Little Science Project for Naia: Gunung Meletus

Gunung Meletus
Gunung Meletus

Bulan lalu ceritanya saya ikut-ikutan challenge dari Indonesia Montessori di Instagram, hehehe. Challenge-nya sebetulnya berlangsung selama sebulan dan dimulai dari awal bulan, tapi sayanya baru mulai di tengah2, wihihi. Soalnya emang awalnya bingung buat ikutan challenge itu, bingung harus ngapain dan main apa aja sama Naia yang bisa memenuhi tema setiap harinya, hee. Tapi akhirnya saya ikutan biar Naia bisa ada kegiatan aja setiap harinya. Saya juga gak ngincer hadiahnya, tapi ngincer inisiatif bikin kegiatan yang bisa tercetus aja dari tema harian tersebut 😉

Indonesia Montessori Challenge

Nah, ada salah satu hari yang bertema warna merah, jadii…

A Little Surprise Made My Day

On Naia’s birthday, I’ve got a little surprise from my husband, which is a box of chocolate. For the first, I thought that chocolate was for Naia (because it’s her birthday, right?).

image

Me: is it for me or Naia?
My husband: of course you, it said “Gift for you” not “Gift for kids”
Me: (between zzz and flattered). What for?
My husband: nothing, just wanted to give you, it’s been a long time I haven’t give you some surprise, did I?
Me: *blushing and happy, can’t stop smiling that morning :D*

Some people said, a little of surprises can make a relationship getting stronger. Couldn’t agree more on that one. Of course because it happens to me.

It wasn’t the first time he gave me a little gift as a surprise though. But still, every time he did it, it always makes me love him more and more.

It’s true that before the marriage, I have expectations about romantic husband. But after the marriage, that expectations somehow forgotten. Oh, there is one explanation actually, because I have already so happy and feeling so blessed that he wanted to marry me and becoming my husband. So, when finally I’ve got that kind of husband, I feel so more blessed. Allah do really give me the best 😀

Every time I remember that side of him, it will always makes me smile and helping me to relieve my emotions. Seriously, when I got mad or we’ve got some problem each other, sometimes I just remembering those part of him. The part that always love me, the part that always encourage me, the part that helping me facing my baby blues, and the part that giving me some little surprises. By doing that, I then realized that I am being loved by a great, romantic, and “family man” husband. 😀

So, on this day I just want to say thanks to you. Yes, you! You read this, don’t you? Hehee

Thanks for all the love you always give me and Naia, for all the good times, for all good things that happened to us, and for loving me because of Allah.

Happy 4th anniversary dear, hope our love will be lasting forever and hope we will be gathering in His Jannah later on 😀

Love
Your wife :*

Senyum Ceria Tanda Tidur Berkualitas

Gimana sih rasanya disenyumin anak begitu dia bangun tidur? Nyesss banget kan ya di dada? Rasanya tuh langsung bahagia gimanaaa gitu. Serasa dia bilang kalau “mama, terima kasih yaa, tidurku nyenyak lhooo” hehe. At least itu juga yang dirasakan Artika Sari Dewi sebagai salah satu Brand Ambassador-nya Pampers. Pokoknya senyum anak kita itu pemacu semangat kita banget deh. Iya apa iya? 😀

Brand Ambassador Pampers
Brand Ambassador Pampers – courtesy of Kartina Ika Sari

Tidurnya Naia

Etapi beneran lho, tidur yang nyenyak itu bisa bikin mereka puas dan seneng gitu. Naia aja kalau tidurnya nyenyak, begitu bangun langsung segar dan langsung minta main. Tapi kalau tidurnya terganggu?

[Parenting] Iklan Bisa Mendidik?

