Kalau ditanya, “Apa acara paling seru pas libur Lebaran kemarin?” Aku akan jawab tanpa ragu: Festival Balon Udara Wonosobo!
Soalnya tahun ini kami sekeluarga akhirnya kesampaian datang. Sudah lama aku mau menyaksikan festival balon udara Wonosobo ini karena mengetahui informasinya dari teman yang kebetulan warga lokal (warlok) sana, ihihi.
Festival ini adalah tradisi tahunan di Wonosobo yang menampilkan balon-balon udara raksasa hasil kreasi warga lokal, dan biasanya diadakan saat libur Lebaran.

Nah, setelah kemarin ngerasain dan menyaksikan sendiri, akhirnya aku mau share deh gimana keseruan festival balon udara Wonosobo ini.
Mulai dari info pentingnya, pengalaman saat menyaksikan festivalnya, sampai tips kalau kalian juga mau ke festival balon udara ini di kesempatan lebaran berikutnya.
Semoga bisa membantu kalian memutuskan tahun depan atau tahun-tahun selanjutnya mau libur lebaran ke Wonosobo atau enggak untuk menyaksikan festival balon udara ini ya, hehe.
Rencana Libur Lebaran
Aku iseng menyampaikan ide mau melihat festival balon udara di Wonosobo ini ke suami sekitar 2 bulan sebelumnya. Gak disangka dia ternyata menyetujui, jadilah kami langsung susun rencana kapan dan berapa lama kami mau ke Wonosobo.
Sekalian langsung booking tempat menginapnya lah gitu, sebelum semuanya penuh, ahaha.
Berhubung setiap lebaran kami cuma punya waktu sedikit untuk liburan (karena waktunya sudah untuk silaturahmi), jadilah kami memutuskan cuma 2 hari 1 malam saja di Dieng. Harapannya sih di salah satu harinya itu aku bisa berkesempatan ke festival balon udara.

Begitu di sana aku malah bisa hadir ke festival balon udara tersebut langsung dua hari berturut-turut ke dua lokasi berbeda: Reco Kertek dan Kembaran, ahaha.
Festival balon udara Wonosobo ini memang dibuat di beberapa lokasi dengan tanggal pelaksanaan yang berbeda-beda ya. Puncaknya sih di alun-alun Wonosobo pada tanggal 6 April lalu.
Tradisi yang Bikin Kagum
Festival ini bukan sekadar acara biasa lho. Rupanya festival balon udara Wonowobo tuh tradisi panjang yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu (sumber: detiktravel), dan sekarang jadi daya tarik wisata yang luar biasa.
Balon-balon udara raksasa buatan warga lokal diterbangkan ke langit dengan sistem tambat (jadi nggak lepas ke udara bebas, demi keamanan penerbangan).
Hal ini memang jadi peraturan utama selama acara, balon udara semua haruslah tertambat! Supaya tidak mengotori udara dan supaya tidak menimbulkan sampah.
Acara ini difasilitasi oleh pemerintah daerah sebagai ajang budaya sekaligus daya tarik wisata tahunan.
Kapan Festival Balon Udara Wonosobo Berlangsung?

