Traveling

Pengalaman ke Monkey Forest Ubud, Surganya Monyet di Bali

Ini dia salah satu tempat wisata yang ingin sekali didatangi oleh suami dan akhirnya terrealisasi dii tahun lalu bersama anak-anak, yaitu Monkey Forest Ubud. Di sana suami mau dan senang sekali mengajak anak-anak untuk bisa melihat secara langsung habitat monyet-monyet di Bali.

Benar saja sih, namanya juga “Monkey Forest” alias hutan monyet, jadi ya kami bisa lebih dari sekedar melihat, melainkan berinteraksi juga.

Lokasi

Lokasinya tuu betul-betul di tengah Ubud, jadi dari manapun di daerah Ubud aku rasa akan dekat-dekat aja. Bahkan dari daerah Kuta pun sebetulnya gak terlalu jauh ya, hanya memakan waktu sekitar 1 jam.

Untuk ukuran daerah Bali memang agak jauh sih, tapi terjangkau lah yaa, hehehe. Pertama kali aku ke Bali soalnya ke Monkey Forest tuh ya memang dari daerah Kuta, jadi masih terjangkau menurut aku.

Nama lengkap tempatnya Sacred Monkey Forest Sanctuary, dan beralamat di Jl. Monkey Forest, Ubud, Gianyar Regency, Bali 80571, Indonesia.

Jam Operasional

Monkey Forest ini baru akan buka sekitar jam 8 pagi dan terakhir kunjungan sekitar jam 17.30 sore. Nah, waktu terbaik berkunjung itu sepertinya di siang hari, di mana para monyet ini telah diberi makan oleh para penjaganya ya, jadi mereka lumayan lebih tenang lah saat melihat banyak pengunjung.

Monkey Forest
Monkey Forest

Kami ke sana waktu itu sekitar jam 12.30 siang kalau tidak salah. Waktu itu kami belum tau sih kalau waktu terbaik berkunjung itu di siang hari. Kami ke sana setelah check out dari Adiwana Arkara soalnya, jadi ya siang deh.

Peraturan yang Harus Diingat

Pantas saja saat kami ke sana, monyetnya memang lumayan bersahabat yaa waktu itu. Bisa jadi memang kondisi mereka sedang kenyang, jadi gak terlalu agresif saat melihat kami.

Tapi memang ada beberapa peraturan yang harus pengunjung ingat supaya lebih tenang sih dalam berkeliling di Monkey Forest ini, yaitu:

  1. Jangan membawa atau mengantongi makanan. Karena monyet-monyet itu akan menjadi sangat agresif dan akan langsung merebut makanan yang kita pegang nantinya. Kecualii memang kita yang mau memberi makan sih yaa.

    Tapi itu juga sebaiknya atas ijin penjaga. Akan ada beberapa penjaga yang tersebar sih memang di sekitar Monkey Forest ini. Nah, waktu itu kami ditawarkan untuk memberi makan monyet-monyet itu dengan makanan yang mereka bawa.

    Akhirnya Naia deh yang berani untuk memberi makan monyet tersebut secara langsung. Kalau interaksinya seperti itu jadinya lebih aman dan tenang yaa.

  2. Jangan menatap monyetnya langsung. Karena itu akan “mengancam” si monyet. Mereka akan merasa ditantang oleh kita. Jadi, kalaupun mau berinteraksi, ya sesekali saja menatapnya πŸ˜€

  3. Tetap tenang saat didekati monyet. Nah, kalau bawa anak-anak, anaknya harus diberi peringatan terlebih dulu sebelum masuk.

    Atau untuk anak yang lebih kecil, bisa dengan digendong saja untuk menghindari terjadinya kepanikan saat didekati monyet-monyet itu, hehehe.

  4. Tidak membuang sampah sembarangan di area Monkey Forest. Ini sih di manapun gak boleh asal buang sampah ya, ya supaya menjaga kebersihan lingkungan laah.

Harga Tiket

Harga tiketnya sendiri dibedakan antara turis asing dengan turis lokal.

Tarif yang dikenakan sebesar 60.000 rupiah untuk dewasa dan 30.000 rupiah untuk anak-anak (3-12 tahun). Untuk turis asing sebesar 80.000 rupiah untuk dewasa dan 60.000 rupiah untuk anak-anak.

Biaya parkirnya, untuk mobil 5.000 rupiah di jam pertama dan 2.000 rupiah di jam-jam selanjutnya. Untuk motor 3.000 rupiah di jam pertama dan 1.000 rupiah di jam selanjutnya.

Parkiran yang Luas

Oiya, area parkirnya tuh terbilang cukup luas lho, jadi sepertinya bisa menampung cukup banyak kendaraan. Maklum ya, sepertinya Monkey Forest ini kan tempat wisata yang sudah terbilang cukup besar, jadi cukup sering dikunjungi wisatawan dari manapun, makanya sudah terorganisir dengan rapi.

