Hobi

STIFIn Melejitkan Potensi Dan Membuka Peluang Usaha

Jadi tuh, udah sering banget saya membaca status teman di Facebook yang menyebut nyebut tentang tipe thinking, tipe sensing, dan tipe feeling. Awalnya saya gak tau itu apaan. Tapi setelah beberapa kali melihat, baru engeh kalau ternyata itu dinamakan STIFIn. Lalu jadi penasaran deh apa sebenernya STIFIn itu dan apa manfaatnya kalau mengetahui tipe-tipe kepribadian kita.

Lha Alhamdulillahnya, bulan lalu tanggal 18 November 2019 saya berkesempatan untuk ikutan tes STIFIn ini. Ternyata tesnya gak yang gimana gimana dan butuh persiapan ini itu. Ya sidik jari kita aja di scan satu persatu sampai ke 10-10nya. Nah, dari sidik jari itu deh baru diperhitungkan hasilnya. Apa sebetulnya “mesin kecerdasan” yang ada di diri kita.

STIFIn Itu?

Dan baru tau juga donk aku donk kalau STIFIn itu adalah singkatan dari nama-nama mesin kecerdasan yang dimaksud. Ada Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan yang terakhir Insting. Masing-masing ini disebut mesin kecerdasan karena sebagaimana mesin kecerdasan pada komputer yang menjalankan seluruh proses dari komputer itu, STIFIn ini yang menentukan dan memengaruhi semua pemikiran dan semua tindakan yang kita lakukan selama ini. Istilah kasarnya, STIFIn ini “setelan pabrik” diri kita masing-masing.

Nah, saat “mesin kecerdasan” ini bertemu dengan “drive” atau cara kerja tubuh, jadilah yang dinamakan “karakter permanen” atau “personality genetic” kita. Drive ini intovert dan extrovert, tapi pengertiannya berbeda dengan yang sering kita dengar. Jadi, walaupun memang terpapar dengan lingkungan yang sama sekali berbeda dengan karakter permanen kita, tapi karakter ini yang akan terus menempel sepanjang usia dan sedikit banyak mempengaruhi pola pikir kita.

Hasil tes STIFIn ini nantinya akan memunculkan “karakter permanen” kita. Jadi, kalau mesin kecerdasan yang dihasilkan tadi ada 5, dengan ditambah drive, tes STIFIn bisa menghasilkan 9 personality genetic (PG) berbeda.

5 Mesin Kecerdasan

Oiya, STIFIn ini dicetuskan oleh orang Indonesia bernama Farid Poniman loh. Beliau hanya melihat kalau kita bisa mengenali diri kita sedalam-dalamnya, maka kita bisa memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita. Jadi, sesungguhnya STIFIn ini memang untuk melejitkan potensi yang ada pada diri kita. Terlebih lagi, kalau kita sudah kenal diri kita dan melejitkan potensi kita, kita bisa juga lebih mengenali karakter karakter keluarga kita, terutama suami dan anak-anak.

Jadi, selain kita jadi bisa lebih kenal dengan diri sendiri, kita juga jadi tau apa dan bagaimana yang harus dilakukan dalam menghadapi orang yang berbeda tipe dan karakter dengan kita. Setidaknya, kita jadi mengerti dan bisa menerima kalau ada orang yang berbeda 180 derajat dengan kita, baik dalam pemikiran maupun gaya belajar.

Nah, mesin kecerdasan yang telah saya sebut tadi ada 5. Ini didasarkan oleh bagian mana otak yang dominan bekerja. Saya jabarkan saja yaa:

