Umur berapa sih biasanya bayi pertama kali naik pesawat? Kalau Nawa (anak kedua saya) dulu, naik pesawat pertama kalinya di umur 6 bulan, saat mau ke Belitung. Sebenernya ini udah lama banget ya, secara Nawa juga sekarang udah 3 tahun, hehe.
Tapi dulu itu sebelum mantap membawa Nawa naik pesawat, saya berkali-kali nanya sama dokter anak waktu itu. Aman tidaknya Nawa saya ajak naik pesawat. Bahkan sebelum kami mengajaknya naik pesawat ini, kami pernah mengajaknya ikut jalan-jalan di umur 3 bulanan. Hitung-hitung latihan bepergian xp

Alhamdulillah yaa, saat naik pesawat pertama kali itu lancar jaya. Sebelumnya juga saya baca-baca mengenai bayi naik pesawat juga sih, apakah ada prosedur khusus atau apaa gitu. Ternyata dari bandaranya sendiri sih gak ada ya. Tapi memang harus ada yang diperhatikan oleh kita. Seperti beberapa hal ini:
Saat Landing & Take off
Yang saya pelajari, saat landing atau take off ini, bayi harus disusui. Atau, kalau sudah mulai MPASI, bisa dikasih cemilan. Karena kan kita yang orang dewasa juga ngerasain sendiri kan yaa, saat landing dan take off ini pendengaran kita agak terganggu karena adanya perbedaan tekanan. Nah, bayi pun bisa ngerasain itu, tapi mereka belum tau gimana cara penanganannya.
Kalau kita sih, bisa tinggal menelan ludah ya kan. Makanya, bayi biasanya disusui di saat-saat itu supaya meminimalisir dampak perbedaan tekanan tersebut.
Bener deh dulu waktu landing dan take off, Nawa saya susui, walaupun dia sedang tidur. Alhamdulillah lancar deh 🙂
Barang Bawaan
Biasanya barang bawaan saat membawa bayi tuh emang lebih banyak ya. Karena harus memikirkan segala sesuatunya. Ya baju gantinya harus banyak, ya pamersnya juga. Belum lagi memikirkan saat jalan-jalan gitu, kita gak selalu akan ketemu tempat yang baby friendly, jadi harus mempersiapkan kondisi tersebut juga.
Beberapa barang tambahan yang saya bawa saat itu, selain baju ganti yang banyak dan popok sekali pakai, saya membawa barang-barang ini:
- Selimut tebal atau alas bayi. Supaya bayi bisa diletakkan di mana pun tanpa rasa khawatir. Dengan membawa selimut atau alas, kita bisa meletakkan bayi dan tidak melulu digendong. Selain kitanya capek, si bayi juga bosan digendong terus. Dia pengen yang bergerak bebas gitu seperti di rumah. Di rumah kebanyakan tiduran kaan? Jadi ya kalau jalan-jalannya terlalu banyak digendong, dia bosan juga 😀
- Travel Bouncer. Kalau yang ini dimaksudkan agar si bayi bisa diletakkan namun bukan dalam posisi tidur. Selain menghemat tempat karena bisa diletakkan di kursi biasa juga, bayi juga jadi bisa melihat lingkungan sekelilingnya. Waktu ke Belitung dulu, kami melakukan island hopping juga. Nah, sambil island hopping itu deh, kami bawa-bawa travel bouncer ini. Diletakkan di kapal laut dan begitu sampai suatu pulau untuk makan, Nawa diletakkan di bouncer ini deh.
- Baby Bather. Yang ini, karena rangkanya mirip (hampir sama persis malah) dengan travel bouncer, jadi saya hanya bawa 1 rangka saja, covernya yang diganti-ganti. Saat ingin memandikan bayi, pakai kain/cover yang memang untuk mandi. Saat ingin dibawa-bawa sebagai tempat meletakkan bayi, ya bawa covernya yang sedikit lebih tebal. Oiya, ini fungsinya untuk memandikan bayi dengan lebih nyaman ya. Karena kita gak tau kan kamar mandi di tempat tujuan kita itu seperti apa? Jadi, untuk lebih amannya, ya bawa-bawa baby bather ini deh. 🙂
- Stroller Cabin Size. Kalau yang ini sih, dibawa bukan saat Nawa masih bayi saja, tapi sampai sekarang pun masih kami bawa-bawa. Memang, Nawa sudah sangat lancar berjalan, malah sudah bisa berlari lah yaa sekarang mah. Tapi, stroller ini sungguh sangat berguna saat dia ngantuk. Dia bisa ditidurkan di stroller ini dan meringankan beban kita juga kan? hehehe.
Baca juga: Hunting Stroller untuk Nawa
Hmm.. Apalagi ya, kayanya itu sih yang krusial dan memang diingat sampai sekarang. Karena memang sangat terasa manfaatnya saat traveling gitu.
Transportasi
Bagian ini juga lumayan harus dipikirkan loh. Karena udah lah bawaan kita banyak, bayi juga masih rentan ya. Makanya harus memilih transportasi yang nyaman, baik untuk kita maupun untuk bayinya. Transportasi yang saya maksud di sini baik transportasi menuju bandara, maupun di tempat tujuan.
