“Istiii, besok aku mau ke Dopamine sama Ciwul. Lagi lowong gak? Kalo iya jam 9.30 janjian di sana yaa.” Ajak bubu Dita melalui WA.
Senang sekali aku tu kalau diajakin kayak gini, ihihi. Apalagi tempatnya memang belum pernah aku datangi, karena memang masih terhitung baru di Depok.
Continue reading “Dopamine Avenue, Resto dan Kafe Bergaya Kolonial di Depok”
Sebetulnya sudah beberapa waktu lalu sih aku mengajak anak-anak iseng makan siang di restoran Ramen yang berkonsep Studio Ghibli di Depok ini. Sejak awal aku tau ada restoran ini, aku sudah membatin kalau anak-anak pasti bakal suka kalau aku ajak ke sini.
Mereka cukup suka dengan film-film dari Studio Ghibli. Ya walaupun belum nonton semua film Studio Ghiblinya sih ya, huhu. Tapi memang yang paling terkenal ya Totoro-nya itu. Karena dia kayak jadi semacam iconnya Studio Ghibli ya kan.
Continue reading “Masuk ke Suasana Ghibli di Kyuka Ramen Depok”
Sudah beberapa waktu lalu aku melihat ada restoran ramen baru di pinggir jalan saat kami mau pulang, namanya Japanika. Nah, aku udah ngebatin mau ke sana kapan-kapan.
Akhirnya, justru kesampaian malah di momen spesial, yaitu anniversary pernikahan ke 14 di bulan Juni kemarin donk, hehe.
Kebetulan juga, pagi hari sebelum kami makan di sini, kami hadir bagi rapotnya anak-anak. Jadi momennya sekalian gitu, momen anniversary dan momen merayakan selesainya sekolah anak-anak untuk semeseter itu.
Continue reading “Japanika Depok: Ramen Pinggir Jalan untuk Momen Spesial Keluarga”
Siapa yang setuju kalau seharian keliling Seminyak, rasanya seru banget tapi bikin badan capek juga? Dari toko-toko unik, kafe-kafe gemas, sampai jalanan yang selalu ramai, rasanya kurang lengkap kalau enggak ditutup dengan makan malam yang spesial. Nah, kalau kamu lagi cari tempat yang pas untuk mengakhiri hari, Aku ada rekomendasi yang worth it banget.
Namanya Merah Putih Bali.
Continue reading “Merah Putih: Rekomendasi Restoran Indonesia Setelah Puas Menjelajahi Seminyak-Bali”
“Get down, get down, whatch out!” Seru para pelayan yang ada di lantai teratas River Cruise yang kami tumpangi di Chao Phraya, Thailand, sambil menunjuk ke arah depan.
Saat itu aku dan suami baru saja ke bagian paling atas untuk menikmati udara malam, namun kami langsung diminta merunduk, apakah karena ada bajak laut?
Oh, tentu tidak! Rupanya kami diminta untuk menunduk seperti itu karena sesaat lagi kapalnya akan melewati jembatan yang melintasi sungai Chao Phraya ini.
Continue reading “Begini Rasanya Dinner di River Cruise Thailand”
Di Thailand tuh kan bukan negara muslim ya, jadi kalau ke sana kami mesti pilih-pilih banget masalah makanan. Soalnya banyak banget yang menjual daging babi, makanya harus cari kuliner halal Thailand yang bener-bener terjamin.
Soalnya memang ada sih foodcourt yang beberapa stand makanannya tersedia makanan halalnya, tapi alat makannya ini lho yang gak terpisah, kan kami jadi ragu, ahaha.
Continue reading “Ini Dia Tempat Kuliner Halal Thailand yang Sempat Kami Kunjungi”
“Makan di Usman Thai Muslim Food lagi yuk sebelum ke Bandara!” ajak suami yang memang sangat puas dengan semua makanan yang disajikan di sana. Aku pun meng-iya-kan dengan cukup antusias.
Soalnya, selain terjamin halal (ini yang paling penting ya, hehe), makanan di Usman Thai Muslim Food ini memang enak dan porsinya lumayan besar.
Continue reading “Usman Thai Muslim Food, Restoran Halal di Thailand yang Bikin Kangen”
Aku baru dua kali sih ya ke Singapura, itu pun di kesempatan yang berbeda. Pertama kalinya sambil membawa anak-anak, dan kedua kalinya hanya berdua suami saja.
Tapi, ternyata pengalaman kuliner aku malah berbeda dan jadi bisa menemukan beberapa tempat semacam Hawker Centre gitu yang cukup banyak makanan halalnya.
Maklum ya Singapura, walaupun negara tetangga tapi karena bukan negara muslim jadi harus pilih-pilih banget soal makanan halal. Tapi enaknya, mereka transparan dan pegawainya pun semua jujur dan selalu mengingatkan kalau kita misalnya mau beli ke tempat yang belum halal.
Continue reading “Hawker Centre Singapura yang Banyak Makanan Halalnya”
Selama beberapa hari di Singapura, barulah di hari ketiga kami sempat mencicipi makan di Newton Food Centre.
