Parenting

#FamilyTalk #28: How Do We Gonna Raise Our Children

Hahaha, judulnya doank bahasa Inggris biar keren, isinya mah tetep bahasa Indonesia xp

Anyway, judulnya begitu karena masih mengingat kasus Yuyun, gadis 14 tahun yang diperkosa 14 remaja sampai meninggal (masih sediiiiih banget deh kalo inget ceritanya T_T), tapi banyak yang mempertanyakan kenapa dia pulang malam dan kenapa sendirian. Mereka seakan-akan mau menyampaikan kalau pemerkosaan itu hal yang normal kalau lo perempuan yang pulang malem dan sendirian. *tambahsedih T_T*.

Saya sebagai orangtua yang sekarang punya 2 anak perempuan seriusan jadi bingung gimana harus mendidik mereka. Di satu sisi mau mengajarkan kemandirian ke mereka untuk bisa sendiri ke manapun, tapi di sisi lain akan selalu berpikir kalau di luar sana bahaya untuk pulang malam, huhuhu.

Oiya, baca punya Icha di sini ya:
How are we gonna raise our kids

IMG-20160507-WA0000

Jadi gimana donk ya? Masa jadi perempuan gak boleh pulang malem dan sendirian? Gimana kalau kegiatannya yang mengharuskan dia untuk pulang malem? Gimana kalau rumahnya memang tidak sejalan dengan semua temannya sehingga harus sendirian? Apa dia jadi dilarang untuk melakukan kegiatan yang dia suka?

Sewaktu SMP dulu, saya lumayan cukup sering pulang malam dan sendirian. Karena apa? Karena harus mengambil les tambahan untuk persiapan UAN. Jaman SMA lebih sering lagi pulang malam karena harus mengikuti kegiatan yang paling saya suka waktu itu. Apa orangtua saya ngelarang? Enggak. Mereka khawatir? Pasti. Tapi ya Alhamdulillahnya tetap aman dan gak terjadi apa-apa sama saya. Itu semua karena mereka yakin saya akan aman-aman aja di jalan. Mereka yakin saya akan selalu terlindungi dan gak orang baik jauh lebih banyak jumlahnya dari orang yang bisa menjahati saya.

Saya mau punya keyakinan begitu juga, saya mau punya perasaan aman saat anak-anak perempuan saya remaja nantinya. Iya sih, gak boleh menggantungkan diri pada keadaan, buat keadaan aman sendiri. Tapi saya juga mau donk lingkungan mereka tumbuh nanti adalah lingkungan yang aman, untuk perempuan, pun untuk laki-laki.

Tapi, saya pribadi juga gak cuma berharap dari lingkungan aja. Seenggaknya saya juga mau berusaha dimulai dari keluarga dulu, dimulai dari gimana anak perempuan saya bisa aman. Jadi saya mau seenggaknya menerapkan beberapa hal ini ke anak perempuan saya.

Tidak Berpakaian Terbuka

Iya, pemerkosaan memang bukan tentang bagaimana perempuan berpakaian, tapi tentang moral si pelaku. Berpakaian serapat apapun gak lantas menjadikan mereka aman dari perkosaan sih, tapi setidaknya pakaian tertutup sudah 1 usaha lebih untuk membuat diri kita aman. Lagipula, berpakaian tertutup dan berjilbab memang kewajiban dalam agama saya, jadi yah saya mau membiasakan mereka untuk tidak berpakaian terbuka. Inget ya, membiasakan bukan memaksakan, hehehe. 🙂

Latih Insting “Bahaya”

Pernah gak sih ngerasa kalau kita melakukan hal tertentu atau pergi ke tempat tertentu akan membahayakan buat kita, dan ternyata itu bener? Iya lho, emang ada kok insting bahaya di diri kita. Saya pun pernah ngerasain ini sendiri. Saat lagi di angkot, saya memasang muka jutek dan tanda waspada cuma karena ada orang yang tingkahnya gak seperti seharusnya, risih lah gitu dengan tingkahnya itu. Ternyata bener, dia adalah komplotan pencopet yang sedang mengincar korbannya. Kenapa saya tau dia pencopet, karena gak lama setelah dia turun, ada orang yang kehilangan HPnya.

Insting ini dilatih dengan percaya sama anak kalau dia merasakan sesuatu. Ya misalnya kalau anak belum ngerasa aman di suatu tempat, saya gak mau maksa dia harus sendirian di sana.

Ajarkan Bela Diri

Dengan mampu bela diri mereka bisa  percaya diri dan yakin mereka aman. Yaah, seenggaknya fisiknya lebih kuat lah jadi kalaupun ambil langkah seribu, ya bisa lebih cepet dikit lah yaaa 😀

Berikan Lingkungan yang Aman

Nah, lingkungan emang salah satu yang paling berpengaruh membentuk anak kan. Makanya emang harus mikirin rumahnya di mana, sekolahnya di mana, kegiatannya apa aja, biar dapet lingkungan yang kita yakin aman.

Selalu Mendoakan

Langkah terakhir setelah semua usaha ya mendoakan. Karena kita gk mungkin selalu setiap saat sama anak2, jadi yah pasrah aja sambil selalu berdoa mereka aman dan selalu dilindungi dari hal-hal yang gak diinginkan 😀

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

2 Comments

  1. Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang membahayakan seperti itu ya mbak.
    Saya suka sama tipsnya, meski anak sy laki2 sy juga harus mengajari banyak hal tentang itu. Ini bukan soal cara berakaian saja , duh jadi sedih inget Yuyun

  2. semua point penting banget yaaa skr, apalagi makin ngerih aja dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.