Festival balon udara Wonosobo biasanya digelar pada H+1 hingga seminggu setelah Lebaran, dimulai sejak pagi hari sekitar jam 6.00 sampai jam 9.00 WIB.
Namun, kalau mau aman, betul datang sebelum jam 6 pagi ya, supaya kita bisa menyaksikan balon udaranya dinaikkan. Karena acara memang dimulai jam 6 pagi tersebut.
Malah walaupun acaranya terbilang sampai jam 9 pagi, jam 7.30 atau jam 8.00nya balon-balon tersebut sudah pada turun dan sudah banyak yang dikempeskan. Jadi waktu terbaik ya sejak 6.00-7.00 yaa.
Lokasinya di mana saja?
Seperti yang telah aku sebutkan sebelumnya, festival ini tuh diadakan di beberapa lokasi dengan waktu acara yang berbeda-beda pula.
Beberapanya ada yang tumpang tindih memang, supaya pengunjung bisa tersebar dan tidak memenuhi satu titik saja. Totalnya ada sekitar 16 lokasi yang dijadikan tempat festival, dengan acara puncak di alun-alun Wonosobo pada hari terakhir festival di tanggal 6 April 2025.
Berikut ini jadwal festival balon udara saat lebaran kemarin. Berhubung kami mengincar Reco Kertek, jadi kami menginap di tanggal 3-4 April. (info dari instagram @balonwonosobo).
- Festival Balon Candiyasan Kertek – 1-2 April 2025
- Festival Balon Semayu Selomerto – 1-2 April 2025
- Festival Balon Kembaran Kalikajar (Lapangan Kembaran Kalikajar) – 1-4 April 2025
- Festival Balon Jogoyitnan Wonosobo – 1 April 2025
- Festival Balon Mirombo Wonosobo – 2 April 2025
- Festival Balon Simbang Kalikajar – 2-5 April 2025
- Festival Balon Limbangan Mudal Mojotengah – 3 April 2025
- Festival Balon Mendolo Bumireso Wonosobo – 3 April 2025
- Festival Balon Lamuk Kalikajar – 3-5 April 2025
- Festival Balon Reco Kertek – 3-4 April 2025
- Festival Balon Tanjungsari Land Sapuran – 3-4 April 2025
- Festival Balon Jaraksari Wonosobo – 4 April 2025
- Festival Balon Wringinanom Kertek – 5 April 2025
- Festival Balon Kaliasem Gondang Watumalang – 4-5 April 2025
- Festival Balon Tempel Kalikajar – 5 April 2025
- Puncak Festival Mudik (Alun-Alun Wonosobo) – 6 April 2025
Beberapa titik lokasi yang populer sih ada Lapangan Reco Kertek, Lapangan Desa Kembaran, Lapangan Kalibeber, dan juga Lapangan Tanjungsari.
Nah, kemarin aku ke salah 2 tempat itu deh, Reco Kertek dan Kembaran. Tempat tersebut populer karena ternyata memang bagus pemandangannya, huahua.
Keunikan: Lomba Kreativitas Balon Udara
Saat sampai di sana, aku baru paham, rupanya setiap balon merupakan peserta perlombaan. Jadi festival balon udara ini ternyata perlombaan balon udara untuk memperebutkan gelar juara.
Hal yang bikin festival ini istimewa adalah sentuhan budaya lokalnya berupa semua balon dibuat manual oleh warga desa dan merupakan hasil kreativitas setiap tim yang berasal dari daerahnya masing-masing.


Timnya bisa datang dari RT yang sama, bisa juga dari kelompok tertentu, bahkan ada yang datang jauh-jauh datang dari Brazil dengan gambar balon udara Wanita Palestine.
Mereka semua menghadirkan tampilan balon yang sangat menarik dan siap berlaga di udara dan dinilai.
Penilaiannya terdiri dari beberapa kriteria, seperti balon yang mendarat terdekat dengan sasaran, balon dengan desain terindah, balon dengan tema terunik, balon dengan kelompok tim terkompak, dan balon yang terbang paling lama.
Sayangnya aku gak bisa menunggu sampai pengumuman pemenang ya, karena di setiap lokasi, pengumuman pemenangnya ada di hari terakhir. Nah, aku beneran cuma mau melihat balon-balonnya ini diterbangkan saja, sehingga gak masalah untuk melewatkan pengumuman pemenangnya, hehe.
Warna-warni Balon yang Cerah dengan Motif yang Meriah

Warna warni balonnya cerah deh, bentuknya lucu-lucu juga, ada yang normal seperti balon kebanyakan, ada yang seperti kubah, dan ada juga yang seperti roket mini.
Motifnya pun beragam. Awalnya sih, motif dan warna balonnya terinspirasi dari batik, alam, dan simbol-simbol khas Wonosobo.
Tapi sekarang-sekarang sudah terinspirasi dari hal populer lainnya, mulai dari motif anime, motif abstrak, sampai motif dengan pesan tertentu. Dua balon yang menarik perhatianku adalah balon dengan motif anime One Piece dan juga balon yang mengkampanyekan perjuangan wanita Palestina.


Hari Pertama di Reco Kertek: Kesiangan, Balon-balon Sudah Turun
Sejak awal, kami memang gak mau berlama-lama sih di Wonosobo, ya cukup dua hari saja gitu. Jadi kami punya kesempatan untuk pergi ke festival balon udara ini di pagi hari setelah menginap.
Tapi ternyata, kami berangkat dari Bandung dan aku kepikiran, apa memungkinkan ya hari pertama aja kita datangnya?
Suami pun mau mengusahakan begitu, mencoba mendatangi festival balon udara di hari pertama kami ke Dieng, ya di tanggal 3-nya.

