Hamil dan Menyusui

Setiap Ibu Memiliki Pengalaman Menyusui yang Istimewa

Belum sampai 2 minggu setelah lahiran Nara tahun lalu, saya sempat agak bingung dan sedikit stress. Karena ternyata bilirubin Nara sangat tinggi, hingga mencapai angka 18. Maka dari itu dia harus segera diterapi sinar (fototerapi) agar sesegera mungkin bisa menurunkan bilirubinnya dan mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Saat itu, dia terpaksa harus menginap di RS selama 2 hari. Tentu hati ini jadi campur aduk tidak menentu. Karena saya memikirkan bagaimana saya harus memberinya ASI sedangkan dia harus selalu berada di mesin sinar.

Berhubung ASI juga sangat diperlukan untuk menurunkan bilirubinnya ya. Sebetulnya sebelum Nara dirawat seperti itu, kami tau bilirubinnya memang tinggi karena pada saat kontrol seminggu setelah lahiran, Nara dicek lagi berapa angka bilirubinnya. Pada saat itu, angka bilirubinnya menunjukkan angka 13, namun dokter masih memberi kami pilihan untuk membawa pulang bayinya sambil di rumah mengusahakan agar si bayi bisa mendapat cukup vitamin D serta ASI yang banyak. Beberapa hari setelah itu baru dicek lagi apakah masih tinggi atau sudah menurun.

Alhamdulillahnya Nara memang menyusunya banyak. Setiap malam juga 2-3 jam sekali ia menyusu. Namun, saat kami kontrol lagi, bilirubinnya malah meningkat jauh, makanya akhirnya harus diberikan fototerapi itu.

Terpaksa ikut menginap di RS

Berhubung tidak ada kamar untuk orangtuanya menginap, kata para suster yang ada sih, kalau saya ingin memberinya ASI, maka saya tinggal meninggalkan beberapa botol ASI perah dan mempercayakan pemberian ASInya pada suster di sana. Tapi waktu itu, saya belum menyiapkan apa-apa. Boro-boro bawa ASI perah, bawa breastpumpnya saja tidak terpikir.

Akhirnya, yang terpikir langsung oleh saya adalah saya harus ikut menginap di RS agar bisa menyusui Nara secara langsung sambil mengusahakan untuk memerah ASI agar keesokan malamnya saya bisa dengan tenang meninggalkan Nara di RS. 2 anak yang lainnya langsung kami titip pada orangtua dan diantar oleh suami malam itu juga agar saya bisa fokus memikirkan Nara saja. 

Nah, karena Nara hanya dirawat di mesin sinar, jadi ya saya menginap tanpa memesan kamar dan tidur di sofa di dekat ruangan sinar tadi. Buat saya, kondisi itu bisa tetap nyaman karena ya segitu ngototnya untuk tetap memberi Nara ASI. Alhamdulillah sepanjang malam, sambil bolak balik ruangan untuk menyusui Nara, saya juga bisa memerah ASI agar cukup saat ditinggalkan nantinya. Begitu pagi diberi breastpump oleh suami, saya makin gencar untuk memerah ASI. Alhamdulillah, begitu malam kedua, saya dan suami bisa menenangkan diri di rumah sambil menitipkan ASIP untuk Nara kepada para suster yang berjaga.

Alhamdulillah lagi di hari kedua itu akhirnya bilirubin Nara sudah stabil, sehingga ia sudah bisa dibawa pulang kembali. Walaupun tadinya dokter bilang akan membutuhkan waktu 48 jam, tapi baru sekitar 30 jam, kondisi Nara sudah memungkinkan untuk pulang, bilirubinnya sudah mencapai angka 10. Alhamdulillah Alhamdulillaaah ya Allah.

Dari ketiga anak yang saya punya, baru Nara yang memiliki masalah seperti ini sehingga saya sempat down dan bingung sendiri. Yang membuat saya jadi tenang kembali adalah ASI yang masih deras dan kesempatan untuk bisa menginap dan menyusui secara langsung, serta suami yang rela ke sana kemari mengurus segala hal selama saya ikut menginap, juga waktu saya punya kesempatan menenangkan diri di rumah dan hanya berdua saja dengan suami di malam kedua saat Nara menginap di RS. Kali itu terasa sekali support dari suami sangat sangat membantu menjaga kondisi pikiran agar saya tidak sampai stress dan akhirnya mempengaruhi produksi ASI yang masih lancar.

