Pernah gak sih kita lagi asik-asik belanja eh “direcokin” sama bocil alias anak kita? Kita sih berharap bocil yang kita ajak itu gak minta macem-macem saat kita belanja ya dan sudah memberi pengertian padanya. Etapi tiba-tiba di supermarket saat si bocil itu liat mainan dan sesuatu yang menarik matanya dia malah merengek-rengek minta mainan itu. Dan kalau tidak kita turuti, dia akan menangis sejadi-jadinya. Kalau sudah menangis begini kita biasanya ngapain sih?
image credits
Kayanya kebanyakan dari kita biasanya langsung memberi apa yang dia minta tadi lah yaa, hehe. Padahal, ternyata hal itu malah salah loh. Karena kalau kita menuruti, sama saja si bocil akhirnya dapet hadiah atas rengekannya itu alias perilaku buruknya. Dan, ya gak heran kalau nanti dia bakal begitu lagi begitu lagi di kesempatan selanjutnya.
Terus gimana donk? Intinya sih balik lagi tentang kesepakatan ortu dan anak. Kalau sebelum ke supermarket kita sudah bersepakat dengan anak apa yang mau dibeli dan apa yang gak mau dibeli, si anak akan mengerti kalau dia nantinya tidak akan dibelikan hal yang gak mau dibeli tadi.
Misalnya, tujuan kita ke supermarket adalah untuk belanja bulanan dan bukan untuk membeli mainan. Jadi, nantinya si anak mengerti kalau kita tidak akan membelikannya mainan karena bukan itu tujuan ke supermarket saat itu. Kecuali ya di rumah bersepakat setelah belanja bulanan atau selama belanja bulanan, si anak boleh membeli 1 mainan saja. Intinya sih, tergantung gimana isi kesepakatan ortu dan anak lagi yaa 😀
Nah, kalau ternyata anaknya minta terus dengan merengek dan belum biasa bersepakat gimana? Permulaan pembiasaan bersepakat perlu sedikit rasa “tega” sih menurut saya. Karena sebaiknya saat dia merengek, kita tidak menghiraukannya alias “nyuekin”. Kalau dicuekin seperti itu, memang sih berisik dan akan membuat kita jadi pusat perhatian, tapi percaya deh, anak akan capek sendiri dan menyadari kalau rengekannya tersebut tidak berhasil. Atau malah akan terjadi kesepakatan baru. Misalnya, kalau dia benar2 mau apa yang diinginkan, buat ia bersabar sampai urusan kita selesai. Kalau ia mau bersabar, maka ia akan mendapat apa yang diinginkannya, tapi kalau tetap merengek, ya dia tidak akan mendapat apa2.
Hadiah untuk perilaku buruk ini juga gak melulu terjadi di tempat keramaian lho ya. Di rumah juga bisa. Contohnya sih kalau dia ingin jajan tapi karena kita tau itu jajanan yang tidak sehat kita tidak akan membelikannya. Nah, si anak juga bisa merengek karena hal ini. Kalau akhirnya kita berikan jajanan tersebut, jajanan itulah yang menjadi hadiah rengekannya itu. 😀
So, intinya, biasakan bersepakat yuk! Dan, jangan cepat menuruti keinginan anak saat perilaku buruknya muncul. Happy Parenting 😉