Lifestyle & Beauty

Mengenal Engagement Rate Karena Aktif di Instagram dan Tiktok

Aku tuh ya, baru banget mengetahui tentang Engagement Rate dan semacamnya itu sejak aktif juga membuat reels dan tiktok. Awalnya sih aku membuat akun tiktok agar bisa menikmati konten-konten lucu dan menarik yang ada di sana ya.

Tapi kok rupanya kontennya makin beragam dan aku juga lumayan sering bikin Reels di Instagram. Jadi, aku berpikir kenapa gak sekalian aja yaa konten tiktok juga diisi dengan hal yang sama pada reels? Kan lumayan jadi meramaikan jagad per-Tiktok-an juga, ahaha.

Konten FYP

Rupanya ada satu konten yang cukup diminati oleh audiens di tiktok dan masuk sebagai FYP (For Your Page), bahkan sampai sekarang masih saja ada yang likes atau komentar di kontent tersebut.

@momopururu

Tips mengajak anak pulang dari playground tanda drama. 10-15 menit sebelumnya, kita gag bilang ke anak kalau 10 menit atau 15 menit lagi akan pulang. Supaya anak bisa menyiapkan dirinya untuk "berpisah" dengan hal2 menarik di sana. Perlakuan seperti ini juga sangat butuh ketegasan dan pengulangan beberapa kali supaya anak paham pola nya yaa. Kalau sudah diingatkan beberapa menit lagi akan pulang, ya artinya mereka akan pulang sekitar beberapa menit itu dan meninggalkan mainan-mainan yang menarik di playground. It wasn't easy, memang butuh waktu, tapi lama kelamaan beneran akan enak diajak kerja sama lho anaknya (pulang tepat waktu tanpa drama). Udah cobain belum buibu? ????

♬ original sound – momopururu

Senangnya bukan main waktu ada lagi beberapa konten tiktok aku yang cukup ramai. Lumayan sih, beberapa konten (2 atau 3 konten aja tapi, huhuhu) aku itu akhirnya bisa membuat followers tiktok aku naik sampai 1500an sekarang.

Memang belum seberapa, tapi lumayan lah.

Namun, aku belum memaksimalkan konten tiktok karena masih lebih banyak fokus mengisi blog. Walhasil jumlah views setiap video yang aku unggah akhir-akhir ini selalu mentok di 200an, ahaha.

Soalnya sekitar 2 tahun terakhir ini aku memang lebih fokus dan Alhamdulillah sudah cukup konsisten membuat tulisan blog seminggu 2x sih.

Instagram reels dan tiktok memang aku pakai untuk channel tambahan agar konten blog aku makin tersebar.

Engagement Rate Adalah

Tapi akhirnya, Followers instagram aku lumayan meningkat sedikit demi sedikit karena semakin seringnya membuat konten di sana juga. Lalu mulai kenal deh yang namanya Engagement Rate.

Soalnya hal tersebut lumayan sering diminta saat mengisi tawaran endorse yang masuk kan.

Rupanya engagement rate atau ER merupakan gambaran data yang menunjukkan tinggi atau rendahnya interaksi audience terhadap konten kita.

Biasanya ER digunakan untuk mengukur sejauh apa konten kita berhasil memikat audiens. Semakin banyak yang suka, komentar, bahkan save dan share konten kita, artinya konten kita cukup bermanfaat untuk dirinya.

Artinya konten kita dianggap berkualitas dan akan terus dishare sampai FYP itu tadi.

Cara Menghitung Engagement Rate Tiktok

Nah, cara penghitungannya merupakan kombinasi yang dihasilkan dari jumlah views, likes, komentar, share, serta save.

Rupanya lagi, terdapat rumus tersendiri untuk mengukur Engagement rate ini. Rumusnya kira-kira seperti ini:

[(Jumlah suka + jumlah komentar + jumlah bagikan + jumlah penyimpanan) / jumlah tampilan] X 100

Misalnya untuk konten aku di atas:

[(72000 + 161 + 1227 + 4713)/1256000] * 100 = 6.21%

Artinya engagement rate pada konten tersebut sekitar 6.21%. Angka tersebut lumayan besar sih buat aku, haha.

