Everyone Is Special

Everyone Is Special

Sabtu kemarin, 5 Desember 2015 saya punya kesempatan ikutan workshop parenting. Pengisinya siapa coba? Bu Elly Rismaaaan, huehuee. Yang di seminar beberapa tahun lalunya nempel banget di saya sampe saya bikin infografisnya. Dan karena itu juga jadi engeh kalau pengasuhan anak itu penting pake banget!

Baca juga: Kesalahan dalam Berkomunikasi dengan Anak

Di acara kemarin ada yang paling nempel banget di saya, yaitu lagunya Barney yang “Everyone is sepcial”. Lagu ini cuma ditampilkan liriknya sih sama bu Elly Risman, tapi liriknya itu berasa banget memotivasi anak untuk selalu percaya diri dan menganggap dirinya spesial. Menumbuhkan self esteem pada diri anak. Bahasa gampangnya, self esteem itu persepsi anak terhadap hidupnya, lingkungannya, dan juga bagaimana orang sekitarnya melihat dirinya. Bagaimana anak menghargai dirinya sendiri gitu lah, percaya pada dirinya sendiri, dan percaya mereka unik, karena memang setiap orang berbeda, gak ada yang sama 🙂 Continue reading “Everyone Is Special”

Teruntuk Perempuan

Jadi, yang saya ingat dari workshop kemarin adalah kata-kata penutup ~penutup atau jawaban pertanyaan audience yah, lupa saya~ tentang perempuan atau yang nantinya jadi ibu. Kata-katanya gak inget banget-banget, seinget saya sajah lah ini 😀

Perempuan yang lebih tinggi tingkat pendidikannya harus bersedia menjadi ibu rumah tangga dan mengasuh sendiri anak-anak mereka karena merekalah penentu masa depan anak-anak mereka dan bangsa.

Jadi, teruntuk para perempuan:

Intinya, perempuan itu harus memang sudah siap untuk jadi orangtua begitu mereka memutuskan untuk menikah. Jadi waktu untuk dirinya sendiri cukup dari sejak mereka single sampai mereka hamil. Begitu melahirkan, waktunya mereka untuk mendidik anak-anak mereka sendiri di rumah.

Yaa, gak dengan nganggur juga sih, sekarang kan banyak banget ibu-ibu yang bekerja dari rumah, entah bisnis online, part time, atau pekerja freelance seperti saya. Pastinya bukan yang bekerja full time yang sudah tentu waktu untuk mengasuh sangatlah kurang, bahkan mungkin tidak ada. Pasti ada jalannya deh kalau sudah berniat untuk mengurus anak sendiri tanpa diserahkan ke pengasuh atau orang tua.

Untuk apa sekolah dan berpendidikan tinggi jika anak kita diasuh oleh yang pendidikannya lebih rendah bukan? ~maaf, saya bukan mengecilkan pengasuh atau orang tua ya, hanya saja akan sayang sekali jika perkembangan anak kita sendiri bukanlah kita sendiri yang pertama mengetahuinya. Lagipula, dengan kita mengasuh dan mendidiknya sendiri dengan tangan kita sendiri, kita jadi memiliki hubungan yang lebih dekat dan lebih mengerti diri anak-anak kita kan? Setidaknya inilah yang saya yakini. 😀

MengasuhAnak
Mengasuh Anak

Nah, setelah anak terakhir, anak terakhir loh ya sudah terbentuk pribadinya dan sudah bisa mandiri, barulah kita bisa sibuk dengan diri kita lagi. Entah dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau menjajaki dunia pekerjaan demi mengejar karir lagi. Ini sih yang dikatakan oleh bunda Elly, tapi saya sangat-sangat setuju.

Saya pun punya rencana untuk itu. Saya sangat ingin sekolah kuliah lagi dan sibuk dengan diri saya lagi. Tapi nanti, saya yakin pasti akan ada waktunya untuk itu. Sekarang saatnya saya memberikan seluruh waktu untuk mengasuh anak 😀 ~yah, pekerjaan freelance ini kan biar gak bosen aja di rumah, ya gak? hehehe.

Alhamdulillah saya merasa telah mengambil keputusan yang tepat dengan keluar dari pekerjaan dan menjadi freelancer demi mengasuh anak. Semoga saya bisa mendidik dan mengasuhnya hingga ia dewasa dan menjadi orang yang berguna nantinya, baik bagi dirinya sendiri, lingkungannya, bangsanya, bahkan agamanya, Amiiin.