Traveling

Mengenalkan Lokomotif Kepada Anak-anak di Museum Kereta Api Ambarawa

Waktu aku hamil anak ketiga, kami sekeluarga berkesempatan untuk road trip dan berwisata ke Candi-candi yang terdapat di sekitar Jogjakarta. Tapi, ada satu tempat yang bukan Candi namun tetap judulnya wisata sejarah, yaitu Museum Kereta Api Ambarawa ini.

Berhubung tempatnya memang tidak terlalu jauh juga ya dari kami menginap di hari terakhir. Hari terakhir itu kami bertujuan untuk mengunjungi Candi Gedong Songo, jadi sebelum ke sana, daripada kami gak ke mana-mana, akhirnya cari tempat wisata yang lumayan seru juga.

Museum KA Ambarawa
Museum KA Ambarawa

Kebetulan, suami aku juga termasuk anker ya alias anak kereta, yang sehari-hari berangkat dan pulang kerja ya naik kereta. Jadilah dia mengusulkan agar kami ke museum kereta api saja, kayanya akan cukup seru memperkenalkan kereta api lokomotif jaman dulu kepada anak-anak yaa, hehe.

Lokasi

Berlokasi di Jl. Stasiun No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50614.

Stasiun Ambarawa ini terhitung mudah dijangkau dan sangat terlihat dari pinggir jalan raya. Ya namanya juga stasiun, bentuknya tentu seperti stasiun. Karena memang tadinya beroperasi dan aktif melayani jalur kereta api sih.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Kalau kalian mau ikutan kereta wisatanya, sebaiknya datang dari pagi sih, soalnya museum Ambarawa ini buka sejak jam 8 pagi sampai jam 4 sore setiap hari. Nah, untuk ikut kereta wisata ini yang biasanya rebutan dan harus antri belinya.

Maklum ya, jumlah penumpangnya memang dibatasi. Plus, jadwal kereta wisata ini hanya ada 2x setiap harinya. Jadi, pastikan kalian kalau bisa malah datang sejak jam 7 pagi supaya kebagian slot untuk kereta wisata, hehehe.

Harga Tiket Museum Kereta Api Ambarawa

Harga di samping ini harga tahun 2019. Kalau sekarang, untuk masuk ke museum kereta api Ambarawa ini, kita dikenai tarif 20.000 per orang.

Untuk anak-anak 10.000 per anak. Nah, untuk turis, tarifnya sudah 30.000 per orang πŸ™‚

Sejarah Stasiun Kereta Api Ambarawa yang Akhirnya Dijadikan Museum

Stasiun Kereta Api Ambarawa

Awalnya stasiun kereta api Ambarawa yang juga bisa disebut sebagai stasiun Willem didirikan pada tahun 1873, namun baru beroperasi sejak 1880.

Setelah melayani jalur utara dan selatan (ke Jogjakarta dan ke Semarang), stasiun kereta api Ambarawa ini resmi ditutup dan dialihfungsikan menjadi museum kereta api pada tahun 1976. (sumber: http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Museum-Kereta-Api-Ambarawa_42280_p2k-unkris.html)

Baca juga: Candi Gedong Songo: Perpaduan Wisata Sejarah dan Wisata Kekinian

Lokomotif-lokomotif yang sudah tidak aktif, dipamerkan dan tersebar di area stasiun.

Namun, masih terdapat juga kereta yang aktif ya, hanya saja judulnya kereta wisata yang melayani jalur Ambarawa-Bendono dengan jarak tempuh sekitar 1 jam.

Sejarah Perkeretaapian

Sejarah Kereta di Museum Kereta Api Ambarawa

Kita bisa melihat dan membaca sejarah perkeretaapian di sepanjang dinding lorong jalan masuk museum. Setelah membeli tiket di loket tiket, kita diarahkan untuk masuk dan melalui lorong seperti peron.

Di lorong tersebut terdapat satu buah kereta api lokomotif yang memang pernah beroperasi saat stasiun kereta api Ambarawa ini masih aktif.

Sambil berjalan, kita bisa membaca perjalanan panjang kereta api di Indonesia. Untuk yang memang sering naik kereta, museum ini oke banget sih.

Apa Saja yang Ada di Museum Kereta Api Ambarawa?

Selain mengetahui sejarah kereta api tadi, ternyata terdapat beberapa hal menarik lagi yang bisa kita lihat di museum Ambarawa ini.

Petunjuk Museum Kereta Api Ambarawa

Kereta Wisata

Sayang sekali waktu itu kami gak tau jadwal kereta api wisata ini ada di jam berapa saja, jadilah ketinggalan untuk beli tiketnya.

Kereta Wisata Museum Ambarawa

Lagipula, jadwal kereta wisata ini juga hanya ada 2x dalam sehari (sekitar jam 09.30-11.00 dan di jam 13.00-14.30), keretanya hanya ada 1 dan ya cuma melayani 1 jalur itu juga sih. Jalur yang dilalui hanya dari stasiun Ambarawa ke stasiun Bedono dan memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan.

Kita bisa membayar sebesar 100.000 untuk bisa naik kereta api wisata ini.

KA wisata ini juga menggunakan Lokomotif Diesel Vintage dan bukan menggunakan uap.

Macam-macam Jenis Lokomotif

Kereta api wisata yang disediakan merupakan salah satu jenis lokomotif yang dipamerkan di museum ini. Lokomotif lainnya berdiri dan berhenti di atas rel yang tersebar di sepanjang stasiun.

Anak-anak suka banget liat lokomotif yang ternyata juga ada berbagai macam jenis. Setiap jenis kereta apinya memiliki keterangan di bagian depan.