Kami ke Bandung tanggal 2, jadi memungkinkan untuk menuju Dieng sore-malamnya. Tapi kami putuskan untuk menginap di Batang saja karena sudah terlalu malam dan khawatir kecapean kalau lanjut terus sampai Dieng.
Lumayan lah sudah mendekati Dieng, masih butuh 2 jam perjalanan lagi sih.
Jadilah berangkat dari Batang pagi-pagi sekali, setelah Subuh sekitar jam 5 pagi. Namun, karena perjalanan membutuhkan waktu 2 jam itu untuk sampai di lapangan Reco Kertek, kami akhirnya baru sampai di sana sekitar jam 7 pagi.
Ternyata pada jam segitu, balon-balon udaranya sudah mulai diturunkan dan acara sudah mau selesai 🙁
Untunglah beberapanya masih terlihat berdiri, tapi sebagian besar udah mengempis dan dibungkus oleh tim masing-masing.

Jujur, aku pribadi agak kecewa sih, karena kami datang jauh-jauh tapi belum puas menikmati momen balon-balon cantik itu mengudara.
Kata temen aku yang warlok tadi, memang paling enak datang sekitar jam 6 pagi, kurang atau lebihnya. Karena ya acaranya baru dimulai sekitar jam segitu sebelum udara memanas.
Tapi ya, tetap ada sisi menyenangkan juga: melihat balon-balon raksasa dari dekat, melihat detail motifnya, dan melihat semangat para peserta festival. Plus sempat berfoto sama balon dan sama temen warlok tadi, lumayan lah.


Hari Kedua di Kembaran: Datang Pagi, Dapat Semua!
Karena belum puas saat ke Reco Kertek itu, aku berniat keesokan paginya untuk melihat festival balon udara Wonosobo di tempat lainnya.
Kali ini aku putuskan untuk ke festival yang berlokasi di Kembaran.
Sayangnya gak semua mau mendatangi festival itu lagi, hanya aku saja yang bersemangat karena penasaran bagaimana melihat balon-balon udara tersebut diterbangkan.
Alhamdulillahnya suami mau menemani, jadi tadinya kami mau berangkat ramai-ramai lagi dan lebih pagi. Perkiraan sampai lokasi sebelum jam 6 pagi lah.


Namun dalam perjalan dan beberapa ratus meter lagi sampai lokasi, lalu lintas sudah memadat serta sulit mencari parkiran.
Jadilah aku memutuskan untuk pergi sendiri saja, yang ternyata anak kedua mau ikut. Akhirnya aku berdua saja deh sama Nawa ke festival balon udara Wonosobo yang di Kembaran itu. Suami dan kedua anak yang lain akhirnya bagian antar jemput saja, ihihi.
Alhamdulillaah, rasa penasaran aku akhirnya terpuaskan! Kami bisa lihat semua prosesnya dari awal, dari balon yang dibuka dan ditiup angin panas, sampai satu per satu mulai naik ke udara.

Tantangan Menghadiri Festival Balon Udara Wonosobo
Setelah 2 hari berturut-turut menyaksikan festival balon udara Wonosobo di dua lokasi yang berbeda ini, aku menemukan adanya beberapa tantangan nih.
Aku sebutkan di sini agar selanjutnya kalian yang mau ke sana bisa mengantisipasi hal-hal ini yaa.
Macet
Awalnya sih event ini merupakan event tahunan daerah saja, namun beberapa waktu lalu mulai viral di sosial media. Jadilah rasanya mulai banyak diminati oleh pengunjung dari berbagai daerah, ya termasuk kami ini.
Nah, berhubung event nya memang terbatas waktu, tentu saja jadinya bakal macet dan penuh yaa.
Macetnya oke sih, masih expected gitu lah. Kami masih merasa wajar karena namanya juga event tahunan yang didatangi oleh pengunjung berbagai daerah, tentu saja akan macet.
Namun yang kurang disuka oleh suami dan anak-anak adalah penuhnya!

