Sembalun itu yah semacam “Puncak”nya Lombok gitu. Udaranya dingin, berada di dataran tinggi, dan pemandangannya menakjubkan.
Awalnya kepikiran untuk menginap saja di Sembalun. Cari waktu di antara 6 hari kami ke Lombok lah gitu.
Tapi kok sayang juga, penginapan yang di Mataram sudah kami sewa untuk 6 hari. Itu juga terpotong dengan kami menginap di Gili Trawangan.
Jadi, kalau menginap juga di Sembalun, rasanya tambah sayang karena artinya merelakan 2 malam penginapannya ditinggalkan. Mau pindah-pindah, agak repot karena kami banyakan (total 9 orang sudah termasuk 3 anak-anak).
Repot barangnya terutama sih, karena ya banyak banget yang harus dibawa-bawa.
Maka dari itu deh akhirnya kami putuskan ke Sembalun ini pulang pergi saja deh. Adik ipar juga bilang kalau masih memungkinkan kok ke Sembalun pulang pergi gitu, cuma ya harus berangkat sepagi mungkin.
Lokasi
Sembalun itu sebetulnya merupakan lembah yang dikelilingi perbukitan dan gunung Rinjani. Maka dari itu, kalau kita berhenti di tengah pedesaannya, pemandangan sekeliling kita merupakan bukit yang cantik.
Udaranya pun segar mendekati dingin.
Wajar sih kalau Sembalun ini mempunyai udara yang segar dan agak dingin. Yaa kayak yang aku bilang tadi, dia memang semacam “Puncak”nya Lombok karena memang berada di kaki gunung Rinjani.
Bahkan memang jadi salah satu pintu masuk untuk mendaki ke gunung Rinjani dan merupakan bagian dari lingkungan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Suami adik ipar aku tidak menyia-nyiakan penugasannya ke Lombok ini. Tidak lama mereka pindah ke Lombok, dia langsung berangkat untuk mendaki gunung Rinjani.
Nah, dia deh yang membawa kami ke spot foto di pintu masuk pendakian ini, soalnya ini spot dia memulai pendakiannya tahun lalu.
Oh tenang saja, kami gak berencana untuk mendaki gunung Rinjani kok, ahaha.
Dari sini saja pemandangannya sudah indah, karena dikelilingi dengan gunung dan perbukitan, bahkan terlihat laut sedikit. Indah banget lah masyaAllah.
Berapa lama ke Sembalun?
Namun, karena lokasi Sembalun ini berada di Timur dan agak Utaranya pulau Lombok, jadi kita membutuhkan waktu lumayan lama untuk sampai di Sembalun.
Lumayan lah, dari ujung ke ujung jadinya kalau perjalanan dari Mataram ke Sembalun.
Total waktu yang kami habiskan di jalan kayanya sekitar 2,5-3 jam deh. Malah menurut aku kalau dari durasi perjalanan, ini hampir seperti perjalanan Jakarta – Bandung.
Kami berangkat sekitar 7.30 pagi, sampai sana sekitar 10.30. Kami sempat mampir untuk isi bensin dan untuk buang air di salah satu pom bensin yang agak besar, jadi memang agak lama berhenti juga sih.
Menikmati Perjalanan Ditemani Monyet
Nah, ini salah satu enaknya menuju Sembalun. Kita akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya.
Selain pemandangan gunung Rinjani itu sendiri yang sungguh megah, kami juga memasuki hutan (siap2 sinyal hp semua akan terputus) tempat tinggal para monyet.
Jadi sepanjang memasuki hutan tersebut, kita akan bertemu dengan monyet.
Yang kami perhatikan, monyet-monyet yang di sini berbeda dengan yang ada di Bali. Yaiyalah yaa, daerahnya aja beda gitu, ahaha.
Monyet di sini berbulu lebih lebat dan juga perawakannya lebih pendek dibanding yang kami temui di Bali.
Jadi, kami senang sekali bisa bertemu dan akhirnya melihat dengan kepala mata kami sendiri, beda habitat, jenis monyetnya (walaupun sama-sama monyet) pun berbeda.
