Kuliner

Makan di Sate Klathak Pak Pong Jogja Seramai Apa Ya?

Akhir tahun 2024 lalu, aku dan suami makan di Sate Klathak Pak Pong Pusat saat kami (ceritanya) bulan maduan berdua di Jogja, hehe. Ini kali kedua kami makan di kuliner Jogja yang sangat hits dan terkenal itu.

Sebetulnya karena memang seterkenal dan sehits itu, tempat ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Setiap kali ke sini, akan selalu mengantri dan harus rela menunggu lumayan lama untuk menikmati makanannya.

Sate Klathak Pak Pong Pusat

Namun begitu, kami (terutama aku sih) rasanya mengerti kenapa tempat ini memang jadi tempat favorit dan bisa seterkenal itu. Karena rasanya memang enak dan memuaskan banget sih, huahua.

Nih aku ceritakan pengalaman aku sekeluarga makan di Sate Klathak Pak Pong ini yaa.

Lokasi Sate Klathak Pak Pong

Berhubung cabangnya ada beberapa, jadi memang ada di beberapa lokasi, sehingga kita bisa memilih mau makan di cabang yang mana. Ketiganya berada di sekitar jalan Imogiri.

Pertama kali kami makan ke sini, kami mampir ke Sate Klathak Pak Pong 3.

Sate Klathak Pak Pong 3
Sate Klathak Pak Pong 3

Nah, kali keduanya deh aku sama suami makan di Sate Klathak Pak Pong Pusatnya. Hanya berjarak beberapa km saja dari yang 3.

Sebetulnya sih, tadinya kami mau mampir ke yang Pak Pong 3 lagi, tapi rupanya tempatnya sudah penuh dan kami tidak mendapatkan parkir. Lalu bapak tukang parkirnya berkata kalau Pak Pong Pusat terletak tidak jauh, jadi dia menawarkan kalau kami ke yang Pusat saja.

Lokasi Sate Klathak Pak Pong

Sate Klathak Pak Pong Pusat beralamat di Jl. Sultan Agung No.18, Jejeran II, Wonokromo, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul. Memang berada di pinggir jalan yang lumayan strategis.

Setelah mengecek Google Maps, rupanya betul, tempatnya tidak terlalu jauh, jadilah kami lanjut ke sana saja yaa.

Sesampainya di sana, parkirannya juga hampir penuh, ahaha. Untunglah masih ada sisa beberapa slot lagi di bagian agak ujung. Kami akhirnya bisa makan di sini.

Sate Klathak Pak Pong Pusat

Area Makan yang Banyak

Oiya, sebenernya kami ke sini belum dalam kondisi yang lapar banget sih. Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya kalau pesan makanan di sini kami harus menunggu cukup lama, jadilah kami sudah stand by sejak awal.

Berhubung sudah jam makan siang juga, jadi tempatnya memang penuh, makanya kami jadi dialihkan ke Pusat yang ternyata ramai juga.

Sate Klathak Pak Pong ramai

Setelah parkir tadi, kami mulai mencari tempat yang enak untuk makan. Nah, ternyata Sate Klathak Pak Pong Pusat ini tempatnya lumayan besar bahkan sampai memiliki beberapa area.

Awalnya kami mau langsung makan di area Gazebo sebelah depan parkiran mobil. Tapi begitu melihat di seberang jalan ternyata masih merupakan area Pak Pong, kami lalu melihat-lihat apakah ada tempat yang lumayan enak di sana.

Akhirnya kami memilih area lesehan saja di bagian agak dalam. Rupanya di Sate Klathak Pak Pong Pusat ini, areanya memang banyak makanya bisa menampung banyak pengunjung.

Tempat lesehan sate Klathak Pak Pong Pusat

Ambil Nomor Antrian Terlebih dulu

Oiya, sebelum kami duduk, semua pengunjung yang ingin makan rupanya diarahkan untuk mengambil nomor antrian di bagian depan penerima pesanan.

Kami pun meminta nomor antrian dan nomor antriannya diserahkan beserta menu dan kertas pesanan. Jadi begitu duduk, kami bisa langsung melihat-lihat menu yang ingin kami pesan.

Setelah memutuskan ingin pesan apa saja dan ditulis di kertas pesanan, kami lalu memanggil pramusaji dan menyerahkan kertas pesanan tadi kepadanya.

Oiya, nomor antrian yang tadi didapat menandakan antrian pesanan yang akan dilayani terlebih dulu oleh mereka. Maka dari itu, kita sebagai pengunjung memang harus mengatur ekspektasi kita yaa, hehe.

Baca juga: Makan di ICONIC Jogja Bisa Ditemani Pahlawan-pahlawan Super

Keunikan Sate Klathak Pak Pong dan Harganya

Nah, Sate Klathak ini memang ramai karena memiliki menu yang cukup unik, yaitu jenis sate yang dihidangkan bukan menggunakan tusuk sate seperti biasa yang menggunakan bambu, lidi atau sejenisnya.

Tusuk sate yang digunakan melainkan pakai jari-jari alias jeruji sepeda. Harapannya, daging pada setiap tusuk satenya akan matang sempurna sampai dalam.