Area Parkir Monkey Forest

Walaupun untuk ke pintu masuk dan loketnya kita harus berjalan agak jauh juga sih ya. Jadi kalau ke sini saat siang hari sebaiknya pakai topi agar lebih nyaman.

Juga sepertinya lebih enak mendrop penumpang terlebih dulu di loket tiket, baru parkir kemudian sih πŸ™‚

Berkeliling Monkey Forest

Sebetulnya aku agak agak takut sih ke sini, ahaha. Takut monyetnya agresif dan merebut barang yang sedang kami pegang. Tapi karena sudah diwanti-wanti supaya tetap tenang selama di dalam, ya aku berusaha untuk bisa selalu tenang.

Anak-anak juga aku brief supaya di dalam tidak panik kalau misalnya nanti didatangi oleh monyetnya. Naia Nawa sih Alhamdulillah sudah bisa mengerti lah yaa, yang aku takutnya ya Nara (anak terakhir ini). Berhubung dia baru 2,5 tahun ya kami gendong aja sih (atau letakkan di stroller) supaya terhindar dari kepanikan lah yaa.

Baca juga: Pengalaman Naik Pundak Wisnu di GWK Cultural Park, Bisa Melihat Bali dari Segala Sisi!

Petunjuk Arah yang Cukup Jelas

Begitu selesai membeli tiket, kita akan melewati semacam “jembatan” untuk menuju hutan monyetnya. Nah, setelah melewati jembatan tersebut, kita akan menuruni beberapa anak tangga dan melewati lorong sebagai pintu masuk ke area yang berbeda.

Area tersebut lah yang lebih seperti “hutan”. Tapi walaupun memang terkesan seperti hutan, jangan khawatir tersesat ya, karena petunjuk arah yang ada di dalam insyaAllah semuanya cukup jelas kok. Jadi kalau kita mengeksplor sampai ke dalam pun, insyaAllah tidak akan tersesat.

Yaa kalau sudah mulai bingung, tinggal balik arah saja sih dan menuju ke tempat sebelumnya, hehehe.

Tempat yang Lega

Di dalam, tempatnya juga lega sih, jadi sebetulnya asik juga membawa anak-anak ke sini. Asal mereka tidak berlarian sih yaa. Soalnya kalau berlarian, ya akan memancing monyet-monyet tersebut untuk “menyerang” juga.

Intinya sih kita tetap harus mematuhi peraturan yang sudah disebutkan oleh para penjaga sebelum memasuki area hutannya ini.

Asri dan Menyenangkan

Setidaknya ini pengalaman kami saat mengunjungi Monkey Forest waktu itu ya. Tempatnya asri, karena ya memang hutan, jadi masih alami dan sejuk saat ke sini.

Menyenangkan karena Alhamdulillah gak mengalami barang direbut monyet. Oh pengalaman makanan direbut monyet malah kami alami sewaktu kami mendaki gunung Batur, ahaha.

Monkey Forest

Waktu itu Nawa yang membawa makanan (karena kami lupa mengingatkannya), sehingga makanan tersebut langsung saja disambar oleh monyet sampai membuat Nawa kaget. Tapi setelah itu kami hanya ketawa-ketawa saja sih. Nawa juga sadar akan kesalahannya membawa makanan di depan monyet tersebut, hehehe.

Overall, kami, terutama anak-anak cukup puas sih bisa berkunjung ke Sacred Monkey Forest Sanctuary di Ubud ini. Terlebih lagi anak-anak, sepanjang perjalanan ke Bali dan bisa melihat monyet di pinggir jalan saja mereka sudah senang, apalagi yang betul-betul berkunjung ke “rumah”nya monyet-monyet itu ya.

Baca juga: Liburan ke Bali Bersama Anak, Sudah Coba 5 Aktivitas Seru Ini Belum?

Mereka jadi tau bagaimana berinteraksi dengan monyet dan bagaimana peraturan yang ada agar kunjungan dan interaksi kita dengan monyet jadi nyaman dan tidak berbahaya πŸ™‚

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

36 Comments

  1. Seru banget mbak.. Aku penasaran pingin kesana langsung. Ngeri juga ya kalo tiba2 didatengin monyet ahahaha.. Makasih infonya mbak, jadi harus benar-benar diingat ya peraturannya

  2. Bisa banget dijadikan ide plesir kluarga muda nih.
    Anak2 kicik biasanya sukaaa
    Klo yg anak remaja udah lain ide plesirnya πŸ˜‰πŸ˜†

  3. Wah siang bolong sampe sana ya mba jam 12.30-an keliatannya sepi ya mba mungkin karena saking leganya tempatnya dan asri yah. aku jadi pengen ajak anak2 juga nih ke Sacred Monkey Forest Sanctuary pengalaman baru sepertinya

  4. wah monyet di mana-mana
    ya iyalah, namanya juga monkey forest ya.
    Saya kayaknya nggak berani masuk sini mbak, orangnya panikan. Daripada jejeritan saat dihampiri para monyet.

