Saya seneeenng banget dan menanti-nanti banget film Frozen 2 ini. Jadi, begitu filmnya udah tayang, dan kebetulan tanggal 23nya itu hari Sabtu, berangkatlah saya sama Naia Nawa untuk nonton. Si bayik dititip papanya di rumah, ihihi. Hitung2 lepas sebentar dari bayi dan ngajak anak2 nonton film favorit mereka lah ya, ehehe.
Tadinya sih mau nonton rame2. Tapi saya dan Ilman masih gk suka dengan ide bayi dibawa ke bioskop, hee. Masih terlalu kenceng lah ya audio nya. Untuk yang mau bawa bayi, silakan aja sih, sedia earmuff aja untuk bayinya & dibikin capek lebih dulu supaya tidur sepanjang film 😁
Sinopsis Frozen 2
Nyeritain dikit boleh yaa. Jadi, Frozen 2 ini ceritanya Anna & Elsa mencari kebenaran tentang asal usul kekuatannya Elsa. Oiya, ide ini gk ujug2 muncul sih, tapi karena Elsa mendengar suara2 gaib yang bikin teringat tentang Enchanted Forest yang biasa diceritakan ayah mereka sewaktu mereka kecil.
Nah, karena suara2 itu deh, Elsa jadi penasaran makanya mulai mencari kenapa dia mendengar suara2 itu & dari mana sebenarnya kekuatan Elsa berasal. Mencari jati diri dan “sejarah” keluarga lah intinya.
Di awal film, saat Elsa penasaran dengan suara itu, dia tanpa sengaja “membuka” gerbang Enchanted Forest tadi. Lalu hal itu membuat Arrendele dalam bahaya, maka berangkatlah Elsa, Anna, Kristov, Sven, & Olaf. Selain untuk mencari jati diri & sejarah kekuatan Elsa, juga untuk menyelamatkan Arrendele.
Review
Mau mulai dari mana dulu yaa? Hehe. Buat saya, filmnya seru banget. Perasaan habis nonton film ini sama kayak perasaan habis nonton Frozen pertama kalinya. Ngerasa “waah” gitu. Mungkin karena udah nonton Frozen yang sebelumnya juga ya, jadi relate banget ke setiap adegannya.
Nah, Frozen 2 ini juga seperti memanjakan penonton Frozen dan ikut berkembang bersama mereka. Soalnya, setiap perannya juga terlihat lebih dewasa, termasuk Olaf.
Mungkin karena ini ya jadi ada juga yang bilang film ini bukan film yang anak2 banget, karena tokohnya itu mengalami perkembangan dibanding Frozen sebelumnya, makanya jadi lebih dewasa & memang gk “anak-anak” banget.
Tapi Olaf menghibur banget sih. Anak-anak banyak ketawa ya karena tingkah lucu nya si Olaf ini. Nawa yang udah mulai bosen nonton filmnya, begitu muncul Olaf jadi lumayan ketawa lagi 😁
Segi Cerita
Buat aku, dari segi Cerita, ini kereenn. Karena lebih menonjolkan lagi kekuatan Elsa. Banyak banget adegan Elsa “show off”. Yaa gk bermaksud show off sih, tapi kondisinya yang bikin kekuatannya dipakai. Karena udah pada tau, ya dia jadi gk sungkan kan pakai kekuatannya. Malah, cerita utama film ini ya di pencarian asal usul kekuatan Elsa kan 😃
Selain itu, Kristov juga berkembang, tapi gk terlalu banyak dimunculkan. Eh, setengah pertama banyak sih. Tapi gk mengganggu alur cerita. Paling saat dia nyanyi galau aja agak terlalu lama. Itu juga mungkin belum dimengerti sama anak-anak.
Lagu yang dinyanyikan Kristov di sini hampir gaya boyband banget, hahaha. Makanya anak-anak gk gitu relate. Yang relate ya yang udah tau boyband, ehehe.
Terus, gk ada adegan yang percuma. Again, tipical film keren sekarang menurut aku begini sih. Gk ada adegan percuma. Ya buat apa ditampilin kalau gk ada artinya ya kan. Bahkan fun facts Olaf sepanjang perjalanan aja ternyata penting. Jadi, coba perhatiin fun facts fun facts yang dikemukakan Olaf ya sewaktu mereka memulai petualangan mereka 😊
Buat yang suka plot twist kayak aku, filmnya juga oke banget. Aku beneran gk nyangka endingnya bakal begitu & kenyataannya seperti itu. Paling ada lah 1 atau 2 hal yang aku tebak & ternyata bener.
Gitu tuh cara aku menikmati film. Nebak2 cerita selanjutnya gimana. Kalau bener, bangga. Kalau salah, senang, ahaha. Senang karena, damn ternyata begitu, ternyata dugaan gw salah. Apalagi kalau ternyata cerita filmnya lebih unpredictable dibanding terkaan yang udah saya buat di awal. Jadi apapun hasilnya akan tetap menikmati filmnya deh.
