Huwow banget gak tuh? hahaha
Orang-orang bilang mah anak gak boleh belajar baca tulis dulu sebelum usianya matang. Tapii, buat aku, hal ini gak sepenuhnya benar.
Iya, gak boleh belajar baca tulis dengan memaksa dan malah bikin anak tertekan. Iya, gak boleh belajar baca tulis dengan langsung memberi mereka worksheet yang banyak dan latihan menulis yang terus menerus.
Tapii, belajar baca tulis ini sebetulnya bisa dilakukan jauh sebelum anak usia 5 tahun. Di bawah 5 tahun pun anak sebetulnya sudah memiliki masa periode sensitif dalam hal membaca dan menulis ini. Asaall, dengan stimulasi yang tepat dan cara yang menyenangkan.
Stimulasi nya gimana? Yang jelas, bukan langsung menyodorkan anak dengan bacaan dan tulisan. Tapi dengan melatih otot tubuh anak yang nantinya dipakai untuk menulis. Juga dengan membuat anak antusias terhadap bacaan. Apapun.
Karena, anak yang antusias dengan kegiatan membaca, nantinya akan memunculkan dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar membaca, untuk bisa mampu berdaya untuk membaca buku sendiri.
Maksudnya sejak dalam kandungan tuh apa? Kita sudah bisa membiasakan anak dengan kegiatan membaca sejak mereka dalam kandungan. Karena, di dalam kandungan anak pun sudah bisa mendengar kan? Makanya banyak orang juga yang bilang harus sering-sering diperdengarkan ayat Al-Qur’an. Ya karena itu, karena anak memang sudah bisa mendenger sejak dalam kandungan.
Nah, dengan memanfaatkan itu juga, kita bisa mulai membacakan nyaring buku-buku anak yang kita miliki. Mereka menyimak loh dan nantinya akan familiar dengan suara kita sebagai orangtuanya dalam proses membacakan nyaring sejak di kandungan itu.
Setelah lahir, lanjutkan untuk membiasakan anak dengan buku. Bacakan sebelum mereka tidur, dari bayi sekalipun. Karena itu tadi, anak yang terbiasa dekat dengan buku, nantinya akan timbul rasa antusias tersendiri untuk bisa membaca. Anak akan merasa kalau bisa membaca sendiri, nantinya akan lebih banyak buku yang bisa dia baca.
Begitu dorongan untuk belajar membaca timbul dari dirinya sendiri, maka tidak akan ada yang bisa menghentikan dia deh. Apalagi di umur 2-5 tahun itu memang ada periode sensitif anak dalam hal membaca. Saat rasa antusiasme dia bertepatan dengan periode sensitif ini, maka perkembangan membacanya akan sangat pesat.
Tentu kita juga sudah “menanam” benih kemampuan dalam bentuk stimulus-stimulus yang diperlukan yaa. Seperti mengenalkan suku kata, menghubungkan objek dengan kata atau tulisan, serta sering mengartikan kata yang kita temukan dalam buku. Periode sensitif akan memanfaatkan stimulus yang kita “tanam” itu untuk melejitkan kemampuan bacanya.
So, yuk jangan anti lagi saat mendengar anak usia dini diajarkan membaca, hehe. Karena memang momen momen itulah kesempatan emas menanamkan kemampuan ini pada anak. Kesalahan bukan pada mengajarkan membacanya, tapi CARAnya 😀