    Salut deh anak-anak bisa tenang selama di sana, bahkan dek Nara yang masih batita pun bisa anteng di strollernya

  5. Monyet di Monkey Forest ini baik2 deh gak suka ganggu pengunjung.. Apalagi ada petugas di mana-mana yang siaga kalo sewaktu2 ada monyet yang sampe ganggu jadi kita merasa aman ya…

    1. nah, asal kita gak yang mengganggu mereka juga sih monyetnya anteng-anteng mbak. mungkin karena mereka juga abis makan juga kali ya, ahaha. yang penting mah bener ngikutin yang dibilang petugasnya di awal aja deh yaa, hehehe

  6. sering dengar monkey forest ini. Tempatnya asri dan menyenangkan ya. Punya pengalaman ke kawasan habitat monyet juga terus banyak sampah. Sedih banget. Di sini terlihat nyaman lho. Moga2 bisa Bali juga.

  7. Tipsnya bagus nih mbak. Ternyata gitu ya, kalau kita dirasa mengancam mereka jd akan agresif gitu. Jadi inget pas mampir Curug Sewu di Kendal. Saya sok2an mendekati monyet, ternyata mereka langsung galak. Bersyukur waktu itu ga diserang heheeh. Ntar kalau ada kesempatan ke Money eh Monkey Forest di Ubud mesti inget nih tips blog momopururu.

    1. iyaa Alhamdulillah deh gak diserang ya, cuma galak aja yaa.

  8. Jadi ingat nih aku dan suami berbulan madu ke Bali trus mampir ke Monkey Forest di tahun 2004 hahaha udah lama banget ya πŸ˜€ Pernah juga ajak anak2 pas mereka masih kecil ke tempat ini. Bisa kasih makan monyet, foto2 dll seru yach πŸ˜€ Monyet2nya bageur, ga asal ngambil kacamata maupun barang2 milik wisatawan hehehe… Semoga kapan2 bisa mampir ke sini lagi aamiin.

    1. wah, udah pengalaman juga donk yaa ke monkey forest yaa, ahaha. iya bener yaa, monyetnya gak asal ngambil barang2 pengunjung, ihihi. Aamiin, semoga bisa ke sini lagi kalau liburan ke Bali selanjutnya mbaakk

  9. Desember kemarin pas ke Bali mau kesini nih, tapi ku mikir-mikir karena takut ditemplokin mbak. Padahal pas lewat Ubud si anakku girang banget lihat monyet lagi berkeliaran di atas kabel dan genteng-genteng gitu.

    1. ahaha.. iya, makanya sebelum masuk memang diperingatkan untuk tenang dan harus bersikap gimana kalau pada akhirnya “ditempelin” monyet, ihihi
      tapi bikin anak2 seneng sih, karena liat monyet yang lucu2, banyaakk banget di sini, puas banget mereka

  10. Ternyata seru juga yah lihat2 monyet yang bersahabat di Ubud, walo tetep harus paham dan mentaati semua peraturannya yaah supaya aman. Gak boleh bawa makanan dan gak boleh natap monyet yah ternyata karena dianggap sebagai tantangan hehe, harus diinget tuh

  11. Jalan-jalan ke monkey forest seperti ini seru ya
    Tapi emang ada banyak hal yang perlu diperhatikan ya mbak
    Biar aman dari serangan monyet monyet, hehe

    1. iyes, kalau mau aman, emang paling bener ikutin peraturan yaa, ihihi.

  12. Kak Istiii…anak-anak berani banget yaah..
    Aku pernah ke Ubud pas SD kaya yang degdegan banget pas mereka mendekat. Kan ada banyak gitu kan.. Dan usianya pun beragam.
    Sejak pengalaman SD itu, aku sungguhan taku banget kalau ketemu monyet. Kaya mereka bisa baca pikiran ((lebih ke baca gesture mungkin ya..)) kalau aku takut, jadi dia-nya juga merasakannya. Apa ya.. bahasa Jawanya godain gitu.

    Huhu..kok aku sedih banget siih..

