Review Hotel

Namu Hejo, Glamping Bandung Ramah Anak dengan Aktivitas Rafting dan ATV yang Seru

Entah sudah berapa lama aku berniat mengajak suami dan anak-anak glamping di Namu Hejo namun baru kali ini terlaksana. Sebetulnya kali ini juga agak dadakan sih.

Beberapa minggu sebelum anak-anak libur mah kami belum kepikiran mau glamping di sini. Aku hanya berpikir mau mengajak liburan tapi slot weekend sudah terisi untuk menginap dengan keluarga besar.

Liburan extended Family

Aku yang sedang bingung mau mengajak liburan ke mana dan kapan, akhirnya curhat ke suami dan dia jadi mengusulkan untuk sekalian saja liburannya dipanjangkan.

Jadi Sabtu-Minggu menginap dengan keluarga besar, Minggu setelah check out lanjut liburan ke tempat lain deh.

Rencana Liburan Lanjutan

Berhubung villa untuk menginap dengan keluarga besar ada di daerah Puncak, kami lalu mencari tempat yang masih terjangkau dari sana namun tidak terlalu jauh. Pilihannya jatuh ke Bandung.

Aku lalu mengusulkan untuk menginap di Namu Hejo, glamping sambil rafting gitu. Soalnya aku kan pernah tuh rafting di Pangalengan, dan hal tersebut jadi pengalaman yang berkesan banget.

Pengen banget mengajak suami dan anak-anak untuk ikut merasakan keseruan rafting yang aku rasakan tersebut. Jadilah glamping di Namu Hejo ini sekaligus untuk memenuhi keinginan tersebut yaa.

Tapi kan Namu Hejo ini tuh bukan di Bandungnya banget ya, melainkan sudah di daerah Pangalengan, yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam lagi dari kota Bandung.

Maka dari itulah, kami lalu memutuskan liburan lanjutannya tuh menginap di kota Bandung lagi semalam, baru keesokan harinya lanjut ke Pangalengan. Jadi, dari Puncak Minggu siang (seperti waktu check out normalnya di jam 12), sampai Bandung pas dengan waktu check in penginapan selanjutnya.

Baru deh hari Seninnya kami menuju ke Namu Hejo ini, hehehe. 😀

Lokasi

Dari tadi sih sudah disebut-sebut ya lokasi Namu Hejo ini berada di Pangalengan Bandung, tepatnya di desa Pulosari. Lumayan banget kalau langsung dari Puncak, butuh sekitar 4 jam tanpa berhenti.

Kalau bawa anak-anak mah gak mungkin donk gak berhenti ya kan. Kami biasa mampir-mampir ke rest area untuk sekedar ke toilet maupun untuk makan.

Dengan memperhitungkan waktu tersebut lah kami gak memutuskan untuk langsung ke sana dari Puncak. Soalnya bisa-bisa sampai Namu Hejo sudah terlanjur gelap dan kami jadi kurang puas menikmati glampingnya xp

Cara Menuju Namu Hejo

Anw, untuk menuju Namu Hejo-nya sendiri, kami diberi dokumen oleh pihak Namu Hejo-nya yang berisi informasi lengkap patokan-patokan jalan yang bisa menuntun kami sampai di Namu Hejo.

Tersedia 2 pilihan rute sebetulnya, via jl. Raya Pangalengan atau via Gambung. Patokan yang diberikan mereka sangat jelas banget lho, jadi sangat memudahkan kami untuk menemukan glampingnya.

Kami betul-betul hanya mengikuti patokan yang diberikan saja (yang dipadukan dengan google Maps sih ya teteup, ahaha).

Bisa berfoto sama yang rafting

Via Jl. Raya Pangalengan

Ke Namu Hejo melalui jl. Raya Pangalengan cenderung mudah, namun berpotensi terlewatkan. Namanya via jl. Raya Pangalengan, jadi memang akan diarahkan melalui jalan besar alias jl. Raya Pangalengan itu.

