Bisa donk, hehe. Tapiii, saya bukan ngomongin iklan yang di TV-TV itu yaaa. Saya ngomongin pengertian iklan secara umumnya. Iklan itu tampilan yang dikemas sangat menarik agar targetnya bisa mengikuti apa yang diinginkan pembuat iklan kan? *definisi saya pribadi, muahaha*. Nah, yang kita inginkan buat anak itu apa? Kita kemas saja apa yang kita inginkan tersebut dalam bentuk seperti iklan. Menurut saya pribadi sih ada beberapa jenis iklan yang bisa diterapkan buat anak. Berikut ini beberapa contohnya:
Buku
Iyes, dengan membaca *at least dibacakan ya kalau belum bisa membaca*, anak bisa paham mana baik mana buruk. Malah, kita juga bisa mengajarkan emosi dengan membaca juga. Ya misalnya saja, ada seorang anak yang sedih kehilangan ibunya. Kita yang membacakan buku juga ikutan sedih dan ngasih tau ke anak kalau kehilangan seseorang itu sedih banget.
Atau, saat di buku tersebut ada cerita anak yang sedang bermain tiba-tiba mainannya direbut. Saat itu si anak marah. Nah, kita kasih tau deh kalau marah itu seperti apa, dan gimana seharusnya tindakan kita saat marah tersebut. Mengajarkan kecerdasan emosi ke anak ini betul-betul penting lho! Saya mau menjelaskan pentingnya mengajarkan kecerdasan emosi ini di postingan yang berbeda ya, hehehe. 😉
Gambar
Membaca buku anak itu emang gak afdol deh kalau tanpa gambar. Kenapa gitu? Karena dengan adanya gambar, anak bisa terbantu buat membayangkan sesuatu. Malah, anak bakal lebih tertarik duluan sama gambar dibanding sama tulisan. Apalagi gambar yang warna-warninya kontras, hihihi. Dan gambar tersebut bisa makin merangsang imajinasinya. Dalam satu gambar saja persepsi yang ditangkap anak bisa beda lho dengan yang persepsi kita sebagai orang dewasa.
Nyanyian
Nah, yang ini saya ceritain nih kemarin di [Parenting] Bangun Tidur Mau Ngapain?. Bener lho, apa yang didengar itu juga bisa terekam banget dalam memorinya. Ya contohnya aja itu sih, Naia yang mau mandi dan sikat gigi karena nyanyian itu. Mari perbanyak nyanyian bagus buat mendidik mereka yuk, hihihi. 😉
Video
Wah, kalau yang ini sih bakal lebih menarik perhatian anak-anak lagi. Sudah bergambar, bergerak, ada suaranya pulak. Lengkap lah sudah. 😀
Saya biasanya mendownload video-video YouTube, hihihi. Baik video nyanyian anak, maupun video acara anak. Acara yang sedang difavoritkan Naiia sekarang adalah Return of Superman, acara korea yang menampilkan bapak2 artis yang mau mengurus anak-anaknya selama 2×24 jam. Naia paling suka sama Sarang.
[youtube=”https://www.youtube.com/watch?v=Vs2E4lJb2v8″]
Gak jarang juga dari melihat kegiatan sehari-harinya Sarang, Naia jadi mau ikutan. Kayak di episode 70, Sarang mulai membantu papanya untuk mencuci piring. Nah, keesokan harinya *sampai sekarang kadang-kadang* Naia mau mencuci piringnya sendiri juga, wehehe. Malah urusan yang paling menantang banget seperti makan, bisa juga diatasi dengan acara itu, haha. Saat di Return of Superman anak-anaknya sedang makan, saya ajak Naia makan juga. Biasanya dengan senang hati dia menerima tawaran saya, hehehe. Thanks yuaa Return of Supermaan :-* :-*
Baju
Buat yang satu ini sebetulnya masuk ke gambar ya. Hanya saja medianya yang beda, tapi dari kaos anak. Malah, kaos kan bisa selalu nempel di badan ya, dan dipakai sehari-hari. Jadi, kita bisa “beriklan” di manapun berada, hahaha.
Anak-anak memang seneng dan sangat tertarik dengan yang bergambar. Nah, daripada kaosnya terbatas di gambar tokoh yang mereka sukai (Hello Kitty atau Mickey Mouse contohnya), gimana kalau kita selipkan pendidikan juga ya kaan? hehehe. Contohnya apa? Karena saya orang islam, contohnya sesimple sholat itu ada 5 waktu dalam sehari yang dilambangkan dengan gambar tangan terbuka menunjukkan kelima jarinya.
Saya suka banget deh sama Afrakids ini. Karena, ya itu tadi, memasukkan unsur pendidikan dalam kaosnya. Gak cuma di gambar kaosnya saja sih, malah di brosur serta label kaos pun ada pendidikannya. Brosur untuk menjelaskan arti gambar kaosnya, label untuk memberi pengetahuan mengenai toilet training.
Udah gitu gambarnya lucu-lucu pulak. Naia sekarang kalau disuruh memilih baju juga terkadang kaos ini yang dipilihnya. Anak seumur Naia, malah dari umurnya 2 tahun, sudah punya keinginan sendiri kan yaa? Makanya udah bisa memilih baju dan makanannya sendiri, hehe.