Bisa donk, hehe. Tapiii, saya bukan ngomongin iklan yang di TV-TV itu yaaa. Saya ngomongin pengertian iklan secara umumnya. Iklan itu tampilan yang dikemas sangat menarik agar targetnya bisa mengikuti apa yang diinginkan pembuat iklan kan? *definisi saya pribadi, muahaha*. Nah, yang kita inginkan buat anak itu apa? Kita kemas saja apa yang kita inginkan tersebut dalam bentuk seperti iklan. Menurut saya pribadi sih ada beberapa jenis iklan yang bisa diterapkan buat anak. Berikut ini beberapa contohnya:

Buku

Iyes, dengan membaca *at least dibacakan ya kalau belum bisa membaca*, anak bisa paham mana baik mana buruk. Malah, kita juga bisa mengajarkan emosi dengan membaca juga. Ya misalnya saja, ada seorang anak yang sedih kehilangan ibunya. Kita yang membacakan buku juga ikutan sedih dan ngasih tau ke anak kalau kehilangan seseorang itu sedih banget.

Koleksi Buku Naia Tambah Satuu
Buku-buku Naia

Atau, saat di buku tersebut ada cerita anak yang sedang bermain tiba-tiba mainannya direbut. Saat itu si anak marah. Nah, kita kasih tau deh kalau marah itu seperti apa, dan gimana seharusnya tindakan kita saat marah tersebut. Mengajarkan kecerdasan emosi ke anak ini betul-betul penting lho! Saya mau menjelaskan pentingnya mengajarkan kecerdasan emosi ini di postingan yang berbeda ya, hehehe. 😉

Bentuk iklan lainnya apa?

[Parenting] Bangun Tidur Mau Ngapain?

Bangun tidur ku terus mandi
Habis mandi kutolong Ibu
Bersihin tempat tidurnya kuuu
Tidak lupa menggosok gigi

Akhir-akhir ini Naia suka banget sama lagu “Bangun Tidur” ituh. Ya gitu deh dia nyanyinya, liriknya dibalik dan diganti sesukanya. Udah dikasih tau berulang kali “tidak lupa menggosok gigi” terlebih dulu dibanding “habis mandi kutolong Ibu”, ya teteeep aja begitu. Ya wes, sak karepmu lah ndook ndok xp

Tapi, jangan kira dia asal bernyanyi saja lho ya. Ternyata dia sudah mengerti arti nyanyian itu. Gak jarang juga begitu bangun tidur dia mau langsung bergegas ke kamar mandi. Gak jarang juga habis itu sikat gigi. Malah akhir-akhir ini dia lagi demen-demennya beresin tempat tidurnya dia. Ini berkah nyanyinya sesukanya dia dan happy yah, haha. Jadi ya masuk lah itu lagu sampai ke bagian otak paling dalem kayaknya. Makanya bisa diikutin akhirnya.

Karena itu juga, saya dan suami jadi harus pilih-pilih lagu anak yang bagus. Dan kalo bisa yang menunjang kegiatannya dia kayak itu deh. Bagus banget ya kaan, baru umur 3 tahun udah bisa bantuin emaknya beresin tempat tidur, ihihih. Ya gak tiap hari sih, tetep masih sesukanya aja.

Tapi semoga kita, saya dan suami, juga tetep  bisa ngasih contoh yang baik-baik supaya kebiasaan baiknya bisa bertahan lama dan bisa dibawa sampai gede deh <3

Happy Me!

Ada masanya kita para ibu, khususnya saya sih, membutuhkan waktu untuk ber me-time agar bisa me-refresh keadaan diri dan mengeluarkan semua emosi yang terpendam. Terkadang saat bersama anak di rumah, emosi yang ada hanya “diparkir” sementara bukan benar2 dikeluarkan demi mengelola anak dengan asik dan tetap bisa berkomunikasi yang baik dengan anak.

Apakah sebegitu menguras emosi saat menghadapi anak? Terkadang iya, haha *jujur nih jujuur*. Apalagi saat2 saya PMS, wuiiih, sangat2 menguji kesabaran banget deh si Naia ini, hihi.