Jalanannya lumayan lega dan masih muat untuk bis lewat. Soalnya waktu pertama kali aku rafting, ya bis yang aku tumpangi lewat jl. Raya Pangalengan ini.

Coba aku jabarkan ya patokannya apa saja:

  1. Saat menyusuri jl. Raya Pangalengan, kalian akan menemukan pangkalan ojek Pulo di sebelah kanan. Kalau sudah melihat pangkalan ojeg ini, tandanya sudah harus berbelok ke kanan untuk mengikuti jalanan yang lebih kecil dan melewati perkebunan teh.
  2. Lalui saja jalan tersebut sampai bertemu plang Namu Hejo. Plang ini terletak setelah sebuah kafe yang bernama kafe AJ yang berada di sebelah kanan jalan.
  3. Saat plang Namu Hejo sudah terlihat, kita akan belok ke kanan persis di bawah plang tersebut. Dari sinilah jalanannya mulai berbatu dan tidak rata alias jalanan off road. Ikuti saja terus jalan tersebut sampai kita bertemu plang Namu Hejo lagi di bagian kiri.
  4. Tidak jauh dari plang Namu Hejo tersebut, di bagian kanan terdapat area parkirnya. Nah, di situlah kita akan parkir. Lumayan lega dan cukup untuk beberapa mobil, mungkin bisa sampai 10 kali ya?
Cara ke Namu Hejo lewat Pangalengan

Via Gambung

Kalau menyukai jalanan yang lebih asri dan hijau, kalian bisa nih lewat jalur Gambung dengan memasang Gmaps ke wisata Riung Gunung terlebih dahulu. Nanti akan diarahkan melalui jalanan pegunungan yang asri.

Kami kebetulan berangkat dari Bandung kota menuju Namu Hejo dengan memilih jalur Gambung ini ya. Berikut ini kalau aku jabarkan satu per satu patokannya:

  1. Pasang Gmaps ke Riung Gunung dan jalan terus melalui hutan dan perbukitan. Sepanjang berjalan melalui hutan inilah aku merasa tenang dan asri. Walaupun jalanannya memang berliku dan cukup menanjak, namun cenderung halus dan masih tolerable.
  2. Setelah melewati tempat wisata Riung Gunung, barulah kita ganti tujuan menjadi ke Namu Hejo. Nantinya kita akan melewati jembatan, tandanya kita memang berada di jalan yang sudah sesuai. Lanjutkan saja dan ikuti jalanannya terus sampai terlihat perkebunan Strawberry.
  3. Begitu melihat perkebunan Strawberry, tandanya kita sudah mendekati Namu Hejo. Perhatikan terus bagian sebelah kiri. Saat berbelok ke kiri setelah perkebunan Strawberry tersebut, hanya beberapa puluh meter saja terdapat plang Namu Hejo di sebelah kiri.
  4. Belok kiri dan melalui jalanan turunan di bawah plang Namu Hejo tersebut. Inilah jalanan yang lebih off road tadi. Kalau sudah sampai sini, sudah sama dengan yang via Pangalengan tadi. Tinggal cari tempat parkir Namu Hejo-nya saja ya. 🙂
Cara ke Namu Hejo via Gambung

Konsep & Suasana Namu Hejo

Aku malah baru menyadari konsep Namu Hejo ini setelah pulang dari sana dan melihat foto-fotonya. Rupanya glamping ini memang berkonsep agak kekorea-koreaan gitu. Namanya saja memang paduan dari bahasa Korea dan bahasa Sunda.

“Namu” dalam bahasa Korea artinya Pohon, sementara “Hejo” diambil dari bahasa Sunda yang artinya Hijau. Hal yang membuat suasana glampingnya terkesan Korea adalah adanya beberapa jembatan yang dihias jadi ala Korea gitu.

Seperti namanya Glamping, konsepnya memang “Glamorous Camping” alias camping dengan tenda yang cukup besar dan kamar mandi di dalam, jadi bukan tenda biasa gitu dan berlokasi persis di pinggir sungai.

