Bangun tidur baca berita guru dianiaya murid itu sedih banget. Apalagi si guru baru akan mau menjadi ayah. Istrinya sedang mengandung 4 bulan dan anaknya nanti akan lahir tanpa ayah. Belum lahir sudah yatim itu nyesekk banget banget, huhu. Terus ya marah juga pasti, kenapa sampai ada anak murid sekejam itu ke gurunya. Guru seni rupa pula, yang pelajarannya sekedar jadi tambahan kalau di sekolah biasa. Bukan pelajaran yang diangap penting (kalau di sekolah biasa lho ya)
Sedih dan marah.
Tapi terus scroll Facebook lalu menemukan beberapa status malah memamerkan galaknya guru jaman dulu. Hmm, saya juga marah sih sama murid itu tapi gak sampai yang menyetujui perlakuan guru galak yang main fisik di jaman dulu juga. Gak ngerti aja gitu kenapa malah jadi memamerkan dirinya digalakin gurunya dulu. Iya sih mau nunjukin kalau dulu gurunya tuh satu suara sama orangtua. Mau nunjukin dulu ya anak akan takut sama guru karena nantinya guru akan dibela sama orangtua. Inget ya takut. Bukan menghormati. Continue reading “Guru, Orangtua, dan Sikap Menghormati”