Walaupun tempatnya memang luas, namun ya balik lagi, namanya juga event tahunan yang dihadiri pengunjung berbagai daerah ya kan, jadi tempatnya sangat ramai. Sampai-sampai kami hampir tidak bisa masuk saat di lapangan Reco Kertek.
Kalau di Kembaran sih lumayan lah. Karena datang sejak pagi juga, sehingga keramaiannya masih bisa ditolerir.
Susah Parkir
Tantangan kedua adalah sulitnya mencari lahan parkir! Terutama untuk kendaraan mobil. Memang sih ada beberapa panitia yang stand by mengurus parkir ini.
Namun ya parkirnya tetap di antara rumah warga. Malah di lokasi kedua yang kami datangi, di Kembaran, aku malah sulit menemukan parkiran mobil. Makanya pas banget sih suami hanya antar jemput saja.

Saran aku sih sepertinya bisa mempertimbangkan untuk pakai motor saja kalau mau ke festival balon udara Wonosobo ini.
Untuk di Reco Kertek masih oke sih naik mobil karena parkiran masih terhitung banyak. Tapi di Kembaran tidak begitu memadai untuk membawa mobil ya.
Minim Toilet
Di hari pertama saat di Reco Kertek, begitu sampai dan mendapat parkir, yang dicari pertama oleh anak-anak adalah toilet! ihihi.
Mereka sudah menahan pipisnya sedari tadi. Tapi karena kami belum berhasil menemukan toilet, jadinya mereka menahan-nahan deh selama di lapangan.
Baru setelah tempat agak sepi, kami keluar lagi dan bisa mencari toilet yang cukup bersih di puskesmas.
Kalau di lokasi kedua, yang di Kembaran lumayan sih. Tersedia toilet umum di bagian sebelum pintu masuk utama. Bisa terbilang cukup lah ya.
Tapi bilik toiletnya ada yang langsung terbuka ke bagian bawah, jadi tempatnya tidak bisa untuk buang air besar karena akan langsung jatuh ke bagian bawah, ihihi.

Alur Keluar Masuk belum Teratur
Berhubung masih event daerah yaa, jadi menurut aku belum memperhitungkan ramainya pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti kami ini.
Belum terdapat alur keluar masuk yang teratur, misalnya saja pintu masuk berbeda dengan pintu keluar untuk mengakomodir ramainya pergantian pengunjung.
Makanya, begitu kami datang saat di Reco Kertek, ya yang terlihat jadi “lautan manusia”. Banyak banget pengunjung yang mau masuk maupun keluar.
Pergantian pengunjung ini karena saat kami sampai, sudah cukup banyak pengunjung yang ingin pulang 😀
Banyak Asap Rokok!
Tantangan berikutnya adalah asap rokok. Ya Allah itu orang seramai itu kenapa hampir semuanya merokok sih? huhuhu.
Memang, di bagian dalam tentu dibatasi untuk rokoknya. Tapi ini hanya sebagian kecil dan di area balon-balonnya saja. Begitu keluar area tersebut, asap rokok memenuhi udara, huhuhu.
Sayang banget udara pagi yang bersih sudah terkotori dengan asap-asap rokok tersebut T_T
Gak tega juga membawa anak-anak kalau asap rokoknya sebanyak itu. Rupanya kesiangan di hari pertama lumayan ada hikmahnya sih. Asap rokok sudah jarang, jadi anak gak banyak terpapar oleh hal tersebut.
Sampah Berserakan
Ada satu hal lagi yang bikin sedih: banyak sampah berserakan setelah acara selesai. Plastik makanan, bungkus minuman, bahkan kardus bekas, semuanya tertinggal begitu saja di lapangan.
Berhubung di area juga tersedia banyak stand makanan kan, jadi pengunjung bebas bisa membeli makanan apa saja yang tersedia. Nah wadah-wadah makanan tersebut tidak dibuang dengan benar, bahkan memang minim tempat sampah sih, jadi ya pengunjung juga bingung ya mau buang ke mana.
Sayang banget, karena keindahan acara ini jadi sedikit ternoda. 🙁