Aku yang belum berkesempatan untuk ke salah satu Hawker centre gitu sebetulnya memang sudah beberapa kali mengajak suami untuk memasukkan agenda ke sana di salah satu malam. Namun, karena suami juga punya agenda untuk bertemu teman, ya mau gak mau harus diikhlaskan.
Jadi makan di sini memang agak dadakan dan tidak direncanakan sih. Siang sampai sore, suami memang janjian dengan salah seorang teman yang tinggal di Singapura, jadi aku agak galau mau ikut atau berdiam diri di hotel atau jalan-jalan sendiri.
Continue reading “Suasana Makan Malam di Newton Food Centre”
Suami aku semangat banget mau mengajak aku ke Lau Pa Sat ini, karena terakhir kali dia ke sana, pengalaman makannya cukup memuaskan.
Makanya, begitu kami ada kesempatan berdua ke Singapura, dia excited banget buat menyempatkan waktu untuk bisa makan di Lau Pa Sat ini.
Namun demikian, selama 4 hari kami di sana, sampai hari ketiga tuh kayak gak ada hilal kita bakal sempet ke sana, hahaha. Soalnya, hari pertama kami habiskan di Sentosa, hari kedua suami conference, nah hari ketiga kami habiskan untuk bersilaturahmi ke beberapa teman yang ada di sana.
Continue reading “Bukan Cuma Cantik, Lau Pa Sat Juga Punya Banyak Menu Halal dan Cocok untuk Keluarga!”
Bulan lalu pas ke Singapura bareng suami, aku lumayan puas sih untuk kulineran di Hawker Centre alias food court nya Singapura gitu. Puas karena akhirnya bisa merasakan makan di 2 tempat hawker centre gitu, yaitu Newton Food Centre dan Lau Pa Sat.
Newton Food Center buat makan malam, dan Lau Pa Sat buat makan siang keesokan harinya.
Waktu ke Singapura bareng anak-anak mah aku tuh belum terlalu kulineran yang gimana-gimana kayak kemarin. Apalagi sengaja ke Food Centre gitu buat makan anak-anak sekalian wisata kuliner.
Continue reading “Newton Food Centre atau Lau Pa Sat yang Lebih Cocok untuk Keluarga di Singapura?”
Aku gak nyangka deh, gudeg yang aku makan saat ke Jogja terakhir bersama suami rupanya gudeg yang cukup ikonik di Jogja yang juga sudah melegenda, gudeg Mbok Lindu.
Lumayan ngerasa beruntung sih waktu itu, karena saat kami makan dan datang, tempatnya sepi jadi kami langsung bisa dilayani. Barulah saat kami makan, gudeg ini ramai dipenuhi pengunjung.
Ternyata gudeg Mbok Lindu ini memang seramai kabarnya ya. Soalnya, yang aku dengar ya, untuk makan di gudeg Mbok Lindu ini harus antri panjang, bahkan sebelum warungnya buka, haha.
Continue reading “Sarapan di Gudeg Mbok Lindu, Malioboro Jogja yang Legendaris”
Setelah puas hadir dan menyaksikan Festival Balon Udara di Wonosobo, sore harinya kami beranjak pulang ke rumah dan sempat mampir 1 malam di Tegal. Sewaktu di Tegal, suami mengusulkan untuk makan malam di Sate Kambing Sari Cempe Neng Lia, rekomendasi teman yang memang orang Tegal, jadi menurut kami ya cukup kredibel lah yaa.
Sebetulnya, menginap di Tegal ini bukan rencana atau opsi kami di awal, bahkan kami juga baru memesan penginapannya ya sore itu juga.
Continue reading “Sate Kambing Sari Cempe Neng Lia di Tegal, Enak dan Terjangkau Harganya”
Setelah menyaksikan festival balon udara, kami sekeluarga mampir ke tempat sarapan yang sungguh murah meriah deh. Tempatnya di Soto Ayam Pandawa yang lokasinya berada di pinggir jalan dan menyatu dengan masjid Nurul Falah, Wonosobo.
Jadi tuh di hari kedua kami di Wonosobo, aku pergi ke festival balon udara hanya berdua dengan anak kedua saja.
Continue reading “Murah Meriah! Sarapan Soto Ayam Pandawa 5 Ribuan di Wonosobo Bareng Keluarga”
Nih, pilihan kuliner di Solo yang memuaskan menurut aku, ya Sate Kambing Mas Di. Soalnya, memang rasanya enak dengan harga yang terhitung murah.
Kami ke Sate Kambing Mas Di bersama keluarga dengan total ada 13 orang (dengan 5 orang anak), dan semuanya hanya sekitar 500ribuan, bahkan gak sampai 600 ribu lho.
Per orang gak sampai 50 ribu gak tuh totalnya? Terhitung murah kaan?
Continue reading “Sate Kambing Mas Di, Kuliner Solo yang Enak dan Murah!”