Untuk itu, saya sungguh bersyukur punya suami seperti Muhammad Ilman Akbar yang mau memberikan saya waktu untuk sendiri dan sangat bersedia untuk bersama Naia. Me-time saya itu terkadang dengan pergi ke luar sendirian, menjalani aktifitas yang saya sukai dan kalau bisa bermanfaat. Atau pernah saya pergi untuk belanja sendirian (ujung2nya sih beliin hadiah juga untuk suami xp). Dengan begitu saya bisa happy lagi dan siap lagi menghadapi Naia seminggu ke depan. Buat saya itu jadi me-time, buat suami dan Naia itu jadi waktu pendekatan diri (fahter & daughter’s day gituh, secara senin-jumat ketemu & mainnya kan juga cuma sebentar, hehe).

Kalau di hari biasa sih saya wajib bawa Naia ke mana2. Suami juga membolehkan banget saya pergi2 hari biasa, asaal… bawa Naia donk pastinya. Mau itu cuma ke pasar, ketemu temen, sampai ke acara2 blogger. Pokoknya hari biasa wajib Naia bareng saya 😉

Apa tiap minggu saya harus pergi sendiri? enggak juga. Saya juga suka pergi bersama suami bahkan bersama keluarga besar, family time lah. As long as it makes me refreshed, he will happy to give me some me-time. Yeay, lucky me ^_^

Because, like I always said, Happy mother raise happy kids. So, happy parenting guys! 😀

Ngemil Lebih Banyak, Makan Lebih Banyak

Naia itu makannya sedikiiit banget deh porsinya. Saya juga heran apa kenyang ya dia kalo kayak gitu. Mungkin sih kenyang, tapi kan nutrisinya jadi kurang. Ya iya aja kalau ternyata beratnya juga kurang, ya karena makan dalam porsi sedikit tadi itu lah, huhuhu. Padahal mah saya udah semangat buanget deh bikin makanan macem-macem, kreasi MPASI gitu. Tapi setiap dibikinin kok ya dia seringnya menolak ya, hiks. Walaupun ada juga sih yang akhirnya dimakan. Tapi karena keseringan ditolak, saya sempet jadi gak semangat lagi bikinin macem-macem. :'(

Makanya otak saya harus bekerja lebih keras lagi supaya menemukan solusi kreatif lainnya dalam menghadapi problem makan Naia ini. Mulai dari selalu meningkatkan semangat buat bikin segala MPASI sampai memberinya cemilan-cemilan bergizi. Soalnya, masalah makan ini sempat membuat Naia itu kecil banget, malah termasuk dalam balita dengan berat badan kurang. T_T

Apaan aja ya yang udah saya lakukan buat Naia?

Liburan Seru Naia di Dunia Fantasi Ancol

Weekend kemarin sebetulnya ada kesempatan buat liburan panjang sekeluarga sih, soalnya long weekend dari hari Jumat. Tapi saya, Naia, dan papanya memutuskan buat menghabiskan long weekend ini di rumah saja, berhubung sudah lama tidak bersantai bertiga gitu di rumah. Walaupun hari Sabtunya saya pergi juga sih sendirian, lumayan me-time sedikit, hihi.

Meet & Greet Hello Kitty

Saat sedang bersantai begitu, saya melihat ada undangan “Meet & Greet Hello Kitty Dunia Fantasi” untuk hari senin depannya. Langsung tertarik deh saya, apalagi 1 undangan bisa ditukar dengan 2 tiket Dufan. Kapan lagi ke Dufan gratis ya kan? hihihi. Berhubung hari Sabtu itu bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional di Indonesia, tanggal 2 Mei, Taman Impian Jaya Ancol, tepatnya Dufan, mengadakan meet & greet ini pada tanggal 4 Mei 2015 deh yang sekaligus menjadikannya ajang berbagi dengan para pelajar dengan mengadakan Donasi buku untuk anak-anak sekolah rakyat Ancol.

