Parenting

Panggilan “Kakak” dan Pertimbangan Memberi Adik

“Naia, mandi dulu yuk terus kita main!”
“Kakak ma!”
“Oiya, kakak, maaf ya. Kakak Naia, mandi dulu yuk terus kita main!”
Naia langsung mau bergerak dan senyum-senyum dipanggil kakak xp

Di lain waktu

“De, ayo sikat gigi dulu, kan udah mau tidur”
“Kakaaaaakk!”, jawab Naia sambil setengah teriak xp
“Oiya, kakak Naia.., sikat gigi yuk, kan udah mau tidur” sambil senyum

Kakak Naia

Begitulah, akhir-akhir ini Naia pengennya dipanggil kakaaak melulu, haha. Berhubung emang dia seneng banget mau punya adik, jadinya ya gitu. Awal-awal kami cuma nanya, “Naia mau dipanggil mbak, teteh, atau kakak?”.  Mbak karena kita orang Jawa, teteh karena akinya Naia orang sunda, kakak ya universal yah, hee. Dan pilihannya jatuhlah ke kakak itu. Tapi setelah bertanya begitu kami, saya dan suami, belum bisa membiasakan memanggil Naia dengan panggilan kakak, masih memanggil dengan nama atau sebutan “dek”, hihihi. Berasa masih kecil yak manggilnya dek *eh, emang masih kecil deng* xp

Tapi emang salah juga sih, membiasakan manggil anak pertama kok ya pake “dek” gitu ya, hee. Akhirnya ya gitu, sekarang-sekarang kami mulai membiasakan manggil Naia dengan sebutan “kakak”. Biar anak senang, dan biar adiknya nanti juga langsung memanggilnya dengan “kakak Naia” 😀

Naia Memang Siap Punya Adik

Emang sih, kalau dirasakan sekarang, Naia ini emang siap banget punya adik. Dia selalu antusias setiap kali saya mau kontrol kandungan. Dia gak lupa untuk mencium perut saya setiap hari, entah di pagi atau malam harinya sebelum tidur. Dia juga yang mengingatkan papanya untuk mencium adik juga. Dia juga sering mengelus-elus perut saya sambil bilang “adik sehat-sehat yaa”. Dia juga mengerti kalau di sore hari saya sudah mulai capek dan maunya hanya rebahan, dia bisa bermain sendiri di samping saya. Dia juga suka memeluk bahkan memijat saya saat saya bilang “Mama capek nih Naia” atau saat saya sedang rebahan. Dia juga sering ngasih bantal kepala sebagai tambahan saya tidur karena leher memang sering terasa pegal.

Aaah, rasanya terharu banget deh liat tanggapannya Naia terhadap calon adiknya ini nanti. Semoga setelah adiknya nanti lahir pun Naia tetap sayaaang banget yaa.

Pertimbangan Hamil Anak Kedua

Nah, kami, saya dan suami bukannya begitu saja memutuskan untuk saya hami lagi ya, hehe. Sebelumnya, kami sudah menimbang-nimbang kapan saat yang cocok untuk memberi adik ke Naia. Ada beberapa pertimbangan sih, dari segi umur anak, kesiapan kami, sampai segi finansial.

Jarak Usia

Kalau menurut saya sih, pertimbangan untuk punya anak lagi itu salah satunya dari umur ya. Setidaknya umur 1 tahun ke bawah, saya merasa anak belum siap untuk punya adik. Ya kecuali kesundulan yak, namanya rejeki, anak masa mau ditolak sih, hehe. Asal setelah itu anak pertamanya bisa tetap diberi perhatian yang cukup agar merasa tidak kehilangan kasih sayang karena kehadiran adik baru *inih murni sotoy*. Karena menurut saya, perhatian kepada anak pertama ini yang penting banget banget. Soalnya banyak yang akhirnya anak pertama kehilangan perhatian hanya karena ortu lebih fokus pada kehamilan kedua. Maka dari ini juga sih, saya memutuskan untuk tidak menambah anak saat Naia umur 1 tahunan kemarin. Belum tentu sayanya siap juga secara emosi soalnyah. Apalagi saat itu belum menghadapi segala tetek bengek potty training, weaning, sampai tantrumnya Naia. Emang dia jarang banget juga sih untuk tantrum, tapi yah, begitulah keputusannya, hahaha. *gak menjelaskan juga akhirnya -__-*

