Traveling

Asiknya Bersepeda di Marina Bay, Butuh Biaya Berapa?

Beberapa hari sebelum ke Singapur lalu, aku sempat bertanya rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan sendirian ke teman yang pernah tinggal di sana. Nah, jawabannya cukup menarik karena menyarankan aku untuk bersepeda di sepanjang Marina Bay.

Usulannya sih, pergi ke Kallang Wave terlebih dulu untuk menyewa sepeda dari sana kemudian lanjut bersepeda sampai Marina Bay. Katanya itu jalur yang oke banget karena pemandangannya cukup indah dan menarik.

Aku beneran tertarik dengan ide itu dan beneran mau direalisasikan ketika di Singapura.

Biaya Sewa Sepeda

Sepeda yang bisa disewa

Oiya, di Singapura memang menyediakan fasilitas sepeda yang bisa disewa juga ya sebagai pilihan transportasi lain selain MRT dan Bus. Lumayan kalau mau ke tempat yang tidak terlalu jauh, bisa pakai sepeda saja.

Untuk bisa menyewa sepeda, kita harus menginstall aplikasi penyewaan sepeda terlebih dulu. Kata temen aku tadi, tersedia 3 vendor alias ada 3 aplikasi yang bisa kita gunakan.

Ketiga aplikasi tersebut juga bisa dilihat dari warna sepedanya. Tapi selama di sana, kami hanya pakai 2 aplikasi saja.

Sewaktu kami di Sentosa, kami pakai Hello Ride dengan sepeda berwarna biru.

Saat di hotel, tersedia sepeda berwarna hijau menandakan aplikasi lain lagi, yaitu Anywheel. Satu aplikasi lagi aku gak tau karena selama di sana hanya mencoba kedua aplikasi ini.

Biaya sewa sepedanya hampir sama, yaitu S$1 per 30 menit. Jika melewati batas waktu tersebut akan dikenakan charge lagi dengan biaya yang sama.

Parkir Sepeda di Tempat yang Sama?

Nah, parkirnya gimana? Apakah harus di tempat yang sama? Atau bisa diparkir di tempat yang kita tuju?

Jadi sistem penyewaan sepeda di Singapura itu kira-kira seperti ini:

  1. Setiap sepeda yang terparkir merupakan sepeda yang sudah terkunci, sehingga kita harus pakai aplikasi untuk membuka kuncinya agar bisa menggunakan sepeda tersebut.
  2. Setelah menginstall aplikasi, kita lalu scan barcode yang ada di salah sepeda untuk membuka kunci sepeda. Setiap sepeda memiliki barcode yang berbeda tentunya.
  3. Sepeda sudah bisa digunakan. Ketika mendekati batas waktu penggunaan (30 menit), apps akan memberikan notifikasi, apakah kita masih mau melanjutkan atau mau berhenti di parkiran sepeda terdekat.
  4. Ketika memutuskan untuk berhenti, kita lalu cari parkiran sepeda dan mencari barcode di parkiran tersebut. Jadi, sepeda yang disewa tersebut hanya bisa berhenti di tempat parkir yang memiliki barcode khusus ya. Barcode-nya ini terletak di bagian bawah alias di lantai.
Bersepeda di sentosa island

Sewaktu di sepedaan di Sentosa, aku dan suami sempat bingung dan mencari mana QR di tempat parkir yang dimaksud. Untungnya bertemu dengan pesepeda lain yang juga mau memarkirkan sepeda di tempat yang sama.

Nah, dia lalu memberi tau deh kalau QR nya itu ada di lantai. Setelah memindai QR tersebut, barulah waktu yang berjalan di aplikasi tadi terhenti dan sepeda otomatis terkunci.

Parkiran Sepeda di Depan Hotel V Bencoolen

Namun, sesampainya aku di hotel V Bencoolen, tempat menginap selama beberapa hari di Singapura, ternyata persis di depan hotel kami terdapat parkiran sepeda juga.

Aku langsung berpikir untuk naik sepeda langsung dari depan hotel saja lah ya sampai Marina Bay, ihihi. Lumayan jadi gak perlu naik MRT.

Namun, berhubung ternyata sepeda yang ada di parkiran depan hotel V Bencoolen ini ternyata beda aplikasi dengan yang di Sentosa sebelumnya, aku jadi harus menginstall aplikasi lainnya lagi deh.

Setelah berhasil menginstall dan membuka kunci salah satu sepedanya aku lalu berkeliling kota naik sepeda tersebut.

Paket Seminggu Bersepeda

Rupanya, aplikasi yang satu ini tidak seperti yang sebelumnya. Kalau Hello Ride kami bisa langsung naik tanpa menyerahkan deposit terlebih dulu, Anywheel mengharuskan deposit terlebih dulu. Walaupun sama-sama pakai kartu kredit/ debit visa sih ya untuk pembayarannya.

