Kalau ke Lombok, pasti deh ada satu tempat yang selalu jadi incaran, yaitu Gili Trawangan! Tak terkecuali untuk kami.
Makanya di hari kedua kami ke Lombok, kami juga tidak melewatkan kesempatan untuk bisa ke Gili Trawangan ini.
Tadinya sih mau main-main di laut gitu, snorkelingan atau melihat penyu bersama anak-anak. Tapi lalu ada kondisi yang akhirnya mengharuskan kami merelakan snorkelingan itu, hehe.
Kondisi apa itu? Akan aku bahas di bawah yaa π
Pesona Gili Trawangan
Pantas saja sih ya kalau Gili Trawangan memang jadi salah satu destinasi wisata yang banyak diincar oleh wisatawan. Soalnya memang punya pesona yang tidak mudah untuk dilupakan.
Setidaknya menurut aku hal-hal inilah yang menjadi pesona Gili Trawangan:
Pantainya yang indah
Sulit untuk menolak keindahan pantai Gili Trawangan sih. Pasirnya juga halus dan tepi pantainya lebar, jadi anak-anak juga bisa bebas bermain di pinggir pantai sini.
Apalagi memang terdapat pantai di sisi Barat dan sisi Timur, jadi kita bisa melihat sunset ataupun sunrise, tinggal sesuaikan saja kita mau yang mana. Mau keduanya juga bisa banget lah ya.
Dengan menginap 2 hari semalam, kita bisa melihat sunset di hari pertama, lalu sunrise keesokan harinya. Tinggal kita berjalan agak jauh saja ya ke sisi pantai lainnya.
Air lautnya jernih
Pertama kali menginjakkan kaki di dermaganya, yang langsung terlihat paling awal adalah air lautnya yang sangat jernih. MasyaAllah.
Warnanya biru kehijauan dengan bagian dasar yang bisa terlihat dari atas membuktikan kejernihan lautnya. Sangat menggiurkan untuk bisa snorkelingan di sini sih ini.
Keindahan Bawah Laut yang Memesona
Ini dia yang juga tidak bisa dilewatkan oleh para pengunjungnya. Hal ini juga yang bikin banyaknya penawaran snorkeling apalagi diving.
Paket snorkeling di Gili Trawangan bahkan sudah mencakup island hopping ke 3 Gili, Gili Trawangan, Gili Meno, juga Gili Air.
Namun ada juga sih yang menawarkan hanya ke 2 Gili. Tergantung minat kita dan tergantung lamanya durasi kita mau snorkelingan.
Bebas polusi karena tidak ada motor apalagi mobil
Hal lain yang aku perhatikan adalah tidak adanya motor! Apalagi mobil. Hal ini yang membuat udara di Gili masih terbilang bersih dan segar ya, karena terbebas dari asap kendaraan.
Alat transportasi yang digunakan kalau tidak sepeda ya Cidomo, semacam kereta yang ditarik dengan kuda, ya seperti delman sih.
Namun memang yang mendominasi adalah sepeda, maka kita akan menemui sangat banyak dan hampir di sepanjang pantai tempat-tempat penyewaan sepeda. Harganya mulai dari 35.000 untuk sehari.
Iya, hitungannya bukan per jam, tapi per hari ya, hehehe.
Berapa lama ke Gili Trawangan?
Dengan pesona yang begitu indah, Gili Trawangan terbilang cukup mudah dijangkau, hanya saja memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Lokasinya di sebelah Barat hampir Utara pulau Lombok.
Untuk mengjangkaunya, kita harus naik kapal dari pelabuhan Bangsal di Lombok.
Kalau dari kota Mataram butuh waktu sekitar 2-2,5 jam untuk menuju pelabuhan Bangsal. Dari sinilah kapal yang menuju Gili Trawangan (dan kedua Gili lainnya) berangkat.
Perjalanan menggunakan kapalnya sendiri membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, sehinggal total waktu untuk ke Gili Trawangan ini kalau berangkat dari kota Mataram adalah 2,5 sampai 3 jam.
