Sebetulnya sih kami itu udah mau ke Lampung sejak lama, sejak tahun lalu malah. Tahun lalu itu antara mau ke Bali atau ke Lampung sih, dengan road trip tentu saja, hehe. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya malah road tripnya yang jadi ke Bali duluan.
Baca juga: 13 Hari Road Trip Ke Bali, Mulai Dari Bali Utara Hingga ke Nusa Dua – Part I
Di liburan sekolah akhir tahun, kami ke Bali sampai puas, sampai 13 hari. Berikutnya di liburan sekolah kenaikan kelas, liburannya ke Lampung. Yaa gak sampai selama di Bali juga sih, karena ternyata di Lampung masih ada beberapa tempat wisata yang tutup, seperti Way Kambas dan juga beberapa air terjun. Jadilah kami road trip ke Lampung itu total menghabiskan hanya 4 hari 3 malam (sudah termasuk perjalanan).
Anw, salah satu yang berkesan dari road trip ke Lampung bulan lalu adalah penginapan yang kami tempati. Jujur ya, pertimbangan aku dan suami kan sekarang mah kalau penginapan tuh mencari yang harganya paling worth it untuk luas kamar yang lumayan. Nah, di Lampung ternyata cukup banyak juga penginapan yang harganya sekitar 100 ribuan gitu.
Tapi, yang harganya segitu biasanya kamarnya kecil. Berhubung kami lebih memerlukan luas kamar yang cukup lega, ya jadinya berkisar di 350 sampai 400 ribu per malam deh.
Yang akhirnya kami temukan dan insyaAllah cocok adalah Kaskos Stay & Coffee (Syariah). Cocok dari segi harga, luas kamar, desain, serta lokasi tempatnya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota dan bisa terbilang dekat untuk ke mana-mana (strategis?).
Lokasi & Harga
Seperti yang aku bilang, lokasinya cukup strategis dan tidak terlalu jauh dari pusat kota Lampung. Letaknya berada di tengah perumahan dan tidak jauh dari jalan lintas Sumatera. Maka dari itu, tidak perlu waktu lama atau effort yang terlalu susah bagi kami untuk menemukan letak penginapan ini sendiri.
Memang sih, awalnya aku ragu karena masuk perumahan dan punya perasaan takut, takut kalau tempatnya akan sulit ditemukan karena berada di dalam perumahan itu. Tapi ternyata, baru beberapa menit memasuki perumahannya, Kaskos ini sudah terlihat sehingga kekhawatiranku sirna lah sudah.
Makin terlihat berbeda karena desainnya yang unik dan sebetulnya masih terdapat perbaikan di sana sini. Yap, waktu kami menginap di sana, Kaskos ini baru membuka beberapa kamar dan di bagian belakangnya masih terlihat sisa bangunan yang masih dikerjakan.
Walaupun tempatnya belum sempurna, tapi pemiliknya bilang mereka sudah melakukan soft launching beberapa waktu yang lalu. Dari situ juga lah kami tau kalau ini memang penginapan baru dan karena baru itu, jadi bangunannya masih bagus serta kekinian.
Oiya, alamat lengkapnya berada di Perum Korpri, Jl. Ryacudu No.23, Harapan Jaya, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 31511. Dengan harga mulai dari 198 ribu untuk kamar yang standar. Kebetulan kami mengambil kamar dengan 2 tempat tidur (1 King Bed, 1 lagi Single Bed) dengan harga sekitar 360ribuan.
Desain
Kaskos Stay & Coffee (Syariah) ini berdesain industrial gitu sih yang kami lihat. Waktu pertama mau booking juga suami ngasih tau kalau ini agak agak industrial gitu, tapi gak terkesan kotor, malah terkesan bersih dan jadi keunikan tersendiri.
Awalnya sih aku ragu, tapi gak nemu lagi penginapan yang semurah itu dengan luas yang segitu, dan terutama dengan tampilan yang cocok buat aku, ihihi.
Karena temanya memang menyatu dengan kafe, jadi saat memasuki Kaskos, kita memang akan melewati warung kopi (kafe) terlebih dahulu. Bisa dibilang kafe ini adalah “lobi”nya Kaskos itu sendiri. Soalnya, ya di counter kafe ini juga lah kami check in, mendapat penjelasan, memesan makanan, dan juga check out.
