“Ma, atel ma”, kata Naia suatu petang.
“Gatel apanya?”
“Inii” *sambil nungging nunjuk daerah anus.
“Coba sini mama cek”
Setelah ngecek gak ada apa-apa. “Coba mama kasih bedak ya supaya gak gatel lagi”
“Yaa”
—Malam harinya—
“Atiiitt”, kata Naia sebelum beranjak tidur. Kali ini dia menunjuk2 bagian anus ke depan mendekati vagina dan terlihat sangat kesakitan.
“Coba sini buka celananya, mama cek”
Dan, jeng jeeeng… Begitu kagetnya saya saat mendapati ada 2 cacing kecil sedang berjalan menuju vagina. Salah satunya malah sudah berada di mulut vagina, itulah yang membuat Naia sangat kesakitan. Setelah browsing sebentar baru saya ketahui itu adalah cacing kremi, hiiy. Pantas saja saat petang hari dia merasa gatal di sekitar anus, mungkin saat itu cacing-cacingnya menetas dan siap melancarkan aksinya yang lain.
Saat itu saya betul-betul shock, panik, dan speachless mengetahui kenyataan kalau Naia cacingan! huaaa. Malu pada suami, malu pada diri sendiri, terlebih lagi malu pada Allah karena tidak bisa menjaga amanahNya ini. Seketika itu juga saya berpikir kenapa Naia bisa cacingan.
Setelah berpikir sejenak, barulah saya engeh. Naia sering sekali bermain pasir, dan saya sering sekali tidak mengingatkannya untuk mencuci tangan sebelum makan. Hiks, kenapa saya bodoh banget dan gak sadar sih kalau mencuci tangan itu penting? Cuci tangan kan bisa mencegah kuman penyakit bersemayam. Gak cuma setelah bermain pasir saja, pokoknya sebelum makan itu harus cuci tangan terlebih dahulu. Kita gak pernah tau ada kuman apa saja yang menempel saat kita beraktifitas. Apalagi saat anak bermain ya, mereka bisa bermain apa saja dan di mana saja.
Tantangan Terberat
Nah, sikap saya sampai sebelum mengetahui ada cacing yang bersemayam di tubuh Naia ini rasanya sikap yang sebagian besar kita miliki, ketidakpedulian alias apatis akan sanitasi. Saya berpikir asalkan mandi 2 kali sehari dengan benar dan bersih, saya bisa tetap menjaga kesehatannya. Padahal arti sanitasi lebih dari mandi 2x sehari itu. Sanitasi yang baik harus dilakukan kapanpun, termasuk mencuci tangan dan kaki setelah bepergian dan setelah beraktifitas. Sikap apatis inilah yang menjadi tantangan terberat kita sekarang. Jangan dulu deh menyalahkan pemerintah karena tidak menyediakan sanitasi yang baik. Coba mulai dari diri sendiri dulu untuk menjaga kebersihan semaksimal mungkin. *nunjuk diri sendiri*
Anak-anak di seluruh dunia (anak-anak loh!) bahkan sudah banyak memberikan ide dan gagasan mereka melalui Project Sunlight untuk menanggulangi sikap apatis akan sanitasi ini. Here’s the video:
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=QDXSN3orBPk]
Nah, buat kita yang sudah dewasa ini jadi gak ada alasan lagi deh untuk tetap bersikap tidak peduli. Apa gak malu sama anak-anak itu? hihihi. Anak-anak memang agent of change sih ya, jadi paling berhasil untuk menjalankan suatu gerakan ya dimulai dari mereka deh.
Project Sunlight
Eh, kok tiba-tiba ada Project Sunlight? Apa itu?
Belum tau kalau Unilever, dengan kepeduliannya berhasil membuat gerakan Project Sunlight ini dan mengajak kita semua untuk ikut berpartisipasi? Kalau belum, coba cek websitenya dulu, https://www.projectsunlight.co.id/. Unilever mengajak kita untuk berhenti menjadi orang apatis dan mulai memikirkan bagaimana menciptakan masa depan yang lebih cerah, mulai dari memahami pentingnya sanitasi yang baik.
