Di akhir tahun 2021 lalu, aku berkesempatan untuk melakukan road trip Jakarta Bali bersama anak-anak selama 13 hari. Tadinya sih sudah mau dilakukan sejak tahun 2020, tapi kondisi belum mendukung yaa.
Di tahun 2021 setahun lebih sudah pandemi melanda dan menyebabkan kami menghabiskan sebagian besar waktu kami hanya di rumah saja. Rasa bosan tentu melanda, tapi kami hanya bisa bersabar menunggu hingga covid itu mereda.
Alhamdulillah pertengahan tahunnya kami lihat memang sudah mereda, maka aku dan suami mulai merencanakan untuk ke Bali dengan mobil alias road trip.
Keputusan itu kami ambil karena kami juga masih belum berani naik pesawat, makanya memilih yang sebagian besarnya bisa kami kontrol, yaitu pakai mobil saja. Dengan menggunakan mobil, rasanya juga meminimalisir bertemu dengan banyak sekali orang kan. 🙂
Perjalanan yang Tertunda
Awalnya kami mau pergi di bulan Juni 2021, tapi ternyata covid yang tadinya melandai, tiba-tiba naik dan muncul varian baru dan sangat mudah menular serta efek sakitnya sangat parah (sebut saja varian delta). Kami langsung ambil keputusan untuk menunda perjalanan itu. Demi kesehatan kami sendiri tentunya, terutama anak-anak.
Walau memang rasanya sudah sangat tidak sabar sih ya untuk bisa “berpetualang” lagi bersama keluarga, tapi ya mau gimana, kita hanya bisa pasrah dan sabar. Sampai pada akhirnya vaksin itu akhirnya muncul dan kami sudah melengkapi ikhtiar kami dengan vaksin 2x, barulah kami mulai memikirkan kembali rencana road trip ke Bali ini.
Sambil terus mematangkan rencana, kami juga sambil melihat situasi.
Akhirnya disaat covid melandai lagi, kami mulai atur strategi kapan, berapa lama, dan bagaimana kami akan melakukan perjalanan ini.
Maka diputuskanlah kami melakukan road trip Jakarta - Bali di bulan Desember 2021 lalu. Lihat itinerary lengkapnya di 13 Hari Road Trip ke Bali
Durasi Perjalanan Road Trip Jakarta Bali
Kalau dilihat melalui google maps, rasanya durasi perjalanan Jakarta – Bali bisa ditempuh dalam waktu 1 hari saja (19 jam 46 menit). Mungkin kalau kita paksakan langsung plus bisa bergantian menyetir ya bisa-bisa saja ya.
Tapi kan kita sama anak-anak ya bu, jadi aku dan suami pun sudah berpikir gak akan bisa ditempuh dalam sekali jalan nih, jadi ya kami memang merencanakan untuk singgah 1x untuk menginap sekaligus beristirahat di Surabaya. Eh, singgah di Surabaya ini sekaligus untuk tes antigen deng, karena pada saat itu, tes antigen masih menjadi syarat wajib untuk bisa menaiki kapal feri.
Durasi Berangkat (Jakarta – Bali)
Kalau ditotal sih, perjalanan berangkat sampai Bali itu sekitar 23 jam. Oiya, berhubung kami pernah ke Bali Utara, jadi kami memang memutuskan perhentian pertama kami ya Bali Utara dulu. Selain memang mau melihat Lumba-lumba di pantai Lovina, jarak Bali Utara dengan pelabuhan Gilimanuk juga lebih dekat, jadilah rasanya pas untuk jadi tempat perhentian pertama kami 🙂
Baca juga: Wisata Bali Utara Bersama Balita
Soalnya kalau langsung menuju Bali Selatan butuh sekitar 4 sampai 5 jam lagi dari pelabuhan Gilimanuk. Kalau ke Bali Utara, hanya butuh sekitar 1 sampai 1,5 jam saja. Makanya deh kami memutuskan untuk ke wilayah Bali Utara terlebih dahulu.
Dari total 23 jam Jakarta – Bali, kami bagi menjadi 2, yaitu 12 jam sampe Surabaya, berikutnya 11 jam sampai Bali. Ini sudah dengan waktu beberapa kali mampir di rest area serta sudah termasuk waktu untuk menyeberang. Berhubung bawa 3 anak (2 anak di atas 5 tahun plus 1 anak balita), jadilah kami mengutamakan kebutuhan mereka ya.
Kami memikirkan waktu ke kamar mandi, juga waktu makan. Jadi, begitu sampai rest area, biasanya kami “paksakan” encourage anak-anak untuk makan dan buang air. Supaya perjalanan berikutnya bisa jalan dengan lancar dan minim “tantangan” (yang punya anak tau nih maksudnya, ihihi).
