[Parenting] Iklan Bisa Mendidik?

Bisa donk, hehe. Tapiii, saya bukan ngomongin iklan yang di TV-TV itu yaaa. Saya ngomongin pengertian iklan secara umumnya. Iklan itu tampilan yang dikemas sangat menarik agar targetnya bisa mengikuti apa yang diinginkan pembuat iklan kan? *definisi saya pribadi, muahaha*. Nah, yang kita inginkan buat anak itu apa? Kita kemas saja apa yang kita inginkan tersebut dalam bentuk seperti iklan. Menurut saya pribadi sih ada beberapa jenis iklan yang bisa diterapkan buat anak. Berikut ini beberapa contohnya:

Buku

Iyes, dengan membaca *at least dibacakan ya kalau belum bisa membaca*, anak bisa paham mana baik mana buruk. Malah, kita juga bisa mengajarkan emosi dengan membaca juga. Ya misalnya saja, ada seorang anak yang sedih kehilangan ibunya. Kita yang membacakan buku juga ikutan sedih dan ngasih tau ke anak kalau kehilangan seseorang itu sedih banget.

Koleksi Buku Naia Tambah Satuu
Buku-buku Naia

Atau, saat di buku tersebut ada cerita anak yang sedang bermain tiba-tiba mainannya direbut. Saat itu si anak marah. Nah, kita kasih tau deh kalau marah itu seperti apa, dan gimana seharusnya tindakan kita saat marah tersebut. Mengajarkan kecerdasan emosi ke anak ini betul-betul penting lho! Saya mau menjelaskan pentingnya mengajarkan kecerdasan emosi ini di postingan yang berbeda ya, hehehe. 😉

Bentuk iklan lainnya apa?

[Parenting] Meminta Maaf

Siang itu saya asik menjemur sambil melihat Naia (2y 10m) bermain sama teman-temannya di rumah. Aah, nikmatnya hidup, batin saya. Padahal pagi harinya emosi saya sedikit tidak stabil karena sudah memasuki masa PMS 🙁

Tapi Alhamdulillah siang itu Naia bisa diajak bekerja sama. Saat saya menjemur, dia mengajak Aska dan Amar (anak tetangga yang seumuran sama Naia) bermain masak2an, hihi. Lumayaan, waktu saya jadi sedikit longgar kalau dia asik bermain sendiri gitu bareng temennya, jadi menjemur bisa lebih cepet deh 😀

Nah, saat selesai menjemur itu saya kaget dengan adanya cairan kuning di bawah meja dapur. Aaaarrggh, karena hormon sedang tinggi, jadilah saya langsung sedikit emosi dan langsung mengasumsikan kalau itu adalah cairan pipis.

“Ya ampuuun, siapa ini yang pipis?” *tanya saya sedikit emosi*
“Aska pipis ya? Amar? Apa Naia yang pipis?” *masih dengan emosi yang langsung dijawab oleh Aska dan Amar dengan gelengan*
“Naia ambil sendooookk” *jawab Naia akhirnya sedikit berteriak* ini karena emaknya agak teriak juga nih, huhuhu.

Jadi ternyata itu cairan apa sih?