Tapi tenang ya, walaupun melewati pedesaan dataran tinggi begitu, plus melewati hutan yang ditinggali para monyet, jalanannya itu tetap halus sekali. Kami sangat sangat nyaman sepanjang perjalanan.
Ini salah satu yang bikin kami salut sih. Infrastrukturnya memang dibangun sebagus itu supaya semua nyaman melewatinya. Selain itu, jalanan yang halus juga jadi bisa membuka peluang ramainya wisatawan yang datang.
Eh, paling di sekitar 5 menit akhir aja, jalanan menuju pintu masuk Rinjaninya (mereka bilang pintu masuk dari Kandang) itu masih jalanan tanah dan agak-agak semacam trail sedikit.
Baca juga: Pengalaman ke Monkey Forest Ubud, Surganya Monyet di Bali
Kata adik ipar, biasanya memang diminta parkir di bawah sebelum memasuki jalanan tanah yang bergejolak itu lalu berjalan kaki sampai pintu Kandang.
Namun karena adik ipar kami sudah terhitung sebagai “orang lokal” jadi kami diperbolehkan naik mobil sampai spot tersebut (curang pakai orang dalem xp).
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Sembalun
Hmm.. Apa saja ya aktivitas yang bisa dilakukan di Sembalun ini? Kalau menginap, sebetulnya kita bisa punya lebih banyak waktu untuk eksplor dan mengikuti aktivitas yang ada sih.
Tapi berhubung kami pulang pergi, jadinya gak banyak yang bisa kami lakukan di Sembalun, hehe.
Foto-foto
Jadinya saat ke Sembalun kami menghabiskan sebagian besar waktu hanya untuk mampir foto-foto dan menikmati pemandangan yang sungguh indah tersebut.
Kami juga mampir ke bukit Selong untuk berfoto yang mencirikan kami memang di desa Sembalun. Yaa kayak foto yang di atas situ π
Soalnya, setiap kali melihat foto Sembalun, sebagian besar hampir punya foto dengan latar belakang persawahan warna-warni di bawahnya. Itu yang bikin kami (aku terutama xp) tertarik untuk bisa berfoto di sini.
Spot ini bisa dijangkau melalui desa Beleq, desa yang menampilkan rumah tradisional Nusa Tenggara Barat. Rumah tersebut merupakan rumah panggung yang dibuat dari kotoran sapi sebagai semennya.
Ternyata kuat juga lho semen dari kotoran sapi semacam itu. Rumah ini bisa bertahan sampai 10 tahun, bahkan lebih.
Bersantai dan Menikmati Segarnya Udara Kaki Gunung Rinjani
Selain foto-foto, kami juga bersantai saja menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara kaki gunung Rinjani.
Soalnya pemandangan indahnya itu yang rasanya bisa menghipnotis kami juga.
Sudahlah dihiasi oleh perbukitan hijau dan gunung Rinjani yang megah, pemandangan dari bukit juga merupakan hamparan sawah yang cantik dan memuaskan mata.
Indah banget masyaAllah.
Paralayang di Sembalun Lawang
Yap, ternyata kita juga bisa melakukan paralayang!
Tentu bukan kami ya, ahaha. Tapi di rest area Sembalun, terdapat poster untuk melakukan paralayang ini.
Aku sebetulnya mau banget mencoba paralayang, tapi mengingat kemarin ramai2, ya gak bisa lah yaa jadinya π
Tarif paralayang di Sembalun ini sekitar 900.000 untuk terbang sekitar 10-15 menit (bisa kalian cek di https://royalrinjanitour.com/). Paralayangnya tandem dengan guidenya, jadi kita cukup mengikuti arahan mereka saja.
Petik Strawberry
Berhubung lokasinya yang memang di daerah pegunungan, sudah tentu ada sih petik strawberry mah ya. Ya layaknya di Puncak dan di Bandung gitu, hehehe.
Namun kami juga gak melakukan ini, karena lebih banyak orang dewasa dibanding anak-anaknya. Soalnya biasanya petik strawberry memang untuk menyenangkan anak-anak sih, hehe.
