Ihiy yang baru gajian, ngomonginnya keuangan keluarga jadinya xp
Dan ya emang karena abis gajian itu sih jadi kepikiran mau ngomongin keuangan keluarga di #FamilyTalk, hehehe. Soalnya yah, masalah keuangan keluarga ini yang cukup krusial kan buat kondisi keutuhan keluarga? Krusialnya karena gak jarang juga suami istri berantem sampe segitunya karena masalah keuangan. Makanya ini termasuk hal yang harus dan wajib diobrolin sebelum nikah menurut saya.
2 buku ini sangant-sangat direkomendasikan buat yang baru belajar perencanaan keuangan.
Yang pertama, buku karya Ligwina Hananto yang berjudul “Untuk Indonesia yang Kuat, 100 Langkah untuk Tidak Miskin”
Sebulan kemarin saya dan suami belajar bagaimana merencanakan keuangan keluarga. Kebetulan tahun lalu suami saya punya buku yang berisi mengenai betapa pentingnya kita merencanakan keuangan kita itu. Sudah selesai dibaca dari kapan tau sih, tapi akhirnya bulan lalu kita baca ulang lagi karena kita berniat perencanaan keuangan keluarga kita HARUS lebih baik mulai dari sekarang.
Bukan, manfaatnya bukan cuma untuk diri kita sendiri, bukan untuk memperkaya diri sendiri, tapi dengan merencanakan keuangan kita hingga bisa mencapai kebebasan finansial, kita bisa membantu orang lain dan bisa menguatkan perekonomian negara tercinta kita ini, Indonesia. Kalau ingin “dikomporin” mengenai betapa pentingnya kita merencanakan keuangan, baca deh. Dan, bisa jadi buku ini benar-benar mengubah cara kita mengatur keuangan setiap bulannya.
Saya dan suami baru bener-bener engeh langkah-langkah yang harus secepatnya dilakukan untuk memperbaiki pengaturan keuangan keluarga kita setelah kita baca ulang buku ini lagi.
Yang kedua, buku karya Andreas Hartono yang berjudul “Nasibmu di Dompetmu”
~buat saya judul dan covernya agak norak sih~ 😛
Tapii, buku ini berisi teknis perencanaan keuangan, dan gak kalah pentingnya dengan buku yang pertama tadi. Di sini menjelaskan lebih ke teknis atau perhitungan kasar perencanaan keuangannya. Apa instrumen investasi yang pas serta perhitungan ke depannya. Yap, buku ini mengupas tuntas cara memperhitungkan nilai di masa depan dan cara investasinya.
Nah, perbedaan buku pertama sama buku kedua menurut saya.
Buku pertama lebih ke “why” > mengapa kita harus melakukan perencanaan keuangan dan mengapa hal itu sangat penting. Cara pemaparan buku ini adalah maju ke depan. Jadi dimulai dari penjelasan mengapa kita harus melakukan perencanaan keuangan, menentukan tujuan finansial, menghitung besarnya nilai uang pada tujuan finansial tersebut, lalu menentukan instrumen investasi yang tepat.
Buku kedua lebih ke “how” > bagaimana langkah konkrit kita dalam merealisasikan perencanaan keuangan yang telah kita bikin dan bagaimana menentukan instrumen investasi yang tepat sesuai tujuan keuangan yang direncanakan. Dan cara pemaparannya adalah mundur ke belakang. Pembaca dibuat tergiur terlebih dahulu dari betapa besarnya yang kita bisa dapatkan dari investasi, menentukan investasi yang tepat baru diakhiri dengan tujuan finansial yang dicocokkan dengan instrumen investasi yang tepat tadi.
Begitulah, setelah membaca kedua buku tersebut, kita mulai merealisasikan dan melakukan perencanaan keuangan keluarga sendiri. Pusing juga ngurusin perencanaan keuangan ternyatah sodara-sodara, hahaha. *pusing demi hidup yang lebih baik* 😛