Karena berlokasi di pinggir sungai inilah, kami yang menginap bisa menyaksikan banyak sekali para peserta rafting di Pangalengan ini lewat. Bukan hanya itu, berhubung lokasinya memang persis di belokan yang cukup aman juga, jadi banyak sekali peserta rafting yang “tertipu” di belokan ini.

“Tertipu”nya apa? Lihat saja reels IG yang sudah aku bikin di sini.

Fasilitas

Kami menginap di salah satu tenda eksklusif yang ukurannya cukup besar untuk keluarga dan diberi judul “Emirates”.

Di dalamnya sudah tersedia 2 kasur double dan 1 ekstra bed. Jadi standardnya tenda ini untuk 4 orang ya, maksimal 5 orang dengan tambahan ekstra bed tersebut.

Semuanya juga sudah termasuk sarapan. Tapi sayang sih, sarapannya agak kureng menurut aku, karena lauknya kurang banyak, ahaha. Ya so so laah.

Sarapan Namu Hejo

Kemudian ada bantal, selimut, dan handuk masing-masingnya berjumlah 5 (sesuai dengan jumlah orang di tenda). Juga tersedia colokan listrik dan lampu yang syahdu. Jadi bukan yang terang gitu ya, karena lampunya ada di bagian “teras” dan juga sisi kepala dari tempat tidur.

Lampu yang di bagian teras sih lumayan terang karena terasnya ini bisa jadi tempat makan sambil BBQ-an kalau malam.

Oiya, kamar mandi juga tersedia di bagian dalam tenda yaa. Begitu masuk pintu, kita akan langsung menemukan kamar mandi ini di bagian depan. Jadi aman, gak perlu pakai kamar mandi bersama.

Fasilitas Pelengkap di Namu Hejo

Namun di sekitar tenda juga dilengkapi dengan toilet umum yang bisa digunakan untuk mandi. Ini sih supaya selesai rafting mandinya gak saling tunggu ya, hehe.

Di bagian lainnya terdapat surau kecil alias mushola. Kalau gak cukup untuk sholat di tenda, kita bisa langsung saja ke surau ini yang dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu juga.

Selain itu, di bagian resepsionis juga tersedia warung kopi kecil dan area makan. Sepertinya mereka juga menyewakan kompor gitu ya untuk BBQ. Jadi kalau mau BBQ-an tinggal sewa alatnya atau pesan ke pengelola.

Oiya, aku lupa menyebutkan kalau kita akan mendapat welcome snack juga begitu sampai di tenda. Jadi snacknya sudah akan tersedia di bagian terasnya. Asik sih sore-sore ngemil sambil melihat peserta rafting melalui sungai di depan tenda, ihihi.

Sarapan juga sudah termasuk dalam paket ya, jadi pagi-pagi tinggal tunggu saja sarapan diantarkan ke tenda. Biasanya diantar sekitar jam 06.30 pagi.

Peraturan di Namu Hejo

Ini jadi salah satu hal yang aku suka di Namu Hejo, mereka sudah mengirim peraturannya begitu kami booking. Mereka bahkan mengirimkan list barang-barang yang perlu dibawa ke sana.

Peraturannya termasuk dilarang merokok di area tenda soalnya. Jadi buat aku ini yang bikin cukup ramah anak, karena udara yang sudah segar tidak dikotori oleh asap rokok yaa.

Rafting Seru di Namu Hejo

Ini dia yang ditunggu dan kami incar di Namu Hejo, yaitu sekalian rafting di sungainya. Untuk rafting ini bisa dilakukan sore saat kita sampai di Namu Hejo (maksimal sekitar jam 4 sore), atau di pagi harinya setelah sarapan.

Awalnya kami mau rafting sore kan, jadi begitu sampai anak-anak (Naia Nawa) dan papanya langsung ganti baju gitu. Eh tiba-tiba hujan gerimis. Berhubung suami agak takut membiarkan anak-anak kehujanan sambil rafting gitu, akhirnya kami batalkan dan jadinya besok paginya saja.