Eh, tapi sebenernya lebih karena waktunya terbatas deng, ahaha. Kami gak bisa berlama-lama karena kami kan pulang pergi Mataram yaa.
Supaya sampai Mataram tidak terlalu sore, jadi kami jalan pulang langsung setelah makan dan mampir sebentar untuk foto-foto di rest area Sembalun.
Itu saja sampai Mataram sudah sore sekitar 16.30an π
Penginapan di Sembalun
Walaupun kami tidak menginap, tapi aku sempat terpikir bahkan sudah mencari-cari penginapan yang ada di Sembalun ini.
Sayangnya karena alasan tadi (sudah booking penginapan Mataram selama 6 hari), kami akhirnya memutuskan untuk pulang pergi saja ke Sembalun.
Berhubung Sembalun juga merupakan dataran tinggi dan memang cocok untuk kemah, jadi penginapan yang ada di sana juga sebagian besar berupa perkemahan atau glamping. Berikut ini penginapan-penginapan yang sempat aku lirik:
- Savana Rinjani Bungalows. Reviewnya oke, penginapannya juga bagus. Bukan yang camping banget, tapi ada bentuk rumah kayu gitu.
(0878-4629-3555) https://maps.app.goo.gl/y9thS8V1y7oUXdQx5
- Sahabat Rijani. Yang ini lebih semacam perkemahan. Jadi untuk yang mau camping, oke banget sih kayanya. (0852-3509-6612) https://maps.app.goo.gl/bDwz62KrvW1ex5GA6
- The Gate Rinjani. (0819-0964-1555) https://maps.app.goo.gl/F5yfxi3UnoAPbSY28
- Lembah Rinjani Villa & Resto. Kalau dilihat, rasanya kamar di sini yang paling lega. Tapi tetap sih, kalau mau menginap ramai2, selebihnya bisa pakai tenda (hitungannya tetap camping yhaa) atau menyewa kamar tambahan lagi. (0877-6709-6368) https://maps.app.goo.gl/KdXYLABdkx8H1BqS6
Kesan Sembalun
Perjalanan ke Sembalun ini makin membuktikan kalau tujuan itu memang penting, tapi di perjalanan juga tidak kalah penting.
Karena seperti yang aku ceritakan di atas, sepanjang perjalanan kita akan disuguhi oleh pemandangan perbukitan yang indah dan ditemani oleh Gunung Rinjani yang mengintip dari sela-sela pepohonan dan berdiri dengan megahnya.
Selain itu kita juga bisa terhibur oleh monyet-monyet yang berada di sepanjang hutan yang kita lewati.
Perjalanan juga mengasyikkan karena infrastruktur yang sudah sangat diperhatikan, sehingga jalanannya halus dan membuat yang melewatinya merasakan kenyamanan. π
Fokus pada proses membuat kita melihat semua hal indah yang terjadi sebelum sampai pada tujuan yang indah pula
Yes, di Sembalunnya juga kita disuguhi oleh pemandangan indah yang sulit dilupakan. Tapi sepanjang perjalanan juga tidak kalah indahnya.
So, perjalanan ke Sembalun juga mengajarkan untuk menikmati segala proses yang sedang kita jalani dan percaya kalau kita sedang menuju pada suatu hal yang indah dengan proses yang indah juga. π
Kalau kalian mau tau tempat wisata Lombok yang cocok dikunjungi bersama anak-anak lainnya, coba baca secara lengkap di "Tempat Wisata Lombok Yang Cocok Dikunjungi Bersama Anak-anak" yaa :)
Setidaknya aku jadi tahu kalo ke Lombok, spare waktu utk stay Bbrp malam di Sembalun π. Begitu denger tempatnya dingin, fix ini tempat yg lebih cocok buatku drpd daerah bawah yg panas dan berpantai mba π . Aku lebih suka pegunungan memang.
Bakal betah kalo lebih lama di sini. Viewnya cakeeeep ππ. Pengen sbnrnya sekalian naik gunung tapi aku memang ga terlalu suka trekking, cukup menikmati gunungnya π