Durasi Pulang (Bali – Jakarta)
Tepatnya Depok sih, pinggiran Jakarta lah yaa, hehe. Sayangnya nih, durasi pulang dari Bali menuju Jakarta tidaklah semulus perjalanan berangkat.
Soalnya, ternyata total waktu yang diperlukan adalah 25 jam. Oh, ini sudah dibagi untuk menginap di Banyuwangi terlebih dahulu ya. Kebetulan juga persinggahan terakhir kami adalah Nusa Dua, jadi kami melakukan perjalanan dari sana sejak sekitar jam 11 siang.
Baca juga: Menginap Pinggir Pantai Di Merusaka Nusa Dua Bali
Eh, tapi tepatnya kami mulai jalan sekitar jam 1 siang sih, karena di jam 11 itu kami berhenti untuk tes antigen terlebih dahulu, juga makan siang sekaligus bertemu dan mengobrol dengan teman suami, CEO dari RevoU.
Jadi kalau dihitung, perjalanan Bali – Banyuwangi totalnya adalah 6 jam (sudah termasuk menyeberang dan pergantian zona waktu).
Terpaksa menginap di Banyuwangi juga karena sudah terlanjur malam dan kalau dilanjutkan, kami tidak tau harus menginap di daerah mana lagi sih, hehehe.
Keesokan paginya, kami berangkat sekitar jam 5 subuh dan ternyata sampai di rumah sekitar jam 12 malam. Ini dikarenakan kami banyak berhenti. Total berhenti 5 kali, 3 kali untuk makan (setiap kali berhenti bisa sekitar 1 jam), dan 2 kali untuk beristirahat dan tidur untuk suami.
Sebetulnya mungkin bisa lebih santai kalau menginap di 1 tempat lagi sih. Jadi saat sore dan sudah sekitar 12 jam melakukan perjalanan, kita singgah dan menginap lagi. Tapi, saat itu kami sudah tidak sabar sampaai rumah, jadilah suami melanjutkan perjalanan pulangnya (plus kayanya gak nyiapin baju untuk nginep 1x lagi sih, haha).
Membeli Tiket Kapal Feri Ketapang – Gilimanuk
Road trip ke Bali ini adalah sekaligus pertama kalinya kami melakukan perjalanan menggunakan kapal feri, yang ternyata menurut aku sudah sangat baik penanganannya. Daftar/membeli tiketnya mudah, cukup melalui https://www.ferizy.com/, serta masuk pelabuhan sampai masuk kapalnya juga cepat dan mudah.
Aku bilang mudah karena memang tidak lama prosesnya untuk membeli tiket (kami membeli tiket feri ini sekitar 1 jam sebelum berangkat). Walaupun pada saat pembelian tertera waktu (pada jam berapa masuk pelabuhannya), tetapi begitu kami sampai di pelabuhan ya akan selalu dipersilakan masuk selama nama penumpangnya sudah terdaftar dan selama kami membawa tes antigen terbaru.
Setelah memasuki pelabuhan, kita akan langsung diarahkan menuju kapal yang sudah bersandar dan begitu kapal itu penuh, langsung saja berangkat tanpa menunggu dan menghabiskan waktu lama lagi. Makanya aku bilang cepat, karena memang ternyata prosesnya cepat dari masuk pelabuhan sampai kapal berangkat. Proses tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit saja.
Oiya, untuk tes antigen, sekarang sih sudah tidak wajib ya. Beberapa waktu lalu kami juga melakukan perjalanan menggunakan feri, dan sudah tidak mewajibkan tes antigen ini, jadi kami tidak melakukan tes ini deh 🙂
Berbeda dengan kapal Merak-Bakauheni yang menyediakan kapal feri ekspress, kapal dari Ketapang – Gilimanuk ini tidak ada yang ekspress, sehingga fasilitas kapal (sebut saja tempat duduk) ya biasa saja dan tidak ada yang menyajikan pemandangan laut dan tempat berAC seperti di kapal feri yang ekspress yaa.
Total Biaya Road Trip Jakarta Bali
Disclaimer dulu, total biaya road trip di sini adalah total biaya sepanjang perjalanan pergi dan pulang ya. Jadi tidak termasuk biaya-biaya yang keluar selama liburan di Balinya 😀
Baca juga: Liburan ke Bali Bersama Anak, Sudah Coba 5 Aktivitas Seru Ini Belum?
Tapii termasuk biaya makan dan biaya menginap selama perjalanan (kalau kita memutuskan singgah di suatu tempat kok). Plus ini termasuk antigen juga sih :).
