Iya, kami, tentunya saya dan suami donk ah. Kan keputusan untuk membeli rumah bukan keputusan individu, tapi keputusan bersama, lha wong tinggalnya barengan, hehe.
Sebetulnya saya udah ngomongin beberapa kali yaa masalah rumah ini, mulai dari gimana rumah impian kami sampai rumah seperti apa yang kami tempati sekarang. Iya, walaupun sekarang kami masih mengontrak, ya kami pengen juga punya rumah yang menjadi milik kami sendiri donk yaa 😀
Baca juga: Rumah Idaman
Tapi, dari beberapa kali ngomongin tentang rumah itu, belum ada kayaknya bagaimana pertimbangan kami saat memilih rumah kelak. Hihi, boleh donk ya dicatat sekarang supaya nanti begitu beneran milih-milih rumah untuk dibeli (Aamiin, semoga disegerakan), kami mengacu pada catatan ini 😀
Sebenernya sih di Lifehacker ada panduannya lho apa saja yang harus dipikirkan sebelum membeli rumah. Lebih ke arah teknis dan persiapan finansial sih. Dan saya pun mengacu pada panduan itu, hihi. Etapi yang mau saya list ini lebih pada pertimbangan kami berdua ya dengan memikirkan anak-anak nantinya 😀
Lokasi
Nah, ini penting banget kaan. Berhubung aktivitas saya dan suami kebanyakan di Jakarta, ya kami mau yang di Jakarta donk ya. Atau sekitarannya deh, sebut saja Depok. Iya, saya tau sih, rumah di Jakarta mah harganya udah mihil bingit bingit yah, makanya alternatifnya ya yang di sekitarnya deh, which is Depok.
Dan lokasi ini yang menentukan segala kehidupan kita nantinya. Maunya sih yang deket sama masjid yaa biar Ilman rajin sholat ke masjid *uhuk*. Ples, deket juga dengan akses pendidikan berkualitasnya *tsaaah*. Biar gak usah ribet dan gak usah jauh-jauh lah yaa buat nyekolahin anak ke sekolahan yang bagus dan sesuai dengan apa yang saya dan Ilman harapkan dari sekolah 😀
Terus, lokasinya deket rumah orangtua atau mertua, hihihi. Pertama sih biar enak ya kalau ngunjungin mereka jadi gak jauh-jauh. Yang kedua, kalau saya gak masak, main ke sana untuk numpang makan jadi gampang, gak jauh-jauh, hihihi *intinya minta makan xp*.
Lingkungan
Nah, ini juga yang dicari. Kalau lokasi udah ideal tapi lingkungannya bukan seperti yang kami harapkan kan gimana donk? Huhu. Emang gak ada yang sempurna sih yaa, tapi kan kita masih bisa mengusahakannya yaa.
Lingkungan yang paling saya idamkan itu entah kenapa lingkungan kompleks perumahan atau cluster, hahaha. Gak tau ya kenapa, mungkin berharap di sana akan ada banyak pasangan muda juga, jadi bisa kompak. Iya kalo kompak ya, kalo ternyata malah nyinyir2an gimana? hihihi.
Dan, yang saya harapkan lagii aktivitas di lingkungannya itu banyak dan saya bisa terlibat aktif di dalam aktivitas tersebut. Biar lebih dekat gitu sama tetangga dan lingkungan sekitar rumah. Orang yang paling dekat dan yang paling diharapkan membantu saat kesulitan paling pertama pasti tetangga kan yaaa. Makanya saya mauu banget menjaga hubungan baik sama tetangga. *walau di rumah yang sekarang belum begitu kenal sama tetangga lain, huhuhu*
Ples, saya mikirnya kalau di lingkungan kompleks atau cluster gitu keamanannya lebih terjamin. Iya gak sih? Soalnya kan biasanya diportal gitu kalau malam dan yang mau berkunjung harus memperlihatkan muka atau identitas pada tim security yang berjaga saat itu. Setidaknya itu yaa pengalaman saya kalau berkunjung ke rumah saudara atau teman yang tinggalnya di kompleks perumahan 🙂
Akses Kendaraan Umum
Hahahah, ini mah masih berhubungan sama lokasi yaa. Tapi bener kan? Akses kendaraan ke rumah kita bagaimana? Apakah dekat dengan stasiun atau terminal? Apa dekat dengan jalan angkutan umum? Walaupun kita misalnya punya kendaraan pribadi yaa. Naik kendaraan umum harus dibiasakan donk untuk mengurangi kemacetan *iya banget xp*
Prinsip saya dan Ilman soalnya gitu sih, walau punya kendaraan pribadi, ya untuk sehari-hari lebih memilih naik kendaraan umum. Di weekend atau untuk bersilaturahmi baruu deh naik kendaraan pribadi. Selain mengurangi kemacetan, lebih hemat juga doonk. Hemat bensin, hehe.