Saya merasa, setelah anak melewati umur 2 tahun baru deh mereka siap untuk memiliki adik. Walaupun ada juga sih yang sudah umur 5 tahunpun masih saja belum siap punya adik, huhu. Makanya, pertimbangan selanjutnya saya punya anak lagi ya ini:

Kesiapan Anak Pertama

Terutama dalam kemandirian dan emosinya ya. Saya sih melihatnya Alhamdulilah banget Naia sudah bisa sedikit demi sedikit mandiri. Apalagi dalam hal bermain. Walau terkadang tetap ingin ditemani *ya namanya anak, kan emang pengennya diperhatikan lah yaa*, dia tetap gak keberatan kalau akhirnya saya hanya melihatnya main, bukan main bersamanya.

Naia Siap Punya Adik

Dan lagi, masalah kesiapan dia untuk saya membagi perhatian saya. Jadi, sebelum sebelumnya, ya sekitar tahun lalu (tahun 2014) lah ya, Naia itu kalau ditanya “Naia mau punya adik gak?”, jawabannya masih dengan gelengan atau “enggak”. Saya sih mengartikannya dia memang belum siap dan belum bisa mengalahkan egonya untuk jadi satu-satunya perhatian di rumah ya. Tapi, beberapa bulan yang lalu, saat dia tidak sengaja ditanya oleh tetangga mau punya adik atau enggak, dia senyum-senyum malu sambil mengangguk atau bilang dengan suara yang keciiiil banget dengan jawaban “ya!”, hihihi.

Jadilah itu lampu hijau buat saya dan suami untuk memikirkan kehamilan selanjutnya. Mulai dari buka IUD saya, sampai usaha untuk bisa hamil lagi. Dan benar saja, Alhamdulillah banget, dari sejak lepas KB, 2 bulan kemudian saya positif hamil. 😀

Baca: Pengalaman memakai IUD & Dua ramadhan

Begitu Naia dikasih tau, dia seneeeng banget. Dia langsung yang melihat dan mengelus perut saya. Karena emang sebelumnya dia melihat kakak saya hamil dan dikasih tau kalau dalam perut itu ada dedek bayinya, makanya begitu saya bilang Naia mau punya dedek bayi, ya dia melihat ke perut saya deh, hehe.

Kesiapan Ibu

Nah, ini juga penting banget! Ya iyalah ya, kalau sayanya gak siap, mana bisa saya memberi kesiapan juga ke Naia. Pokoknya, setelah saya belajar dan menerapkan segala yang saya tau sampai anak mandiri ke Naia, baru deh saya siap.

Siap Hamil

Pun secara emosi. Kalau saya masih saja bisa meledak saat Naia mulai merengek atau berulah, artinya saya belum siap memiliki anak lagi. Ya waktu gak hamil aja saya belum bisa nahan emosi, gimana saat hamil yang hormonnya bakal gak stabil cobak. Kalau saya belum siap secara emosi begini tetap memutuskan hamil, saya yang egois, terutama egois ke Naia.