Puting lecet

ASI lancar belum tentu tidak mengalami hambatan lain saat menyusui ya. Walau di 2 anak sebelumnya pengalaman puting lecet ini ada pada saat mereka sedang numbuh gigi, nah saat menyusui Nara, puting lecet justru terjadi di bulan pertama menyusui. Saya jadi menyalahkan diri sendiri lagi. Udah anak ketiga masa pelekatan menyusui aja masih salah sih? ahaha. Iya, puting lecet salah satunya ya karena pelekatannya salah. Bisa juga karena produksi ASI yang kurang, sehingga lidah dan puting yang bergesekan tanpa adanya ASI yang mengalir membuat puting lecet.

Saat itu saya sesegera mungkin harus mengobati puting yang lecet agar bisa kembali menyusui pakai payudara tersebut. Oiya, selama puting lecet itu, Alhamdulillahnya Nara mengerti saat saya bicara padanya untuk menyusu dari 1 payudara saja selama sehari itu. Keesokan harinya, saya masih belum PD untuk menyusui pakai payudara satunya, tapi ternyata Nara malah tau kalau lecet di payudara satu lagi sudah mereda, sehingga ia mulai minta menyusu dari payudara tersebut. 

Aah, saat itu saya merasakan pengalaman yang bikin haruu banget. Ternyata menyusui bisa seberpengaruh itu. Menyusui selain memberi anak nutrisi, juga mendekatkan hubungan ibu dan bayi, membuat ibu dan bayi bisa mengerti satu sama lain.

Sampai sekarang, Nara juga Alhamdulillah selalu bisa diberi tau secara baik-baik serta diajak bicara agar ia menyusui dengan pelan-pelan dan tidak terburu-buru, juga melepas puting dengan perlahan agar puting saya tidak lecet. 

Karena pernah suatu hari, Nara yang sedang tumbuh gigi menggigit payudara sampai lecet dan itu sakiitt banget kan. Yaa ibu-ibu yang sedang menyusui pasti relate deh ini, hehe. Nah, setelah itu saya mengajaknya bicara baik-baik dan memberi taunya kalau giginya sedang gatal jangan mencari nenen, tapi akan saya kasih teether untuk bisa digigit-gigit. Jadi, ya dia minta nenen kalau haus atau mau tidur saja, bukan pada saat giginya gatal.

Alhamdulillah sampai saat ini, cara tersebut berhasil. Ya pernah sih dia seperti “meledek”, menggigit puting beberapa kali sambil senyum-senyum dan menunjukkan tatapan iseng, haha. Namun hal itu tidak sampai menyebabkan puting lecet.

Pengalaman yang Berbeda Namun Selalu Istimewa

Setiap ibu dengan bayinya pasti deh punya pengalaman menyusui yang berbeda seperti ini ya. Mungkin ada beberapanya yang sama seperti puting lecet, payudara bengkak sampai membuat demam, kejar-kejaran ASI perah, dan lain sebagainya. Tapi setiap pengalaman tersebut pasti membuat hubungan ibu dan bayi menjadi istimewa karena terjalin ikatan yang berbeda pada setiap anak.

Yang menyatukan kita para ibu adalah perasaan ingin memberikan yang terbaik untuk anak kita. Karena perasaan ingin memberi yang terbaik itulah, kita akan berusaha dan berjuang terkadang melampaui kemampuan kita agar tujuan memberikan yang terbaik ini dapat terpenuhi. Termasuk berusaha agar nutrisi anak melalui ASI bisa terpenuhi secara maksimal.

Untuk membantu ASI yang harus penuh nutrisi, terkadang kita tidak bisa hanya mengandalkan makanan sehari-hari tanpa tambahan vitamin atau asupan lain. Karena, mungkin kita sendiri merasa cukup, tapi sebetulnya tubuh kita merasa kelelahan dan kalau tidak disadari akan berpengaruh kepada kesehatan kita, baik kesehatan fisik maupun mental.

Saat kelelahan, badan kita akan meminta untuk istirahat. Kalau tidak mendapat istirahat yang cukup, akan mulai timbul gejala pusing atau gejala kelelahan lainnya. Begitu juga dengan kesehatan mental. Saat kelelahan, bisa jadi kita cenderung lebih cepat tersulut hanya dengan masalah sepele. Kita bisa mudah marah hanya karena anak berlaku di luar ekspektasi, padahal biasanya kita bisa santai.

