Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga

Beuh, gayaa pake ngomongin manajemen waktu. Padahal manajemen waktu saya masih kurang bener, hahaha. Saya masih sesukanya sendiri, belum disiplin. Tapi buat hal-hal dasar tentang anak, Alhamdulillah sih bisa ya, belajar melalui pengalaman laah.

Semacam jadwal harian anak itu saya mesti disiplin dulu. Kayak anak-anak sekarang harus bangun jam berapa (terutama Naia sih) supaya gak kesiangan buat sekolah. Plus mereka tidur siang jam berapa dan tidur malamnya jam berapa. Saya biasakan terpola sebetulnya.

Oiya, ngomongin manajemen waktu ini bertepatan sama #Familife bareng Noni nih sekarang. Dia ngomongin manajemen ibu bekerja. Coba cek postingannya di sini yaa:

Manajemen Waktu Ibu Bekerja Continue reading “Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga”

#FamilyTalk #3: Jawaban Saya Sebagai Stay At Home Mom

Yuhuu.. Ketemu lagi di #FamilyTalk, minggu ini udah minggu ketiga aja ih, dan mau ngomongin hal yang masih berhubungan dengan minggu lalu. Yang masing-masing kita ngomongin betapa gak sanggup di keadaan yang berkebalikan. Saya yang gak sanggup jadi Working Mom atau Icha yang gak sanggup jadi Stay At Home Mom. Jadi, ceritanya ini jawaban saya tentang apa yang dituduhkan Icha di postingannya minggu lalu. Belum baca yang minggu lalu? Iiih, basi iih, baca nih cepetan! 😀

#FamilyTalk #2: Me on Working Mom | #FAMILYTALK: Me on Stay At Home Mom

#FamilyTalk #3

Icha bilang, dia gak sanggup jadi stay at home mom karena beberapa hal. Nah, ini jawaban saya satu per satu mengenai hal-hal itu yaaa. Anyway, baca jawaban Icha juga ya di sini:

#FAMILYTALK Jawaban Saya Sebagai Working Mom

1. Ibu Rumah Tangga Gak Suka Bekerja

Bukan berarti jadi stay at home mom gak suka kerja juga sik, saya tetep suka ada hal yang dilakukan selain kerjaan rumah. Berasa penting dan bermanfaat aja gituh *uhuk*. Tapiii, Continue reading “#FamilyTalk #3: Jawaban Saya Sebagai Stay At Home Mom”

Happy Mom Raise Happy Kids

Postingan ini hanya ingin membicarakan sedikit sekali tentang sebutan ibu-ibu. Ada SAHM atau Stay At Home Mother, ada WM atau Working Mother, dan yang sekarang sedang ‘ngetrend’, WAHM alias Working At Home Mother. Sebenarnya saya agak risih juga sih sama orang yang membeda-bedakan status ibu. Mau dia SAHM, mau WM, atau WAHM, dia tetap menyandang kata “Mother”. Jadi kayanya gak ada tuh istilah ibu mana yang derajatnya lebih terhormat atau lebih tinggi. Semua lebih karena pilihan mana yang membuat mereka menjadi lebih bahagia, hihi.

Bener kan? Yang terpenting adalah kebahagian agar tidak terjadi kasus-kasus seperti Andrea Yates atau kasus-kasus lain yang serupa dimana penyebab hal tersebut adalah seorang ibu yang depresi.

Mari saya jabarkan satu persatu

Ibu Ainun Habibie

It’s the note of mrs. Ainun Habibie 😀

Mengapa saya tidak bekerja?
Bukankah saya dokter? Memang.
Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu.
Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya
tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri ? Anak saya akan tidak memiliki ibu.
Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi
tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Bertahun- tahun kami bertiga hidup begitu.”
Jangan biarkan Anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka.

Bagaimana bila dibantu pengasuhan dengan kakek neneknya?

~ Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga.
Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya.
Mudah2an ini bisa jadi penyemangat dan jawaban utk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban demi keluarga & anak2nya.
Karena ingin Rumah Tangganya tetap terjaga & anak2 bisa tumbuh dgn penuh perhatian, tdk hanya dalam hal akademik, tp jg utk mendidik agamanya, karena itulah sejatinya peran orangtua.

Belajar dari kesuksesan orang2 hebat, selalu ada pengorbanan dari orang2 yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah.

Berbanggalah Engkau sang Ibu Rumah Tangga, karena itulah pekerjaan seorang wanita yg paling mulia. 🙂