Kebetulan, waktu kami ke Belitung di tahun 2016 lalu, kami pergi berkelompok bersama teman-teman kuliah. Jadi, transportasi di tempat tujuan sudah ditentukan dan sudah menyewa bis kecil. Kami merasa aman karena bayi jadi tidak terpapar dengan jauh lebih banyak orang 🙂
Nah, transportasi untuk ke bandara sendiri saat ini sudah banyak pilihan. Di antaranya:
Mobil Pribadi
Emang ini udah paling nyaman lah ya kalau ke mana-mana. Tapii, kalau mau bepergian jauh dan lumayan lama dengan pesawat, ya sayang juga ya kalau naik mobil. Soalnya kan harus diinapkan selama beberapa hari, dan ini tarif parkir inapnya kayanya cukup lumayan.
Kami sih belum pernah yang menginapkan mobil di bandara sampai beberapa hari. Pernahnya, kalau nak mobil pribadi, ya minta antar adik ipar, untuk selanjutnya mobilnya juga dititip ke dia. 😃
Baca juga: Mobil Pertama Kami
Taksi (Online maupun Offline)
Untuk ini tentu donk lebih nyaman taksi online sekarang mah ya, hehe. Nah, saat belum bisa online ini, kami ya terpaksa harus membawa barang banyak sampai tempat menunggu taksi. Atau, saya dan anak2 menunggu di depan rumah, suami yang mencari taksi untuk selanjutnya menjemput kami di rumah terlebih dahulu baru menuju bandara.
Tapi ada kenyamanan, ada harga yang harus dibayar juga ya. Pastinya naik taksi, baik online maupun offline, lebih mahal dibanding transportasi umum. Eh, tapi kalau 4 sampai 5 orang, jatuhnya sama saja sih dengan naik bus Damri 😅
Bus Damri
Nah, ini transportasi umum yang tarifnya lumayan terjangkau nih. Apalagi sekarang juga fasilitasnya sudah enak ya. Saya dan suami juga beberapa kali mengandalkan bus Damri ini sebagai alat transportasi menuju ataupun dari bandara.
Namun, terpaksa harus menyisihkan waktu lebih lama ya. Karena kami tidak tahu pasti jadwal bus ini adanya di jam berapa saja. Jadi, bisa jadi saat kami turun pesawat dan bersiap pulang, busnya ternyata baru ada 1 jam kemudian. 😅
Big Bird
Kalau ini, bis yang menuju atau dari bandara. Biasanya terhubung dengan hotel atau mall yang ada di Jakarta. Tapi, kita bisa menghemat waktu naik ini karena bisa memesan lewat apps, tanpa harus menunggu dengan waktu yang tak pasti.
Coba deh kepoin info lengkapnya di sini. Bisa pesan seperti taksi online, untuk selanjutnya diarahkan ke shuttle bus terdekat.
Kereta Bandara
Yang biasa naik kereta, ini enak banget sih. Lega dan keretanya bersih, cepat pula sampainya. Namun tetap ya, lumayan mahal. Tapi demi waktu dan kenyamanan, rasanya cukup worth it sih.
Saya pernah mencoba, tapi saat itu hanya untuk menjemput suami yang baru pulang dinas dari luar kota. Jadi, bukan untuk mengejar pesawat. Tapi tetap sih, saya mencocokkan jadwal dengan jadwal kedatangan suami, jadi saat sampai bandara, kira2 pas dengan suami juga yang baru landing.
Untuk naik kereta bandara ini aksesnya dari stasiun Sudirman. Belum terintegrasi sepenuhnya, namun tidak jauh kok dari stasiun Sudirman ini sendiri. Jadi, lumayan lah, kalau mau naik ini tinggal naik kereta menuju stasiun Sudirman saja lalu membeli tiketnya di sana langsung 😊
Kami sendiri waktu itu memilih transportasi taksi online sih. Karena kan dijemput di depan rumah yaa, jadi bayi juga tidak terpapar dengan terlalu banyak orang.
Sesampainya di bandara, ya langsung check in deh. Biasanya yang membawa bayi begini ada barisan tersendiri, bersamaan dengan ibu hamil.
Oiya, begitu di pesawat, yang membawa bayi atau balita akan diberi pelampung tambahan serta sabuk pengaman khusus untuk si bayi atau anak. Namun, karena waktu itu saya sudah posisi memasang gendongan depan untuk Nawa, jadi sabuk pengaman khususnya tidak terlalu terpakai. Saya pun sudah mengkonfirmasinya dengan pramugari kalau tidak apa-apa tidak menggunakan sabuk pengaman tambahan tersebut karena insyaAllah bayi sudah menempel pada ibunya melalui gendongan tersebut 😊
Begitu deh ya pengalaman saya waktu pertama kali membawa bayi naik pesawat. Banyak baca apa saja yang perlu diperhatikan, juga beberapa kali memikirkan kelengkapan yang harus dibawa.
Semoga bermanfaat bagi yang mau membawa bayinya traveling & naik pesawat yaa 😘
Wah pengalaman pribadi yang berguna banget buat kami yang mau pulang ke tanah kelahiran…anak kami juga masih bayi…makasih kak
sampai saat ini belum berani aku mbak bawa bayi ke pesawat hehehe masih deg2 ser.. kemarin k semarang juga say akahirnya malah pake kereta huhuhu.. makasi sharenya ya kak
penutup telinga bayi seperti nya barang yang wajib dipakaikan juga supaya bayi tidak merasa bising
terimakasih sangat bermanfaat