Warna-warni Kemenangan: Kumpul Keluarga & Silaturahmi

Saya dan suami dalam menyambut Lebaran dan mewarnai hari kemenangan itu harus adil. Apa tuh maksudnya adil? hee. Begini, sejak menikah, saat lebaran, saya sudah tidak bisa lagi merayakannya bersama keluarga saya karena harus ikut dengan keluarga suami. Biasanya sih mudik ke Semarang berhubung nenek suami Alhamdulillah masih sehat dan berdomisili di sana.

Tradisi di keluarga suami adalah berangkat mudik setelah merayakan Lebaran terlebih dahulu di Jakarta. Tepatnya berangkat mudik di malam hari Raya Idul Fithri agar tidak begitu penuh, setidaknya arus mudik tidak terlalu padat. Berhubung beliau mudik dengan mobil ya, jadinya lebih enak macet-macetan di malam hari katanya dibanding siang hari, puanass euy 😀

Tapi, begitu ada Naia, papa mertua jadi memutuskan untuk mudik dengan kereta saja setiap tahun dan berangkat H+1 Lebaran. Nah, saya jadi berpikir “Bagaimana kalau saya menghabiskan beberapa hari terakhir Ramadhan di rumah orangtua saya saja ya biar adil?”. Sepertinya sih sempat, karena saya berpikir bisa langsung berkumpul bersama keluarga suami selepas sholad Ied di rumah orangtua. Akhirnya selama 4 tahun kami bersama dan melewati 5 kali Lebaran, begitu deh yang kami lakukan, menghabiskan hari-hari terakhir Ramadhan di rumah orangtua saya, sholat Idul Fithri dan sungkeman dengan keluarga saya, baru deh menuju rumah mertua untuk siap-siap mudik 🙂 Continue reading “Warna-warni Kemenangan: Kumpul Keluarga & Silaturahmi”

Pentingnya Memanjakan Blogger

Saya ngeblog udah lama juga ya, dari tahun 2006 euy. Tapi, baru akhir-akhir ini aja, kayanya baru setahunan terakhir, ngikut acara-acara blogger yang lumayan rutin. Gak rutin juga sih, ya kalau ada event aja. Tau info event-event tersebut juga gara-gara saya masuk komunitas Emak-emak blogger. Alhamdulillah yah, makasih banyak loh KEB 😀

Biasanya sih setelah mengikuti acara tersebut saya tulis reviewnya di blog. Bukan kewajiban sih, ya hanya memenuhi rasa tanggung jawab aja. Lha brand2 atau institusi ngadain acara blogger dan ngundang blogger buat apa? Ya buat ditulis sama blogger itu kan? Biar mereka makin terkenal di dunia maya, hehehe. Jadi saya merasa bertanggung jawab aja gitu buat menulis review acara-acara tersebut. Simbiosis toh. Apalagi kalau konten acara yang dibawakan memang sesuai dengan hati saya, wah tambah merasa bertanggung jawab buat menyebarkannya lewat blog deh. Mereka udah memberi saya pengetahuan lebih serta terkadang hadiah yang cukup lumayan, saya memberi mereka nama baik di dunia maya deh 😀

Tapi dari sekian event blogger yg saya datangi itu, ada 1 hal yg saya amati, khususnya buat para brand yang emang menjadikan acara blogger begitu sebagai salah satu upaya peningkatan atau promosi diri di internet ya. Kalau ternyata:

Memanjakan blogger itu penting!

Supaya apa?

Balita Senang, Kita Nyaman

Sewaktu umur keponakan saya belum menginjak usia 5 tahun alias masih balita, saya menyaksikan sendiri bagaimana keingintahuannya dan kreativitasnya berkembang. Apalagi saat mereka baru pertama kali diberi pulpen atau semacamnya. Mereka jadi berpikir bisa corat-coret seenaknya deh di mana-mana. Tembok rumah ibu saya pun bisa jadi korban. Dan saya yang tinggal di dalamnya jadi risih sendiri melihat tembok yang tidak bersih rapi. Tapi mau diapain lagi, namanya juga balita yang masih suka corat-coret di mana-mana.

524606342_2a788d5da9

Image by Toni Verdú Carbó on Flickr

Saya jadi berpikir gimana supaya anak saya nanti gak corat-coret sembarangan di tembok begitu. Bikin saya gak nyamaaan euy rumah penuh coretan, huhu. Bagusnya sih diberi arahan sebaiknya mereka boleh nulis itu di mana saja. Saya pernah lho mempraktekkannya langsung ke anak tetangga, itung-itung uji coba lah sebelum ke anak sendiri, hihi. Dia meminta pulpen karena ingin menulis-nulis sesuatu. Saya kasih deh dia pulpen tapi dengan perjanjian kalau hanya boleh menulis di kertas atau buku yang saya kasih aja *alias buku kakaknya* dan kalau dia menulis di tempat selain itu, pulpennya saya ambil lagi. Dia setuju dan berhasil, gak ada tuh coretan di tembok.

Tapii coretan di tembok kan bisa jadi bagus juga yaa