- Tes Antigen 396.000 x 2 (pergi dan pulang). Total Rp. 792.000
- Total Beli Cemilan Rp. 329.000 (cemilan ini penting ya kalau kalian membawa anak-anak xp)
- Total makanan (10x makan, 5x saat berangkat, 5x saat pulang) Rp. 1.300.000 (ini porsi 4 orang sebetulnya ya, karena 2 dewasa 2 anak dan 1 balita itu tidak menghabiskan terlalu banyak makanan)
- Total penginapan: Darmo Hotel (Surabaya) Rp. 389.000, Latansa Hotel Syariah (Banyuwangi) Rp. 221.000 = Rp. 610.000
- Total kapal laut (Ferizy): 182.500 x 2 (pergi pulang) = Rp. 365.000
- Bensin Rp. 1.200.000 (Pakai pertamax, harga Desember 2021, 3x isi bensin pergi dan pulang)
- Tol Rp. 1.500.000
Kalau ditotal, biaya perjalanan road trip pulang pergi Bali – Jakarta adalah sekitar Rp. 6.096.000, dibulatkan jadi 6,1 juta lah yaa.
Kalau dikurangi dengan antigen jadi Rp. 5.304.000 atau sekitar 5,3 juta.
Tips Road Trip Membawa Anak-anak
Nah ini nih, kalau road trip sama anak-anak harus siap untuk segala kemungkinan yang mungkin terjadi ya, hehe. Perencanaan matang itu perlu, tapi kita harus siap dengan kondisi lapangan yang mungkin sangat berbeda dengan ekspektasi kita. Hitung-hitung pelajaran untuk bersabar sih kalau road trip bareng anak tuh 😀
Anw, beberapa tips ini mungkin bisa mengurangi “masalah-masalah” yang mungkin bisa muncul saat road trip bersama anak ya:
- Sediakan makanan dan cemilan yang banyak. Selain karena demi kesehatan, juga penting untuk mengendalikan suasana di kendaraan sih. Dengan perjalanan darat dan di mobil terus begitu, sangat amat mungkin anak-anak menjadi bosan dan gak betah. Nah, cemilan ini bisa jadi salah satu penyelamat untuk kebosanan mereka (bosen kok disuruh ngemil ya xp)
- Persiapkan dan perhatikan kebutuhan anak. Bawa mainan atau buku favorit anak, supaya di mobil anak bisa tetap beraktivitas dengan mainan kesukaannya atau malah membaca buku kesukaannya. Selain itu, perhatikan waktu waktu mereka memang butuh ke kamar mandi untuk buang air. Atau juga perhatikan waktu waktu mereka harus makan. Pokoknya bener-bener memenuhi kebutuhan utama mereka lah ya selama di jalan tuh. Jadi ya gak usah ngoyo harus bisa sampai dalam beberapa jam ya, lebih ke nikmati waktu alias nyantai ajaa kalau bareng anak-anak mah 😀
- Lebih fleksibel. Fleksibel dalam hal waktu maupun dalam pemberian gadget. Selama di jalan gak mungkin juga sih kita strict banget dengan aturan pergadgetan, hehe. Di rumah, anak-anak memang aku batasi, setiap anak hanya mendapat waktu 20 menit saja untuk bisa menonton atau bermain game. Nah kalau sedang jalan begini gak strict segitu, tapi gak yang diumbar juga sih. Tetap dikasih saat kita memang butuh ketenangan, tapi gak jadi keasikan dan kelamaan juga. Karena anak-anak itu bisa menemukan solusi kebosanan mereka sendiri sebetulnya. Mereka bisa menghitung awan, menghitung mobil, atau memperhatikan hal lainnya deh. Pokoknya gadget fleksibel saat dibutuhkan saja deh 😀
3 tips aja tapi kok panjang amat yaa, ahaha. Kalau ada yang mau menambahkan tips membawa anak-anak road trip, boleh juga yaa tulis di kolom komentar 🙂
Semoga postingan aku ini bisa sedikit banyak membantu kalian yang sedang merencanakan road trip yaa 😉
Kalau saya pastinya harus bawa mainan edukasi yang bikin mereka ga bakalan bosan selama di jalan. Apalagi buat anak sulung, cewek tapi suka bosan.
Semoga bisa trip juga deh bawa anak tiga seperti kisah di atas.
Mbak, aku salfok sama outfitnya. Bisa senada biru-biru di setiap foto. Jadi keliatan segaar. Dulu waktu masih remaja, kami juga suka road trip Surabaya-Bali. Menyenangkan banget dan jadi kenangan manis sampai sekarang.
