anti stress hadapi tantrum pada anak

Rekomendasi Buku Parenting Menghadapi Anak Tantrum

Setelah beberapa minggu lalu aku post 7 rekomendasi buku parenting, ternyata temenku baru bikin buku juga donk. Pas banget pula temanya parenting, spesifik mengenai menghadapi tantrum pada anak.

Nah, pas banget ini, umur anak aku yang ketiga lagi krusial nih, umur-umur di mana tantrum bisa menyerang, yaitu 1,5 tahun. Tantrum kan biasanya di umur 1-3 tahun ya bun.

Alhamdulillahnya ya, selama ini kami, saya dan suami, inshaAllah kuat menghadapi anak tantrum di umur segitu. Karena tau, mereka itu tantrum bukan karena nakal apalagi sengaja membuat kita kesal. Tapi, mereka itu tantrum karena masih sulit menyampaikan apa yang mereka inginkan atau mereka maksud.

Continue reading “Rekomendasi Buku Parenting Menghadapi Anak Tantrum”

7 Rekomendasi Buku Parenting Yang Membuat Orangtua Makin Sabar

Beberapa bulan lalu, waktu ikut bengkel diri level 1, ada peserta yang nanya buku rekomendasi parenting ke Ummu Balqis. Eh, malah aku yang gatel mau jawab, huaa..

Ya aku gak jawab di situ lah, yang ditanya kan Ummu Balqis ya kan, jadi ya Ummu deh yang jawab, beliau juga lah yang berperan sebagai pembicara. Lha eike siapa sis? Eik kan peserta juga, jadi dengerin juga deh, hehehe.

Nah, tapi akhirnya malah bikin aku jadi pengen bikin tulisan tentang buku-buku parenting rekomendasi gini deh.

Continue reading “7 Rekomendasi Buku Parenting Yang Membuat Orangtua Makin Sabar”

[Parenting] Kebiasaan Buruk 4 (Bicara Tidak Tepat Sasaran) dan 5 (Menekankan Pada Hal-hal yang Salah)

BICARA TIDAK TEPAT SASARAN [4] DAN MENEKANKAN PADA HAL-HAL YANG SALAH [5]

Kenapa kebiasaan buruk 4 dan 5 ini saya jadikan satu? Karena kedua kebiasaan ini biasa berjalan bersamaan. Misalnya, saat anak sudah remaja dan ingin pergi dengan teman-temannya padahal dia masih memiliki satu kewajiban yang belum dikerjakan, yaitu membereskan kamarnya. Nah, contoh bicara tidak tepat sasaran dan menekankan pada hal-hal yang salah adalah saat orangtua sebenarnya ingin agar anaknya membereskan kamarnya terlebih dahulu, tapi omongannya malah jadi kemana-mana.

orangtua: Nak, itu kamarnya belum diberesin, kok kamu udah mau pergi aja? kamu tu emang anak yang gak bertanggung jawab banget ya. papa mama udah sering ngasih tau juga kalau mau pergi kemana2 harus beresin kamar dulu. kemaren juga tuh, kamu gak nyuci baju kamu sendiri  yang menumpuk. jadi anak kok gak rapi banget. papa mama gak suka deh kamu kayak gitu

anak: X0*lkr$*%(2 o_O

Bicara tidak tepat sasaran.

Apa yang diinginkan orangtua? Agar si anak membereskan kamarnya bukan? Di ocehan tersebut si orangtua malah membicarakan banyak hal. Tentang anak yang tidak bertanggung jawab, tentang baju yang tidak dicuci, tentang anak yang tidak rapi. Si anak malah jadi bingung dan merasa sangat dipojokkan dan malah membuatnya frustasi.

Buatlah kesepakatan