Baru saja menyelesaikan baca buku ini: “Semiliar Cinta untuk Ayah”.
Yak, dari judulnya aja ini adalah kisah tentang ayah. Dan memang buku ini adalah kumpulan cerpen yang semuanya mengisahkan tentang ayah mereka dan pendapat mereka mengenai ayahnya. Mulai dari yang ayahnya galak, aneh, baik, sampai yang gak punya ayah.
Ada 1 cerpen yang sampai si penulis menuliskan cerpennya, si penulis tetap gak tergugah hatinya untuk mulai menyukai ayahnya ini. Bahasa gampangnya sih, masih membenci ayahnya sampai saat si penulis nulis itu. Judul cerpennya “Produk Gagal”.
Ada juga yang menceritakan pamannya, bukan ayahnya. Karena memang, dia ditinggal ayahnya sejak kecil. Bukan karena ayahnya meninggal, tapi karena ayahnya meninggalkan ia dan ibunya dan menikah dengan wanita lain. Dan sejak saat itu, dia bener2 putus hubungan/komunikasi dengan ayahnya itu. Judulnya “Hidup Tanpa Ayah”
Ada lagi yang kisahnya sedikit bikin saya sedih ~sampe bikin saya nangis, huhu~. Eh, tapi sedihnya bukan karena ceritanya yang sedih, tapi bikin saya inget gimana kehidupan saya sendiri dan jadi mensyukuri yang ada sekarang.
Tapi, ada juga beberapa cerpen yang agak sedikit monoton. Maksudnya monoton adalah, kisahnya sama aja, sejenis gitu. Jadi, begitu baca awalnya mirip, saya udah nebak akhirannya gimana.
Afterall, buku ini bagus untuk mengingatkan kita kembali tentang ayah. Jadi, gak melulu tentang ibu.
Ibu memang harus kita hormati, bahkan tiga tingkat di atas ayah. Namun, tahukah kalian, di hari akhir nanti saat pengadilan Tuhan tiba, di pundak seorang ayahlah tanggung jawab terberat itu berada
~Mancing Ikan Penuh Makna, Aki Rehiko~