Endingnya tetap menunjukkan kasih sayang antar saudara. Malah bener-bener menunjukkan kalau mereka berdua sama-sama penting. Mereka berdua, walau yang 1 punya kekuatan, yang 1 enggak, tidak saling meremehkan atau menjatuhkan. Saling sayang & memikirkan satu sama lain.
Sepanjang nonton aku malah mikirin, ini Elsa Anna mirip amat karakternya sama anak sendiri, wkwkwk. Elsa yang pembawaannya tenang & tegas kayak Naia, Anna yang pembawaannya selalu semangat persis Nawa. Monmaap ya, karena kondisinya aku juga punya anak perempuan gitu ya, hehe.
Lagu
Nah, dari segi lagu, lumayan bangett. Ada 1 lagu yang nempel sepanjang jalan pulang. Di dalam lagu dinyanyiin Elsa, begitu credit lagunya ini lagi tapi aransemen berbeda. Sama-sama bagus, makanya jadi nempel & nyanyiin di mobil saat jalan pulang.
Lagunya bukan yang tipe dongeng banget gitu, ya sama kayak Frozen kan. Lagu-lagunya bukan yang tipe dongeng, tapi aransemennya lebih kekinian gitu. (sok ngerti ini aku emang, sok ngerti 😅😆)
Baju
Bajunya… Ampuunn, bagus-bagus banget aku pengen uhuhu. Berhubung mereka putri di daerah dingin ya kan, jadi bajunya panjang2 semua. Yaampun, sepanjang film ngeliatin bajunya. Duh, kok bagus amat sih ini baju Elsa.
Terus begitu adegan laut & Elsa mencopot luarannya, wah keren banget. Bisa kali tuh nanti jadi baju renang muslim, ahahahaha.
Di adegan akhir juga gitu. Elsa pakai baju berbeda lagi & cocok tuh kayanya untuk pernikahan 🙈
Terus apalagi ya?
Warning
Oh Iya, buat yang bawa anak untuk nonton, Frozen 2 ini ada adegan kissing nya ya. 1x di akhir (mirip2 Frozen lah). Kissingnya juga gitu doank kayak yang di Frozen.
Hmm.. Kalau saat flashback dihitung, jadi 2 sih. Tapi anak-anak gk terlalu merhatiin itu. Gk tau ya kalau direkam sama mereka. Untuk memastikan mereka ngerti atau enggak adegan kissing ini ya menurut aku tanya aja langsung sih.
Kalau aku mah kemarin langsung jelasin, kissing itu boleh dilakukan oleh suami istri, begitu. Jadi kalau belum nikah, ya belum boleh.
Balik lagi ya ini ke value keluarga masing-masing ya.
How ‘Bout LGBT Issue?
Beberapa waktu lalu lupa tahun berapa ya, aku sempet denger isu-isu kalau film ini mendukung LGBT dengan akan menampilkan pacar wanita untuk Elsa. Eh, itu malah semacam ide aja sih dari netizen. Mereka bikin hashtag sendiri, yaitu #GiveElsaGirlfriend atau apaaa gitu lupa. Pokoknya gitu lah.
Tapi sepanjang film, gk ada tuh isu ini muncul 😅
Jadi, tenang aja ya buibu, insyaAllah aman kok dari isu-isu itu filmnya. Beneran nunjukin kalau ada tipe perempuan haus kasih sayang pria kayak Anna, ada yang single bahagia kayak Elsa. Jadi, buatku gk masalah kok filmnya 😉
Manage Your Expectations
Still, walau review dari aku bagus gini, manage your expectations yaa. Kalau mau nonton filmnya, nikmati saja cerita, animasi, dan hal hal lain yang bisa dinikmati.
Jangan sampai, karena beberapa review bagus, nonton film dengan ekspektasi yang udah cukup tinggi. Kalau ternyata filmnya gk memenuhi ekspektasi itu, nanti keluar bioskop kita malah kecewa bukannya senang, hehe.
Kemarin aku juga bener2 gk ekspektasi apa2. Paling baru baca 1 review aja dari annisast kalau film ini bagus. Makanya gk sabar mau nonton, jadi nyempet2in nonton di hari Sabtu padahal harus lanjut packing buat pergi hari minggu paginya, ahaha.
Anak2 ku nonton sama ayahnya. Huaa emaknya ga laku. Jadi deh di rumah sama bayi. Kalau pakai ear muff gitu bayinya mau ga sih? Tapi kemarin pertimbangan belum juga 1 bulan usianya. Kasian
Belum nonton tapi udah kenak spoiler… Yaudahlah