Nah desain kafe nya sendiri tidak begitu besar, hanya ada beberapa meja di dalam ruangan dan beberapa lagi di luar. Walaupun begitu, enak banget sih suasananya, cozy dan nyaman untuk ngumpul apalagi bersama teman-teman.
Konsep outdoornya juga asik dan adem dengan banyak tanaman dan terlihat hijau. Kalau malam, memang ternyata banyak anak muda yang berkumpul makan di sini. Yaa jadi tempat nongkrong gitu deh kayanya yaa 🙂
Makanan
Salah satu kebiasaan aku saat jalan-jalan adalah, gak pernah foto makanaann, huhuhu. Jadi aku gak bisa kasih liat deh foto-foto makanan yang disajikan oleh Kaskos.
Tapi, namanya kafe, Kaskos ini menyajikan makanan yang biasa ada di kafe. Pilihan makanannya sebetulnya cukup banyak, tapi bukan yang fancy fancy gimana gitu menurut aku, makanan yang standar lokal gitu deh.
Ada kentang goreng, indomie, roti bakar, juga nasi goreng. Untuk sarapan pun kami memilih sarapan di sini dengan menu nasi goreng dan mie goreng. Mie gorengnya itu indomie ya. Indomie goreng yang bukan hanya direbus, tapi ya digoreng 😀
Harga-harga makanannya pun masih masuk akal dan ramah di kantong kok. Karena memang kafe untuk anak muda sekitar situ, jadi bukan harga restoran Jakarta, tapi ya harga standar tempat makan pinggir jalan. Kebanyakan harga makanannya dibanderol dengan harga 15ribu rupiah. Walau ada juga beberapanya yang dihargai 25ribu, terutama kalau ada lauk ikan atau daging lainnya.
Minuman juga begitu, karena memang judulnya kafe, jadi menyediakan minuman terutama kopi donk ya. Tapi betul masih ramah di kantong banget kaan?
Kesan
Kesan setelah menginap selama 3 hari 2 malam di sini buat aku sih puas. Terlepas makanannya yang standar, pelayanannya cukup oke. Staffnya ramah, pemilik juga enak diajak ngobrol. Walaupun begitu, pemilik kurang bisa ditanya mengenai rekomendasi tempat-tempat wisata sih, hee.
Soalnya aku pernah nanya tentang tur Pulau Pahawang gitu, tapi si mbak pemiliknya kurang begitu tau karena dia sendiri sebagai warga Lampung malah belum pernah ke Pahawang.
Walaupun pengunjung penginapan harus melewati kafenya terlebih dulu untuk masuk ke kamar-kamarnya, tapi Kaskos ini punya keamanan yang cukup bisa diandalkan. Soalnya, pengunjung penginapan akan diberi 2 kunci, kunci untuk akses pintu kamar, dan satu lagi kunci untuk mengakses pintu kafe ke arah kamar. Kuncinya ini pun sudah merupakan kunci digital, jadi kita tinggal tempel alat saja untuk bisa membuka pintu aksesnya.
Oh, namun ada 1 kekurangannya, tapi mungkin masih pengembangan kali ya, karena memang masih terdapat beberapa bagian yang dibangun kan. Yang aku maksud adalah tidak adanya air panas di kamar mandi, hee.
Biasanya penginapan-penginapan sekarang kan sudah cukup banyak yang menyediakan air panas dengan memasang water heater di kamar mandinya ya. Nah, Kaskos belum seperti itu, alias kami mandi menggunakan air dingin. Gak masalah sih sebetulnya, tapi kayanya kalau ditambahi air panas akan jadi nilai plus sih yaa 😀
Anw, di lorong antar kamar juga terdapat dispenser dan sepeda statis gitu. Dispenser untuk para pengunjung yang mau mengisi ulang botol minumnya. Sepeda statis sepertinya sih untuk pengunjung yang mungkin mau berolahraga ya, ihihi. Oh, dan di lorong ini juga sangat bisa dijadikan spot foto karena cahaya mataharinya berlimpah sih kalau pagi. Jadi bukan yang terbuka gitu, namun tetap menyediakan cahaya matahari karena desain dindingnya yang diberi beberapa bolongan kecil dan jadi hiasan tersendiri.
Kalau kami ke Lampung lagi, aku juga mau banget kok menginap di sini lagi. Enak, lingkungannya juga asri, dan gak berisik. Yaa walaupun di kafe itu memang jadi tempat nongkrong kalau malam, tapi para pengunjung tidak mengganggu yang menginap dengan suaranya kok 🙂