Karena menggunakan jeruji sepeda tersebut, maka kapasitas setiap tusuknya jadi lebih banyak dibanding sate biasa. Kalau seporsi sate biasa memiliki 5 sampai 10 tusuk, maka sate klathak ini hanya berisi 2 tusuk saja.

Sate Klathak
Seporsi Sate Klathak

Namun demikian, 2 tusuk sate klathak setara dengan 5-6 tusuk sate biasa. Aku pun sudah merasa cukup dengan 2 tusuk tersebut karena sudah bisa membuat perut terisi lumayan penuh (dengan nasi juga tentunya :D).

Oiya, satu porsi sate klathak dihidangkan bersama kuah gulai yang nikmat, sehingga sensasi makan sate klathak ini cukup menyegarkan dan menghangatkan.

Harga Sate Klathak Pak Pong

Dengan kualitas dan kuantitas daging yang cukup banyak tersebut, harga Sate Klathak Pak Pong ini cukup terjangkau lho. Satu porsinya hanya seharga Rp32.000 saja.

Pantas saja ya ramai banget, sudah unik, enak, plus murah pula.

Topping topping tambahan seperti telur dadar malah hanya Rp5.000 saja. Jadi kalau disimpulkan, harga makanannya mulai dari Rp5.000 (berupa tambahan dan nasi) sampai Rp32.000 (untuk tongseng dan sate klathak).

Untuk menu minumannya, menurut aku juga cukup terjangkau. Range harganya berkisar antara Rp7.000 sampai Rp12.000 saja.

Total kami makan bersama anak 3 tidak sampai 200 ribu, huhuu. Seneng banget pas tau harganya tidak melewati 200 ribu tuh (dengan anak 3 lho yaa). Maka dari itulah kami lumayan mau lagi sih ke sini kalau ke Jogja.

Waktu Tunggu

Beneran tinggal siapkan waktu untuk menunggu saja, karena menunggu pesanannya datang lumayan lama, ahaha.

Sepertinya total waktu yang kami habiskan untuk menunggu pesanan datang bisa 30-45 menit deh, tergantung dari tingkat ramainya tempat ini.

Pertama kali sama anak-anak sih kayanya hanya 30 menitan ya. Lumayan lama, tapi karena memang bertepatan dengan waktu Maghrib, kami bisa sambil sholat deh untuk menghabiskan waktu tunggu tersebut.

Kali kedua pun kami sempat sholat juga di mushola-nya karena memang untuk makan siang dan kebetulan kami memang belum melaksanakan sholat Dzuhur.

Jadi walaupun menunggu cukup lama, jadi tidak terasa karena melakukan hal lainnya (suami malah sempat tertidur dan beristirahat, lumayan kan? ahaha).

Baca juga: Bawa Anak-anak Liburan ke Jogja, Bisa Kemana Saja?

Lengkap dengan Playground dan Mushola

Musholat Sate Klathak Pak Pong Pusat

Plus, kami cukup beruntung karena anak-anak lumayan bisa dikondisikan. Selain kami bisa bermain atau mengobrol apa saja selama menunggu, Sate Klathak Pak Pong juga menyiapkan playground atau ruang main anak, supaya anak-anak tidak bosan selama menunggu tersebut.

Bahkan musholanya juga cukup lega, sehingga bisa bersantai sejenak di sana. Semua Sate Klathak Pak Pong aku rasa memiliki fasilitas ini deh, yaitu playground dan mushola.

Oiya, di musholanya bahkan tersedia mukena yang cukup bersih dan lumayan banyak, jadi tidak takut kehabisan mukena. Memang lebih enak membawa sendiri sih, tapi kalau tersedia di tempat tersebut, ya enakan pakai itu supaya gak repot melipat mukena yang kita bawa, ahaha.

Tujuan Utama Wisata Kuliner Jogjakarta

Dengan pengalaman dua kali ke Sate Klathak Pak Pong ini, satu di Sate Klathak Pak Pong 3, satu lagi di Pusat, memang cukup pantas sih kalau tempat ini dinobatkan sebagai “Tujuan Utama Wisata Kuliner D.I.Yogyakarta”.

Soalnya memang memiliki menu yang cukup unik tadi dengan rasa yang memuaskan dan dengan harga yang juga terjangkau.

Kekurangannya memang di lamanya waktu tunggu itu tadi, tapi mereka juga sudah berupaya menambah fasilitas yang membuat nyaman pengunjung (berupa playground dan mushola) supaya waktu tunggu jadi tidak terasa. Yaa oke laah yaa.

Jadi, kamu mau juga coba ke Sate Klathak Pak Pong gak nih kalau ke Jogja? Aku sih mau lagi, hehe.

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

2 Comments

  1. Tahun lalu kami jalan jalan ke yogyakarta mbak, kuliner yogya enak enak dan harganya masih tergolong murah di banding di tempat saya di bali 🙂

    terima kasih infonya, rencana liburan sekolan anak tahun ini mau ke yogya lagi, saya pasti cobain sate klatak pak pong ini.

    terima kasih mbak istiana

  2. Jogya memang unik, tidak hanya destinasi wisatanya, tetapi juga kulinernya tak kalah mempesona. Udah gitu harga-harganya memang lumayan terjangkau dibandingkan tempat-tempat wisata di daerah lain, tapi rasanya tetap juara. Jadinya ga heran banyak yang suka sekali dengan segala pesona Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.