  1. Sensing. Sensing ini artinya otak kita didominasi oleh limbik kiri. Di limbik kiri terdapat talamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan indrawi, maka dari itu Sensing bisa disebut sebagai orang yang memiliki “kecerdasan inderawi”. Karena cenderung mudah menangkap dan merespons stimulus yang diterima melalui panca indera. Jadi, orang sensing sangat bisa mengikuti contoh dan bekerja sesuai dengan aturan dan langkah-langkah yang tertulis. Juga terkenal akan ke-ulet-annya, jadi bisa mencapai ini itu karena rajinnya itu. Untuk masalah ngeblog, kayanya sih cocoknya jadi blogger traveling atau blogger yang mereview dengan merasakan sendiri. Jadi, bukan yang berdasarkan perasaan gitu, tapi berdasarkan pengalaman sendiri 🙂
  2. Thinking. Thinking ini, didominasi oleh otak bagian neokorteks kiri. Pada bagian tersebut terdapat lobus frontal yang berfungsi dalam kemampuan berpikir dan konsentrasi. Jadi, orang-orang tipe Thinking ini sangat-sangat rasional. Data atau apapun yang diberikan kepada mereka haruslah masuk akal dan haruslah sesuai logika. Karena ini juga, biasanya tipe thinking termasuk anak pintar di dalam kelas dan punya obsesi untuk menjadi yang paling pintar karena memang sangat pandai mengolah data.
  3. Intuiting. Nah, intuiting ini didominasi oleh otak bagian neokorteks kanan. Di neokorteks kanan itu terletak lobus oksipital yang berfungsi sebagai interpretasi visi. Jadi, biasanya tipe intuiting ini bekerja sesuai intuisinya dan memiliki kemampuan berpikir jangka panjang sehingga mudah menemukan terobosan baru. Istilah gampangnya, orang-orang intuiting ini biasanya orang yang kreatif.
  4. Feeling. Pusat dominasi otak feeling berada pada limbik kanan, yaitu bagian otak di mana terdapat amigdala yang berfungsi sebagai pusat emosi manusia. Maka, tipe feeling bisa dikatakan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Biasanya orang-orang feeling mudah memahami perasaan orang lain sehingga memiliki kepedulian dan empati yang tinggi. Karena hal itulah biasanya orang feeling juga banyak disenangi. Tapi, tipe feeling ini juga mudah sekali tersentuh dan tersinggung, sehingga jika memiliki kesedihan dan perasaannya terluka, akan lama sembuhnya.
  5. Insting. Nah, bagian insting ini yang menarik karena dominasi otak Insting berada pada bagian otak reptilian atau di serebelum (Midbrain) yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh. Karena inilah biasanya tipe kecerdasan ini mudah merespons atau spontan dan serba-bisa. Biasa juga disebut sebagai indera ketujuh yang merujuk pada nalurinya. Istilah kasarnya, tipe insting ini tipe generalis (serba bisa) tapi baik hati dan mengandalkan naluri.

Sensing Extrovert

Saya sendiri, setelah dites waktu itu, ternyata hasilnya adalah Sensing Extrovert. Sebetulnya bagian extrovert nya memang sudah saya kenal, karena memang biasanya saya punya energi atau me-recharge energi ya dengan bertemu orang serta mengambil inspirasi ya dari lingkungan. Jadi, bagian sensing-nya ini yang baru saya tau.

Sensing itu mengandalkan indera banget. Jadi, apa-apa harus ada bukti konkritnya, apa-apa harus terlihat oleh kami baru kami percaya atau terdorong melakukan hal tersebut. Sensing juga terkenal akan keuletannya. Jadi, kami sangat sangat bisa mengikuti jadwal dan mungkin terlihat pandai karena “ulet”nya itu. Belum mau beranjak pindah mengerjakan yang lain kalau belum selesai.

Plus lagi, sensing itu cenderung kuat fisiknya. Maka gak heran banyak atlet yang ternyata mesin kecerdasannya adalah Sensing, karena memang dikenal lebih kuat secara fisik dibanding mesin kecerdasan lainnya. Karena gerak tubuh itulah yang justru menjadi modal utama kami dalam mengumpulkan ide atau inspirasi. Jadi makin engeh kenapa dulu saya bisa jadi atlet kempo, hihi.

Jangan heran juga kalau energi orang sensing terlihat tidak pernah ada habisnya. Sebenernya saya malah yang suka heran sama suami. Berhubung saya memang memiliki waktu tidur yang tidak terlalu banyak, jadinya suka bingung dengan suami yang suka tidur, ahaha. Ternyata ya memang mungkin mesin kecerdasan kami berbeda ya, hehe.

Sebagai tipe sensing yang memiliki energi yang cenderung lebih banyak dibanding tipe lainnya tadinya heran. Namun, setelah mengetahui ternyata energi itu salah satunya disebabkan memang karena mesin kecerdasannya yang sensing, ya sekarang jadi jauh lebih mengerti dengan suami yang butuh tidur lebih banyak dibanding saya.

