gini. Ya mengalir aja gitu nanya mau punya anak berapa, mau tinggal di mana, keberatan atau enggak tinggal dengan orangtua, dan lain sebagainya itu.
Tapi, setelah menjalani pernikahan, ternyata ya emang diskusi begitu (apalagi dipersiapkan pertanyaannya kayak gini) tuh lumayan membantu. Karena sepanjang pernikahan memang semua kemungkinan bisa terjadi, maka sebaiknya ya dibicarakan dulu aja sebelum menikah daripada setelah menikah malah baru tau ada beberapa hal yang tidak disepakati dengan suami dan malah jadi masalah yang cukup berat dan membebani sepanjang pernikahan. Kita gak mau itu terjadi kaan?
Apalagi kalau kita ta’aruf ya. Biasanya kan ta’aruf membutuhkan waktu yang lebih sedikit dalam mengenal pasangan sebelum menikah, jadi lebih baik memang membuat list pertanyaan yang lengkap supaya bisa makin menguatkan kita dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan proses atau tidak pada calon kita tersebut ๐
So, semoga ide pertanyaan ini bermanfaat ya mentemen ๐
oh pakai banyak pertanyaan ya, kayak mau ngelemar pekerjaan ya