Berapa Harga Kapal ke Gili Trawangan?
Harganya sendiri berkisar mulai dari 20.000 sampai 350.000. Kita gak perlu booking dari sebelumnya, jadi tiket kapalnya itu tipe on the spot gitu yaa.
Perbedaan harga tersebut juga tentu berdasarkan jenis kapalnya.
Untuk kapal biasa (mereka menyebutnya slow boat) ini yang dikenakan biaya hanya 20.000 per orang.
Untuk public fast boat (speed boat), setiap orangnya dikenai biaya sebesar 85.000 rupiah.
Sedangkan private fast boat dikenai biaya 350.000 per kapal untuk maksimal penumpang 5 orang. Kalau mau naik lebih dari 5 orang, akan dikenai tambahan biaya per orang sekitar 85.000 rupiah. Sama-sama speed boat juga, tapi kapalnya lebih kecil sehingga memang biasanya dipakai untuk 1 rombongan saja.
Kapal public faast boat dari bentuk memang lebih kokoh dan dari kecepatan juga lebih dari slow boat, tapi karena public fast boat ini juga mampir ke Gili Meno dan Gili Air, jadi waktu tempuh yang diperlukan hampir sama dengan slow boat.
Berhubung jaraknya juga memang tidak terlalu jauh ya antara pulau Lombok dan Gili Trawangan, jadi waktu yang dibutuhkan dari pelabuhan Bangsal juga tidak terlalu lama, hanya sekitar 20-30 menit.
Bisa juga Dijangkau dari Bali
Yap, berhubung Gili Trawangan memang di antara Lombok dan Bali (yaa tentu lebih dekat ke Lombok juga sih), jadi kita juga bisa ke Gili Trawangan dari pulau Bali ya.
Di Bali, ada 3 pelabuhan yang melayani keberangkatan kapal ke Gili Trawangan ini, yaitu: 1. Pelabuhan Serangan. 2. Pantai Sanur. 3. Pelabuhan Padang Bai.
Pilihan kapalnya hampir sama seperti keberangkatan dari Lombok, ada yang slow boat, ada yang fast boat, ada juga yang mencharter pribadi (private fast boat tadi).
Lama perjalanan dari Bali ke Gili Trawangan bisa mencapai 1 jam perjalanan. Kemarin banyak juga ternyata turis yang dari Bali.
Pantas saja saat kami pulang di tanggal 3, pelabuhan di Gili Trawangan penuh dengan para wisatawan mancanegara. Aku pikir penuh sekali yang ke Lombok, ternyata mereka akan pulang ke Bali.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Gili Trawangan
Memangnya kalau bawa anak-anak, apa aja sih aktivitas yang bisa dilakukan di Gili Trawangan ini?
Snorkeling sekaligus Island Hopping
Berhubung memang kepulauan, jadi aku sih sudah yakin kami akan bisa snorkelingan. Apalagi anak-anak juga sudah pernah snorkelingan di Pulau Pahawang Lampung, jadi aku makin mantap lah booking snorkeling tur sejak sebelum berangkat.
Biaya Snorkeling Gili Trawangan
Paket snorkeling yang ditawarkan oleh agen tur yang aku hubungi (nomor turrnya 0877-0200-1657 ya btw) terdiri dari 2 macam, ada public tour dan private tour. Dari namanya tentu terlihat bedanya donk ya.
Public tour dikenai biaya 125 ribu rupiah per orang. Walaupun kita ke sana sendirian, tetap akan bisa ikut karena akan dicampur dengan rombongan lain, jadi gak usah takut gak kedapetan turnya, hehe.
Untuk yang private, biayanya 700 ribu rupiah per rombongan dengan maksimal 4 orang.
Nah, kami rencananya mau snorkeling dengan total 12 orang (ini termasuk 2 balita, tapi mereka gak akan pakai alat snorkelingnya donk, hehehe). Dengan jumlah orang yang cukup banyak tersebut, rombongan kami dikenai biaya 1,7 juta dan sudah termasuk dokumentasinya.