Bener deh, begitu sarapan, kami langsung dijemput oleh pemandu raftingnya. Sebetulnya kami jalan berlima, masih berharap Nara mau ikutan. Tapi begitu sampai Situ Cileunca, Nara tetap gak mau, yasudah lah akhirnya mereka bertiga saja yang rafting.

Ternyata yaa mereka bertiga termasuk orang pertama yang rafting pagi itu, ahaha.

Ternyata lagi durasinya gak begitu lama deh, hanya sekitar 40 menit saja. Saat kami sampai tenda lagi, gak lama mereka lewat dan beberapa menit setelahnya selesai soalnya.

Apakah Raftingnya Aman untuk Anak Balita?

Oiya, sejak awal aku memang berpikir kayanya Nara (6th) belum bisa deh ikutan rafting.

Setelah nanya ke pihak Namu Hejo, mereka juga menyebutkan kalau raftingnya hanya untuk 10th ke atas. Nah untuk anak di bawah 10th tetap bisa ikut setengah perjalanan saja. Jadi kalau ada anak di bawah 10th, akan diarahkan untuk menunggu di “rest area”.

Rest area rafting
Rest area rafting

Tapi, saat di sana, kami bertemu dengan pengunjung lain yang juga membawa anak di bawah 5 tahun dan dia ikut sejak awal namun dengan perlakuan khusus, seperti duduknya di bagian bawah sepanjang perjalanan serta kebagian di paling belakang supaya bisa “dijaga” oleh pemandunya.

Tapi lagii yaa, ternyata Nara menolak keras untuk ikutan rafting walaupun sudah dibujuk bujuk, ahaha.

Dokumentasi Rafting

Selama rafting kita bisa menitipkan HP untuk dokumentasi ke salah satu guide-nya, namun dengan tambahan biaya sekitar 50-100 ribu.

Buat aku worth it banget lah, karena mereka sudah terbiasa mendokumentasikan rafting ini kan, jadi sudah tau angle-angle dan lokasi terbaik untuk dokumentasinya.

Keliling Perkebunan dengan ATV

Sementara yang bertiga rafting, aku sama Nara diantar kembali ke tenda. Dalam perjalanan ke tenda, drivernya berniat menjemput yang selesai ATV di lokasi ATVnya.

Nah, aku jadi penasaran deh. Berhubung yang lain rafting, bisa kali ya aku sama Nara tuh ATV-an aja, wkwkwk.

Tapi harus tetap lapor dulu ke resepsionis untuk booking ATV-nya. Yasudah kami tetap ke tenda terlebih dulu untuk booking ATV untuk aku dan Nara (Nara dibonceng ya).

Namun, begitu mau balik lagi ke area ATV, yang rafting udah pada selesai dan ya akhirnya kami memutuskan untuk ATV ramai-ramai saja deh.

Setelah Rafting, lanjut ATV ramai-ramai

Kami berlima pakai 2 unit ATV untuk keliling areanya. Awalnya aku dikasih tau kalau ATV ini akan melalui perkebunan teh saja. Namun rupanya kami melewati perkebunan apa saja dan medannya cukup ekstrim.

Baru pintu masuk awal saja, aku sudah sempat stuck dan gak bisa menanjak karena jalanannya yang berbatu dan licin T_T

Namun setelah berganti unit, akhirnya aku bisa meneruskan perjalanan. Setelah melewati lahan landai, kami menanjak lagi menuju lahan yang agak luas. Di sini aku sempat stuck lagi, namun setelah dibantu sama guide-nya, berhasil melanjutkan perjalanan kembali.

Di lahan yang agak luas di bagian atas, terdapat beberapa anak yang bermain layangan. Nah, di sini kami berhenti sebentar untuk berfoto dengan berlatar belakang pemandangan yang indah.

Track yang lega ATV

Begitu lanjut lagi, track menjelang akhir ini yang paling menantang rupanya. Selain jalanannya menurun dan berbatu, tracknya juga dipenuhi air. Jadi kami serasa main ATV di sungai yang dangkal gitu, huahua.