Kesiapan Ayah

Hahaha, selain kesiapan saya sendiri, kesiapan ayah alias suami kita juga penting sih. Apa dia sudah siap melihat kita gemuk lagi, walaupun gemuknya karena hamil yaa, haha. Soalnya ada sih suami-suami yang memang gak mau istrinya gemuk. Suami saya salah satunya. Tapi sayanya juga gak mau gemuk sih, jadi ya kita klop deh, hehe. Apa dia siap juga gitu menghadapi emosi ibu hamil yang naik turun? Dan sudah siap lagi mengurus dan jadi “tukang pijat pribadi” untuk istrinya nanti? Sudah siap juga perhatian istri kepadanya makin berkurang? Eh, tapi yang terakhir jangan sampe sih, hehe. Walaupun sudah punya anak lebih dari satu, semoga saya tetap bisa memberinya perhatian sebagaimana yang dia butuhkan sih ya 😀

Masalah Finansial

Ini juga yang jadi pertimbangan saya dan suami. Apa secara finansial kita sudah cukup siap untuk membiayai 2 anak? Terutama dalam hal membiayai pendidikannya nanti. Apa saya dan suami sekarang bisa dibilang siap? Humm, bisa iya bisa enggak sih. Karena pada akhirnya saya dan suami jadi sangat yakin kalau anak itu datang sudah full 1 paket dengan rejekinya juga. Ya setiap orang kan memang sudah ditentukan jodoh dan rejekinya kan ya, itu deh yang kami yakini. Anak datang dengan rejekinya masing-masing, tinggal kita, orangtua saja yang berusaha lebih untuk bisa menjemput rejeki tersebut.

Tapi, kami make sure juga sih sebelum hamil kalau insyaAllah nanti bisa mengusahakan dalam membiayai anak-anak kami nanti, mulai dari menabung sampai berpikir untuk investasi di reksadana *yang sampai saat ini masih belum dilakukan, huaah, pengen segera bikin reksadana nih!* 😀

Baca: Masalah Rizky

Infografis Pertimbangan Hamil Kedua

Fuah, begitulah akhirnya pertimbangan saya dan suami untuk punya anak lagi dan memberi Naia adik. Semoga Kakak Naia jadi kakak yang tetap sayang sama adiknya nanti, dan semoga kami bisa tetap memberi Kakak Naia perhatian dan kasih sayang yang ia butuhkan yaa ^_^

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

35 Comments

  1. Wah minimal 2 tahun ya? Berarti udah pas dong nih yah Narend punya ade 🙂

    Kalo aku sih karena kepepet umur gak liat jarak waktu sih. Soalnya belum tentu dikasih cepet hihii 🙂

    1. umur kitanya juga yaa kalo gitu? ayo mama Narend, semoga Narend segera punya adik ya 😉

  2. Asyiiik, Naia mau punya adik! Sehat selalu dan tetap semangat ya, Mak. 🙂

    1. Aamiin.. makasih mak 🙂

  3. Selamat punya adik, Narend. Putri saya mah, walau gak punya adik, dulu umur 4 tahun langsung minta dipanggil ‘kakak’, kan udah gede, katanya. Sekarang udah usia 10 tahun, gak berencana punya adik, karena papanya nggak siap dan hanya ingin 1 anak saja. *curcol* Well, just enjoy being a happy Mom. Every family has a choice. 🙂

    1. Eh, salah deh, Naia maksudnya, bukan Narend. Gara baca komen sebelumnya jadi salah ketik. hehe. Maaf, ya…

      1. hehe.. gapapa mak.. yap, every family has a choice. enjoy being a happy mom yaa 😉

  4. aku sih ga khawatir sama finansial ya karena yahh anak lahir dengan rezekinya. yang aku khawatirkan adalah siapkah aku dengan kesabaran yang harus jadi 2x lipat? dengan energi yang harus jadi 2x lipat? T_____T

    1. bahaha.. makanya aku gak memutuskan punya adik waktu Naia umur 1 tahunan Chaa.. 😀

  5. Aku dari anak pertama ke kedua kesundulan, jadinya ga diatur lagi. Pengennya 3 tahunan dg pertimbangan ya hampir mirip plus jarak usia sekolah nantinya. Kalau pas 3 tahun nanti barengan masuk SMP-SMA & SMA-Kuliah.