Aku sih berharap ke depannya, panitia bisa lebih tegas soal kebersihan serta bisa mempertimbangkan untuk menyediakan tempat sampah yang cukup banyak ya.
Pengunjung juga harusnya lebih sadar diri sih. Bisa juga membawa kantong sampah sendiri, atau minimal menyimpan sampahnya dulu untuk dibuang kemudian setelah menemukan tempat sampah.
Tips Buat Keluarga yang Mau Ikut Festival
Nah, buat yang sudah mempertimbangkan mau ke festival balon udara Wonosobo ini, apalagi mau mengajak keluarga serta anak-anak, aku punya beberapa tips yang mungkin bisa bermanfaat nih.
- Datang sepagi mungkin (sekitar jam 5.30–6 pagi) biar bisa menikmati semua proses balon udaranya sampai terbang.
- Gunakan motor kalau memungkinkan, supaya nggak terjebak macet dan lebih gampang parkir.
- Cari tempat yang paling memadai. Reco Kertek lebih oke untuk yang membawa mobil karena parkiran cenderung lebih banyak.
- Jangan lupa bawa kantong sampah pribadi, dan jaga kebersihan lokasi.
- Siapkan kamera atau ponsel full baterai supaya bisa mengambil banyak foto!
Seru dan Bikin Nagih
Sudah deh, segitu dulu cerita keseruan aku dan keluarga berkunjung ke festival balon udara Wonosobo. Lumayan seru dan bikin nagih sih, makanya aku juga sampai 2x ke sana kan, ahaha.
Antara nagih dengan belum puas di hari pertama yaa ini sih.
Walaupun ada beberapa tantangan juga, tapi semuanya terbayar kok dengan momen balon-balon cantik yang menghiasi langit dan senyum puas memandanginya. Jadi, tetap worth it banget buat dicoba, asal siap mental dan fisik yaa 😄