Seru banget sih, tapi kayanya aku pikir-pikir lagi kalau diajak main ATV di sini, ahahah. Tapi Nara seneng banget dan minta lagi, katanya seru banget. Yee, dia diajak rafting gak mau, diajak ATV yang ektrim malah demen, wkwkwk.

Treking ke Sekitar Hutan Pinus dan Kebun Teh

Selain rafting dan naik ATV, kita juga bisa melakukan aktivitas lainnya yang lebih slow ya. Seperti treking ke sekitar hutan pinus dan juga ke kebun teh.

Soalnya ya itu tadi, jalanan ke Namu Hejo yang dari pinggir jalan raya, memanglah berbatu namun melewati perkebunan-perkebunan teh. Jadi kita bisa berjalan mengelilingi perkebunan tersebut.

Sewaktu kami berangkat rafting juga terdapat beberapa keluarga yang sedang keliling dan berfoto di perkebunan ini.

Harga Paket Glamping Namu Hejo

Kami kemarin pakai yang paket 5 orang gituu yaa, jadi sudah termasuk ekstra bed dan juga sarapan untuk berlima, juga paket rafting yang sebetulnya untuk berlima juga.

Kalau gak mau paket dengan rafting, mereka juga menyediakan yang hanya tenda saja yang tentu harganya lebih murah 😀

Hanya Glamping Emirates (kapasitas 4 orang)

  • Weekday Rp.1.350.000 per malam
  • Weekend Rp.1.850.000 per malam
  • Long weekend dan libur nasional Rp.2.300.000 per malam
    *kalau mau berlima, berarti harus menambah 1 ekstra bed sekitar Rp.150.000 per malam sudah termasuk sarapan

Paket Glamping Emirates + Rafting 4 Orang

  • Weekday Rp.2.100.000 per malam
  • Weekend Rp.2.600.000 per malam
  • Long weekend dan libur nasional Rp.3.050.000 per malam

Paket Glamping Emirates + Rafting 5 Orang

  • Weekday Rp.2.200.000 per malam
  • Weekend Rp.2.700.000 per malam
  • Long weekend dan libur nasional Rp.3.150.000 per malam

Oiya, untuk semua harga yang ditampilkan sudah termasuk kayu bakar ya untuk dibakar saat malam. Asik banget sebetulnya untuk menemani keluarga berkumpul.

Tapi kami kemarin sudah keburu tidur semua, kayu bakarnya baru diantar, ahaha. Ternyata mereka mengantar kayu bakarnya ini di jam 21.30, sementara anak-anak sudah merasa kedinginan sejak maghrib. Jadilah semua pada tidur cepet xp

Biaya Parkir Namu Hejo

Oiya, kami kan naik mobil ya, jadi kena biaya parkir lagi sebesar Rp.30.000.

Kalau motor, biaya parkirnya hanya Rp.20.000. Nah untuk rombongan dan membawa kendaraan lebih besar, biaya parkirnya beda lagi.

  • Hiace biaya parkirnya Rp.60.000
  • Bus Rp.150.000

Pengalaman Seru yang Harus Dicoba

Yap, menurut aku mah glamping di Namu Hejo ini jadi pengalaman seru banget yang harus dicoba. Apalagi kalau bareng keluarga ya, jadi semua bisa merasakan keseruannya dan nikmatnya glamping di tepi sungai kayak gini.

Sesorean, bahkan malam itu tidur dengan selalu ditemani oleh suara aliran sungai yang tenang sih, jadi bikin tidur lebih nyenyak. Selain karena udaranya yang juga dingin sih ya, hehehe.

Tips dari aku sih cukup siapkan mobilnya (karena jalanan menuju Namu Hejonya masih off road) dan juga jangan lupa bawa jaket dan kaus kaki supaya tidak kedinginan 😀

So, kalian kapan mau ngerasain serunya rafting dan damainya menginap di glamping Namu Hejo ini nih?