Dokumentasi ini biasanya berupa go pro yang dibawa oleh guide yang menemani kita nantinya ya.
Oiya, tapi biaya tersebut hanya untuk island hopping ke 2 Gili dengan durasi 2 jam, yaitu Gili Trawangan dan Gili Meno. Kalau mau sekalian ke Gili Air, total biaya yang dibutuhkan sekitar 1,9 juta dengan durasi tur selama 4 jam.
Gagal Snorkeling
Begitu tiba saatnya kami ke Gili Trawangan, yang direncanakan tanggal 2 Januari, cuaca menunjukkan tanda-tanda hujan dan serasa tidak bersahabat.
Walau begitu, kami tetap ke pelabuhan Bangsal sih untuk mencari kapal ke Gili, siapa tau saat kami sampai di pelabuhan, cuaca menjadi cerah ya kan, hehe.
Baca juga: Pengalaman ke Monkey Forest Ubud, Surganya Monyet di Bali
Nyatanya tidak saudara saudara. Cuaca masih saja mendung dan gelombang air laut sedang besar. Snorkeling dengan berat hati harus diikhlaskan jadinya.
Begitu sampai Gili Trawangan dan sukses tiba di penginapan, langit makin gelap dan akhirnya terjadi juga hujan lebat. Yasudah, kami jadi mendekam di penginapan saja deh sesorean itu, ahaha.
Glass Bottom Boat
Oiya, snorkeling tadi juga menggunakan glass bottom boat ternyata. Jadi untuk anak yang belum berani terjun ke laut untuk snorkelingan bisa di kapal saja dan melihat dari dasar kapal.
Bukan hanya untuk anak-anak saja sih. Pemandangan bawah laut ini bisa dinikmati oleh semua yang ikut turnya.
Selain dengan turun ke laut, sepanjang perjalanan, kita juga jadi bisa menikmati pemandangan bawah laut Gili Trawangan yang indah dan memesona jadinya.
*Foto di samping bukan di Gili ya, ini untuk menunjukkan seperti apa glass bottom boat itu π
Diving
Selain snorkeling, rupanya kenapa banyak sekali wisatawan mancanegara di sini adalah karena di sini merupakan spot diving yang cukup bagus.
Kalau beruntung, kita bahkan bisa bertemu penyu, dan kayanya cukup sering juga ya yang bertemu penyu saat diving di sini.
Aku sih gak kepikiran ya untuk mengajak anak-anak diving, belum waktunya kayanya, hehehe.
Tapi saat aku naik sepdea di sepanjang pantai, aku menemukan banyak sekali tempat belajar diving. Hampir di semua penginapan yang berada di pinggir pantai menyediakan jasa belajar diving seperti ini.
Keliling pulau naik Cidomo
Nah kalau ini, baru deh aku mau ngajak anak-anak keliling pulau dengan Cidomo.
Cidomo ini menentukan tarif sebesar 100.000 rupiah untuk jarak dekat maupun jauh. Namun beda lagi ntuk bisa berkeliling, tarif yang diminta menjadi 200.000 rupiah untuk 1x putaran mengelilingi pantai.
Entah ya ini memang harga normal atau harga saat kami ke sana pada saat tahun baru (siapa tau waktu tahun baru kemarin memang lagi naik harganya berhubung memang banyak yang berlibur ke sana, hehe).
Sayangnya aku gak berkesempatan mengajak anak berkeliling pulau naik ini, tapi hanya berkesempatan naik saat kami mau pulang dan membawa banyak barang.
Dengan jarak penginapan yang cukup lumayan, sekitar 450m dari dermaga, akhirnya para wanita dan beberapa barang yang diputuskan untuk menaiki Cidomo. Lumayan lah ya, gak sampai 10 menit kami sampai di dermaga jadinya π
Bersepeda
Selain snorkelingan, bersepeda ini memang jadi incaran aku untuk dilakukan di Gili Trawangan ini. Soalnya memang ini kan alat transportasi yang ada selain Cidomo, jadi gak ada salahnya donk dicoba.