Apalagi hari biasa mah emang kendaraan terbaik itu kereta deh menurut saya mah. Pokoknya setelah saya mengenal kereta, terlebih lagi, setelah keretanya sudah cukup tertib seperti sekarang, kemana-mana terasa lebih dekat. Makanya, pertimbangan saya dan Ilman pastinya rumah kita nantinya cukup dekat dengan stasiun supaya terjangkau oleh akses kereta. Makin banyak alternatif deh untuk menuju rumah 😀
Harga
Pasti donk yaa. Gak mungkin kan kita beli sesuatu gak mempertimbangkan harga. Apalagi ini rumah gituu, bukan barang yang bisa kita beli sehari-hari, huee. Makanya berharap bisa mendapat harga terbaik di daerah yang terbaik pula. Dan makanya itu kita harus mempersiapkan dananya jauh-jauh hari, harus menabung dan berinvestasi untuk yang satu ini mah yaa.
Apalagi harga rumah di Jakarta dan sekitarnya makin lama makin naiik terus. Termasuk salah satu investasi juga sih yaa membeli rumah itu. Kalau punya uangnya sih maunya beli 2, satunya buat tempat tinggal, yang satu dikontrakkan gitu, hihihi. Aamiin yah aamiin. 😀
Etapi Ilman pernah mengusulkan untuk menghabiskan masa tua di daerah saja. Seperti di Solo, Semarang, atau malah Surabaya? Kenapa enggak sih yaa. Rumah yang dijual di Surabaya atau Semarang atau daerah lainnya biasanya lebih murah kan yaa untuk ukuran rumah yang lebih besar 😀
Ples, katanya, kehidupan di daerah begitu lebih santai gak kayak di Jakarta yang serba terburu-buru, hehe.
Tipe Rumah
Ini sebetulnya bisa menyesuaikan sih ya nantinya. Tipe rumah yang gak sesuai dengan keinginan kita bisa sih diubah dengan renovasi sana sini. Tapi tambah biaya lagi kan jadinya. Makanya enaknya sih beli yang memang sudah sesuai dengan bayangan kita akan rumah impian kita yaa, hehehe.
Tapi renovasi sedikit demi sedikit gapapa juga sih ya. Apalagi kalau rumah yang kita beli lumayan murah dan di lokasi yang memang kita inginkan. Jadi, rumahnya berkembang seiring waktu gitu laaah.
***
Tapi, nyarinya gimana? Keliling ke daerah yang kita inginkan gitu untuk bisa menemukan rumah yang dijual? Udah gak jaman lah yaa di jaman informasi kayak sekarang. Sekarang mah udah banyaak listing perumahan online gitu. Mungkin saya mau nyari lewat situ aja nantinya. Lumayan membantu kan yaa? Siapa yang belum pernah nyobain listing perumahan online hayoo hari gini?
Jakarta Post sampai memberi tips tuh untuk mencari rumah terbaik dengan listing online. Kakak saya pun cukup terbantu dengan listing online yang ada. Walau ujung-ujungnya tetap dikunjungi satu persatu juga yaa. *yaiyalah, masa beli rumah full via online, mana bisaaa, hehehe. Setidaknya kan membantu kita untuk mengincar dan mengunjungi hanya rumah yang kira-kira hampir cocok dengan kita. Menghemat waktu dibanding mengitari seluruh Jakarta atau suatu daerah toh, hihihi 😉
Jakarta Post bangeeett yang di link?! *TEBAR TEBAR CONFETTI*
Punya rumah di Jakarta emang bisa jadi investasi karena harganya yang uhuk… menjanjika buat investasi. Tapi kalau inget dengan segala kehectican dan pengen jadi tempat istirahat masa tua (((tua))) enaknya yang jauh dari hingar bingar gitu, dan suka yang udaranya adem. 🙂
Sebenernya yang paling dipikirin sebelum beli rumah itu duitnya dulu mbak, baru lain-lain 😀 btw nice tips mbak 🙂
justru dengan mikirin hal lain-lainnya, jadi kebayang uang yang harus disiapkan berapa 😀
Hadeeeuh, trnyata rata2 merasakan kegalauan yg mirip ya soal rumah. Apalagi yg asalnya dr JKT, cuma sayang, seringkali kita banyak maunya dn menuhin semua poin kemauan kita itu yang susahnya minta ampun hehehe. Moga kita bisa dapetin rumah impian kita soon ya 🙂