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

28 Comments

  1. Fajar Fathurrahman says:

    Ini aku kayaknya pernah nemu deeeh seliweran di IG, yang katanya disuruh pose gitu padahal mau nabrak yaaa.. hahaha

    Liat rate-nya agak lumayan si, tapi kalo experiencenya seseru ini, menurutku mah wajar banget yaa. Apalagi daerah pengalengan bandung emang udah cukup terkenal dengan suasana alamnya yang segar dan menyenangkan.

    Tadinya aku udah mau nanya, ‘balita 3 tahun bisa ikutan gak ya’. Eh, tapi pas baca lagi udah terjawab. Ternyata raisooo ya. Agak repot juga sih, takutnya bocahnya pengen ikut.. tapi masih belum cukup umur dan jatuhnya malah jadi bahaya.

    Btw pengelolanya niat banget euy. bikin patokan jalannya sampe sedetail itu.

    1. Betuul banget, diminta pose dadah dadah gitu pokoknya biar ngelepas pegangannya dari perahu, baru ditabrakin makanya pada njungkel, ahaha. Terus tamu yang nginep di Namu Hejo juga biasanya ikut ngerjain dengan sok2 fotoin mereka gitu pakai HP, wkwkwk.
      Naah, tapi ada yang tetep ngajak balita mas, ya itu naiknya dari rest areanya itu, hehe.
      Bener, ini pun aku salut, mereka sedetail itu ngasih patokan. Mateb yaa.

  2. Ahhh,, andaikan rumahku sekitaran Bandung bisa masuk capcus ke sana mbak Is..
    Lihat pemandangannya itu lho suegerr banget.
    Apalagi ya, banyak aktivitas yang bisa diikutin para kiddos dan nggak bakal mereka minta nonton short kalau ada kegiatan seseru arum jeram dan ATV. Hahahaha.. 😀

    Tapi di namuhejo ini, nggak ada playground anak ya mbak? hehehe.. Kalau ada bisa tambah suiiip buat keluarga dengan toodlerr.. 😀

  3. eryka says:

    Lokasinya enak ya mbaa ps di pinggir suangai jadi pas tidur didalam masih bisa mendengarkan gemericik aliran sungai…glamping nya juga cukup nyaman dan luas apalagi tersedia kamar mandi di dalam jadi lebih nyaman..
    Bbrp waktu yg lalu kami sempet survey glamping yang ada disini ada di tepi sungai juga tapi sungai nya gak yg jernih kayak di nemu hejo ini trus kamar mandi nya di luar jadi sharing,,kmrn baru nanya2 dan gak tau kapan eksekusinya hehe

  4. Bener kan, sudah ku duga kalau kata Namu ini dari bahasa Korea dan bener aja 🤩 asli Namu Hejo ini keren banget sih. Apalagi terkait aturan larangan merokok 💯 keren sangat. Memang betul kalau di area alam apalagi glamping begini bagusnya bebas dari asap rokok. Apalagi banyak anak-anak pula, kek sayang banget udara sebersih itu di kotori asap rokok. The best banget pengelola Namu Hejo, ku suka sekali.

    Fasilitasnya juga oke banget ya. Rafting dan ATV bahkan bisa trekking di area sekitarnya 🤩 beneran healing & refreshing.

    Aku sih naksir berat dan pengen liburan ke Namu Hejo juga. Lihat harga paketannya lumayan worth it lah.

  5. Fenni Bungsu says:

    Pas momen liburan lumayan juga harganya, dan menurut daku bakalan full people juga ya. Hemm, kalau begini asiknya pas weekdays, biar bisa menikmati Glamping dengan asik dan pas raftingnya gak antre hehe. Cuma ya semisal ke sana pas hari kerja, kudu cuti sih kalo semisal kerjanya WFO

    1. Alhamdulillahnya kemarin walaupun momen liburan, tapi kami memang nginep pas weekdays. Nah kalau rafting, menurut aku enaknya pagi, jadi gak antre, huehehe. Soalnya mau weekdays ataupun weekend kok kayanya rame terus yaa, ihihi. Tapi kayanya bakal lebih rame weekend siih 😀

  6. Tempat camping-nya menyediakan jasa antar jemput juga kah? Misalnya kan mereka pasti sudah tahu pesertanya berapa orang, apakah ada titik ketemunya di mana gitu? Krn kl naik taxol sepertinya bakal susah dapatnya ya.