Tapi biasanya brand meminta engagement rate akun secara keseluruhan. Nah, hal tersebut agak sulit ya dilakukan sendiri, makanya kita biasanya membutuhkan tools khusus untuk mengecek ER tiktok.

Tidak sulit sih menggunakan toolsnya. Karena kita hanya cukup memasukkan akun tiktok saja untuk selanjutnya digeneralisir ERnya oleh tools tersebut.

Maka kita pun akan langsung mendapatkan angka ER dalam persen tadi.

Cara Meningkatkan Engagement Rate

Kalau engagement rate kita masih terlalu kecil, jangan berkecil hati terlebih dulu ya. Karena kita bisa meningkatkan ER ini sedikit demi sedikit dengan langkah-langkah optimasi.

Sebetulnya langkah optimasi ini bisa diterapkan baik pada Instagram maupun Tiktok lho.

Membuat Konten yang Berkualitas

Konten yang berkualitas itu seperti apa?

Sepemahaman aku, konten yang dibilang berkualitas adalah konten yang bisa menjawab kebutuhan dari audiens. Baik itu kebutuhan hiburan, kebutuhan edukasi, maupun yang lainnya.

Selain itu, kualitasnya juga dilihat dari jernihnya gambar atau video yang dihasilkan. Jadi, selain memang isinya menghibur, bermanfaat, kualitas gambarnya juga jernih agar audiens bisa melihat dengan jelas dan terpuaskan juga secara visual.

Tampilan Awal Menarik

Selain isinya memang berkualitas, biasanya tampilan awalnya juga harus menarik supaya meningkatkan kemungkinan audiens untuk menonton sampai selesai bahkan mau menyimpan dan membagikannya kepada teman.

Membuat Hook yang Membuat Penasaran

Kemudian juga membuat hook atau kata-kata pembuka yang biasanya membuat penasaran penonton. Kata-kata seperti “Jangan beli ini atau kamu menyesal” atau kata negatif sejenis biasanya meningkatkan rasa penasaran audiens, sehingga konten kita kemungkinan bisa mendapat waktu tayang lebih lama.

Namun, tidak harus juga ya di setiap postingan pakai kata-kata negatif. Untuk itulah, influencer memang dituntut untuk kreatif dan aktif mencari cara agar konten bisa menarik.

Konsisten Posting

Sama halnya seperti blog yang juga harus konsisten diisi, Instagram dan Tiktok juga rupanya mementingkan postingan yang konsisten.

Seminggu minimal 3 kali, atau bahkan ada yang menyarankan setiap hari satu postingan agar akun Tiktok kita lebih cepat meningkat.

Aktif Menjawab Komentar

Berhubung variabel komentar juga termasuk dalam penghitungan engagement rate tadi, maka aktif untuk menjawab komentar yang masuk juga merupakan salah satu usaha meningkatkan ER.

Dengan membalas komentar, ya konten kita jadi semakin banyak kan jumlah komentarnya, maka semakin meningkatkan kemungkinan ERnya menjadi lebih tinggi deh.

Jujur, sampai saat ini, aku pun masih merapa dalam pembuatan konten di Tiktok. Namun rasanya cukup penting juga mencatatkan perjalanan seperti ini ke dalam blog.

Sehingga nantinya aku bisa melihat balik sejauh apa konten konten yang dihasilkan makin berkembang. 🙂

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

4 Comments

  1. Intinya memang konsisten ya mba. Utk medsos aku memang hanya utk having fun, makanya blm bisa konsisten ????. Blog juga hobi doang sih, tp aku LBH serius. Tiktok malah ga punya. Pernah bikin, cuma kayaknya ga ada feel di sana ????. Jadi ttp LBH suka pakai IG.

    Ini selama lebaran libur dulu posting IG. Tapi ntr mau mulai konsisten deh, setidaknya memang 3x seminggu.

    1. iyaa, aku targetnya tuh minimal 3x seminggu ajaa deh, hahaha

  2. Eh btw sebenarnya supaya bisa pakai emot kalo komentar di blog ini, ada caranya ga mba? Atau memang ga bisa ya? Aku lupa Mulu komen di sini jangan pakai emot, Krn JD berubah tanda tanya (⁠◔⁠‿⁠◔⁠)

    1. Nah, itu aku gak gitu ngerti, huhuhu. Kayanya bisa copas dari manaa gitu. hiks, maaf yaak gak membantu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.