Bagus sih ya mengetahui tipe-tipe kecerdasan begini, jadi bisa mengerti kenapa seseorang bisa bersikap atau memiliki sifat yang demikian.

Optimalkan Diri Sendiri

Jadi salah satu manfaat terbesar STIFIn ini adalah kita bisa mengoptimalkan potensi diri kita sendiri. Karena, begitu tau dan paham diri kita seperti apa, diharapkan kita jadi fokus pada kelebihan dan potensi yang kita punya, bukan pada kekurangan. Kuncinya ya itu, terus belajar dan sesuaikan apa yang ingin kita capai dengan mesin kecerdasan yang ada pada kita.

Dengan mengikuti tes STIFIn bulan lalu itu, saya jadi makin percaya diri sih untuk mengisi blog saya ini dengan hal-hal yang berbau traveling. Walaupun memang masih belum terlalu banyak ya, tapi akan saya isi terus mengenai hal itu, mulai fokus pada traveling bersama keluarga dan anak-anak. Coba cek kategori traveling di blog saya ini yaa 😉

Makanya lagi ya, postingan ini malah ditulis hampir sebulan setelah saya mengikuti tes itu. Karena waktu itu saya masih dikejar deadline dan mempersiapkan liburan ke Singapur. Begitu pulang liburan, lha saya malah sakit dan malah antusias untuk menceritakan pengalaman di Singapur terlebih dahulu sebelum hilang dari ingatan dan sebelum euforianya habis. Maka jadilah postingan itinerary Singapur terlebih dahulu sebelum ini, huhu.

Semoga ya langkah yang saya lakukan ini sudah benar dan sesuai dengan potensi yang ada pada saya. 🙂

Menyesuaikan Gaya Pengasuhan

Menurut saya, salah satu manfaat lain adanya STIFIn itu adalah kita jadi lebih bisa mengerti perbedaan karakter setiap orang. Juga mengerti kenapa seseorang itu mengambil tindakan yang telah dia lakukan.

Buat saya, ini bagus banget sih untuk memperbaiki ataupun mempertahankan hubungan sebagai pasangan. Bagus juga untuk bisa menyesuaikan gaya pengasuhan kita ke anak. Karena, kita jadi gak cuma belajar mengenai karakter kita sendiri, tapi juga mengenai karakter anak.

Dengan misalnya nih ya tau anak kita tipenya apa, apakah sensing, thinking, intuiting, feeling, atau insting, kita jadi bisa belajar tindakan atau hal yang harus dipelajari untuk menghadapi bermacam-macam tipe ini.

Sensing misalnya, seperti yang sudah saya ceritakan di atas, kami itu memang cenderung memiliki fisik yang kuat. Jadi, cara untuk menghadapi anak sensing, ya diberi aktivitas fisik yang cukup banyak, demi memenuhi kebutuhan geraknya itu. Baru deh setelah itu kita ajak belajar atau “calm down” dan mengasah cara berpikirnya. Bisa juga dengan menyalurkan fisiknya tersebut ke bidang yang diminati anak.

Untuk menghadapi anak thinking yang harus menggunakan data, ya kita jelaskan dengan memperlihatkan data ke mereka. Walaupun butuh waktu untuk menjelaskan segala hal ke anak Thinking, tapi ya itu diperlukan memang agar anak thinking ini bisa kita optimalkan kecerdasannya. Jadi, buat saya, ini mempengaruhi gaya pengasuhan kita juga. Gaya pengasuhan yang disesuaikan dengan anak. “Children centered” ya istilahnya? Jadi kita yang mengikuti gaya anak seperti apa.

Bukan untuk Melabeli Anak

Tapi, bukannya untuk men-judge anak atau melabeli anak yaa. Bukan untuk “ooh, dia memang orang Sensing, jadi wajar gak bisa diem”, bukan. Bukan untuk dimaklumi. Iya sih untuk dimengerti, tapi bukan untuk kemudian tidak bertindak apa-apa untuk memaksimalkan kecerdasan anak yang berbeda-beda tadi.

Jadi, inilah yang menjadi salah satu tujuan adanya STIFIn, bukan untuk melabeli seseorang, namun untuk mengoptimalkan apa yang ada dalam dirinya. Jadi, kita bisa fokus pada kelebihan yang ada pada diri kita, diri anak-anak kita, dibanding fokus pada kelemahan yang ada.