Tapi buat aku kayanya cukup dulu, hehehe. Kalau setiap tahun memang mudik ke sana kayak temen aku yang warlok sih, mungkin banget yaa datang lagi tiap tahunnya.
Untuk saat ini sih aku masih belum merekomendasikan datang ke festival ini untuk keluarga, apalagi kalau membawa anak balita.
Memang sih seru dan lumayan amazed aja dengan banyaknya balon udara yang diterbangkan. Aku pribadi juga seneng banget banget bisa melihat balon udara sebanyak itu!
Tapi buat kami yang menghindari asap rokok, rasanya masih akan memilih pergi ke tempat lain saat musim libur lebaran.
Kalau belum punya anak, apalagi masih single, atau malah anak-anak gak diajak ya boleh banget sih untuk mempertimbangkan ke festival balon udara Wonosobo ini.
Kalian sendiri, jadi mau pergi ke festival ini gak lebaran berikutnya? 😀
Jangan lupa juga untuk baca Tempat Wisata Dieng yang Seru Dikunjungi Bersama Anak-anak ya untuk tau tempat mana lagi yang bisa dikunjungi bersama anak di Dieng 😉
Festival Balon Udara Wonosobo
Instagram: https://www.instagram.com/balonwonosobo/
HTM: Free! – Hanya bayar parkir, 5.000 untuk motor dan 10.000 untuk mobil
Salah satu cita-cita saya ini ka isti main ke Wonosobo dan pengen ke Dieng. membaca ulasan ka Isti tentang balon udara ini bagus juga yaa acaranya seruu melihat balon-balon udara warna warni. Tapi semoga keruwetan parkir, penataan kebersihan dan hal lainnya bisa diperbaiki lagi oleh Pemda setempat agar lebih nyaman lagi buat wisatawan yang berkunjung melihat event tahunan ini. Ka Isti request yaa buat artikel rute perjalanan Jakarta Dieng hehehe. Makasiiih.
Iyaa bener, semoga yaa semua yang kurang-kurang bisa terus diperbaiki.
Ah, okee insyaAllah kapan-kapan aku tulis yaa rute perjalanan Jakarta-Dieng, hehehe
Huaaah aku jadi pengen juga
Bisa banget ke sini dulu sebelum ke Cappadoccia nih ya, haha
Tapi memang motif balonnya berbeda
Kayaknya ini memang butuh kreativitas warlok-nya untuk membuat motif yang unik dan cantik
Beneer, butuh kreativitas dan kerjasama banget niih mbaak.
Betul betul betul, manifestasi untuk ke Cappadoccia lah yaa, ihihi
Membaca ini rasa bercampuk aduk karena satu sisi senang melihat indahnya balon-balon dan foto-fotonya cakeps, paduan langit dan biru bersanding warna warni itu indah.
Tapi membaca tentang tantangannya itu bikin miris, terutama sampah, sepertinya kita benar-benar butuh lebih belajar banyak kalau kebersihan itu bagian penting dari rejeki.
Tidak dipungkiri memang dengan begitu banyak antusias masyarakat akan ada saja yang begitu, tapi kalau semua pihak sadar rasanya soal sampah bisa diatasi.
Anw thanks ya sudah menulis, banyak tahu jadinya soal festival ini, awalnya tuh aku kira baru-baru adanya ini ternyata ini sudah jadi tradisi dan banyak lokasi sampai sekitar 16 dan informasi jamnya juga itu penting banget.
Hua, iya, kayak ini masih banyak yang bisa ditingkatkan lagi siih. Plus rasanya memang belum terlalu siap untuk jadi acara nasional gitu, karena sarananya yang belum memadai seperti yang aku bilang (masih minim tempat sampah dan susah cari toilet)
Mbaaa, itu manusia atau cendol dawet :)))
Rameee pol ya mba, gabungan warlok dan turis2 yg lagi mudik Lebaran, huhu.
Akhhh tapi aku juga kepo nih.
mungkin next klo aku mudik ke Jateng , bisa kali yhaa mampir bentaran aja 🙂
Ahaha iyaa puenuuuh e rek. Makanya enak dateng tuh sebelum jam 6 sebetulnya, jadi belum terlalu rame. PR sih tapi untuk keluarnya, karena kalau keluar pas lagi ramai, ya syulit, huehehe.
Iyaa mbak, cobain ajaa, dateng dari pagi yaa 😉
Mbaaa ini tiap tahun berarti di bulan April, atau memang di momen lebaran idul Fitri?
Jadi galau aku setelah baca ini. Dieng dan Wonosobo itu tempat fav ku kalo liburan. Krn dingin. Pengen banget bisa kesana di saat ada festival kayak gini atau Agustus tuh festival rambut gimbal.
Tp masalahnya memang JD super duper crowded banget, sementara aku ga terlalu suka tempat yg ramenya udh kebangetan 😔. Malah ga bisa menikmati.
Jadi pilihannya kesana di saat tidak ada festival , jadi bener2 menikmati tempat dan alamnya atau rela desak2an Demi nonton festival 😄.