Penyewaan sepeda ini berkisar antara 35.000 rupiah sampai 50.000. Ada juga sih sepeda listrik, tapi berhubung di penginapan kami gak ada yang sepeda listrik, jadi aku dan yang lain menyewa sepeda biasa dengan tarif 35.000 rupiah π
Setelah hujan mereda di sore hari, yang duluan mencoba berkeliling naik sepeda adalah papa mertua dan suami serta Nawa. Mereka menyusuri pantaii dan mencoba mencari ATM karena kebetulan uang kes aku habis.
Sore itu suami baru “survey” istilahnya, jadi keesokan paginya bisa mengajak aku untuk berkeliling lebih jauh serta akhirnya menemukan ATM untuk bisa mengambil tambahan uang.
Kami butuh mengambil uang karena saat beli tiket kapal nanti, kami haruslah membayar pakai uang kes, belum bisa transfer apalagi QRIS, hehehe.
Menyaksikan sunrise & sunset
Kalau berkesempatan, kita bisa nih menikmati keindahan 2 momen berbeda ini. Hari pertama, melihat sunset di pantai Barat, hari kedua pagi-pagi sekali menikmati sunrise di pantai Timur.
Sayangnya, sudah aku sebutkan di atas kalau sesorean hujan lebat, hanya reda sebentar saat papa mertua dan suami aku bersepeda. Namun, setelah itu hujan kembali melanda.
Jadilah langit mendung dan kami tidak bisa pergi ke pinggir pantai. Yaa mungkin sunset juga tidak seindah saat langit cerah juga lah yaa, karena akan tertutup awan jadinya.
Pun dengan sunrise. Aku sih semangat banget mau keluar dari pagi sebelum matahari terbit, tapi anak-anak belum pada bangun. Jadilah aku menunggu sampai mereka bangun baru mengajaknya berkeliling naik sepeda.
Waktu sunrise jadi terlewat deh, ahaha. Tapi gapapa, yang penting anak-anak sehat dan tetap happy bisa main di pantai Gili Trawangan sampai puas π
Wisata kuliner
Yap, yap kalian juga bisa wisata kuliner loh. Soalnya memang tersedia banyak sekali pilihan makanannya.
Kebetulan sih kami kemarin hanya mencoba 2 saja, yaitu nasi bungkus dan pizza yang berada di pinggir pantai.
Namun, pilihan makanannya itu juga beragam yaa, ada pizza, burger, pastry, gelato, nasi bungkus keliling, bakso, sea food, dan banyak lagi.
Bahkan di sekitar pantai itu banyak tempat-tempat makan yang lumayan rapi, cakep, dan terkonsep. Kita gak akan khawatir kekurangan apalagi susah mencari makan deh di Gili Trawangan ini π
Baca juga: Kepulauan Seribu bersama Balita
Tapi hati-hati ya, jangan percaya jawaban mereka saat ditanya “makanannya pedas gak?” ahaha. Karena standar pedasnya berbeda, mereka bilang sih nasi bungkus yang dijual gak pedas, tapi nyatanya ya pedas juga dan gak bisa untuk anak-anak.
Jadi, pilihan untuk anak-anak paling pizza atau ayam goreng crispy gitu, hehe.
Harga Penginapan di Gili Trawangan
Kami menginap di penginapan yang berlokasi lebih ke dalam, sekitar 450m dari dermaga, namanya “Wisma Bunda”. Di penginapan kami tersebut tarifnya hanya sekitar 130ribuan per malam.
Murah banget yaa. Dengan harga segitu, penginapannya cukup bersih dan besar lho. Namun ya lokasinya saja yang agak jauh dari pantai.
Untuk penginapan yang berlokasi di pinggir pantai, harganya mulai dari sekitar 650ribuan.