Sepeda di Singapura

Akhirnya aku pilih paket hemat seminggu saja karena lebih murah dibanding deposit, sekitar S$6. Paket ini untuk bisa bersepeda tanpa batas setiap harinya selama sekitar 7 hari. Lumayan kan kalau memang mau sepedaan sering-sering.

Mulai jalan deh setelah memasukkan informasi pembayaran.

Nah, sebelum ke Marina Bay aku tadinya berencana mau ke Haji Lane terlebih dulu. Tapi setelah berjalan cukup jauh dan hampir sampai Haji Lane, kok ya jalanannya ditutup, huhuhu. Rupanya sedang ada perbaikan jalan (atau pembangunan) di tempat tersebut.

Baca juga: Walau Membuat Anak Lelah, 5 Pesona Gardens by The Bay Ini Tidak Bisa Dilewatkan

Yowis, gagal deh aku ke Haji Lane. Langsung lanjut sajalah ke Marina Bay.

Sok-sok ngerasa gampang buat ke Marina Bay dengan melihat Google Maps. Ternyata kok ya gak nyampe-nyampe, ahaha.

Akhirnya setelah sekitar 1 jam bersepeda, aku menyerah. Aku mencari parkiran terdekat untuk menyudahi sepedanya dengan niatan akan melanjutkan dari Kallang Wave.

Gagal Melanjutkan Bersepeda

Kemudian aku ke stasiun MRT untuk menuju Kallang Wave, dan benar saja, begitu keluar stasiun langsung terlihat sepeda yang berjejer yang bisa disewa lagi. Aku lalu mencari sepeda Anywheel lagi untuk dikendarai.

Namun ternyata, aku gak bisa naik sepeda Anywheel lagi. Rupanya walaupun bisa bersepeda tanpa batasan berapa kali, tetap ada batas waktunya.

Jadi, kalau mau bersepeda berkali-kali, tetap setiap 30 menit, aku harus menguncinya lalu naik sepeda dan me-reset waktu sepedanya.

Berhubung informasi tersebut terlewat oleh aku, dan aku tadi bersepeda selama 1 jam, jadinya ya aku gak bisa naik sepeda Anywheel lagi deh karena harus melakukan deposit minimal S$10, huhu.

Akhirnya putar badan, aku langsung saja pulang ke hotel, ahaha. Berhubung hari juga sudah mulai siang sih.

Bersepeda dari Marina Bay ke Sirkuit F1

Setelah pengalaman bersepeda yang kurang di hari sebelumnya, akhirnya berikutnya aku sama suami mau bersepeda lagi dan mengunjungi jalur F1.

Kalau sebelumnya kami memenuhi wishtlist aku untuk ke Harry Potter: Visions of Magic, kali ini kami memenuhi wishlist suami untuk berkunjung ke jalur F1 saat di Singapura.

Mengingat pengalaman di hari sebelumnya, aku menyarankan untuk pergi ke Marina Bay Sands saja lalu bersepeda dari situ menuju Marina Bay Circuit, yang terletak persis di sekitar Singapore Flyer.

Kami akhirnya betul ke Marina Bay Sands terlebih dulu untuk naik sepeda dari situ. Alhamdulillah ya sepeda juga tersedia banyak dan kali ini kami pakai Hello Ride lagi, karena akun Anywheel aku masih tidak bisa dipakai xp

Menurut aku, sepedaan di Marina Bay lumayan pengalaman yang oke banget lho. Apalagi kalau bawa anak anak ya.

Soalnya sambil bersepeda, sambil disuguhi pemandangan perkotaan Singapura yang terhampar dengan indahnya.

Kami juga sempat berfoto sebentar di dek kayu sepanjang Marina Bay Sands.

Bersepeda di Marina Bay Sands

Kami sempat bolak-balik karena mencari jalan terbaik untuk bisa ke arah Singapore Flyer, sampai akhirnya bisa ke sana dengan menyusuri jembatan Bayfront.

Tadinya sih mau lewat jembatan “The Helix Bridge”, tapi rupanya gak ada jalur masuk dan keluar untuk sepeda dan memang diperuntukkan bagi pejalan kaki atau untuk jogging.

Walaupun begitu di tengah jembatan Bayfront, terdapat pintu masuk yang cukup lebar untuk sepeda juga. Aku akhirnya masuk ke The Helix Bridge tersebut sebentar dan menikmati pemandangan sebentar dari jembatan itu.