Eniwei, kaos Afrakids selain gambarnya yang lucu-lucu, kualitasnya juga bagus lho. Saya aja punya ini dari bulan November tahun kemarin. Alhamdulillah dikasih langsung sama salah satu foundernya, yang sekaligus memang teman dekat saya dan suami, bung Doni, hihihi. Dan berhubung Naia suka pakai kaos ini, kebayang donk udah berapa puluh kali dicuci? Sablonnya gak luntur tuh, malah masih bagus.
Tuh, gambarnya masih bagus kaan? 😀
Bahan kaosnya juga bagus. Walaupun termasuk yang tebal dan gak transparan, kaosnya ituh ademm banget di badan. Makanya Naia demen makenya. Kalo gak adem mah dia udah gak betah dan langsung minta ganti baju. Ada lho baju yang dianggurin banget sama Naia kayak gitu karena gak betah makenya, huhu.
Dengan melihat gambar di badannya sendiri, anak jadi mencontoh gerakan gambar tersebut, hihi. Kayak kalau melihat gambar tangan, ya tangan Naia dilebarkan dan langsung bilan “angka limaaa”. Masukkan deh penjelasan positif 5 itu maksudnya apa. Berikutnya saya mau beli yang bergambar gerakan sholat aah, hehehe.
Tujuan Awal Afrakids
Btw, setelah diceritain sama Doni, bisnis kaos Afrakids ini gak hanya dibuat sekedar untuk “bisnis” semata, tapi juga untuk berdakwah alias menyebarkan kebaikan. Para founder gak mau ilmu ilmu yang mereka dapatkan serta kebaikan yang mereka terima selama ini berhenti di mereka. Mereka mau bisa memanfaatkan keahlian mereka masing-masing dalam hal yang bermanfaat. Ya tercetuslah ide membuat kaos anak muslim ini dengan harga yang masih terjangkau.
Jangan tertipu sama packaging dan kualitasnya yang bagus itu lho ya. Biasanya kalau kemasan & kualitasnya bagus kan mahal yah? Ini mah harganya standard banget kok. Kaos yang sering Naia pakai aja kalau beli mah cuma 65.000 sajah. Harganya beda-beda tergantung ukuran kaosnya sih, tapi tetep aje gak mahal 😀
Malah Afrakids juga ngasih kita peluang buat ikut serta menyebarkan kebaikan dan pendidikan anak bareng mereka lho. Dengan cara apa? Dengan menjadi agen mereka. Selain kita bisa belajar bisnis, kita juga bisa bermanfaat buat orang. Ya dengan banyak yang memakai kaos yang mendidik gini, kita pun kecipratan pahalanya kan? So, buat yang mau jadi agen Afrakids, langsung daftar aja gih di sini 😀
Teladan
Tapi semua iklan itu menjadi tidak berguna saat kita, ortunya, sebagai orang terdekatnya justru gak melakukan apa yang kita iklankan lho ya. Yang paling terpenting dari semua itu adalah teladan buat mereka. Yang kita ajarkan ke anak haruslah kita lakukan juga. Misalnya saja, kita minta mereka buang sampah di tempatnya, bukan di sembarang tempat. Tapi, hal itu akan sia-sia dan tidak akan merasuk ke dalam hati anak saat dia melihat tau-tau ortunya buang sampah di jalanan langsung lewat jendela mobil, zzz -_-
Atau saat kita menjelaskan pentingnya sholat. Kalau anak melihat kita sendiri tidak melaksanakan itu, ya gimana anak mau melaksanakannya dengan senang hati, hee.
Karena bener deh, anak itu belajar paling cepet ya dari melihat contoh dan tindakan orang sekitarnya. Pernah suatu kali saya itu meletakkan sepatu di rak sepatu dengan seenaknya memakai kaki. Jadi, karena sepatunya mudah dilepas, saya langsung melepasnya di rak sepatu. Saya sih mikirnya biar gak ribet gitu kerja 2x (1. melepas sepatu + 2. meletakkannya di rak). Tapi, ternyata hal itu diperhatikan sama Naia. Lha jelas aja berikutnya dia naro sendalnya dengan cara yang sama persis begitu, hahahaha. Jleb, langsung deh seperti disadarkan kalau kita gak bisa lagi bertindak seenaknya, hehe.
Kalau anaknya mau jadi seperti yang diinginkan, ya jadilah orang seperti itu terlebih dahulu donk. Setuju kan? 😉
Btw, iklan buat anak ini harus dilakukan berulang kali juga lho ya. Gak bisa baru ngiklan sekali terus mengharapkan anak langsung melakukan apa yang diiklankan, heu. Itu sih ngarep sampe kapan tau juga gak bakal kejadian deh. Karena, otak manusia, apalagi otak anak yang masih berkembang pesat itu, emang butuh pengulangan biar ikatan dalam otaknya makin tebal dan menguat. Istilahnya, kalau memahat, dengan 1 kali pahatan saja belum bisa terbentuk. Nah, butuh beberapa kali pahatan kan baru bisa terlihat bentuk dan ketebalannya? 😀
Practice makes perfect, yes?
So, siapkan iklan sebanyak-banyaknya ya guys buat diperlihatkan ke anak. Siapkan rasa sabar sebanyak-banyaknya juga lho ya, karena akan perlu pengulangan terus menerus yang kita sendiri akan bosan karenanya, hehehe.
PS: Kalau ada lagi bentuk iklan yang lain (dalam hal mendidik anak lho ya), silakan berbagi di komentar yaa 😉