    1. Yang ini aku kurang tau mbak. Tapi kalau pakai bis, mereka memang diarahkan agak jauh dari parkiran yang tertera di petunjuknya ini, selanjutnya mungkin dijemput oleh pihak Namu Hejo.

  7. Buat keluarga yang suka petualangan pasti bakal jadi agenda seru
    Makanya pas baca dari awal sampai akhir dan lihat foto fotonya memang cocok buat keluarga yang anaknya sudah bisa berjalan dan bawa barang sendiri
    Kalau masih kecil kecil bakalan repot gendong ya, sekalian aja kalau memang masih setahunan yaa gapapa memang aman digendong
    Biaya juga sudah worth dengan fasilitasnya

  8. Mbaaa dr awal liat story mu, akh udh kepengiiiiiin bangetttt stay di sini ❤️❤️. Ngeliat tempatnya LGS ketemu sungai, trus ada rafting, duuuh kebayang nyamannya. Apalagi dingiiiin.

    Btw aku tadi langsung cek dr gmaps , itu titik namu hejo udah sih, kalo LGS masukin itu aja bisa kan yaaa? Ga harus liat patokan atau masukin Riung gunung dulu? Atau kalo masukin Namu Hejo di gmaps titik nya ga sesuai kah?

    Harga sih menurutku juga affordable pakai LGS buat 4 orang. Dan udh Ama rafting. Palingan cuma ATV yg aku ga suka dr dulu hahahahah. LGS kepikiran kapan mau ajak anak2 kesini. Pastinya hrs nunggu libur sekolah. Dec mungkin, tp itu peak season yaa 🤣🤣

    1. Betuull mbak, di gmaps bisa langsung masukin Namu Hejo kok tapi memang diarahkan lewat jl. Pangalengan biasanya. Ini diarahkan ke Riung Gunung dulu biar bisa lewat jalan yang satunya.
      Ahaha anak aku juga gak mau lagi katanya main ATV, gak mau kotor gitu dia xp
      Yaakaan, untuk paket 4 atau 5 orang ini tuh masih affordable banget yaa

    2. Kalo baca sekilas, rate nya nampak wowww

      tapiii karena itu ada harga paket dengan rafting juga…jadinya ya cukup OK ya . Apalagi experience kayak gini ningkatin bonding family….dan bs menjadi CORE Memories utk anak anak.
      Seruuu bangettt!!

      1. Ratenya ini kalau perginya bareng temen-temen masih terhitung lumayan yaa, ahaha. 1 tenda bisa berlima dengan harga segitu udah sama rafting per orang kira2 400an lah ya 😀

  9. mbak seru banget tempatnyaaaa ❤️ aku suka nih ke alam-alam gini. tempatnya seger, deket air, banyak ijo2. aduuh, menyenangkan. bisa main rafting jugaa. seru sih ini buat liburan keluarga. anak-anak juga pasti suka

  10. Wah. Asyik banget sih glamping di Namu Hejo. Aku suka karena dekat sungai sih. Cuma jadi kudu ekstra hati-hati kalau bawa bocah ya, Kak.

    Aku tuh pingin banget glamping di lokasi yang seperti di Namu Hejo ini, Kak.

  11. Dailyrella says:

    Aaaa seruuu, seruuuu… Namu Hejo nih emang jauh sih kalau dari Bandungnya sendiri ya, haha.. harganya juga lumayaan siiii, tapi worth it banget, Kak Isti!!

    Aku sekeluarga udah beberapa kali rafting dan tubing seru, tapi untuk saat ini bersabar duluu karena ada bocil yang masih bayiii jadinya nunggu dia 6 tahunan lah baru diajak rafting-raftingan lagi.