Menikmati pemandangan dari The Helix Bridge

Foto-foto Sebentar di Sirkuit F1

Begitu sampai di pintu depan Singapore Flyer, sekali lagi kami melihat Google Maps untuk memastikan lokasi sirkuitnya.

Setelah memastikan kalau sirkuitnya betul di sana, dan kami bisa masuk secara cuma-cuma, suami langsung senang sekali dan langsung bersemangat untuk segera masuk ke jalur F1nya.

Segera dia memacu sepeda untuk melihat jajaran pit stop dari setiap pembalap yang fotonya terpampang di sepanjang sirkuit F1 Singapura.

Setelah itu dia lalu menunjukkan jalur balapan di Singapura itu lewat mana saja, yang akan memotong jalan utama.

Rupanya F1 di Singapura memang dilakukan malam hari supaya tidak mengganggu lalu lintas, berhubung jalurnya memotong jalanan utama tadi.

Pulang Naik MRT

Saat sudah puas melihat-lihat, merasakan sirkuitnya, serta berfoto-foto dengan foto pembalap F1, kami lalu segera pulang dan memutuskan untuk mencari parkiran terdekat saja lalu meneruskan naik MRT, ahaha.

Oiya, memang biasanya parkiran sepeda ini menempel dengan stasiun ya. Jadi memang memudahkan bagi siapa saja yang mau naik sepeda ke tempat tujuan setelah naik MRT.

Selesai sudah pengalaman kami naik sepeda di Singapura. Tujuan suami untuk mengajak aku sepedaan dan mengunjungi sirkuit F1 juga tercapai. Alhamdulillah semua senang 😀

Kalau ke Singapura Bersama Keluarga, Coba Rasakan Pengalaman Bersepeda di Marina Bay

Yap, menurut aku, kalau kalian membawa keluarga ke Singapura dan mencari pengalaman yang cukup berbeda, cobain deh bersepeda keliling Marina Bay ini.

Kalau bawa anak kecil, ada beberapa sepeda yang menyediakan boncengan anaknya juga lho. Lumayan banget ya.

Setelah sepedaan bisa deh bersantai sejenak di rooftop Marina Bay Sands. Enak banget kayanya ya, beneran berasa liburan santai, hehehe.

Enaknya, gak cuma di Marina Bay Sands aja kok kalau mau merasakan bersepeda santai ini, tapi di Sentosa juga. Bisa saja kalian ke Pantai Palawan dan ke Southernmost Point of Continental Asia dengan bersepeda saja dari Beach Station yakan.

Jangan ragu buat mention aku ya kalau kalian jadi sepedaan di Singapura, hehe 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

4 Comments

  1. Ini satu pilihan yang sangat baik kalau ke Sing lagi, Thank to you sudah menulisnya ya Isti.
    Jujur aja ga ada keinginan untuk kembali karena buatku tempat itu kota buatan dan tidak ada yang bikin nagih.

    Tapi, setelah baca ini oh ternyata bisa nih menikmatinya dengan asyik. Lihat dari ceritamu, emang lebih tepat ambil paket seminggu ya. Anw foto-fotomu cakep banget. Apalagi biru langit di Marina Bay nya.

    1. Huaah, makasih banyak ka Niik. Kalau diajak tinggal di sini, iya, kayanya aku gak bakal mau sih, karena semua buatan, minim banget wisata alami.
      Tapi kalau untuk liburan gini sih oke banget ka. Bisa ngerasain sejenak tinggal di negara yang cukup teratur dan bersiiihh banget. Plus semua-mua tuh kayak dipikirin gitu, termasuk untuk memajukan industri wisatanya.

      Jadi walaupun emang buatan, tapi fasilitas dan pelayanan mereka gak main-main yaa.

  2. Enaknya negara yang aman kayak singapur tuh gini yaa, jadinya bisnis penyewaan sepeda pun bisa bertumbuh dan terus maju. Sementara kalo konsep yang sama dibawa ke Indo, kayaknya ga bakalan berhasil deh, wkwkwk
    Dulu istriku pernah kerja di perusahaan penyewaan sepeda, bukan sepeda gowes si.. tapi sepeda listrik. Nah, belom ada seminggu, itu udah ada kejadian raud aja. Barangnya ilang dibawa kabur, terus dipretelin. Padahal segitu udah canggih, dipasangin gps locator segala. Yah gitulah, kita belom siap maju memang.

    1. Ahahah, betul mas. Kita mah masih belum siap untuk punya fasilitas penyewaan sepeda kayak gini. Masalahnya selain penduduk sana memang sudah disiplin, pemerintahnya juga tegas kan.

      Kalau di sini mah udah habis deh itu sepeda, hee. Mau dikunci juga bakal diakalin ya gak sih? wkwkwk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.