Jadi, buat saya, jadi salah ketika orangtua memaklumi tindakan anak yang agak di luar norma dengan berlindung pada salah satu tipe mesin kecerdasan STIFIn ini.

Dengan mengetahui mesin kecerdasan dan drive pada anak, kita juga jadi bisa mempelajari bagaimana cara untuk mengoptimalkan “personality genetic” yang ada pada mereka. Siapa tau kita bisa menciptakan atlet atlet profesional nantinya jika anak kita memiliki mesin kecerdasan tipe sensing. Atau, siapa tau kita nantinya bisa menciptakan peneliti-peneliti yang ahli di bidangnya jika bisa mengarahkan si anak tipe thinking. 😉

Menjadi Promotor STIFIn

Anw, selain bisa melejitkan potensi kita, STIFIn ini bisa banget lho dijadikan salah satu peluang usaha. Peluang usaha ini bisa kita peroleh dengan menjadi promotor STIFIn ataupun mengembangkan bisnisnya dengan menjadi agen bahkan membuka cabang di daerah masing-masing.

Promotor sendiri adalah profesi perorangan yang mampu untuk berhadapan dengan klien secara langsung. Berhadapan dengan klien ini maksudnya adalah dengan menjelaskan hasil tes yang didapat klien serta bisa menjadi konsultan. Jadi, promotor STIFIn adalah orang yang betul-betul paham setiap tipe kecerdasan serta seluk beluk tiap kecerdasan di STIFIn ini.

Maka dari itu, tidak serta merta hanya dalam 1x tes ataupun Workshop bisa langsung jadi promotor, tapi melalui serangkaian langkah terlebih dahulu. Agar saat menghadapi klien nantinya, promotor betul-betul siap dan betul-betul paham dengan apa yang akan disampaikan 🙂

Untuk jadi promotor, kita memerlukan 4 langkah dnegan mengikuti 2 kali Workshop berbayar. Berbayar di sini hitung-hitung biaya investasi yaa, karena nantinya promotor pun berhak untuk mendapatkan keuntungan finansial baik dari penyediaan tes STIFIn, pun dari konsultasi atau penjelasan STIFIn kepada klien.

Harga untuk tes STIFIn ini cukup lumayan lho, 1x tes bisa mencapai 550ribu untuk perorangan. Ini sudah mencakup biaya tes, buku penjelasan, juga konsultasi. Buat saya, konsultasi langkah yang cukup penting sih. Agar kita tidak mentah-mentah menerima hasil tes tanpa ada tindakan lanjutnya. Tentu kita tes STIFIn untuk lebih mengoptimalkan diri kita kaan. Nah, kalau tidak tau apa langkah selanjutnya agar potensi kita lebih maksimal, ya jadi hanya sekedar tau saja kan? 😀

Cabang STIFIn

Nah, kalau bisnis lainnya lagi yang bisa mendapat keuntungan lebih banyak lagi yaitu dengan membuat cabang STIFIn di daerah tempat tinggal kita. Memang ini butuh modal yang lebih banyak, tapi juga akan mendapat keuntungan yang lebih banyak pula 🙂

Dengan punya cabang STIFIn ini, manfaat yang bisa dihasilkan juga jauh lebih banyak sih. Karena, selain kita bisa mendapat keuntungan langsung melalui tesnya, kita juga bisa membantu orang untuk mengoptimalkan potensi mereka masing-masing. Lalu, bukan tidak mungkin, kita juga jadi bisa membantu keluarga jadi lebih memahami karakter tiap-tiap anggota keluarganya. Atau, kita jadi bisa membantu pasangan suami istri agar bisa lebih saling memahami pribadi masing-masing lagi dan melanggengkan pernikahan mereka.

Jadi, keuntungan yang didapat bukan hanya secara finansial, tapi juga secara sosial. Kebermanfaatan kita sebagai manusia bisa jadi lebih maksimal lagi dengan mengikuti bisnis STIFIn ini. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama bukan? 🙂

So, siapa lagi yang mau mengoptimalkan diri? Yuk coba tes STIFIn dan tangkap peluang usahanya 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.