Nah, begitu sudah sadar kalau kita kelelahan, udah gak bisa deh untuk tidak mengonsumsi nutrisi lain, ibu menyusui memang membutuhkan nutrisi tambahan agar tetap bisa memberikan yang terbaik melalui ASI.

Tips Utama Agar Lancar Menyusui: Selalu Pahami bahwa Ibu Butuh Nutrisi Lebih Banyak

Kekurangan nutrisi ini bener bisa mempengaruhi kesehatan seperti yang sudah saya bilang loh. Karena saya sudah mengalaminya sendiri. Beberapa minggu lalu sampai seminggu lalu lah, saya sempat merasa down entah kenapa. Sepertinya hal itu berpengaruh pada kualitas ASI saya, karena berat badan Nara tidak mengalami kemajuan, nafsu makan juga berkurang.

Menyadari hal itu, saya mulai mencari cara agar saya tidak berada dalam kondisi down terus menerus, karena itu akan mempengaruhi anak-anak, terutama Nara yang masih sangat terhubung melalui ASI ya.

Maka, saya mulai mencari kegiatan yang membuat saya bahagia. Mulai sering bergerak, mulai menjauh dari gadget, mulai serius menjadi “guru” di rumah untuk anak-anak, dan lain sebagainya. Juga dengan mencoba tambahan nutrisi.

Setelah dipikir-pikir, memang sih saya kok selama menyusui ini tidak mengonsumsi ASI booster apapun yaa, paling di awal setelah melahirkan saja sampai 1 atau 2 bulan, bulan-bulan berikutnya sudah lupa untuk tetap mengonsumsi tambahan vitamin.

Saya sudah terlanjur berpikir ASI saya pasti cukup, ASI saya pasti berkualitas. Ternyata ya pikiran saja tidak cukup lah, harus ditambah dengan asupan nutrisi yang betul. Jadi, yaudah deh saya coba menambah asupan nutrisi dengan mengonsumsi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold dari Kalbe Blackmores Nutrition.

Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold

Blackmores PBFG ini membantu penuhi nutrisi Ibu sehingga dapat memberikan ASI bernutrisi untuk Buah Hati karena mengandung nutrisi yang memang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui. Jadi, sejak hamil bisa langsung dikonsumsi dan dilanjutkan sampai nanti setelah melahirkan hingga masa menyusui berakhir.

Sejak saya mengonsumsi asupan tambahan ini, terasa sih perubahan yang cukup signifikan terutama pada kondisi badan. Badan saya jadi tidak mudah lelah. Sebelumnya jam 5 atau jam 6 sore saja saya rasanya sudah terlalu lelah dan rasanya mau menyerah saja, tapi ini masih cukup segar sampai mengantar anak tidur. Bahkan, yang biasanya seriing sekali pusing tidak tertahankan, ya jadi lebih baik, jadi jarang pusing seperti itu.

Mengandung 17 Nutrisi Esensial

Saya perhatikan, mungkin karena saya sebelumnya kekurangan nutrisi yang membantu mencegah anemia juga membutuhkan tambahan energi. Karena ternyata dalam Blackmores ini terkandung 17 nutrisi esensial, antara lain asam folat yang cukup tinggi dan bisa menjaga kita dari resiko anemia serta zat besi yang membantu menjaga energi kita sehingga kita tidak mudah sakit. 

Selain tinggi asam folat dan zat besi, Blackmores juga tinggi kasium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi pada anak, juga mencegah terjadinya osteoporosis pada kita sendiri. Blackmores PBFG juga mengandung Omega 3/DHA yang bagus untuk perkembangan otak anak. Namun begitu, Omega 3 yang terkandung dalam Blackmores bukanlah yang berbau, sehingga tidak menyebabkan mual.

Awalnya saya agak terintimidasi dengan ukuran kapsulnya yang bisa dibilang cukup besar. Maklum, saya tuh takuuutt sekali untuk menelan obat. Sebelum mengalami masa-masa hamil, saya termasuk orang yang tidak bisa menelan obat, maka setiap kali sakit ya minum obatnya dengan dihaluskan terlebih dahulu, atau digigit, ahaha. Tapi, Blackmores ini walaupun kapsulnya terlihat agak besar begitu, permukaannya licin, jadi memungkinkan untuk lebih mudah ditelan kok. Jadi, inshaAllah bisa laah 😀

Nah, jika kita rutin mengonsumsi suplemen dengan kandungan yang lengkap begini, bukan hanya menjadikan kesehatan kita lebih terjaga, tapi juga ASI yang lebih berkualitas.