    1. Ahaha iyaa bener, nunggu 6 tahunan yaa biar agak gedean dan bisa aktivitas kayak gini lagii.

  12. Harus reservasi dulu gak Kak Isti buat booking tempat di Namu Hejo ini? Kemarin juga saya dah kemping juga di Ciwidey….tetanggaan ma Pangalengan. Asyik yaaa bisa ATV an…mengitari area Glamping pakai ATV.

  13. Saladin nih yg pengen kemping dan kalau kempingnya ala glamping kan praktis yaa, gak usah ribet bawa dan berdiriin tenda sendiri. Harga 2 jutaan semalam dengan fasilitas yg bagus, dapat welcome snack, sarapan, dan bisa rafting ya worth it banget. Apalagi udara juga sejuk, jadi fresh lagi.

  14. Benar-benar rangkaian liburan yang seru dan menyenangkan nih, Mbak. Dari liburan sekeluarga di Puncak Bogor . Lanjut nginap di bandung lalu akhirnya ke Namu Hejo.
    Glampingnya besar dan nyaman ya. Lengkap lagi kamar mandi di dalam. Terus pas pinggir sungai. Lanjut rafting, Naik AVT lagi. Seru… Seru… Pengalaman liburan tak terlupakan.

  15. Kenapa sring ke Pangalengen mainnya teh ke Kebun Teh teruuuss.. hahaha, kudunya cobain petualangan baruu kek gini yaa.. rafting dan menginap di Glamping Namu Hejo yang neomu kiyowooo~~
    Eaa.. rada maksa sedikittt.. kincanaaa.. kincanayooongzzz~~

    Kebayang tirisnya di Pangalengan iih..
    MashaAllaa sekalii..

    Tapi dari tadi aku ngebayangin bawa ganti baju berapa yaa.. kalau mainnya di alam beginii??

    1. Akuu siih bawa baju ganti seadanyaa, wahaha. Kayak biasa aja bawanya teh, soalnya yang dipakai rafting ini baju tidur, wakaka. Atau baju biasa yang emang siap basah. Jadi gak mengkhususkan baju sendiri gitu buat rafting. Cuma kalau mau sama ATV emang mesti siap2 bajunya kotor lagi ya. Sebenernya enaknya abis ATV lanjut Rafting, biar kotornya “dibilas” xp

  16. Memang katanya orang Kora masih saudaraan sama Orang Sunda mbak makanya cocok nih konsepnya dijadiin satu haha =))
    Cukup jauh juga ya Pangalengan ini dari Bandung. Kirain tu ya mefet2 aja.
    Tapi terbayar sih lokasi wisatanya bagus dan ada tempat rafting buat keluarga juga. Lumayan lha ya yang usia di bawah 10 tahun bisa ikutan walau separuh jalan aja.
    Emang nitipin dokuentasi penting sih ya apalagi jara2ng rafting, jadi tambahan biaya cukup worth it.
    Glampingnya gede yaa itu. Yang paling penting kamar mandinya, kita gak perlu pakai kamar mandi bersama ma orang lain. Mantul sih Namu Hejo ini.

    1. Ahaha, jadi inget ngomong Sunda pakai logat Korea, persiiss banget, wkwkwk.
      Iyes, udah gede, kamar mandi di dalam, manteb sih, jadi gak perlu pakai kamar mandi bersama. Nyaman buat keluarga gitu jadinya.

  17. Ah aku belum pernah ke Pangalengan haha.

    Tempatnya memang cocok buat sama keluarga. Minimal 2 hari lah ya biar gak capek di jalan doang. Tempatnya bagus dan terawat juga kak, cakep rekomendasinya.

    1. Yaa bisa sih 2 hari, ahaha. Aku 2 hari juga, tapi 1 harinya di Bandung kota xp

  18. Glamping sambil rafting dan main ATV pasti bikin anak-anak betah dan penuh cerita. Lokasinya yang dekat sungai juga jadi nilai plus buat pengalaman yang gak biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.