Mereka percaya dengan dimulai dari diri sendiri yang memahami pentingnya sanitasi dan memahami bagaimana cara menjaga kebersihannya, kita bisa mengubah dunia dan menjadikannya lebih baik. Demi masa depan yang lebih cerah juga. #BrightFuture
Kami yakin tidak ada waktu yang lebih tepat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita. Di sebuah dunia dengan semua orang mempunyai cukup makanan dan tidak ada anak-anak tidur dengan perut yang lapar.
Anak-anak merayakan ulang tahunnya yang kelima dan memiliki masa kanak-kanak yang menyenangkan.
Setiap rumah mempunyai cukup air bersih untuk diminum, memasak dan bebersih.
Dan semua orang menikmati hidup sambil melestarikan bumi untuk generasi berikutnya.
Project Sunlight adalah sebuah gerakan yang sudah mulai berjalan.
Berisi komunitas warga bumi yang percaya bahwa menciptakan kemakmuran dan kehidupan yang berkesinambungan itu dimungkinkan.
Warga bumi yang mengerti hal ini hanya bisa diraih kalau kita semua bekerja sama untuk melakukan tindakan keseharian yang kecil-kecil yang betul-betul bermanfaat.
Dan memberi inspirasi bagi yang lain untuk bergabung dan menjadikan hal ini sebagai pilihan hidup.
Dan untuk mensosialisasikan gerakan ini, Unilever bekerja sama dengan Mommiesdaily mengadakan blogger gathering hari Sabtu tanggal 15 November 2014 minggu lalu di kantor Female Daily daerah Kemang. Acara tersebut mendatangkan Mbak Astri dari Unilever serta Fifi Alvianto sebagai narasumber. Saya dapet goodie bag lagi deh buat tambahan koleksi iseng-iseng saya, hehehe
Foto-foto oleh Mia Fauzia & Yeye
Di acara tersebut, mbak Astri mengajak kita untuk lebih peduli lagi dengan sanitasi lingkungan kita, terutama rumah dan anak kita. Jangan sampai anak kita tidak konsentrasi belajar atau tidak bisa bermain hanya karena kesehatannya kurang terjaga karena sanitasi yang kurang baik tadi. Beliau juga mengajak kita untuk ikut berpartisipasi mendukung gerakan Project Sunlight ini.
Mau ikutan berpartisipasi dalam gerakan Project Sunlight ini juga? Mudah kok caranya, ada 5 hal ini yang bisa kalian dilakukan:
- Kalian bisa menuangkan ide-ide seputar sanitasi, mulai dari bagaimana menjaga kebersihan, mensosialisasikan pentingnya sanitasi, hingga ide mendaur ulang sampah.
- Kalian juga bisa mengunduh materi edukasi seputar sanitasi di sini dan mensosialisasikannya kepada lingkungan terdekat. Bisa keluarga, atau tetangga terdekat, atau malah tempat kerja dan sekolah anak-anak kita sendiri.
- Malah yang lebih gampangnya, kalian bisa ikut berpartisipasi dengan hanya menyebarkan video di halaman ini. Dengan menyebarkannya, kalian ikut menyumbangkan 100 rupiah yang nantinya digunakan untuk keperluan sanitasi di daerah Sumba.
- Kalian juga bisa berpartisipasi menjadi relawan #BrightFuture. Relawan ini nantinya akan terjun langsung ke sekolah-sekolah dasar untuk mengedukasi bagaimana mencuci tangan dengan efektif, menyikat gigi dengan benar, dan menjaga kebersihan toilet dengan teratur.
- Atau kalian juga bisa membeli produk-produk Unilever di Lottemart. Setiap pembelian produk Lifebuoy, Pepsodent, dan Domestos di LOTTE MART, kalian otomatis berdonasi sebesar Rp 1,000 untuk program kesehatan di Sumba NTT.