Soalnyaa aku yang suka warna biruuu, jadilah kalau beliin baju juga seringnya biru xp
Seru banget para gadis traveling! Isti tahu-tahu udah ada 3 gadis cantiknya yaaaa alhamdulillaaah
btw di jalan mainan gadget memang jadinya malah mual, mending mainan kayak tepuk tangan – tebak tebakan ya, semoga bisa traveling terus ya!
wkwkwk, iyaa oma udah 3 aja yaa, ihihi. Aamiin doanya, seru traveling apalagi road trip kayak gini 😀
mau banget sih road trip ky gini,kayaknya seruuu banget, cuma mikirin capeknya itu hahahah, soalnya anak-anak masih kecil2, yang bisa mandiri baru satu anak, dan emang budget segitu untuk berlima sih bisa dibilang ditengah2 ya, masih terjangkau, tol juga kukira abis banyak ternyata 1,5 juta ya, sampe ujung jawa heheu
iya, itu udah bolak balik pula mbak tolnya. Tol sama bensin dan makan sih pengeluaran terbesarnya 😀
Utk perjalanan jalur darat aku rasanya baru sanggup lintas jawa. Tapi jadi momentum yg berharga dan mrnyenangkan karena perginya dgn org2 tersayang
Anak2nya hebat ya mba ga banyak ngeluh karena road trip kan butuh ekstra waktu
Penasaran pas di Balinya berapa hari plus biaya total Jenderal Jakarta-Bali-Jakarta berapa sama wisata2nya sekalian? Pengen banget roadtrip gini deh tapi kalo suami yang nyetir aja takut capek dianya, huhu.
wah, kemarin itu lumayan lama sih, sampai 13 hari, ihihi. Nah, suami aku tipe yang perfectionist, jadi dia justru mau menantang dirinya sendiri gitu lho mbak untuk nyetir Jakarta-Bali-Jakarta gini. Sempet gantian sebentar sih sama aku, tapi baru beberapa menit udah ganti lagi, ahaha. Gemes ya kalau gak nyetir sendiri xp
Aku dan suami kalau jalan sama anakpun nggak ngoyo sama target durasi perjalanan (kalau jauh). Soalnya bawa anak jalan jauh itu ya begitulah banyak pertimbangannya. Yang utama anak nyaman sehat di jalan.
betul, yang utama anak nyaman dan sehat sehat selama perjalanan yaa
Aku bisa bayangin pasti barang bawaannya heboh. Hehehe. Soalnya kemarin aku yang jalan ke ancol sehari doang bareng 3 bocil udah rusuh banget. Tapi tentu semua itu tergantikan dengan rasa senang bisa jalan2 bareng keluarga ya mbak. Oiya, kalau road trip seperti ini enaknya kalau anak minimal usia berapa ya?
nah aku gak tauu mbak minimal usianya. Aku tuh jalan ya jalan aja *tutupmuka. Mungkin saat mereka udah biasa duduk di carseat mobil dengan tenang dan lama ya, sekitar 2 tahunan ya. Anak aku yang paling kecil itu 2,5 tahun soalnya, lagi toilet training juga pas raod trip itu, hee
Seru banget ya jalan-jalannya apalagi lengkap dengan foto bersama keluarga kalau aku jarang banget itu fotonya bisa selengkap ini
Anak2 udah biasa difoto mbak, ihihi.
Happy bangeettt, kak.
Kompak yaa, dari pakaian sampai senyumnya anak-anak dan suami. Meski lelah, tapi begitu difoto, bisa ceria kembali.
Aku seneng liat Dress codenya yang biru cerah. Bikin perjalanan bersama anak tetap menyenangkan gini tipsnya apa kaak??
((selain camilan hehhe))
ada di postingan lain kaa, hehe. di https://istiana.sutanti.com/2022/07/17/6-tips-mengajak-anak-road-trip/ yaa 😀
kami planning di April 2023 ini roadtrip Karawang-bali
Wih, ntaps mas. Good luck dan semoga lancar yaa perjalanannya, have fun sepanjang perjalanan dan di Bali! 😀
seru seru, pengen juga deh Bandung – Bali road trip
cuuss mbaakk. Seruu deh ngajak anak2 gini. Liburan sambil berpetualang, ihihi
ini kami banget sih, sudah 2x roadtrip berlima ke bali dari jakarta. terakhir tahun baruan tahun ini. ini lagi nyari referensi mendaki g batur dengan anak, karena rencana roadtrip lagi lebaran ini. Thanks infonya
Waah, Salam kenal yaa mbak. Asik ya road trip tuh, pace nya bener2 kita yang atur jadinya.
Sip mbak, semoga infonya bermanfaat yaa ????