Sekalian deh ya. Sekalian apa tuh? hihi

Naia’s “Owh” moment

Suatu pagi, saya sedang masak seperti biasa. Naia sudah bangun sih, untungnya papa masih belum berangkat kerja, jadi bisa menemani Naia main dulu sebentar. Tiba2 Naia menghampiri saya sambil nyolek2 dan bilang “Naia mau elus2 kepala mama”. Yaudah saya menunduk lah biar kepalanya bisa dijangkau sama dia. Sambil elus2 itu dia lalu berbisik “Naia sayang mama”. Ooowh, hati saya meleleh deh. :’)

Di lain waktu, saya lupa sih papa sedang bermain apa dengan Naia. Tapi dia tiba2 menerjang papanya lalu mencium pipinya. Papanya tersenyum sambil bilang terima kasih. Naia menjawabnya dengan “sama2”, “Naia sayang papa” *sambil ngelus2 kepala papanya*. Huaaa.. Kejadian itu bikin Papanya jadi males berangkat kerja deh, hahaha. Tapi tetep kerja kok akhirnya 😀

Oiya, kebiasaannya mengelus kepala itu sepertinya sih karena kita juga mengungkapkan rasa sayang dengan cara mengelus kepalanya. Jadi, dia pikir “sayang” itu ya kepalanya dielus. Makanya tiap kali bilang sayang ke saya atau papanya dia pasti sambil ngelus2 kepala, hihihi.

Nah, suatu waktu saya pernah nanya Naia, ceritanya nguji gitu.

Saya: Naia lebih sayang mama atau papa?
Naia: Naia ayang mama, Naia ayang papaaa…
Saya: terus Naia lebih mau main sama mama atau sama papa?
Naia: Naia mau main ama mama ama papaa, yeay *sambil tepuk tangan*

Anak kecil kok ya udah paham jawaban yang aman yak kalo ditanya hal begitu, muahaha.

Biasakan #SarapanSehatSebelumJam9 Yuk

Beberapa waktu lalu saya kaget deh abang-abang kurir datang membawa paket dari Energen dan berisi jam unyu. Nah, saya ngerasa gak pernah ngasih alamat ke pihak Energen kok ya ujug-ujug ada paket ini. Masa iya, review yang dulu banget saya tulis ini dibaca oleh pihak Energen dan mereka ngasih hadiah gitu? *mimpi banget xp*. Ternyata siangnya saya mendapat undangan melalui email untuk bisa menghadiri acara puncak Pekan Sarapan Nasional di parkir Timur Senayan Jakarta. Di sana, akan diadakan press release dan rangkaian acara #SarapanSehatSebelumJam9 oleh Mayora dan PERGIZI PANGAN.

Jam Unyu - Sarapan Sehat Sebelum Jam 9
Jam Unyu – Sarapan Sehat Sebelum Jam 9

Mereka mengadakan kegiatan tersebut karena peduli dengan masalah yang terjadi pada anak di Indonesia. Ternyata 7 dari 10 anak di Indonesia itu kekurangan gizi sarapan. Berdasarkan penelitian yang ditunjukkan pada Pekan Sarapan Nasional, 76.1 persen anak Indonesia, memiliki nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) sarapan yang tergolong sangat kurang (Fachrudin, Hardinsyah 2010) dan 66 persen anak Indonesia sarapan dengan gizi yang kurang. Anak yang tidak sarapan itu akan lebih mudah capek, gelisah dan gampang marah/ rewel. Ya kayak yang udah pernah saya tulis juga, salah satu penyebab anak tantrum itu kan karena perut yang tidak kenyang yaa, makanya harus dibiasakan sarapan agar perutnya terisi penuh gizi sejak pagi 🙂

Continue reading “Biasakan #SarapanSehatSebelumJam9 Yuk”

Parenting Notes Sabtu Bersama Bapak

[Parenting] Notes from Sabtu Bersama Bapak

Berhubung saya emang suka banget banget sama novel yang satu ini, Sabtu Bersama Bapak, jadilah saya emang suka norak dan suka mengumbar kecintaan saya sama novel ini. Dari pertama kali saya baca juga udah saya bikin reviewnya di sini soalnya, hehe. Nah, begitu ada acara #TUMNgopiCantik: Sabtu Bersama Adhytia Mulya langsung deh saya diingat oleh mbak Myra Anastasya dan diajak buat ikutan *senengnyaa, hihi. Makasih ya mbaaak :D*. Eh, tapi mbak Myranya gak bisa ikutan deng, makanya mau membaginya ke sesama pecinta Sabtu Bersama Bapak ini, hehe.