Mudah kan? Makanya, yuk ikutan berpartisipasi! Cek aja page Facebook mereka untuk info lebih lengkap: https://www.facebook.com/unileverid 😉
Mimpi Anak-anak Dunia
Keesokan hari setelah saya mendapati adanya cacing di sekitar anus Naia tadi, saya bergegas membeli obat cacing untuk Naia. Ya iyalah, saya gak mau Naia kesakitan terus karena cacing, huhu. Alhamdulillah sampai saat ini dia terbebas dari cacingan. Dan Alhamdulillah kejadian tersebut membuat saya semakin aware untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Bukan cuma mengingatkan Naia ya, tapi juga meneladaninya dengan melakukannya sendiri. Kalau cuma saya ingatkan saja tanpa saya teladani ya anak gak akan bergerak. Anak kan mesin foto kopi super. Iya apa iyaa? 😀
Tapi mencuci tangan itu hanya salah satu usaha saja sih dalam menjaga sanitasi diri dan lingkungan. Masih banyak lagi usaha yang bisa dilakukan, seperti membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah (atau setidaknya mengumpulkan sampah-sampah daur ulang untuk selanjutnya disalurkan lagi pada yang lebih ahli mendaur ulangnya), sampai menjaga kebersihan toilet kita. Masih banyak hal kok yang bisa kita lakukan. Dan semuanya itu bisa dimulai dengan mudah, dengan berhenti bersikap apatis dan mulai peduli.
Alhamdulillah sampai sekarang saya sudah berhasil mengajarkan Naia sadar untuk mencuci tangannya sebelum dan setelah makan. Dia betul-betul bergerak sendiri loh, otomatis ke kamar mandi (karena kami gak ada wastafel ya cuci tangannya di kamar mandi, hehe) sebelum makan dan setelah makan tanpa saya suruh lagi! Kadang-kadang saja sih diingatkannya. Dia juga sudah sadar kalau membuang sampah itu harus di tempat sampah, bukan sembarangan. Dan itu juga tanpa saya suruh lagi. Kalau saya minta tolong buang sampah ya dia pasti menuju tempat sampah, bukan membuangnya begitu saja. Semoga sikap-sikap ini bisa dimiliki oleh anak-anak kita ya sebagai generasi penerus kita.
Yang bisa mengubah masa depan menjadi lebih baik siapa lagi kalau bukan kita kan? Sebagai orangtua mari teladani anak-anak kita untuk lebih menjaga kebersihan dirinya dan mari sediakan sanitasi yang baik untuk mereka. Bukan untuk siapa-siapa kok, itu semua demi mewujudkan mimpi menciptakan lingkungan dan negara yang lebih bersih. Kalau lingkungan bersih, siapa lagi yang menikmati? Kita juga kan? 😉
Inilah yang berhasil ditangkap oleh Unilever melalui Project Sunlight-nya. Mereka berhasil menampilkan mimpi yang dimiliki oleh anak-anak di seluruh dunia, mimpi untuk hari esok yang lebih cerah.
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=qFzgm_n-GrI]
Yuk, Mulai Peduli!
Saya menyadari pentingnya sanitasi yang baik karena telah merasakan dampaknya pada anak saya sendiri. Tapi jangan sampai kalian pun merasakan hal yang sama. Saya mau kalian sadar karena mendengar dan membaca cerita ini. Saya mau kalian sadar karena banyak mendengar dan banyak membaca kisah-kisah buruk akibat sanitasi yang kurang memadai. Saya mau kalian mengambil pelajaran dari kisah ini, pelajaran untuk tidak menyepelekan masalah sanitasi. Karena:
Dari sekarang yuk perhatikan lebih lagi bagaimana sanitasi kita di rumah ^^
***
Bonus: video TEDx mengenai sanitation is basic human rights.
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=CdZJ0SMbh10]
iiih jadi ikut gatel baca cerita cacingnya. Ternyata cuci tangan yang kelihatan remeh, ternyata penting ya, mbak.
iya mbak, saya juga nganggepnya remeh. tapi justru itu yang penting ting ting! 😀
thx, Mak. Anak saya belum pernah cacingan, sih (semoga gak pernah). Tapi, postingan ini bikin saya untuk selalu ingat kebersihan 🙂
Aamiin.. semoga jangan pernah cacingan ya maak, sehat teruss anaknyaa 🙂
waaaaa…. horor bgt pasti ya pas liat si cacing2 itu. iyes, anak itu mesin fotokopih banget. yuks mari sama2 ajarkan anak sedari dini..
iya Yuu, ngeri campur panik x(
Betulll… sanitation is human rights..
Wiiih, baca postingan ini langsung MELEK sanitasi mak 🙂
Good luck ya… semoga JUARA
Alhamdulillaah.. Aamiin ya mak. Makasiih 🙂
ku juga nggnggep remeh masalah cuci tangan walaupun nasihat mama saja terasa di sepelekan. dan apalagi dampaknya juga tau si…
Aku juga pernah cacingan waktu kecil >,<