Sayang banget soal sampah. Sedih liatnya. Kapan ya Indonesia bisa bersih. Kapan Orang2 ini bisa punya mindset utk membawa dulu sampah mereka jika ga ketemu tong sampah . Kayak susah banget, atau emang dasarnya jorok 😔
Hai mbaak, ini di tiap momen Idul Fitriii, jadi mengikuti tanggal lebaran ajaa, hehe.
Ih, beneer, Dieng favorit aku juga mbaak, dingiin. iyes, emang enakan ke sana di low season. Aku penasaran banget aja sama balon udara ini makanya kami memberanikan diri ke sana di musim Lebaran ini, jadi gak bikin jadwal yang gimana gimana juga soalnya yakin jalanan bisa macet. Untungnya festivalnya kan pagi juga ya, jadi jalanan setelah itu cenderung belum terlalu macet, belum macet malah pas aku dari Kembaran mah. 😀
Membayangkan ada di sana jam 6 pagi (kedinginan) tapi sangat worth it dengan pengalamannya yaa. Bahkan kak Isti sampai datang ke tempat yg berbeda. Itu balon udaranya cantik banget, da yg gambar one piece, mario bros, dll. Moga tahun depan ada lagi, jadi lihat balon udara di Jateng aja, gak usah jauh2 ke Cappadocia.
Kayanya hampir pasti ada lagi siiih, soalnya emang tradisi lebaran gitu mbak jadinya kalau di Wonosobo.
Aku juga punya teman yang orang asli Wonosobo. Menarik banget lihat festival balon udara di Wonosobo. Pingin lihat. Tapi kalau waktunya lebaran tuh berasa sulit menyesuaikan waktu dengan silaturahmi. Mana keluargaku tuh keluarga besar ‘kan.
Ihihi, betuull. Ini makanya kami pergi setelah kira-kira dirasa sudah selesai semua silaturahminya, ahaha. Alhamdulillahnya keluarga besar tuh bikin acara ngumpul di satu tempat gitu, jadi gak pusing harus mengunjungi satu per satu. 😀
Serunya.. sekilas seperti di Cappodacia Turki, cuma balonnya tanpa penumpang hehe. Kirain baru2 aja ini festival happening di Wonosobo, ternyata udh tradisi puluhan tahun? Wow.. Semoga terus bertahan festivalnya ya, karena unik dan menambah daya tarik wisata disana. Sayangnya sampah yg berserakan ituuu… pengelolaan festival harus lebih tertib dan baik lagi deh, demi kenyamanan pengunjung, dan kelestarian lingkungan juga.
Ahaha iyaa, Ini Cappadoccia lokal yang minus penumpang ya, xp
Aamiin aamiin, semoga festival ini makin rapi yaa dari tahun ke tahuunn..
Festival Balon Udara Wonosobo ini sebenernya udah ada di wishlist ku sedari zaman kuliah mba 😆 udah lumayan agak lama juga. Tapi sayang belum kesampaian.
Ternyata beneran indah banget yaaa pas balonnya diterbangkan. Motifnya cakep-cakep. Keren juga ada dari Brazil bela-belain ikutan festival ini.
Tapiiii miris juga nih terkait sampah dan asap rokok. Beneran peer banget yaa buat mengedukasi semua lapisan masyarakat supaya bisa buang sampah pada tempatnya atau minimal taro ransel or tas nya dulu misal belum Nemu tong sampah. Terus asap rokok, kok heran masih aja ngerokok di tempat umum, kasian yang nggak ngerokok kena getahnya.
Waah, semoga tahun depan kesampaian mbaakk.. Nah itu, aku juga kaget pas dibilang ada yang dari Brazil segala, manteb yaa.
Iya mbak, masih PR banget yaa edukasi buang sampah ini, huhuhu. Kalau masalah rokok, katanya di daerah Jawa mah udah kayak sehari-hari banget gitu mbak pada ngerokok, udah gak bisa lepas gitu, hiks. Sedih yaa
Ramai juga ya yang datang melihatnya ke sana. Ini festival yang bikin happy deh, terlebih bisa bawa keluarga. Apalagi yang daku suka itu adlah balon udaranya itu, coraknya full warna, sehingga ketika melihatnya tengah terbang jadi makin ciamik
Rame banget banget mbaak. Makanya emang paling enak sih dateng pagi yaa masih lumayan (rame sih, tapi tolerable lah).
Aku udah sering denger festival balon Wonosobo, setiap tahun ada ya dan makin keren desain balonnya ,..jadi pengen banget lihat langsung festival balon ini semoga tahun depan kesampaian deh
Iyaa mbak, Aamiin ya tahun depan bisa menyaksikan festival ini jugaa 😉
Aaaaa luar biasaa, wonderful wonosobo!! Banyak banget festivalnya ternyata yaaa…pingiiinnn liat balon-balon gemes aneka motif warna warni itu. Nak megang bulih? wkkwk.
Sayang banget ih bulan-bulan ini bulannya ujian anak-anak jadi mesti hold dulu deh buat jalan-jalan. But i will be there soon!!
Boleehh mbaak dipegang, ahaha. Asaall hati-hati ajaa, soalnya ini balonnya dari kertas lhoo ternyataa.