Berhubung saya kenal tempatnya, Anomali Coffee *kenal brand-nya aja sih lebih tepatnya xp*, saya langsung lah mendaftarkan diri jadi peserta tanpa pikir panjang, hihihi. Tapi, berhubung saya taunya Anomali Coffee yang di daerah Kemang, saya jadi cari2 cara lagi deh buat ke sana, Anomali Coffee Menteng. Untungnya tempatnya mudah dijangkau dan ditemukan, jadi saya bisa sampai tepat waktu. Walaupun saat saya sampai belum mulai juga sih 😀

Nah, dari acara “Sabtu Bersama Adhytia Mulya” ini, saya berhasil meng-ekstrak *hihi* beberapa hal yang dibicarakan oleh kang Adhit dan saya jadikan parenting notes. Untuk saya sendiri sih khususnya. Syukur syukur kalau bermanfaat untuk yang lain juga. Monggo disimak ya 😉

[Parenting] Naia Mengenal Emosi

Beberapa waktu lalu Naia “curhat” sama papanya begitu papa pulang kerja, hihihi.

Jadi ceritanya seharian itu saya sibuk menyetrika dan Naia saya biarkan bermain sendiri begitu lama. Karena dia lagi seneng-senengnya main playdoh (playdohnya bikin sendiri tentu, kalo beli mahal cyin.. xp), ya saya biarkan saja dia bermain sendiri. Mungkin dia ingin mengajak saya bermain ya, tapi karena saya menyetrika ya dia asik aja deh sendirian. Begitu saya selesai, saya bukannya ikut gabung main, tapi saya malah rebahan di kamar, mengistirahatkan punggung, Naia saya biarkan menonton film Doraemon.

Nah, begitu papanya pulang, dia nempeeel banget sama papanya. Papanya ke manapun selalu minta pangku. Sampai minum di depan kulkas juga minta dipangku. Tidak berapa lama, papanya menghampiri saya di kamar dan cerita kalau ternyata Naia sebel sama saya karena suatu hal. Begini kira-kira dialog mereka:

Heartache – One Oke Rock

Lagi kepincut banget banget sama lagu ini. Gegara nonton Rurouni Kenshin movie nih, haha. Awalnya sih gak engeh, tapi pas suami nyetel berulang kali ending song-nya, kok saya juga jadi demen juga. Akhirnya malah sampe sekarang nih lagu nempell banget di otak, hee. Here’s the song:

PS: kalau mau dengerin berulang kali, ganti youtube.com dengan listenonrepeat.com, hihihi. xp

[youtube=”https://www.youtube.com/watch?v=x9v8aNl6Aps”]

Oiya, saya juga mau menyertakan liriknya, soalnya saya seneng juga ikutan nyanyi. Liriknya saya dapet dari sini. Enjoy 😉

Continue reading “Heartache – One Oke Rock”

[Parenting] Menghilangkan Kebosanan

Hari ini jeda dulu aah dari Jejepangan, hihihi. Mau ngomongin hal lain yang sekarang-sekarang makin terlihat di Naia, berhasil menyibukkan diri sendiri saat sedang bosan. ^^

Keahlian menghilangkan kebosanan saat sendirian gini emang perlu dilatih banget nih dari kecil. Secara sampai dewasa pun akan lebih banyak waktu yang dihabiskan sendirian kan ya? Jadi ya sebisa mungkin waktu yang dihabiskan sendirian itu tidak terlewat begitu saja malah kalau bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat.