    1. oiya, jarak usia sekolah juga yaa.. Makasih mak tambahannya 😉

  6. kalo aku usahanin jgn berjarak kelipatan 3 hahaha biar masuk sekolahnya gak barengan, double biasa

    1. haha.. berarti pertimbangannya dari jarak usia juga ya mak 😀

  7. aku kemarin kayaknya siap ya sepertinya soalnya jarak anak pertama dan kedua cuma beda 10 bulan :-p

    1. hihihi.. kalo siap Alhamdulillah ya mbak 🙂

  8. Ais udah 4 tahun, udah oas banget dikasi adek. Tapi secara finansial n psikologis blm siap. Masih LDM dan suami baru aja resign dr kerjaan lama *terus curcol. Haha

    1. huaa.. semangat maak! semoga selalu dimudahkan yaa 😉

  9. Asiik kakak Naia mau punya adik nih.. moga aq juga cepat nyusul hamilnya… hehe..

    1. Aamiin.. aamiin

  10. Asiikk.. Naia mau punya adikk..
    Eh mba, kemarin abis share sama temenku yg barusan nglahirin. Katanya anak pertamanya juga siap banget mau punya adik. Perhatian sama bundanya & sayang banget adiknya. Tapi setelah adiknya lahir, semua tidak seindah saat masih di perut. Kadang ada enggak sengaja perlakuan & perkataan kita yg nyakitin hatinya, padahal niatnya enggak gitu. Katanyaaaa…. :))))

    1. Huaaa.. Bismillah, semoga jangan kejadian donk kayak gitu di aku.. Yah, let’s pray & do the best aja deh, hehehe

  11. Pengalamanku dulu saat si kakak siap, aku yg nggak siap-siap… awalnya takut dg datangnya cinta kedua.

  12. anakku juga udah minta terus.. tapi apa dayaa…:D

  13. Kalau aku dulu malah kesundulan kalau orang Jawa bilang. Anak pertama umur lima bulan aku hamil lagi karena nggak KB

  14. rada2 lupa emang ya mak kalo awalnya manggill dek dan dipertengahan jalan berubah jadi kak hehehe.. *baca sambil bayangin kondisi saya nanti ^^*.
    Makasaih mak pencerahannya,setidaknya ada banyangan kapan waktunya ngasih adek buat anak pertama^^

    1. hihihi.. iya, kagok banget ini manggil kakak melulu, tapi nanti bakal terbiasa juga doonk insyaAllah.. 😀

  15. *ngacung* kalau saya mbak lebih kepada sayanya secara pribadi belum siap hamil lagi, secara secara kerjaannya blusukan ke sawah, takut aja kenapa2 mbak

    1. wihihi,, iya mbak, kan perlu kesiapan dari kitanya juga yaak

  16. hebat yaaa kakak naia udah siap punya adik
    sayang terus yaaa sama adik sampai lahir nanti

    1. Aamiin, aamiin. Makasih mbak 🙂

  17. Dan aku baru tau kalau dirimu hamil lagi mbaaak! Congrats loooh!!!!!
    Naia emang anaknya pengertian banget yah :3

    1. Hehehe.. iya Put lagi hamil lagi nih, makasiiih yaa..

  18. anak saya sudah empat tahun lebih Mbak, udah sering minta adik tapi saya dan suami belum siap lagi mau punya anak bayi 🙁

  19. Alhamdhulilah…selamat buat kakak naia yg bentar lg mo punya ade. Moga2 sehat2 trs ya mak. 🙂
    Nadia sejak TK udh minta ade trs tp baru dikasih ini aama Allah..insyaallah nanti jaraknya hampir 9th mak. Nadia sejak aku hamil jd perhatian malah kadang galak..dia yg jd polisi klo liat aku ngopi lgs ngomel2 tp yg bikin terharu kamarnya udah dirapihin katanya mo bobo ma ade bahkan nyiapin space di lemari buat baju2 adenya

    1. yaampun, sweet banget sih udah ngerapiin kamarnya buat adek. oiya, btw, ini postingan setahun yang lalu jadi sekarang adeknya Naia udah lahir mbak hehe.. Aamiin doanya. Semoga sehat2 terus juga yaaa 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.