Lokomotif di Museum Kereta Api Ambarawa

Ternyata lokomotif pun punya seri B, C, D dan aku gak tau apa lagi xp. Nah, yang ada di museum Ambarawa ini adalah yang seri C dan D.

Ruang Pamer

Tersedia juga ruang pamer. Ruang pamer ini berisi miniatur kereta api yang lumayan besar. Kereta api di dalam miniatur ini terus berjalan sehingga cukup menarik perhatian para pengunjung.

Di sini juga dipamerkan model-model lokomotof yang pernah aktif pada jamannya. Selain itu dipamerkan juga barang-barang antik, seperti mesin ketik dan beberapa barang lainnya.

Stasiun Tua

Stasiun Tua di Museum Ambarawa
Stasiun Cicayur

Nah, ini juga yang menarik perhatian. Soalnya terdapat bangunan-bangunan dari kayu yang menggambarkan stasiun tua yang telah lama beroperasi.

Stasiun yang dipamerkan terdapat stasiun Cicayur dan stasiun Cikoya. Anak-anak hampir tidak percaya kalau bentuk stasiun pada jaman dulu ya seperti ini, ahaha.

Soalnya, memang kecil banget dan seperti hanya ada 1 ruangan saja. Tempat menunggu juga tidak besar.

Gerbong Perpustakaan

Gerbong Perpustakaan di Museum Kereta Api Ambarawa

Kemudian masuklah anak-anak pada gerbong yang satu ini. Mereka malah antusias dengan gerbong yang berisi banyak buku dan memang difungsikan sebagai perpustakaan ini.

Lumayan banget, anak-anak bisa anteng sejenak dan memilih buku untuk mereka baca sendiri. Waktu itu Nawa belum bisa baca sih ya btw, tapi dia ikut-ikut kakaknya aja untuk memilih buku dan membacanya dengan serius, ihihi.

Perpustakaan di Museum Ambarawa

Koleksi bukunya tidak terbatas pada perkeretaapian kok, jadi memang banyak buku anak-anak yang umum yang bisa dibaca di sini. Tujuannya ya itu, memfungsikan gerbong kereta tua agar bermanfaat bagi yang berkunjung ke museum kereta api Ambarawa ini.

Playground Anak

Bagian yang kami tidak sangka adalah di bagian paling belakang dari museum Ambarawa ini ternyata terdapat playground yang bisa dimainkan oleh anak-anak.

Maklum ya, anak-anak kan memang lebih senang main dan bergerak. Jadi, mereka memang tetap butuh mainan seperti ini di manapun kami berkunjung. Jadilah setelah masuk ke dalam museum Ambarawa, anak-anak main di playground ini terlebih dulu baru kami lanjut berkeliling melihat-lihat hal lainnya.

Nah, ruang pamer yang tadi aku ceritakan di atas, berada dekat dengan playground ini. Jadi, suami yang antusias bisa berlama-lama di ruang pamer tersebut sembari menunggu anak-anak selesai main.

Pada akhirnya, anak-anak tertarik juga sih untuk mengikuti papanya mengeksplor ruang pamer tersebut, hehehe.

Aku sendiri menunggu di dekat playground dan duduk di depan toilet, ahaha.

Mushola dan Toilet

Gak afdhol donk ya tempat wisata tanpa toilet, hihi. Toiletnya berada di bagian belakang dekat dengan playground anak dan ruang pamer tadi.

Mushola juga sekalian berada di situ, ya supaya sekalian juga ya. Biasanya sambil berwudhu, kita bersuci, termasuk membersihkan diri dari hajat kecil di toilet.

Toilet dan musholanya cukup bersih, walaupun berada di tempat yang menurut aku agak seram, hehe. Mungkin karena berada di bagian belakang dan dekat dengan pohon-pohon yang cukup besar kali ya πŸ˜€

Senang Sudah Mengenalkan Sejarah Kereta Api kepada Anak-anak

Museum Kereta Api Ambarawa

Entah kenapa, aku senang sekali sih berkunjung ke museum kereta api Ambarawa ini. Walaupun tempatnya tidak begitu besar, tapi cukup banyak yang bisa kita lihat dan eksplor.

Apalagi kalau bawa anak-anak yaa. Kita bisa sambil menceritakan penjelasan mengenai sejarah perkeretaapian dengan membacanya di lorong masuk dan didukung lagi di ruang pamer, tempat model-model lokomotif dipajang.

Baca juga: Wisata Sejarah di Candi Prambanan

Anak-anak jadi kenal dan tau bagaimana bentuk kereta api jaman dahulu dan yang melayani antar kota. Mereka juga senang sekali dengan bentuk lokomotif-lokomotif yang ada di museum kereta api Ambarawa ini.

Ditambah lagi, kami sepuas itu foto dan main-main di sana yaa, ahaha. Jadi, pengalaman ke museum kereta api Ambarawa ini menjadi pengalaman yang berkesan buat kami deh, aku sih terutama, hehehe.

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

2 Comments

  1. Beberapa kali baca ttg museum KA ini tapi blm pernah kesana. Aku tertarik yg kereta wisata sebenernya. Jadi inget di jepang, beberapa prefectures nya ada wisata yg naik kereta api tua seperti itu . Semuanya masih seperti asli, dekor, tempat duduk dll. Dan tiap2 musim suasananya beda banget. Bagus nih kalo KA di Indonesia seperti itu juga. Karena buat turis pasti pengen tahu rasanya naik KA tua, atau buat orang lokalnya yg mungkin kurang suka dengan museum, bisa ngerasain langsung dengan naik KA wisatanya.

    Salfok liat perpustakaannya 😍😍😍. Anak2ku pasti betah di situ juga mba

    1. iyaaa, aku juga penasaran sama kereta wisatanya sebenernyaaa, tapi tapi pas ke sana pas keretanya udah habis tiketnya, huhuhu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.