    1. huaa, sedih karena jadi inget trauma masa kecil yaaa, huhuhu. Iya, karena dari depan mungkin mba2nya kan udah ngingetin, nah itu kita lanjutin ke anak2 kalau tetap tenang aja tiap ada monyet, jangan sampe liat matanya. karena diulang2 terus sama kita (dan kitanya juga biasa aja kalo ada monyet), anak2 jadi lebih tenang kali yaa.

      aku yang trauma mah ama anjing. mana di Bali banyak banget anjingnya pula kan, huhuhu. tapi karena suami selalu nenangin, sekarang udah gak gitu takut lagi, karena tau anjingnya ya kayak kucing aja dan kayak semua binatang aja, gak akan gangguin kalo gak kita ganggu duluan.

  13. Wihhh aku kalah dengan Naia karena berani ngasih makan monyet di Sacred Monkey Forest Sanctuary di Ubud ini. Akutu udah tiga kali ke Bali tapi nggak pernah ke tempat yang ada monyetnya. Aku jiper kalo berurusan dengan monyet, qiqiqii

    1. ihihi.. kalo aku takutnya sama anjing mbak. Di Bali kan juga banyak banget anjing, di sana tuh anjing kayak kucing aja yang bisa bebas berkeliaran di jalan. :’)

  14. agak ngeri-ngeri sedap ya memang kalau mau berinteraksi sama monyet-monyet secara alamiah kayak gini. Seru sih, pas ke Bali belum pernah ke Monkey Forest Ubud, pernahnya ke Pantai Padang2 Beach dan ada beberapa monyet yang kalau ngeliat kita bawa sling bag aja dia udah kayak ngincer gitu, serem banget huhu

    1. di gunung Batur juga ada monyet2 dan ituu juga ngincer makanan banget, ahaha

  15. Kemarin ke Bali aku belum ke sini maak…next aah tp anak2 takut ma monyet soale pernah pas di pulau kalimantan banyak bgt monyet trs di gangguin anak2 jd rada trauma gt

    1. wah, emang kalau masih kecil pasti panik dan jadi trauma ya kalau digangguin monyet kayak gitu, huhu. semoga kalau nanti berkesempatan ke Monkey Forest gini anak2 udah berani ya mbaakk

  16. wih anak-anak cukup berani ya mbak ngasih makan monyet di monkey forest
    aku soalnya rada ngeri kalo dekat-dekat monyet, punya pengalaman waktu kecil dikejar monyet hehe
    tapi pas ya datangnya siang, mereka ga terlalu lapar lagi
    asal mematuhi aturan disana, bisa seseruan liat monyetnya

  17. Kalau ngomongin Monkey Forest, jadi teringat filmnya Julia Roberts. Itu monyetnya santai banget di foto. Kalau ke tempat yang banyak monyetnya, emang jangan bawa makanan sih. Ikuti aturan yang ada aja

  18. Kalau anakku yang diajak ke situ pasti banyak sekali pertanyaan
    Dan biasanya pertanyaan soal monyet itu seperti
    “Monyetnya makan pisang berapa buah ya, Bun?”
    “Bapak ibunya yang mana?”
    atau
    “Monyet kalau malam ngompol enggak?”
    Hahaha seru pastinya perjalanan seperti itu

    1. ahaha seruuu donk mbaak, jadi bisa tau juga deh kita segala hal tentang monyet. anaknya ingin tahu, emaknya juga belajar xp

  19. Seru banget yaa, hutannya pun indah untuk dijelajahi jadi pengalaman berkesan untuk anak-anak..di Semarang ada juga tempat wisata yang banyak monyetnya bikin deg-degan..

  20. Pernah kejadian pas acara kantor, wisatanya ke Ubud, banyak monkey juga berkeliaran, kacamata sya diambil, panik banget, untung tour guide bisa rayu si monkey buat balikin . Kudu super hati-hati ya

  21. Menarik sekali kak ceritanya jadi berasa ikutan jalan-jalan nih, walau di rumah aja pas ke Bali enggak smepat mampir ke Ubud jadi pengen ke Bali lagi deh

  22. seru banget ceritanya mak, aku sering denger tentang monkey forest ini dan ngeliat monyet2nya kayak akrab gitu ya sama pengunjung

  23. melvi says:

    mba, kalau tip untuk pawang gitu biasanya brp yah? sistemnya kl kita masuk kesana, ada 1 pawang buat kita aja atau mrk ada dimana2 gt?

    1. Halo ka, tip untuk penjaganya terserah yaa. Waktu itu sih kami kasih berapa ya, kok lupa, ahaha. minimal 10.000 atau 20.000 gitu.
      di sini bukan setiap pengunjung ada penjaga, tapi mereka memang menyebar aja, jadi terserah kita mau pakai jasa mereka atau enggak. Semoga membantu yaa πŸ˜‰

      1. melvi says:

        oo gt yah, aku soalna pengen bgt kesana tp sama 2 balita. tkt tiba2 cranky

        1. kalau kayak gitu, mending samperin penjaga dan minta ditemenin terus kayanya ya sama mereka. πŸ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.