ASI yang lebih berkualitas itu yang seperti apa? ASI yang berkualitas itu yang berwarna kekuningan atau putih pucat dan mengandung banyak lemak.

Saya sih gak terlalu bisa membedakan ya, karena yang lebih terasa ya perubahan kondisi badan aja yang jadi lebih sehat dan payudara yang lebih sering penuh. Sebelumnya tuh rasanya belum penuh tapi Nara sudah mau menyusu lagi, jadi itu memang salah satu tanda sayanya kurang nutrisi sih.

Mendukung World Breasfeeding Week

Oiya, sebagai suplemen untuk ibu hamil dan menyusui, Blackmores tentu sangat mendukung World Breast Week yang jatuh di bulan Agustus ini loh, tepatnya di tanggal 1-7 Agustus lalu. Nah, bentuk dukungannya ini berupa ajakan kepada para ibu untuk berbagi pengalaman dan tantangan di masa-masa menyusui serta dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat dalam membantu menghadapi tantangan di masa-masa menyusui.

Dengan ajakan ini, harapannya para ibu hamil dan menyusui menyadari bahwa ia tidak sendiri, sehingga nantinya dapat lebih percaya diri menjalani masa-masa menyusui dan memberikan ASI bernutrisi bagi buah hati.

Selain ajakan kampanye online tersebut, Kalbe Blackmores Nutrition juga bekerja sama dengan Bumi Sehat Foundation sejak tahun 2017 dan telah membagikan 12.000 botol Blamores Pregnancy and Breastfeeding Gold di klinik Bumi Sehat yang tersebar di 3 kota (Denpasar, Aceh, dan Papua) setiap tahunnya.

Seserius itu Kalbe Blackmores Nutrition dalam memperhatikan nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui agar selalu bisa memberikan ASI yang berkualitas. 
Buibu ikutan juga yuk menceritakan pengalaman selama menyusuinya. Walaupun World Breastfeeding Weeknya sudah lewat, pengalaman kita tetap pantas kok untuk dibagikan. Agar ibu lain bisa terinspirasi dan bisa lebih semangat dalam memberikan yang terbaik melalui ASI bernutrisi

Jadi, Apakah Blackmores Recommended?

Yes! Balckmores pantas sih untuk dicoba dan dikonsumsi rutin, terutama bagi yang sedang hamil. Mumpung baru hamil jadi punya kesempatan memberi yang terbaik sejak awal dan tidak berhenti sampai masa menyusui habis. Karena setelah melahirkan, memang akan semelelahkan itu dalam menyusui. Jadi, betul harus diberi tambahan nutrisi agar tubuh ibu tetap kuat dalam mengurus kebutuhan dan urusan lainnya sambil tetap menyusui. 

Blackmores juga mudah didapatkan kok. Tersedia di E-commerce Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee yang bertuliskan Official Store. Info lebih lengkapnya coba kunjungi Instagram Blackmores saja di https://www.instagram.com/blackmoresid/.

Jadi, yuk buibu, sadari pentingnya nutrisi tambahan untuk ibu hamil dan menyusui seperti kita. Dengan begitu barulah kita bisa dibilang sudah memaksimalkan usaha agar selalu bisa memberi ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi yang istimewa 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

2 Comments

  1. Nurul Sufitri says:

    Paling sedih tuh ketika bayi tercinta mengalami hal2 yg ga diinginkan ya mbak. Bilirubin tinggi dll misalnya sehingga bayi kudu ditindaklanjuti. Alhamdulillaah nyusunya masih bisa lancar ya mb Isti. Yang penting mamahnya sabar. Ternyata persiapan supaya ASI keluar lebih banyak dan lancar tuh ga cuma dari asupan sehari2 ya. Bisa juga menginsumsi Blackmores secara teratur. Mantap deh kisahnya nih. Sehat2 selalu yaaa 😍😍🤗

  2. Hastira says:

    jaman sekarang sih banyak nutrisi dan vitamin yang bisa kita mendukung menyusui, gak spt jaman aku dulu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.