Ini adanya tiap lebaran yaa, cuss rencanakan buat lebaran tahun depan, ihihi.
Wih, benar Kak, saya lihat fotonya saja juga kagum sama gambar atau motif yang ada di balon udaranya, saya bilang sih khas anak muda banget gambarnya. Duh jadi pengen lihat langsung kan jadinya, apalagi ini di Wonosobo kan? Salah satu tempat yang juga ingin saya kunjungi.
Ahaha iyaa, kelihatan yaa kalau ini tuh buatan anak-anak mudaa 😀
Betul, di Wonosoboo, bisa mampir ke Dieng dan wisata di sana sekaliaan deehh.
Selain Dien, orang jadi semangat ke Wonosobo karena ingin melihat festival balon ini ya, Mbak. Dan walau dibuat warga lokal, tapi keren-keren balon udaranya. Dan memang waktu pas datangnyya sebelum jam enam pagi ya, mbak. karena ini jam 7 balon sudah banyak diturunkan. Semoga nih, saya juga bisa menyaksikan festival balon udara di Wonosobo. Aamiin.
Bener mas, kalau ke Wonosobo bisa ke sini dan wisata ke daerah Diengnya. Cuma kalau di musim lebaran gini memang penuh banget pasti ke mana-mana yaa 0_o
Macem capadocia edisi lokal ya mbaaak. Bagus banget sih ini, bisa mengangkat pariwisata plus jadi pendapatan warga di sana juga.
Tapi memang tantangannya selalu seperti itu mbak kalo di +62. Mulai dari aksesibilitas, infrastruktur yang masih terbatas, dan kelakuan warga-warga yang suka ngerokok dan buang sampah seenaknya!
Aku kalo ketemu perokok gini, sering sih langsung kutegur. Gapapa dah adu argumen, asal anakku gak kena asap rokok. Terus aku juga selalu biasain kemana-mana ngantongin sampah, daripada buang sembarangan.
Nah, aku kalau di lingkungan rumah atau yang sudah cukup teredukasi memang suka berani negur mas. Tapi kalau ini di daerah orang, jadi takut juga. Plus di sana tuh sebagian besar memang merokok, jadi kayak udah keharusan aja gitu mereka ngerokok. Sedih banget, jadinya emang kita yang harus jauh-jauh aja deh 🙁
Cantik sekali ya balon udara itu. Dan saya baru tahu ternyata festivalnya banyak ya ga hanya sekali. Walaupun perjuangan mesti datang pagi dan macet serta banyak orang terjawab rasa penasaran buat melihatnya. Cuman saya nonton virtual aja deh. Makasih udah sharing ini
Iyaa, festivalnya berlangsung sekitar beberapa harian (4 sampai 6 hari lah yaa), jadi pengunjung bisa memilih mau berkunjung di tanggal berapanya 🙂
aku belum kesampaian buat dateng ke festival Balon Udara. Kalau ke daerah Wonosobonya udah pernah dan berasa kayak jauh juga dari Jogya.
Ternyata penontonya banyak banget ya mbak, apalagi kalau pelaksanaannya deket dengan hari raya.
kalau nonton festival gini, kadang nggak bisa diprediksi kalau soal sampah, banyak banget penonton yang buang sampah sembarangan
Ih bener, kalau dari Jogja tuh memang agak jauh ya, jadi PR juga kalau ke sini, mesti nginep ya jadinya gak bisa yang pulang pergi gitu.
Wah, seru sekali mbak
Pasti jadi pengalaman yang menarik dan tak terlupakan
Bisa melihat banyak balon udara yang cantik
Festival ini sangat menarik ya mbak, Wonosobo keren
ah seru banget mba Is saya baru tahu ada fstival ini di Wonosobo, atau memang baru-baru ini, suka lihatnya colorful dan pastinya warga sana happy banget ya, dan menaikan pariwisata di sana, sayangnya acaranya sudha terlewat ya, jadi ga bisa lihat deh tahun ini, antusiasnya besar sepertinya ya karena sangat ramai sekali
Balonnya cakep cakeepp piissaan..
Aku salut sama kebijakannya.. beneran jadi ga nyampah randomly yaa.. dengan diadakannya balon tertambat ini.
Dan ternyataa.. festival balon udara ini gak cuma orang Indonesia yaa.. di China juga adaa..
Tapi pake lampion sih yaa… Yang bisa dibeli dan ditulisin ama doa-doa di kertas lampionnya. Katanyaa, kalo sampek ke langit, nanti doanya ijabah. Hihihi.. gara-gara nontonin “I Live Alone” nih..
Beneeerr, itu jugaa yang oke ya, balonnya harus tertambat! ya supaya gak nyampah.
Nah, di Wonosobo tuh juga adaa lho festival lampion gitu, tapi nanti sekitar Agustus katanyaa, hehehe
Awalnya saya pikir balon ya bisa di naiki kayak yang di turki gitu. Seru banget lihatnya sampai sesak yaa mana motif nya lucu-lucu gitu dari one piece sampai free palestine juga ada. untung banyak lokasi lain jadi kala tanggal itu gk bisa, langsung berburu tanggal lain ckck