Saya sih ngeliatnya sedikit demi sedikit Naia sudah memiliki kemampuan ini. Emang dari kecil agak dibiasakan sih. Dulu, waktu 6 atau 8 bulanan gitu, dia saya biarkan sendirian di box bayinya sambil diberi beberapa mainan yang bisa dia pegang atau teether. Udah deh, dia bisa anteng main, saya bisa ngapa-ngapain (biasanya nyuci atau masak). Tapi kalau sudah terlalu lama dia bermain sendiri ya bosan juga sih. Biasanya dia nangis dan merengek minta ditemenin. Atau malah saat lapar dan mengantuk juga bisa. Kalau dia sudah menangis, ya saya langsung menghampiri dan melihat deh dia mau apa. Kalau lapar dan ngantuk, ya saya nenenin langsung tidur deh, hehe.

Naia di box
Naia di box

Sekarang-sekarang sih sudah lebih banyak hal yang bisa dilakukan sama Naia demi menghilangkan kebosanan karena sendirian gitu. Biasanya bisa membaca, menggambar, menggunting dan menempel-nempel, main masa-masakan, atau yang paling sering dilakukan akhir-akhir ini, bermain playdoh bikinan sendiri. Awal saya menyadari dia bisa ditinggal sendiri gini saat saya mengepel rumah dan dia dengan lucunya berinisiatif mengambil buku mewarnai dan langsung mewarnai sendiri di kasur, haha.

Oiya, tapi gak bisa terlalu lama juga sih dia sendirian gini. Ya kita aja ada bosennya dan mulai mencari kawan kan ya. Ya dia juga gitu. Kalau sudah bosen dan mau bermain sama saya, ya dia cari-cari perhatian deh sama saya. Mulai dari nyolek-nyolek sampai melempar barang (ini udah ekstrim sih, hehe). Tapi tetap, kalau dia sudah mulai melempar barang gitu, saya ingetin lagi dengan bilang “Mama tau Naia lagi cari perhatian (atau lagi senang atau apapun emosi yang mendorong dia melempar2 gitu). Tapi bukan gitu caranya, coba peluk mama aja ya lain kali”. Dan betul deh, di kesempatan lain dia bisa ujug2 meluk2 saya buat mengekspresikan kegembiraannya atau buat mengalihkan perhatian saya kepadanya, hihi.

Tantrum

[Parenting] Infografis Tantrum

Sebenernya udah pernah meringkas tentang tantrum pada anak ini sih. Waktu itu kalau gak salah tulisannya mencegah anak tantrum. Nah, berhubung akhir-akhir ini saya demen bikin infografis-infografisan gitu, saya ringkas saja lah dalam bentuk itu, hehehe.

Tantrum

Berhubung Naia juga dalam masa-masanya tantrum, jadilah saya sebisa mungkin mencegah ia mengalami itu. Kalau saya, caranya dengan mengenali tanda-tanda yang membuat Naia bisa tantrum. Ya kayak yang ada di situ, anak kan bisa tantrum kalau dia ngantuk, lapar, capek, atau kecewa, dan lain sebagainya ya. Nah, saya suka melihat kalau si Naia sudah mulai ngantuk, dia itu biasanya mulai GJ alias gak jelas apa yang diinginkan. Ya saya ajak tidur kalau begitu. Gak gampang karena dia suka gak mau mengakui kalau dia itu sebenernya mengantuk. Makanya, suka-suka saya aja yang ngasih tau dia, Naia ini sebetulnya ngantuk dan butuh tidur. Dan saya bikin kesepakatan deh, apa yang dia mau sebelum tidur itu akan dikabulkan setelah tidur nanti. Biasanya sih berhasil. Dia lalu dengan sukarela tidur sambil meluk boneka kesayangannya si kula plus guling (iyak, sekarang dia meluknya dua-duaan, gak repot apa yak? mbohlah ya, namanya juga anak kecil xp). Begitu bangun tidur dia lalu menagih apa yang diinginkan sebelum tidur tadi, atau saya yang memberi menepati janji. Begitu deh pokoknya. 🙂

Eiya, infografis di atas sumbernya juga ngambil dari mommiesdaily. Di sana banyak deh tulisan mengenai tantrum ini, bisa kalian cek. Jadi, buat yang lagi pusing menghadapi anak tantrum begitu, coba dibaca2 dan dipraktekkan ya 😉

Happy Parenting guys ^^