Masih cukup terjangkau juga lah yaa.Walaupun memang cukup lumayan juga bedanya.
Karena kami harus memesan 3 kamar, maka aku memilih yang agak lebih ke dalam deh lokasinya.
Bisakah ke Gili Trawangan Tanpa Menginap?
Setelah kami gak jadi snorkelingan, aku jadi wondering kan ya, sebenernya mungkin gak sih kita ke Gili Trawangan tanpa menginap?
Jadi, ke sana untuk snorkeling, setelah selesai ya langsung pulang lagi ke Mataram.
Kata adik ipar, ternyata itu memang memungkinkan, namun ya kita harus bersiap berangkat sejak pagi, supaya selesai snorkelingannya tidak terlalu sore.
Soalnya, kapal paling sore dari Gili Trawangan berangkat sekitar jam 16.00, makanya harus sudah selesai beraktivitas dan siap pulang lagi ya sekitar jam segitu.
Baca juga: Tur Pulau Pahawang bersama Anak-anak
Kalau mau mulai snorkelingan sekitar jam 10, berarti kita harus berangkat 3,5 jam sebelumnya. Sekitar jam 6 atau jam 7 lah berangkat dari Mataram, supaya sampai di pelabuhan Bangsal juga masih sekitar jam 9.
Lalu mengambil paket snorkelingan yang 2 jam (dari jam 10.30 – 12.30) untuk bisa selesai sekitar jam 2 sore (sudah termasuk mandi dan beberes). Baru setelah itu pulang deh ke Mataram. π
Tadinya aku mengusulkan ide ini nih, namun kata adik ipar kalau mau snorkelingan, kita ke spot lain saja, yang mungkin jalan ke dermaganya juga tidak selama ke pelabuhan Bangsal.
Akhirnya betul deh, diputuskan kalau kami snorkeling di Gili Nanggu saja, Lombok bagian barat namun lebih Selatan dari Gili Trawangan.
Akan aku ceritakan juga pengalaman snorkeling di Gili Nanggu di postingan berikutnya π
Overall Senang ke Gili Trawangan
Walaupun gak jadi snorkelingan dan harus menghabiskan waktu sebagian besar di penginapan, aku tetap puas ke Gili Trawangan ini.
Mungkin karena momen kumpul keluarganya ya. Juga momen bersepeda pagi menuju pantai dan bersantai cukup puas di pantai tersebut.
Selain itu, mama mertua juga berkesempatan berkeliling jalan kaki menyusuri pantai. Tadinya adik ipar mau betul-betul menyusuri pantai sampai tiba di tempat semula lagi, jadi full mengitari Gili Trawangan gitu.
Namun, karena hari sudah agak siang dan cuaca ternyata sudah agak terik, mama mertua pun sudah cukup lelah (yaa jalan kaki sampai 6km gitu, hee), akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan dengan naik Cidomo, ahaha.
Puas karena semua jadi bisa bersantai dan berkeliling pulau. Papa mertua naik sepeda, suami aku dan adik ipar naik sepeda. Dua adik ipar laki-laki dan mama mertua jalan kaki. Semua kebagian menikmati indahnya Gili Trawangan ini jadinya. Alhamdulillaah π
Tapi tetap ada keinginan untuk kembali lagi ke sini sih, ihihi. Semoga saja kami diberi kesempatan lagi untuk bisa ke Lombok lagi deh yaa π
Mau tau tempat wisata Lombok yang cocok dikunjungi bersama anak-anak? Coba baca lengkapnya di "Tempat Wisata Lombok Yang Cocok Dikunjungi Bersama Anak-anak" deh :)
Wah.. seru perjalanannya. Tidak hanya dengan keluarga kecil, tetapi keluarga besar. Lumayan juga persiapan kayaknya ya?
Keep writing. Semangat menyemangati, tumbuh menumbuhkan, menginspirasi-terinspirasi.
Salam kenal.